Anda di halaman 1dari 2

IP: Bagaimana cara pemeriksaan diatom? Apakah kita dapat melakukannya sendiri?

1. Keluarkan sampel dari freezer, biarkan hingga tidak beku dalam keadaan botol
tertutup
2. Masukkan sampel jaringan kurleb 25 gram ke dalam beaker glass 500 ml, cuci
dengan aqua bideslata
3. Masukkan HNO3 ke dalam beaker glass berisi sampel perlahan, lalu panaskan di
atas heater box bersuhu 600C selama 2,5 jam
4. Angkat beaker glass dari heater box dan tutup dengan alumunium foil.
5. Biarkan sampel semalaman (overnight) agar sedimen mengendap.
6. Sentrifugasi dan buang supernatant dengan mikropipet
7. Sentrifugasi kembali
8. Ambil pellet, lalu diteteskan di objectglass dan tutup, lihat di bawah mikroskop
dengan perbesaran 40x dan 100x.

AD: Mengapa dr. Ari mengosongkan tabel 1b dan 1c?


Karena bentuk tabelnya baku, maka kolom b dan c tetap dicantumkan, tapi
dikosongkan.
a. Anoksia Serebral (Anoxic brain damage, not elsewhere classified - G93.1)
b. –
c. –
d. Tenggelam di air tawar (Drowning and submersion, undetermined intent– Y21)
Jadi kelihatan bahwa yang bisa kita tentukan hanya penyebab langsung dan penyebab
dasar.

SL: Adakah kontribusi trauma tumpul terhadap kematian pada jenazah ini?
Luka akibat trauma tumpul dimasukan kedalam luka ringan. Korelasi dengan kematian
juga tidak terlalu signifikan. Luka-luka tersebut tergolong luka ringan, yang
secara tersendiri tidak menyebabkan kematian

EM: Pada tes diatom, penemuan diatom dimanakah yang bisa menjadi dasar penyimpulan
tenggelam?
Diatom pada ginjal dapat menjadi dasar penyimpulan tenggelam, meskipun bisa saja
ada pertimbangan semasa hidupnya korban meminum air yang terkontaminasi dalam
jangka waktu lama

BW: Bagaimana cara membedakan kerusakan alveoli karena pembusukan atau masuknya
cairan?
- Menurut pendapat saya Dok, belum tentu temuan alveoli yang robek ini dikarenakan
oleh mati tenggelam atau pembusukan, karena bisa saja derasnya arus dan masuk ke
tubuh dapat membuat alveoli robek
- cari tanda2 vitalitas luka di slide PA dari alveoli
- Paru kanan dan kiri telah nekrosis, tampak struktur alveoli yang sebagian ruptur
dan sebagian mengalami dilatasi akibat akumulasi cairan. Di sekitarnya tampak
jaringan interstitial yang edematous disertai bendungan pembuluh darah dan
perdarahan.

TM: Mengapa dr. Ari tidak memakai coding W-69 (Accidental drowning and submersion
while in natural water) untuk di tabel 1d?
Karena bukan accidental

AS: Pada dasarnya tenggelam adalah diagnosis eksklusi, pada kasus ini kita dapat
mengeksklusikan apa?
Pembunuhan sebelum tenggelam Dok (maksudnya jika korban sudah mati sebelum
ditenggelamkan akan terlihat), sebagaimana pada perkembangan kasus ini, pelaku
merasa menembak korban lalu terjatuh, padahal tidak ditemukan luka tembak sama
sekali di tubuh korban. Kemungkinan korban memang pingsan saja setelah mendengar
letusan api dan ditenggelamkan saat masih hidup.

WG: Apakah pemberat ini dapat menjadi penyebab tidak langsung korban tenggelam
(karena jenazah ini terikat dengan pemberat 30 kg)?
Sulit kita buktikan maupun singkirkan. Tapi kalau kita uji dengan "but-for test",
apakah jika tidak diikat korban tidak akan tenggelam? Atau ikatan memang perannya
agar menjaga korban tidak mengapung?

Anda mungkin juga menyukai