Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PERTEMUAN KEMITRAAN BIDANG KESEHATAN

DENGAN MITRA POTENSIAL


TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG

I. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan
berbagai pelaku pembangunan yang berasal dari lintas sektor, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan institusi pendidikan, baik yang ada di pusat maupun daerah. Penggalangan
kemitraan di bidang kesehatan merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yang dilakukan
untuk melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Di sisi lain,
keberhasilan suatu kerjasama sangat bergantung pada komitmen yang diberikan oleh pihak yang
bermitra. Kerjasama ini diarahkan untuk menghasilkan sinergi dari upaya yang berkelanjutan
untuk mendukung program-program kesehatan demi mewujudkan masyarakat yang berperilaku
sehat.
Dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia maka pembangunan
kesehatan diprioritaskan untuk penanggulangan berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia,
antara lain masih tingginya kasus kematian ibu dan neonatus, rendahnya status gizi balita dan
kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Masalah
ini juga diperberat dengan terjadinya perubahan perilaku masyarakat yang tidak sehat sehingga
mengakibatkan perubahan pola penyakit yang umumnya menjangkiti masyarakat dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular. Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pencapaian
pembangunan kesehatan bukan hanya ditentukan oleh upaya sektor kesehatan, namun juga
dipengaruhi oleh upaya dan kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya, termasuk
sektor swasta dan masyarakat.

B. TUJUAN

Tujuan Umum :
Meningkatkan status kesehatan masyarakat dan daya tanggap pemangku kepentingan terhadap
lingkungan dan masyarakat.
Tujuan Khusus :
1). Terbinanya kepedulian dan motivasi para pemangku kepentingan terhadap tercapainya sasaran
strategis pembangunan kesehatan.
2). Terciptanya kesamaan pemahaman dalam bermitra diantara pemangku kepentingan.
3). Meningkatnya sumberdaya dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
4). Terselenggaranya upaya kesehatan di lingkungan kerja dan masyarakat.

C. PRINSIP DASAR KEMITRAAN

1. Kesetaraan : Setiap mitra harus menempatkan diri setara dengan pihak lain. Pengambilan
keputusan dilakukan secara demokratis, mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam
menyelesaikan masalah secara bersama, tanpa ada satu pihak pun yang memaksakan
kehendak. Kesetaraan kedudukan juga akan memperkuat rasa kebersamaan, sehingga tercipta
perasaan sama-sama bertanggung jawab dan sama-sama menanggung risiko, termasuk
menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.
2. Keterbukaan: Melakukan kegiatan kemitraan secara terbuka dan bertindak proaktif untuk
membahas kemajuan dan permasalahan ada. Selain itu setiap kesepakatan yang telah dibuat
dapat diimplementasikan secara transparan, jujur, dan tidak saling merahasiakan.
3. Saling menguntungkan: Setiap mitra mempu- nyai tujuan dan kepentingan yang sama dalam
melaksanakan upaya pembangunan kesehatan akan mendapatkan keuntungan dan manfaat.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
a) Pemaparan oleh Narasumber

b) Diskusi yang dipimpin oleh moderator


2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada Oktober tahun 2021, dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
a) Persiapan :
1. Mempelajari materi Kemitraan Potensial Bidang Kesehatan
2. Melaksanakan koordinasi dengan narasumber
3. Menyusun daftar undangan, susunan acara dan kepanitaan
b) Pelaksanaan:
1. Mengundang peserta dan narasumber kegiatan
2. Melaksanakan acara sesuai susunan acara yang telah ditetapkan sebelumnya
c) Tindak lanjut
1. Meninjau kembali pelaksanaan kegiatan
2. Menyusun laporan sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban kegiatan

E. SASARAN
1. Dunia Usaha

2. Institusi Pendidikan

3. Organisasi Profesi
F. OUTPUT :

1. Membangun kemitraan yang berkelanjutan

2. Adanya kerjasama yang harmonis dan koordinasi yang baik dalam mencapai tujuan
bersama.

3. Terwujudnya kolaborasi yang setara, terutama dalam berbagi informasi dan sumber daya.

4. Hal lain yang tidak kalah penting yaitu adanya tim yang dinamis.

5. Tim yang memiliki semangat kerja sama yang dilandasi rasa saling percaya dan saling
menghargai. Adanya tim yang dinamis ini diharapkan dapat menjamin dan
mempertahankan komitmen bersama serta bersikap konsisten terhadap kesepakatan yang
telah dibuat

G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan APBD (DAK Non Fisik) BOK Dinas Kesehatan Kota
Batam Tahun 2021 dengan rincian :

1. Belanja Sewa Hotel (50 Orang x Rp. 285.000) : Rp. 14.250.000


2. Honorarium Narasumber Profesional (1 Orang/Jam) : Rp. 807.000
TOTAL : Rp. 15.057.000

Anda mungkin juga menyukai