Anda di halaman 1dari 4

Keperawatan Komunitas

Nama : Riana Septiani


NPM : 213219042
Kelas : Ikp Non-Reg Umum Stikes Jenderal Achmad Yani

1. Apa upaya preventif dan promotif yang efisien untuk mencegah


meluasnya penyakit Covid-19?
Upaya preventif dan promotif yaitu puskesmas harus aktif dan
memperkuat dalam melakukan kegiatan edukasi, pemantauan, dan penanganan
Covid-19 yang berbasis komunitas. Pembuatan atau pengawalan strategi
komunitas, informasi, dan edukasi yang jelas, benar, dan tidak membuat
kepanikan, serta mendukung kegiatan mobilisasi masyarakat untuk
menghadapi Covid-19. Selain hal-hal tersebut perlu juga dilaksanakan berbagai
kegiatan pendidikan dan penyebarluasan informasi pencegahan Covid-19 ke
masyarakat, menyediakan informasi terkini yang ilmiah dan berbasis kuat,
serta meluruskan berbagai berita bohong yang beredar di masyarakat. Perilaku
hidup bersih dan sehat di masyarakat dan berbagai upaya kesehatan masyarakat
lainnya sesuai dengan kondisi di wilayah masing-masing juga perlu
disosialisasikan. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan
virus ini adalah:
a. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan
sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat.
b. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun
atau handrub berbasis alkohol.
c. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
d. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
e. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Jika kita
menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi,
maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
f. Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika
Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
g. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan
benar, lalu cucilah tangan Anda.
h. Hindari bepergian ke luar rumah terutama jika tubuh kita merasa demam,
batuk, dan sulit bernapas.
i. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan
akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas
Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu
Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini.

2. Apa upaya kuratif dan rehabilitatif bagi pasien yang telah terkena Covid-
19?
Upaya kuratif dan rehabilitatif bagi pasien yang telah terkena Covid-19
disarakan untuk segera melakukan perawatan di Rumah Sakit rujukan
pemerintah yang menangani Covid-19 dan mengikuti anjuran dokter ataupun
tenaga medis lainnya.

3. Apa peran anda sebagai perawat yang bekerja di komunitas/puskesmas


untuk melindungi tenaga kesehatah supaya tidak terkena Covid-19?
Peran perawat dalam hal ini adalah sebagai educator, sebagai sesama
profesi tenaga kesehatan diharapkan untuk saling mengingatkat agar selalu
menjaga kebersihan diri. Sebagai perawat yang bekerja di
komunitas/puskesmas hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri agar
tidak terkena Covid-19 diantaranya harus menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat salah satunya mencuci tangah enam langkah sesuai anjuran, selain itu
diharapkan untuk menjaga jarak dengan pasien yang memiliki gejala flu atau
salah satu gejala Covid-19. Selain itu saat bekerja diharapkan perawat
menggunaka APD sesuai standar. Strategi-strategi untuk mencegah atau
membatasi penularan di tempat layanan kesehatan meliputi:
a. Kewaspadaan standar harus selalu diterapkan di semua fasilitas pelayanan
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi semua
pasien dan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
b. Petugas kesehatan harus menerapkan “5 momen kebersihan tangan”, yaitu:
sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan prosedur kebersihan atau
aseptik, setelah berisiko terpajan cairan tubuh, setelah bersentuhan dengan
pasien, dan setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien, termasuk
permukaan atau barang-barang yang tercemar.
c. Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan antiseptik
berbasis alkohol;
d. Kebersihan tangan juga diperlukan ketika menggunakan dan terutama
ketika melepas APD.
e. Orang dengan gejala sakit saluran pernapasan harus disarankan untuk
menerapkan kebersihan/etika batuk. Selain itu mendorong kebersihan
pernapasan melalui galakkan kebiasaan cuci tangan untuk pasien dengan
gejala pernapasan, pemberian masker kepada pasien dengan gejala
pernapasan, pasien dijauhkan setidaknya 1 meter dari pasien lain,
pertimbangkan penyediaan masker dan tisu untuk pasien di semua area.
f. Penggunaan APD sesuai risiko Penggunaan secara rasional dan konsisten
APD, kebersihan tangan akan membantu mengurangi penyebaran infeksi.
Pada perawatan rutin pasien, penggunaan APD harus berpedoman pada
penilaian risiko/antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan
kulit yang terluka.
g. Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik
h. Pengelolaan limbah yang aman Pengelolaan limbah medis sesuai dengan
prosedur rutin.
i. Pembersihan lingkungan, dan sterilisasi linen dan peralatan perawatan
pasien. Membersihkan permukaan-permukaan lingkungan dengan air dan
deterjen serta memakai disinfektan yang biasa digunakan (seperti
hipoklorit 0,5% atau etanol 70%) merupakan prosedur yang efektif dan
memadai.
j. Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus
pasien dalam pengawasan dan konfirmasi COVID-19

Anda mungkin juga menyukai