Dosen Pembimbing :
Ns. Betie Febriana, S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh :
Afina Syafiah (30901800003)
Kelompok : 4
79
Skenario Kasus
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa keluarganya ke RSJ semarang karena sudah 1 bulan
terakhir mulai berbicara yang tidak jelass dan tidak sesuai realita. Ini sudah kedua kalinya klien
masuk RSJ setelah dua tahun terakhir. Keluarga mengatakan jika pasien sebelumnya selalu
mengurung diri dikamar,sering melamun dan berdiam diri,tidak mau makan, tidak pernah
mengikuti kegiatan diluar rumah, tidak mau keluar rumah karena malu sering diejek , merasa
dirinya kotor dan banyak dosa. Keluarga mengatakan jika klien pernah cerita dia mimpi bahwa
dia dapat wasiat untuk menyelamatkan agama dan juga klien selalu berbicara pada keluarga “
kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari”. Semenjak
dapat mimpi wasiat itu , pasien mulai bertingkah aneh, selalu memakai pakaian putih setiap hari
dan terkadang pasien sering memarahi atau terkadang memukul keponakan atau tetangga yang
tidak sholat padahal belum memasuki waktu sholat.
Keluarga mengatakan bahwa kakek klien pernah mengalami gangguan jiwa juga dengan riwayat
ngamuk tetapi pengobatan berhasil
Klien anak pertama dari 3 bersaudara . klien memiliki adik laki-laki dan adik perempuan. klien
saat ini sudah menikah dan dikarunia 3 anak perempuan semua, anak pertama sudah menikah.
Klien tinggal bersama istri dan kedua anaknya.
Saat dilakukan pengkajian penampilan klien tidak rapi tetapi gigi kuning dan rambut kusut, klien
tampak bersemangat, klien kurang fokus, tidak konsentrasi ,tidak menjawab pertanyaan dengan
sesuai dan benar. Ia malah meracau atau berbicara ia ingin menyelamatkan agama dan ia ingin
masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari. Saat diajak bicara klien selalu
mengulangi pembicaraannya tentang ia ingin menyelamatkan agama dan ingin masuk surga.
Klien mengatakan bahwa keluarganya adalah hal yang paling berharga.
Saat ditanya tentang waktu dan tempat , klien dapat menjawabnya dengan benar namun dalam
waktu yang lama, klien merasa tidak sakit apa-apa dan merasa sehat.
Hasil pemeriksaan fisik klien menunjukan TD 120/80 mmHg, N 90x/mnt, RR 20x/mnt, S 37 ◦C,
TB 170 cm, BB 60 kg.
80
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. G (L/P) Tanggal Pengkajian : 22 Juni 2020
Umur : 45 Tahun RM No. : 176432
Informan : Keluarga
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu tepatnya 2 tahun yang lalu.
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil . Klien pernah melakukan aniaya fisik kepada tetangganya karena tetangga
disuruh untuk ibadah namun belum waktunya untuk ibdah , klien tidak pernah melakukan dan mengalami aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan kriminal
Keluarga klien mengatakan bahwa Keluarga klien mengatakan bahwa Keluarga klien mengatakan bahwa
kakenya klien pernah mengalami kakek klien suka mengamuk. pengobatan berhasil
gangguan jiwa.
81
Masalah Keperawatan : -
Dalam masa laluya klien pernah menjadi pasien RSJ setelah 2 tahun yang lalu dan klien mengalami
tekanan batin karena sering diejek tetangga “ia pernah masuk RSJ” ia merasa malu dan merasa kotor
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 MmHg N : 90X/Menit S : 37 0 C P : 20X/Menit
2. Ukur : TB :170 Cm BB : 60 Kg
Jelaskan : tanda- tanda fisik klien normal, sehat masih dalam nilai normal serta klien tidak
ada keluhan fisik.
Masalah keperawatan :-
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Meninggal :
Menikah :
Klien :
Tinggal serumah :
Laki-laki :
Perempuan :
79
Jelaskan : Keluarga klien mengatakan bahwa kakek klien pernah mengalami gangguan jiwa , kedua orang tua klien tidak
mengalami gangguan jiwa , klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara , klien memiliki adik aki-laki dan adik perempuan,
,klien dikaruniayi 3 orang anak , anak yang pertama sudah menikah dan sudah tidak tinggal serumah dengan klien , sekarang klien
tinggal serumah dengan istri dan kedua anaknya
Masalah Keperawatan : -
2. Konsep diri
a Gambaran diri : Klien mengatakan semua bagian tubuh nya ia menyukainya untuk itu ia harus menutup aurat nya
sebagai upaya menyelamatkan agamanya.
b. Identitas : Klien mengatakan sudah menikah, Klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara, klien menikah
dikaruniai 3 anak dan anak pertama sudah menikah.
c. Peran : Klien merupakan seorang kepala rumah tangga yang mengasuh ke 3 anaknya sebelumnya klien
merasa bahagia sebagai seorang ayah untuk anak-anaknya
d. Ideal diri : klien merasa dirinya saat ini sehat dan tidak sakit apa-apa
e. Harga diri : klien merasa malu unuk keluar rumah karena sering di ejek pernah masuk RSJ.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan istri dan anak-anaknya merupakan yang berarti bagi dirinya sehingga ia ingin
menjadi contoh yang baik.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok/ masyarakat
pada saat dirumah
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien mengatakan lebih nyaman sendiri, menolak berinteraksi dengan
siapapun namun kadang ia memarahi tetangga atau keponakan yang tidak beribadah tapi belum waktunya beribadah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Keyakinan yang dianut oleh klien sesuai dengan norma budaya dan agama
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan rajin beribadah karena ingat pesan dalam mimpi jika ia harus menyelamatkan agama
1. Penampilan
Jelaskan : Klien tampak tidak rapi , ia selalu memakai pakaian putih setiap hari agar ia masuk surga ia tidak mau
mengganti pakaiannya selain warna putih , giginya kuning dan rambut tampak kusut
2. Pembicaraan
lelaskan : Klien tampak berbicara lambat, saat diajak bicara klien sering mengulangi pembicaran bahwa dia ingin
menyelamatkan agama dan ingin masuk surga
Masalah Keperawan : -
80
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : Klien tampak semangat, gembira karena ia merasa menjadi orang kepercayaan karena mendapat wasiat
atau wangsit untuk menyelamatkan agama
Masalah Keperawatan : Waham
5. Afek
Jelaskan : Afek klien tampak labil, klien kadang gembira , semangat dan terkadang ia juga cepat marah dan emosi
ketika melihat tetangga nya yang tidak beribadah
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan tidak mendengar suara-suara yang mengganggu, tidak melihat sesuatu, tidak merasakan
apapun, dan klien tidak merasakan sentuhan .
Masalah Keperawatan : -
8. Proses Pikir
81
Jelaskan : klien mengatakan pembicaraan yang sama dan diulang-ulang bahwa ia ingin menyelamatkan agama . klien
selalu bicara “ kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari”.
Masalah Keperawatan : Waham
9. Isi Pikir
Jelaskan : Klien mengatakan jika ia mendapat mimpi wasiat untuk menyelamatkan agama dan klien selalu berbicara
“ kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakain putih setiap hari”
Masalah Keperawatan : Waham Agama
Disorientasi
Jelaskan : tingkat kesadaran klien normal, klien masih mengingat keluarga, waktu dan tempat walaupun ketika
ditanya klien menjawabnya sedikit lama
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
82
13. Kemampuan penilaian
1. Makan
6. Penggunaan obat
83
Menjaga kerapihan rumah Ya tidak
v
Belanja Ya v tidak
Transportasi Ya tidak
v
Lain-lain Ya tidak
v
Jelaskan : Klien tidak mau keluar kamar semenjak sebulan lalu, menolak berinteraksi dengan siapapun, tidak mau
makan dan minum
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
Adaptif Maladaptif
v Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : tidak mau berinteraksi dengan orang/kelompok lainnya
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : menolak berinteraksi dengan siapapun, terkadang
v memarahi atau memukul tetangganya
v Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : tidak mampu melakukan perawatan diri
84
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
v Koping obat-obatan
Lainnya :
Analisa Data
Perawat,
(Afina Syafiah)
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
85
1 Subyektif : Waham Agama
- Klien mengatakan ia mendapat mimpi untuk
menyelamatkan agamanya
- Klien mengatakan “ kalau saya mau masuk
surga saya harus berpakaian putih setiap hari”.
Obyektif :
- Klien selalu memakai pakaian putih
- Klien berbicara berlebihan, tidak jelas dan
tidak sesuai dengan kenyataan
- Klien tampak tidak percaya atau curiga
terhadap apa yang dikatakan perawat tentang
keyakinannya.
86
makan
- Keluarga klien mengatakan klien selalu
memakai pakaian putih dan tidak mau ganti
pakaian lain.
Obyektif :
- Klien tampak tidak rapi, gigi kuning, dan
rambut kusut
- Klien tampak memakai pakaian putih lusuh
dan bau
- Klien tampak tidak berminat untuk merawat
dirinya
POHON MASALAH
87
Waham
Isolasi Sosial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN
88
dimiliki klien
b. Diagnosa kedua : Isolasi Sosial
- SP 1 :
1) Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial pasien
2) Berdiskusi dengan pasien
tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain
3) Berdiskusi dengan pasien
tentang kerugianvtidak
berinteraksi dengan orang
lain
4) Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan 1 orang
5) Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan
orang lain dala kegiatan
harian
- Sp 2 :
1) Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
memberikan kesempatan
kepada pasien
mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu
orang
2) Membantu pasien
memasukkan kegiatan
berbincang- bincang dengan
orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
89
7) Susun jadwal harian
- Sp 2:
1) Evaluasi kemampuan pasien
2) Latih cara fisik II (pukul
bantal/ kasur)
3) Buat jadwal harian
90
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan
91
1 Diagnosa Tujuan :
keperawatan 1 1) Klien mampu mengenal
Klien mengenali
realitanya
2) Klien mampu mencukupi realita atau
kebutuhan dasarnya kenyataannya
3) Status orientasi klien
membaik
Kriteria :
1) Perilaku sesuai realita
membaik
2) Isi pikir sesuai realita
membaik
3) perilaku waham
menurun
4) verbalisasi waham
menurun
Intervensi :
1) bina hubungan saling
percaya terlebih dahulu
pada klien supaya klien
nyaman
2) fasilitasi mengenal realita
3) lakukan sharing terkait
kebutuhan psikologi yang
belum terpenuhi yang
bisa berakibat pada rasa
cemas, takut, dan marah
4) kembangkan aktivitas
yang dapat memenuhi
kebutuhan emosional dan
fisik klien
5) lakukan sharing terkait
kemampuan positif yang
klien miliki
6) fasilitasi klien untuk
beraktivitas positif
7) lakukan sharing
mengenai obat yang
diminum klien
8) ajari klien cara minum
obat yang benar
92
93
2 Diagnosa Tujuan : Klien dapat
keperawatan 2 1) Klien dapat membina
berinteraksi dengan
hubungan saling percaya
2) klien mampu berinteraksi orang lain lagi
dengan individu lain
dengan baik
dengan bertahap
3) keterlibatan sosial
meningkat
Kriteria :
1) klien mampu mengenali
penyebab dari isolasi
sosial
2) minta interaksi klien
meningkat
3) perilaku menarik diri
menurun
Intervensi :
1) bina hubungan saling
percaya terlebih dahulu
kepada pasien
2) bantu klien
mengidentifikasi perilaku
isolasi sosial yang
dilakukan
3) tanyakan tentang
kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
4) tanyakan pada klien
penyebab tidak ingin
berinteraksi dengan
orang lain
5) bantu klien
mengidentifikasi
kelebihan berhubungan
dan kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain
6) bantu klien berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
7) latih klien cara
berkenalan
94
mengidentifikasi perilaku destruktifyang
kekerasam yang dialami
akan mencendari
2) Klien mampu melakukan
kontrol diri atau kontrol klien dan
perilaku kekerasan
lingkungan sekitar
dengan baik
Kriteria :
1) Verbalisasi ancaman
kepada orang lain
menurun
2) Perilaku menyerang
menurun
3) Perilaku melukai diri
sendri / orang lain
menurun
4) Perilaku amuk menurun
Intervensi :
1) Identifikasi bersama
dengan klien perilaku
kekerasan yang
dilakukan : menyebutkan
sebab berperilaku
kekerasan, gejala dan
tanda PK, menyebutkan
tindakan yang dilakukan
ketika perilaku kekerasan
muncul, menyebutkan
akibat yang ditimbulkan
dari PK
2) Ajarkan cara bagaimana
mengontrol perilaku
kekerasan, marah
3) Latih cara fisik untuk
mengontrol perilaku
kekerasan : tarik nafas
dalam, pukul bantal atau
kasur
4) Ajarkan cara verbal
untuk mengontrol
perilaku kekerasan
5) Ajarkan klien untuk rutin
meminum obat
95
4. Diagnosa Tujuan : Dengan perawatan
keperawatan 4 1) Klien mampu melakukan
diri yang
perawatan diri secara
mandiri meningkat , atau
2) Perawatan diri meningkat
diberikan klien
Kriteria : kembali mau
1) Kemampuan
berinteraksi dengan
mengenakan pakaian
meningkat orang.
2) Minat melakukan
perawatan diri meningkat
3) Verbalisasi keinginan
melakukan perawatan diri
meningkat
4) Kemampuan makan, mandi ,
ke toilet meningkat
Intervensi :
1) Identifikasi kemampuan
klien memenuhi
perawatan diri
2) Temukan kendala yang
dialami klien saat melakukan
perawatan diri
3) Bicarakan keuntungan dan
manfaat melakukan kebersihan
diri
4) Ajarkan klien untuk
menetapkan tindakan
pemenuhan kebersihan diri
5) Bantu klien berlatih
6) Berikan pujiaan terhadap
kemampuan klien
96
IMPLEMENTASI DAN EVALUSAI
IMPLEMENTASI/ TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Selasa, 23 Juni 2020
Pukul : 08.00 WIB S : Klien mengatakan jika ia
- Data : berkeinginan untuk membangun
- Data diagnosa pertama masjid untuk menyelamatkan
Subyektif : agamanya.
1) Klien mengatakan ia mendapat mimpi
O : Klien mampu menyebutkan
untuk menyelamatkan agamanya
kebutuhan yang belum terpenuhi
2) Klien mengatakan “ kalau saya mau dan membuat daftar kegiatan
masuk surga saya harus berpakaian
A:- Waham (+)
putih setiap hari”.
Obyektif :
Planning klien :
1) Klien selalu memakai pakaian putih
latihan Tarik nafas dalam 3
2) Klien berbicara berlebihan, tidak jelas x/hari, pukul 8.00, 12.00 dan
16.00
dan tidak sesuai dengan kenyataan
3) Klien tampak tidak percaya atau curiga Latihan untuk meemnuhi
kebutuhan dilakukan 1x/ hari,
terhadap apa yang dikatakan perawat
pukul 13.00 WIB
tentang keyakinannya.
dikamar, tidak pernah keluar rumah dan O : Klien tampak lega, gembira
mengikuti kegiatan diluar mempunyai teman
97
orang lain atau lingkungan
2) Klien tampak berbicara sendiri
3) Bicara klien lambat S : klien mengatakan jika dia
marah dan ingin memukul
4) Kontak mata kurang
keponakan atau tetangga yang
tidak sholat dia akan melakukan
- Data diagnosa Ketiga teknik nafas dalam
Subyektif :
O : klien tampak lebih tenang,
1) Keluarga klien mengatakan klien
lebih sabar dan tidak gelisah
terkadang sering memarahi atau
terkadang memukul keponakan atau
A : RPK (+)
tetangga yang tidak sholat padahal
belum memasuki waktu sholat.
Planning klien :
Obyektif :
Latihan tarik nafas dalam 3x/
1) Klien tampak marah ketika melihat
hari, pukul 08.00, 12.00 dan
orang
16.00
2) Klien tampak curiga yang berlebihan
Latihan membaca astagfirullah
- Data diagnosa Keempat dalam 3x/hari , pukul 09.00,
Subyektif : 12.00 dan 15.30 WIB.
- Diagnosa keperawatan
1) Waham: Agama
2) Isolasi sosial : Menarik diri
3) Risiko Perilaku Kekerasan
4) Defisit perawatan diri
TTD
98
- Terapi/tindakan keperawatan
- Diagnosa pertama : (Afina Syafiah )
Selasa ,23 Juni 2020
Pukul : 09.00 WIB
SP 1 :
1) Memfasilitasi mewujudkan realita
2) Lakukan sharing tentang kebutuhan
yang belum terpenuhi
3) Memfasilitasi klien untuk memenuhi
kebutuhannya
4) Menyarankan klien untuk memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian
- Diagnosa kedua :
Selasa, 23 Juni 2020
Pukul : 11.00 WIB
SP 1 :
1) Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial pasien
2) Berdiskusi dengan pasien tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
3) Berdiskusi dengan pasien tentang
kerugianvtidak berinteraksi dengan
orang lain
4) Mengajarkan pasien cara berkenalan
dengan 1 orang
5) Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dala kegiatan harian
- Diagnosa Ketiga :
Selasa, 23 Juni 2020
Pukul : 13.00 WIB
SP 1 :
1) Jelaskan sebab terjadi PK
2) Kenalkan simptom PK
3) Identifikasi jenis PK
4) Diskusikan akibat ketika PK
5) Ajarkan cara mengontrol PK
6) Latih mengontrol PK cara fisik
pertama : tarik nafas dalam
7) Susun jadwal harian
- Diagnosa Keempat :
Selasa, 23 Juni 2020
99
Pukul : 16.00 WIB
SP 1 :
1) Jelaskan Manfaat kebersihan diri
2) Jelaskan bagaimana tata cara menjaga
kebersihan diri
3) Bantu mempraktekkan menjaga
kebersihan diri
4) Anjurkan memasukkan pada jadwal
harian
- Planning perawat :
Diagnosa pertama : Waham
Jadwal minum obat
TAK orientasi Realita
100
- Diagnosa Keempat : Defisit perawatan diri
101