1. Validasi metode menurut United States Pharmacopeia (USP) dilakukan untuk.............
(menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis) 2. Ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya, atau nilai rujukan disebut tahap validasi...... (ketepatan/akurasi) 3. Sebutkan Pembagian karakteristik validasi metode oleh ICH (international conference on harmanization)............. (presisi, akurasi, batas deteksi, batas kuantifikasi, spesifisitas, linieritas, kisaran, ketahanan, kesesuaian sistem) 4. Validasi metode presisi harus dilakukan pada 3 tingkatan yang berbeda yaitu............ (keterulangan/repeatibility, presisi antara/intermediate precision, dan ketertiruan/ reproducibility) 5. Parameter-parameter yang dapat digunakan untuk menetapkan kesesuaian sistem sebelum dianalisis yaitu............... (bilangan lempeng teori, faktor tailing, kapasitas, dan nilai standar deviasi relatif) Soal uraian 1. Jelaskan kapan metode analisis harus divalidasi supaya dapat dilakukan verifikasi bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi problem analisis! Jawab : ......................................... Metode harus divalidasi ketika : 1. Metode baru dikembangkan untuk mengatasi problem analisis tertentu 2. Metode yang sudah baku direvisi untuk menyesuaikan perkembangan atau karena munculnya suatu problem yang mengarahkan bahwa metode baku tersebut harus direvisi 3. Penjaminan mutu yang mengindikasikan bahwa metode baku telah berubah seiring dengan berjalannya waktu 4. Metode baku digunakan di laboratorium berbeda, dikerjakan oleh analis yang berbeda, atau dikerjakan dengan alat yang berbeda 5. Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antar 2 metode, seperti antara metode baru dan metode baku 2. Sebutkan pembagian metode-metode analisis uji validasi oleh USP! Jawab:................................. 1. Penentuan kuantitatif komponen-komponen utama atau bahan aktif 2. Penentuan pengotor (impurities) atau produk-produk hasil degradasi 3. Penentuan karakteristik-karakteristik kinerja 4. Pengujian identifikasi