Anda di halaman 1dari 1

Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada

janin, namun belum ada studi terkontrol terhadap wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kategori B3 : Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita
usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung
maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan
angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat
kategori ini masih belum dapat ditentukan.
Ciprofloxacin disetujui untuk profilaksis setelah paparan antraks inhalasi. Menurut Centers
for Disease Control and Prevention (CDC), ciprofloxacin (500 mg, oral, dua kali sehari
selama 60 hari) adalah antibiotik pilihan untuk terapi profilaksis awal di antara wanita hamil
tanpa gejala yang terpapar Bacillus anthracis. Dalam kasus di mana strain B.
anthracis spesifik telah terbukti peka penisilin, terapi profilaksis dengan amoksisilin (500
mg, oral, tiga kali sehari selama 60 hari) dapat dipertimbangkan. Pedoman CDC untuk
pengobatan infeksi antraks pada wanita hamil merekomendasikan ciprofloxacin atau
doksisiklin dengan satu atau dua antibiotik lain yang ditambahkan untuk antraks inhalasi atau
keterlibatan sistemik. Ciprofloxacin diekskresikan ke dalam ASI tetapi dianggap aman
oleh American Academy of Pediatrics. Data observasional prospektif terkontrol tentang 200
kehamilan manusia yang terpapar fluorokuinolon (52,5% terpapar ciprofloxacin dan 68%
yang diobati selama trimester pertama) menunjukkan sejumlah malformasi bayi baru lahir.
Tidak ada perbedaan tingkat prematuritas, aborsi spontan, atau berat lahir. Studi reproduksi
pada hewan tidak menunjukkan artropati atau masalah muskuloskeletal lainnya pada
keturunan yang terpapar ciprofloxacin in utero. Meskipun tidak ada penelitian klinis yang
dilakukan pada wanita hamil, data prospektif observasional yang terkontrol menunjukkan
bahwa paparan in utero terhadap fluorokuinolon tidak terkait dengan disfungsi
muskuloskeletal yang signifikan secara klinis.[4,6]

4. Committee on Drugs, American Academy of Pediatrics. The transfer of drugs and other
chemicals into human milk. Pediatrics. 2001;108(3):776-789

6. R. Baselt, Disposition of Toxic Drugs and Chemicals in Man, 8th edition, Biomedical
Publications, Foster City, CA, 2008, pp. 313-315

Anda mungkin juga menyukai