Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.

3 Tahun 2015

EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN


PEMBANGUNAN TPA (TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR ) DESA AMD KEC.
MUARA BULIAN KAB. BATANGHARI
Elvira Handayani1
Abstract
Heavy equipment is a unity that can not be separated in the work of
development of infrastructure. Heavy equipment is more profitable than using manual
tools because it can get the job done faster development, so the timing of the work can be
achieved with the construction optimal.Pekerjaan landfill (final processing) is one job
that requires heavy equipment production capacity optimal, because the The job has a job
excavation, pile and transport of large volumes, Based on theoretical calculations and
analysis in the field, the conclusion that can be drawn from this study are as follows:
Difference in production capacity and the efficiency factor of heavy equipment as follows:
a. Difference in Production Capacity : Excavator: 56.93 m3 / hour of the analysis
in the field, Bulldozer: 7571.92 m2 / h greater theoretically, Vibrator Roller: 1826.67 m3
/ h greater theoretically. b. Difference Factor Efficiency : Excavator: 0,003, Bulldozer: 0
(same), Vibrator Roller: 0.011
keyword : heavy equipment, construction

PENDAHULUAN satu pekerjaan yang menuntut kapasitas


Alat berat merupakan satu produksi alat berat tersebut, karena
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan volume pada pekerjaan galian landfill
dalam pekerjaan pembangunan sarana saja mencapai 52.055,93 m3 .
dan prasarana. Alat berat lebih Penggunaan dan pemilihan alat berat
menguntungkan jika dibandingkan yang kurang sesuai dengan kondisi di
dengan menggunakan alat manual lapangan dapat menimbulkan kerugian
karena dapat menyelesaikan pekerjaan yang tidak diinginkan seperti kapasitas
pembangunan lebih cepat, sehingga produksi alat berat rendah dan biaya
waktu pelaksanaan pekerjaan dapat perawatan alat berat tinggi. Berdasarkan
tercapai dengan optimal. hal tersebut perlu dilakukan pengamatan
Penggunaan alat berat yang dan analisa perbandingan terhadap
optimal dapat tercapai apabila faktor efisiensi penggunaan alat berat pada
yang mempengaruhi pekerjaan alat berat perencanaan dan realisasi di lapangan
dapat terlaksana dengan efisien. Faktor agar dapat menghindari kerugian-
tersebut diantaranya biaya yang kerugian yang tidak diinginkan,
dikeluarkan, waktu yang dibutuhkan dan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
kapasitas produksi alat berat yang sesuai yang direncanakan.
dihasilkan, dengan demikian perlu TUJUAN PENULISAN
dilakukan pengamatan agar penggunaan 1. Mengetahui jumlah kapasitas
alat berat dapat sesuai dengan kebutuhan produksi alat berat berdasarkan
pekerjaan yang akan dilaksanakan. pendekatan perhitungan secara
Pekerjaan pembangunan TPA teoritis yang berpedoman pada
(Tempat Pemrosesan Akhir) merupakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
salah satu pekerjaan yang menuntut No. 11/PRT/M/2013 tentang
kapasitas produksi alat berat yang Pedoman Analisis Harga Satuan
optimal, karena pada pekerjaan tersebut Pekerjaan Umum.
memiliki pekerjaan galian, timbunan 2. Mengetahui kapasitas produksi alat
dan pengangkutan dengan volume yang berat di lapangan berdasarkan data
besar. Pembangunan TPA pada desa yang diambil secara langsung di
AMD Kecamatan Muara Bulian lapangan
Kabupaten Batanghari merupakan salah TINJAUAN PUSTAKA
Alat berat adalah Alat yang
1
Dosen Fakultas Teknik Universitas sengaja diciptakan/ didesain untuk dapat
Batanghari melaksanakan salah satu fungsi/kegiatan
proses konstruksi yang sifatnya berat

90

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

bila dikerjakan oleh tenaga manusia, faktor yang mempengaruhi proses


seperti: mengangkut, mengangkat, produksi. Faktor-faktor tersebut yaitu
memuat, memindah, menggali, sebagai berikut :
mencampur dan seterusnya dengan cara 1. Faktor operator
yang mudah, cepat, hemat dan aman. 2. Faktor Cuaca
(Asiyanto, 2008: 1) 3. Faktor Kondisi Medan/Lapangan
Pemilihan alat berat dilakukan 4. Faktor Manajemen Kerja
pada tahap perencanaan, dimana jenis, Untuk memberikan estimasi
jumlah, dan kapasitas alat merupakan besaran pada setiap faktor di atas adalah
faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat sulit sehingga utuk mempermudah
berat dapat dipakai untuk setiap proyek pengambilan nilai yang digunakan,
konstruksi, oleh karena itu pemilihan faktor-faktor tersebut di gabungkan
alat berat sangatlah diperlukan. Apabila menjadi satu yang merupakan faktor
terjadi kesalahan dalam pemilihan alat kondisi kerja secara umum. Selanjutnya
berat maka akan terjadi keterlambatan di faktor tersebut digunakan sebagai faktor
dalam pelaksanaan, biaya proyek yang efisiensi kerja alat (Fa).
membengkak, dan hasil yang tidak Kapasitas Produksi Alat Berat
sesuai dengan rencana. (Rostiyanti, Alat Berdasarkan Peraturan Menteri
Berat Untuk Proyek Konstruksi, 2002:3) Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013
Berdasarkan Peraturan Menteri tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan produktivitas dapat diartikan sebagai
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, perbandingan antara output (hasil
hasil produksi yang sebenarnya dari produksi) terhadap input (komponen
suatu peralatan yang digunakan tidak produksi : tenaga kerja, bahan,
akan sama dengan hasil perhitungan peralatan, dan waktu). Jadi dalam
berdasarkan data kapasitas yang tertulis analisis produktivitas dapat dinyatakan
pada brosur, karena banyaknya Faktor. sebagai rasio antara output terhadap
Faktor Pemilihan Alat Berat input dan waktu (jam atau hari). Bila
Menurut (Rostiyanti, 2002:4) di input dan waktu kecil maka output
dalam pemilihan alat berat, ada beberapa semakin besar sehingga produktivitas
faktor yang harus diperhatikan sehingga semakin tinggi. Berdasarkan rumus
kesalahan dalam pemilihan alat dapat kapasitas produksi alat, maka diperoleh
dihindari Faktor-faktor tersebut antara formula untuk menentukan faktor
lain sebagai berikut: efisiensi alat yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi yang harus dilaksanakan. a. Excavator
2. Kapasitas peralatan. Rumus menentukan faktor
3. Cara operasi. efisiensi alat berat Excavator menurut
4. Pembatasan dari metode yang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
dipakai. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman
5. Ekonomi. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
6. Jenis proyek. Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut
7. Lokasi proyek. :
8. Jenis dan daya dukung tanah. Fa = (Q x Ts x Fv )/ (V x Fb x 60)
9. Kondisi lapangan keterangan :
Faktor Efisiensi Alat Q = Kapasitas Produksi (m3/jam)
Berdasarkan Peraturan Menteri V = Kapasitas bucket (m3)
Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 Fb = Faktor bucket
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Fa = Faktor efisiensi alat
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, Fv = Faktor konversi
hasil produksi yang sebenarnya dari Ts = Waktu siklus
suatu peralatan yang digunakan tidak T1 = lama menggali, memuat, lain-
akan sama dengan hasil perhitungan lain (standar). Maksimum 0,32 menit
berdasarkan data kapasitas yang tertulis T2 = lain-lain. Maksimum 0,10
pada brosur, karena banyaknya faktor- menit

91

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

60 = Perkalian 1 jam ke menit Sedang Tanah biasa 1,0 ± 1,1


Tabel : Faktor bucket ( bucket fill factor berpasir, kering
) (Fb) Agak sulit Tanah biasa 1,0 ± 0,9
Faktor berbatu
Kondisi Kondisi Sulit Batu pecah 0,9 ± 0,8
bucket
Operasi Lapangan Sumber : Permen PU
(Fb)
Mudah Tanah biasa, 1,1 ± 1,2 No.11/PRT/M/2013
lempung, tanah
lembut
Tabel Faktor Konversi Galian (Fv) untuk alat Excavator
Kondisi membuang, menumpahkan
Kondisi galian
(dumping)
(kedalaman galian/kedalam galian
maksimum) Agak
Mudah Normal Sulit
sulit
< 40% 0,7 0,9 1,1 1,4
(40 ± 75)% 0,8 1 1,3 1,6
>75% 0,9 1,1 1,5 1,8
Sumber : Permen PU No.11/PRT/M/2013
Tabel Faktor efisiensi kerja alat (Fa) Excavator
Kondisi operasi Faktor efisiensi
Baik 0,83
Sedang 0,75
Agak kurang 0,67
Kurang 0,58
Sumber : Permen PU No.11/PRT/M/2013
b. Bulldozer
1. Faktor efisiensi untuk pengupasan :

Q x Ts
Fa =
q x Fb x Fm x 60
2. Faktor efisiensi untuk meratakan :

Q x N x n x Ts
Fa =
l x ( n (L-L0) + L0) x Fb x Fm x 60
Keterangan : Ts = Waktu siklus
Q = Kapasitas produksi Bulldozer Lo = Lebar overlap, ( 0,30 ) (meter)
(m2/jam) l = Jarak pengupasan (meter)
Fb= Faktor pisau (blade), (umumnya n = Jumlah lajur lintasan
mudah, diambil 1) N = Jumlah lintasan pengupasan
Fa= Faktor efisiensi kerja Bulldozer Tabel Faktor efisiensi alat Bulldozer
Fm= Faktor kemiringan pisau (grade), ( (Fabul)
1 untuk datar, 1,2 untuk -15%, 0,7 Kondisi operasi Faktor efisiensi
untuk nanjak +15%)
Baik 0,83
Vf = Kecepatan mengupas (km/jam)
Vr= Kecepatan mundur (km/jam) Sedang 0,75
q= Kapasitas pisau (q = L x H2) (m3)
L= Lebar pisau (m) Agak kurang 0,67
H= Tinggi pisau (m)
T1= Waktu gusur ( ( l x 60 ) : Vf ) Buruk 0,58
(menit) Sumber : Permen PU
T2= Waktu kembali ( ( l x 60 ) : Vr ) No.11/PRT/M/2013
(menit)

92

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Tabel Faktor pisau Bulldozer


Kondisi kerja Kodisi permukaan Faktor pisau
Tidak keras/padat, tanah biasa, kadar air rendah, bahan
Mudah 1,10 ± 0,90
timbunan
Tidak terlalu keras/padat, sedikit mengandung pasir,
Sedang 0,90 ± 0,70
kerikil, agregat halus
Kadar air agak tinggi, ,mengandung tanah liat, berpasir,
Agak sulit 0,70 ± 0,60
kering/keras
Sulit Batu hasil ledakan, batu belah ukuran besar 0,60 ± 0,40
Sumber : Permen PU No.11/PRT/M/2013
c. Vibrator Roller n = Jumlah lintasan
Rumus menentukan faktor efisiensi Fa = Efesiensi alat
alat berat Vibrator Roller menurut Peraturan METODE PENELITIAN
Menteri Pekerjaan Umum No. Perhitungan secara teoritis dilakukan
11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis berdasarkan data-data yang diperoleh dari
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan buku panduan atau data teknis dari
Umum adalah sebagai berikut: spesifikasi alat berat yang digunakan di
lapangan, serta data yang diperoleh dari
Qxn referensi-referensi perhitungan kapasitas
Fa = produksi alat berat.
( be x v x 1000 ) x t Perhitungan kapasitas produksi di
Keterangan : lapangan dihitung berdasarkan data yang
Q = Kapasitas produksi (m3/jam) diperoleh berdasarkan observasi di lapangan,
be = b-b0 adalah lebar efektif seperti data waktu siklus alat berat,
pemadatan ; m kecepatan alat berat, dan faktor-faktor yang
b = Lebar total roda pemadat (m) mempengaruhi perhitungan kapasitas
b0 = Lebar overlap; (0,20 m) (m) produksi alat berat di lapangan
t = Tebal pemadatan (m) HASIL DAN PEMBAHASAN
v = Kecepatan rata-rata alat (km/jam) Data Survei di Lapangan
a. Excavator
Tabel Data Survei Excavator
Volume Kondisi Faktor Waktu
No Bucket (V) Membuang Bucket Siklus (Ts)
(m3) (Fv) (Fb) (menit)
1 0,91 1 1,1 0,21
2 0,91 1 1,1 0,18
3 0,91 1 1,1 0,28
4 0,91 1 1,1 0,16
5 0,91 1 1,1 0,18
6 0,91 1 1,1 0,30
7 0,91 1 1,1 0,27
8 0,91 1 1,1 0,30
9 0,91 1 1,1 0,20
10 0,91 1 1,1 0,33
11 0,91 1 1,1 0,35
12 0,91 1 1,1 0,31
13 0,91 1 1,1 0,37
14 0,91 1 1,1 0,33
15 0,91 1 1,1 0,36
16 0,91 1 1,1 0.37
17 0,91 1 1,1 0,30
18 0,91 1 1,1 0,29
19 0,91 1 1,1 0,32
20 0,91 1 1,1 0,34
Sumber : Data lapangan

93

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Kapasitas bucket di lapangan rata-rata excavator di lapangan yaitu


diambil rata-rata berdasarkan spesifikasi 0,27 menit
3.
excavator yaitu 0,71 m Waktu siklus b. Bulldozer
Tabel Data Survei Bulldozer
Jarak Pengupasan Faktor Pisau Waktu Gusur (T1) Waktu Kembali
No
(l) (Fb) (menit) (T2) (menit)
1 17 m 1 0,47 0,31
2 17 m 1 0,24 0,31
3 17 m 1 0,50 0,31
4 17 m 1 0,39 0,34
5 17 m 1 0,46 0,24
6 17 m 1 0,49 0,41
7 17 m 1 0,29 0,48
8 17 m 1 0,38 0,33
9 17 m 1 0,52 0,43
10 17 m 1 0,38 0,36
11 17 m 1 0,35 0,28
12 17 m 1 0,31 0,29
13 17 m 1 0,34 0,34
14 17 m 1 0,35 0,32
15 17 m 1 0,34 0,32
16 17 m 1 0,33 0,34
17 17 m 1 0,30 0,48
18 17 m 1 0,36 0,36
19 17 m 1 0,34 0,32
20 17 m 1 0,32 0,33
Sumber : Data lapangan
Berdasarkan tabel di atas maka Waktu gusur rata-rata (T1) : 0,373
diperoleh data sebagai berikut : menit
Jarak Pengupasan ( l ) : 17 m Waktu kembali rata-rata (T2) : 0,345
Faktor Pisau (Fb) :1 menit
c. Vibrator Roller
Tabel Data Survei Vibrator Roller
Jarak Pemadatan Lebar Roda Tebal Waktu Pemadatan
No
(m) Pemadat (b) Pemadatan (t) (menit)
1 17 m 2,13 m 0,15 m 0,83
2 17 m 2,13 m 0,15 m 0,63
3 17 m 2,13 m 0,15 m 1,04
4 17 m 2,13 m 0,15 m 1,03
5 17 m 2,13 m 0,15 m 0,71
6 17 m 2,13 m 0,15 m 0,69
7 17 m 2,13 m 0,15 m 0,81
8 17 m 2,13 m 0,15 m 0,63
9 17 m 2,13 m 0,15 m 0,50
10 17 m 2,13 m 0,15 m 0,50
11 17 m 2,13 m 0,15 m 0,48
12 17 m 2,13 m 0,15 m 0,50
13 17 m 2,13 m 0,15 m 0,50
14 17 m 2,13 m 0,15 m 0,54
15 17 m 2,13 m 0,15 m 0,68
16 17 m 2,13 m 0,15 m 0,75
17 17 m 2,13 m 0,15 m 1,00
18 17 m 2,13 m 0,15 m 0,84
19 17 m 2,13 m 0,15 m 0,83
20 17 m 2,13 m 0,15 m 0,67
Sumber : Data lapangan

94

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas maka Excavator : 56,93


diperoleh data sebagai berikut : m3/jam lebih besar analisa di
Jarak Pemadatan : 17 m lapangan
Lebar roda pemadat : 2,13 m Bulldozer :
Tebal Pemadaan : 0,15 m 7.571,92 m2/jam lebih besar secara
Waktu pemadatan rata-rata : 0,708 teoritis
menit = 0,0118 jam Vibrator Roller :
Setelah melakukan perhitungan 1.826,67 m3/jam lebih besar secara
kapasitas produksi dan faktor efisiensi teoritis
alat secara teoritis dan secara analisa di b. Selisih Faktor Efisiensi
lapangan, maka diperoleh hasil Excavator : 0,003
perhitungan yang dpat dibandingkan Bulldozer : 0
untuk melihat selisih kapasitas produksi (sama)
dan faktorwaktu siklus alat berat antara Vibrator Roller : 0,011
teoritis dan analisa di lapangan, terdapat Dari hasil perhitungan tersebut
selisih waktu siklus alat berat berat dapat diambil kesimpulan bahwa selisih
sebagai berikut : kapasitas produksi cukup besar antara
Excavator : 0,15 menit perhitungan secara teoritis dengan
lebih lama secara teoritis analisa di lapangan hal ini desebabkan
Bulldozer : 0,465 menit perbedaan waktu siklus antara data yang
lebih lama analisa di lapangan diperoleh dari referensi dengan data
Vibrator Roller : 0,0097 jam lebih lama yang langsung diambil di lapangan.
analisa di lapangan Secara keseluruhan kapasitas produksi
Waktu siklus tersebut akan alat berat secara teoritis lebih besar
mempengaruhi hasil perhitungan dibandingkan dengan kapasitas produksi
kapasitas produksi dan faktor efisiensi di lapangan, hal ini juga dapat
setiap alat berat disebabkan beberapa faktor yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan kondisi medan di lapangan, keahlian
yang maka diperoleh selisih kapasitas dari operator alat berat dan variasi jenis
produksi dan faktor efisiensi alat berat dan tipe tanah yang terdapat di
sebagai berikut : lapangan.
a. Selisih Kapasitas Produksi Faktor efiseinsi yang hampir sama
Excavator : 56,93 m3/jam lebih dapat menunjukan bahwa faktor
besar analisa di lapangan efisiensi alat berat tidak terlalu
Bulldozer : 7.571,92 m2/jam lebih mempengaruhi kapasitas produksi,
besar secara teoritis karena selisih kapasitas produksi yang
Vibrator Roller: 1.826,67 m3/jam cukup besar antara teoritis dan analisa di
lebih besar secara teoritis lapangan menghasilkan nilai faktor
b. Selisih Faktor Efisiensi efisiensi yang sama.
Excavator : 0,003 DAFTAR PUSTAKA
Bulldozer : 0 Balitbang PU. 2012. Analisis Harga
(sama) Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang
Vibrator Roller : 0,011 Pekerjaan Umum. Jakarta:
SIMPULAN Kementrian Pekerjaan Umum
Berdasarkan perhitungan secara Republik Indonesia.
teoritis dan analisa di lapangan, Rostiyanti, Susy Fatena. 2002. Alat
kesimpulan yang dapat diambil dari Berat Untuk Proyek Konstruksi,
penelitian ini adalah sebagai berikut : Rineka Cipta, Jakarta.
Selisih kapasitas produksi dan Asiyanto. 2008. Manajemen Alat Berat
faktor efisiensi alat berat sebagai berikut Untuk Konstruksi, Pradnya
: Paramita, Jakarta.
a. Selisih Kapasitas Produksi

95

Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Pembangunan TPA (Tempat Pemprosesan
Akhir) Desa AMD Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari

Anda mungkin juga menyukai