Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
MALANG
2021
TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN KRITIS
Petunjuk!
1. Bacalah ilustrasi kasus berikut dengan seksama
2. Lengkapilah format pengkajian resume (terlampir)
3. Lengkapilah format resume keperawatan dengan menuliskan data subjektif, objektif,
diagnosa dan rencana intervensi
4. Tentukan 1 prioritas masalah keperawatan utama yang terdapat pada pasien dalam ilustrasi
kasus.
5. Resume yang telah diselesaikan oleh mahasiswa diunggah pada akun e-Learning LMS
Moodle masing-masing maksimal 30 Oktober 2021 pukul 23.00 WIB.
Ilustrasi Kasus:
Perempuan usia 58 tahun dibawa keluarga ke IGD pukul 20.30 WIB dengan keluhan utama sesak
nafas, batuk kering dan nyeri dada tajam saat bernafas. Hasil anamnesa menunjukkan bahwa pasien
termasuk dalam kategori PDP COVID-19, diketahui pasien telah melakukan kontak dengan penderita
COVID-19 sekitar 8 hari yang lalu.
Saat ini pasien dirawat di Ruang Isolasi RS, gambaran umum pasien sadar penuh, tampak cemas,
orientasi baik, sadar penuh, GCS 456, pupil isokor, bereaksi terhadap rangsangan cahaya. Pasien
mengeluh sulit bernafas, batuk berdahak, namun dahak sulit dikeluarkan, terdapat bunyi nafas
tambahan ronchi dan rales pada kedua lapang paru. Pasien mendapat terapi oksigen tambahan via
masker 8 lpm, pola nafas pasien regular dan dalam dengan frekuensi 20x/menit. Pasien tampak
sianosis, berkeringat dingin, akral dingin, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak ada pernafasan
cuping hidung. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 96x/menit, suhu
37,9C. Nadi teraba regular dan lemah, tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat suara jantung
tambahan. Hasil pemeriksaan pada organ tubuh lain dalam batas normal.
Hasil rapid test menunjukkan positif COVID-19. Hasil pemeriksaan penunjang Rontgen Dada
menunjukkan gambaran akumulasi secret pada jalan nafas bagian bawah. Pasien memiliki riwayat
asma dan alergi terhadap suhu dingin, serta rutin mengkonsumsi Antihipertensi dan Insulin. Pasien
terakhir masuk RS 1 tahun yang lalu akibat Hipertensi disertai Hiperglikemia. Riwayat penyakit
keluarga yakni Diabetes Mellitus dialami oleh nenek dan ibu pasien. Pasien mengeluh mual dan
nafsu makan turun sejak 2 minggu terakhir, tidak terdapat luka pada mukosa, pasien tidak
menggunakan NGT, bising usus dalam batas normal. Turgor kulit normal, kekuatan otot normal, tidak
terdapat parastesia.
FORMAT RESUME KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. X Tgl Masuk : -
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : -
No. Register : - Diagnosa Medis : Positif COVID-19
TTL : - Alamat : -
Usia : 58 tahun PenanggungJwb : Keluarga
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama Sesak nafas, batuk kering dan nyeri dada tajam saat bernafas.
2. Riw. Penyakit Pasien mengeluh sulit bernafas, batuk berdahak, namun
Sekarang dahak sulit dikeluarkan.
3. Riw. Penyakit Dahulu Asma dan alergi terhadap suhu dingin, serta rutin
mengkonsumsi Antihipertensi dan Insulin.
Pasien terakhir masuk RS 1 tahun yang lalu akibat
Hipertensi disertai Hiperglikemia.
4. Riw. Penyakit Keluarga Diabetes Mellitus dialami oleh nenek dan ibu pasien.
D. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Rapid test
Rontgen Dada
E. Terapi
Terapi Cairan Insulin
Medikasi Antihipertensi
Ny.X Tanda-tanda (SDKI, Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Manajemen Jalan
mengeluh vital : D.0001) Luaran Utama : Napas (SIKI,
mual dan Tekanan Bersihan Jalan Nafas 1.01011)
Bersihan
nafsu Darah Luaran Tambahan : Observasi
Jalan
makan 130/80 Kontrol Gejala (SLKI, L.14127) Monitor pola
Napas
turun mmHg Pertukaran Gas (SLKI, L.01003) napas
Tidak
sejak 2 Nadi Respons Alergi Sistemik (SLKI, L.14132) (frekuensi,
Efektif
minggu teraba Tingkat Infeksi (SLKI, L.14137) kedalaman,
Berhubung
terakhir. regular Kriteria hasil : usaha napas)
an Dengan
Ny.X dan Monitor bunyi
Adanya Menuru Cukup Sedan Cukup Meningka
mengeluh lemah napas
Sekret n Menuru g Meningka t
sulit dengan tambahan
Dibuktikan n t
bernafas, frekuensi (mis.
Dengan
batuk 96x/meni Gurgling,
Batuk Tidak Nafsu 1 2 3 4 5
berdahak t mengi,
Efektif Dan Maka
, namun Suhu n
wheezing,
Terdapat
dahak 37,9C. ronkhi kering)
Bunyi Nafas
sulit Pasien Batuk 1 2 3 4 5 Monitor
Tambahan
dikeluark sadar Efektif sputum
Ronchi.
an. penuh (jumlah,
GCS 456 warna,
aroma)
Terapeutik
Pemeriksaan Meningk Cukup Sedan Cukup Menuru Pertahankan
fisik : at Meningk g Menuru n kepatenan
at n jalan napas
Tidak
dengan head-
terdapat Bunyi 1 2 3 4 5
tilt dan chin-lift
luka pada Napas
(jaw thrust,
mukosa. Tambaha
jika curiga
Pupil n
trauma
isokor
Mual 1 2 3 4 5 servikal)
Bereaksi
Posisikan
terhadap
semi-fowler
rangsang
atau fowler
an Memburu Cukup Sedan Cukup Membai
Berikan
cahaya. k Memburu g Membai k
minuman
Pola k k
hangat
nafas
Sianosi 1 2 3 4 5 Lakukan
pasien
s fisioterapi
regular
dada, jika
dan Pola 1 2 3 4 5
perlu
dalam Napas
Lakukan
dengan
Kultur 1 2 3 4 5 penghisapan
frekuensi
Sputum lendir kurang
20x/meni
dari 15 detik
t
Lakukan
hiperoksigena
Pasien si sebelum
tampak penghisapan
sianosis endotrakeal
Berkering Keluarkan
at dingin sumbatan
dan akral benda padat
dingin dengan
Retraksi forsep McGill
dinding Berikan
dada (-) oksigen, jika
Pernafas perlu
an cuping Edukasi
hidung (-) Anjurkan
Bunyi asupan cairan
nafas 2000 ml/hari,
tambaha jika tidak
n ronchi kontraindikasi
(+) Ajarkan teknik
Rales batuk efektif
pada Kolaborasi
kedua Kolaborasi pemberian
lapang bronkodilator,
paru. ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Pemantauan
Respirasi (SIKI,
1.01014)
Observasi
Monitor
frekuensi,
irama,
kedalaman
dan upaya
napas
Monitor pola
napas
(seperti
bradipnea,
takipnea,
hiperventilasi,
kussmaul,
cheyne
stokes, biot,
ataksik)
Monitor
kemampuan
batuk efektif
Monitor
adanya
produksi
sputum
Monitor
adanya
sumbatan
jalan napas
Palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
Auskultasi
bunyi napas
Monitor
saturasi
oksigen
Monitor nilai
AG D
Monitor hasil
x-ray toraks
Terapeutik
Atur interval
pemantauan
respirasi
sesuai kondisi
pasien
Dokumentasi
kan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan
tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan
hasil
pemantauan,
jika perlu