Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMANFAATAN ENERGI ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF


(TERBARUKAN) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTA)
RAMAH LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
Irsan Tajuddin
(34220034)
2B TKE

Dosen Pengampu :
Dr. Jamal, S.T, M.T

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG (PNUP)
2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Energi Alternatif
(Terbarukan) Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) Ramah Lingkungan” untuk memenuhi
tugas mata kuliah energi alternatif.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, diharapkan
saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Makassar, 20 Oktober 2021

Penulis

Irsan Tajuddin

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................. 4
1.2 Rumusan Permasalahan ............................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 5


2.1 Landasan Teori .................................................................... 5
1. Energi Angin…. .................................................................. 5
2. Asal Energi Angin……………….………………………… 6
3. Proses Terjadinya Angin ...................................................... 6
4. Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik .......... 7
5. Pembangkit Listrik Tenaga Angin………………………… 8
BAB III PERALATAN UTAMA ..................................................... 9
3. 1 Kincir Angin……….................................................................. 9
3.2 Generatator Angin……………….…………...………………… 9
3. 3 Turbin Angin………………………………………. ................. 10
3.4 Alat Pengukur Kecepatan Angin ................................................. 12
BAB IV PRINSIP KERJA ................................................................ 13

BAB V PENUTUP………………… .................................................. 14


Kesimpulan……....................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................... …..14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi,
dunia ini akan diam atau beku. Dalam icehiduparTmanusia selalu terjadi kegiatan dan untuk
kegiatan otak serta otot diperlukan energi.Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya
dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh
dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).

Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :


1. sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis misalnya:
tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya: minyak
bumi atau batu bara.

Selanjutnya, secara terinci energi dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui
bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air
(air terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.

1.2 Rumusan Permasalahan


• Apa yang dimaksud dengan Energi Angin ?
• Dimanakah energi angin sebenarnya berasal?
• Bagaimana proses terjadinya energi angin?
• Jelaskan proses turbin angin sebagai energi alternatif!
• Jelaskan Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Peralatan yang diperlukan dalam
pengaplikasiannya !

4
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1. Energi Angin

Dua ribu tahun yang lalu manusia sudah dapat memanfaatkan energi angin untuk
usaha sederhana. Beratus-ratus tahun kemudian energi angin itu menjadi semakin jelas
pemanfaatannya. Kapal kecil dan besar dapat mengarungi lautan luas dengan bantuan energi
angin yang meniup layar kapal. Angin merupakan udara yang bergerak;udara yang
berpindah tempat,mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas dan dari tempat
yang panas mengalir ke tempat yang dingin, demikian terus-menerus.
Angin adalah proses alam yang berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara
lingkup daerah dan dunia. Di lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah
kutub menuju daerah khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari
khatuistiwa menuju daerah kutub.
Angin merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi yang juga
merupakan energi yang murah serta tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal
dan dimanfaatkan oleh manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :

- Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.


- Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling
tepung, tebu.
- Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
- Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
terutama untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

5
2. Asal energi angin
Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar fosil
kecuali energi pasang surut dan panas bumi berasal dari Matahari. Matahari meradiasi
1,74 x 1.014 kilowatt jam energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata lain, Bumi menerima 1,74 x
1.017 watt daya.
Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi, energi
angin berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah menjadi biomassa
oleh seluruh tumbuhan yang ada di muka Bumi. Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin
terjadi karena ada perbedaan temperatur antara udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar
khatulistiwa, yaitu pada busur 0°, adalah daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak
dari Matahari dibanding daerah lainnya di Bumi.
Daerah panas ditunjukkan dengan warna merah, oranye, dan kuning pada gambar
inframerah dari temperatur permukaan laut yang diambil dari satelit NOAA-7 pada Juli 1984.
Udara panas lebih ringan daripada udara dingin dan akan naik ke atas sampai mencapai
ketinggian sekitar 10 kilometer dan akan tersebar ke arah utara dan selatan.
Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka udara akan tiba di kutub utara dan
kutub selatan, turun ke permukaan lalu kembali ke khatulistiwa. Udara yang bergerak inilah
yang merupakan energi yang dapat diperbaharui, yang dapat digunakan untuk memutar turbin
dan akhirnya dapat menghasilkan listrik.

3. Proses Terjadinya Angin


Angin terjadi bila terdapat pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh sinar
matahari. Disiang hari udara di atas lautan relati lebih dingin daripada daratan. Sinar matahari
menguapkan air lautan dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi sinar matahari di daratan
kurang sehingga udara di atas daratan lebih panas. Dengan demikian udara di atas
mengembang,jadi ringan dan naik ke atas.

6
Udara dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di daratan, maka
terjadilah aliran udara yang disebit angin dari lautan ke daratan tepi pantai. Di malam hari
peristiwa yang sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut mengalir dari pantai ke tengah
lautan dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari ikan di
lautan. Angin di lereng gunung juga terjadi demikian. Pada sekitar puncak pegunungan lebih
dulu panas dibandingkan dengan daerah lembah. Karena perbedaan panas ini sehingga
menimbulkan perbedaan tekanan yang akhirnya timbul angin biasa yang disebut angin lembah
dan angin gunung.

4. Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik


Menurunnya tinggi muka air di berbagai bendungan - terutama yang dimanfaatkan
sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA)-telah menurunkan pasokan listrik di
Jawa hingga 500 megawatt. Sebagai salah satu sumber pemasok listrik, PLTA bersama
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) memang
memegang peran penting terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura, dan Bali.
Energi angin yang sebenarnya berlimpah di Indonesia ternyata belum dimanfaatkan sebagai
alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai negara, pemanfaatan energi angin sebagai
sumber energi alternatif nonkonvensional sudah semakin mendapatkan perhatian.
Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran terhadap timbulnya krisis energi
dengan kenyataan bahwa kebutuhan energi terus meningkat sedemikian besarnya. Di samping
itu, angin merupakan sumber energi yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem
konversi energi angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.

7
5. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin atau wind power system memanfaatkan angin melalui
kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan masyarakat
yang tinggal di pulau-pulau kecil.
Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar
motor.Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut akan
dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
WindPower,System ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu rotor, transmisi,
elektrikal dan, tower. Bagian rotor terdiri dari baling-baling dengan empat daun, bentuknya
seperti baling-baling pesawat. Dengan bentuk seperti ini diharapkan energi angin yang
tertangkap bisa maksimal agar bobotnya lebih ringan. Baling-baling ini dibuat dengan
diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari fiberglass.
Untuk mendapat hembusan angin, baling-baling diletakkan pada tower setinggi
delapan meter. Sedangkan pada bagian transmisi digunakan sistem kerekan dan tali, sistem
transmisi ini digunakan untuk menyiasati kekuatan angin yang kecil. Karena kecepatan angin
di Indonesia relatif kecil, transmisi ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan putaran
sebagai pengubah energi digunakan alternator dua fase
12 volt, energi listrik yang dihasilkan oleh alternator dapat disimpan dalam aki. Sementara
kapasitas daya yang didapat sebesar 1,5 KW.
Wind Power System telah diuji coba oleh para mahasiswa di pantai kenjeran, kurang
dari satu jam hasil dari percobaan tersebut sudah dapat menghasilkan energi listrik untuk
menyalakan TV dan lampu sampai 100 watt.
Karya yang dibuat selama bulan ini sudah dapat langsung diterapkan bagi
masyarakat. Untuk menyimpan energi listrik bisa digunakan aki besar, dan
penggunaannya bisa digunakan instalasi pembagi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk
pembuatan Win Power System relatif murah, sekitar Rp 16 juta. Tapi, itu belum termasuk
bahan dan pembuatan towernya.

8
BAB III

PERALATAN UTAMA

3.1 Kincir Angin

Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:

• Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga


bilah bergerak
• bilah kincir angin akan memutar poros didalam
nacelle
• Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox
kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan
cara mengatur perbandingan roda gigi dalam
gearbox
• gearbox dihubungkan ke generator. generator
merubah energi mekanik menjadi energi listrik
• dari generator energi listrik menuju transformer
untuk menaikan tegangannya kemudian baru
didistribusikan ke konsumen

3.2 Generator Angin


Generator bekerja dengan menggunakan prinsip
magnetic induction dan bekerjadengan prinsip left- hand
rule , yaitu:
1. Thumb Finger determine the direction of motion of
inductor
2. Fore Finger determine the direction of flux
3. Other Finger determine the direction of current flow

9
Generator diklasifikasikan menjadi 2:
1. Generator AC
2. Generator DC

Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya. Prinsipnya
sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain dan kemiringan
kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator yang kemudian
terhubung dengan slip rings, stator, sikat, komutator, dan armature.
Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar dan
menyebabkan garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan ini
menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga
dibutuhkan komutator untuk membuat arus yang mengalir adalah arus searah.
Besarnya daya yang dihasilkan sangat tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang
artinya sangat tergantung dari kecepatan hembusan angin

3.3 Turbin Angin

Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabung- kan
beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik
dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah,
dan sebagainya.

10
Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum
adalah jenis turbin dua bilah.Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin.
Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin
menggunakan angin untuk membuat listrik.
Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang
dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum
berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk
perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.

Jenis turbin angin


Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler
dan turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar
untuk dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk
memompa air dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti
baling- baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai
dengan arah angin yang paling tinggi kecepatannya.
Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis
mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu
vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.
Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik.
Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis
anemometer lain adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan
fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara.
Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang
digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali
ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920.
Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme
orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya)
seperti pada turbin angin propeler.

11
Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh lembaga
penelitian maupun oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini perlu memperoleh
perhatian dari pihak yang terkait untuk dikembangkan karena membutuhkan riset
yang cukup intensif mengenai kecepatan angin, lokasi penempatan turbin angin, serta
cara untuk mengatur pembebanan turbin yang tidak merata.

3.4 Alat Pengukur Kecepatan Angin.


Dalam mengetahui seberapa besar kecepatan hembusan suatu angin maka perlu suatu
alat/parameter pengukur kecepatan angin itu. Alat yang sering digunakan dalam mengukur
kecepatan angin biasa disebut anemometer.

PICTURE OF THE ANEMOMETER

12
BAB IV
PRINSIP KERJA

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,Pembangkit Listrik Tenaga
Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin
angin atau kincir angin.Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin
angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik.Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam
baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi
angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan energi
angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia,total kapasitas
terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh
Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW)
sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat
lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida,
Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi
nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt
(MW) pada tahun 2025.
Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan mungkin ribuan
tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai sekarang, dan yang
banyak kita lihat sekarang digunakan dalam tambak-tambak ikan di tepi pantai untuk
menggerakkan baling-baling (atau turbin angin) untuk menjalankan memompaan air. Namun
baiklah kalau kita di Indonesia mulai mempopulerkan PTLTA, khususnya ukuran
kecil.PTLTA ukuran kecil adalah istilah yang biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau
lebih kecil.
Tempat-tempat terpencil yang biasanya menggunakan diesel-generator dapat
menggantikannya atau menambahkannya dengan PTLTA ukuran kecil ini.

13
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

• Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber
energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil.
• Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak terhadap lingkungan sekitar,
dampak yang paling jelas adalah dambak visual,karena pembangkit istrik ini
membutuhkan tempat yang luas untuk skala besar.
• Ramah lingkungan-keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya
level emisi karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari
polusi yang sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan
nuklir.
• Penggunaan energi konvensional tenaga angin merupakan alternative sumber energi
• yang efektif apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya angin tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Adi Willy.2021.https://www.coursehero.com/file/86661846/Willy-Adi-Saputra-Ismail-
1-D4-ELIN-A-2320600004-lapAkhirPrak2pdf/. Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS).Diakses pada 20 Oktober 2021
Anzdoc.https://adoc.pub/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin.html. Diakses pada
20 Oktober 2021

14

Anda mungkin juga menyukai