Anda di halaman 1dari 6

NASKAH

PENERAPAN KOMUNIKASI PADA LANSIA

Disusun Oleh : Aylan Badriyah T 191FK06068

Neng Gumi Sri Rahayu 191FK06082

Nur Aziz Alpipi 191FK06083

Rian Bahrul Ulum 191FK06085

Rina Marselina 191FK06087

Risma Purnama 191FK06089

Tingkat : 3C

Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Gerontic

UNIVERITAS BHAKTI KENCANA

GARUT
1. Fase Pra Interaksi
(Narasi ) Seorang Perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan
kondisi pada pasien lansia yang bernama Ny. N. yang menderita penyakit hipertensi dan
dirawat di ruang anggrek Rumah Sakit Dr.Slamet Garut. Sebelum bertemu dengan pasien
sebainya perawat mengetahui terlebih dahulu indentitas, alamat, pekerjaan dan penyakit
yang sedang di derita. Agar tidak terjadi kesalah yang tidak di inginkan
2. Fase Orientasi
(Narasi ) Perawat mendatangi Ny. N di ruang Perawatan.
Perawat 1 : “Assalamu’alaikum.”
Keluarga : “Wa’alaikum salam.”
Perawat 1 : “Selamat pagi bapak, ibu “(sambil tersenyum)
Keluarga : “Pagi juga “
Perawat 1 : “Apakah benar ini dengan ibu Fitriawati “
Ny.N : “Ia benar neng “
Perawat : “Perkenalkan nek, saya Perawat 1 dari Rumaha Sakit Dr. Slamet Garut
yang hari ini bertugas merawat nenek dari jam 8 pagi sampai jm 2 siang
nanti.
Bagaimana keadaan nenek hari ini ?”
Ny N : “Oh iya neng , keadaan nenek sudah sedikit mendingan dari kemarin “
Perawat 1 :”Alhamdulillah itu berarti nenek akan segera pulih kembali .
Nenek sudah makan belum pagi ini?”
Ny. N : Sudah.
Perawat :” Makannya banyak atau sedikit nek?”
Ny. N :” Cuma sedikit karena saya kurang selera makan.
Perawat : Tidak apa-apa nek sedikit-sedikit, tapi harus sering yaa agar kondisi
nenek cepet pulih.
Pagi ini obat nya sudah diminum nek...??”
Ny. N : “Iya sudah.”
Keluarga :” Iya , obat nya tadi sudah diminum semua.”
Perawat :” Baiklah nek, kalau nenek minum obat secara teratur nenek bisa cepat
pulang dan berkumpul dengan cucu dan keluarga nenek. “
Ny.N : “Iya neng saya juga sudah kangen sekali dengan cucu-cucu saya.”
Perawat 1 : Baik nenek, bapak dan ibu. Saya disini akan mengukur tekanan darah
nenek. Apakah bapak, ibu, dan nenek bersedia?”
Keluarga : “Oh, iya, tentu saja. Silahkan.”

3. Fase Kerja
Perawat mendekati pasien untuk melakukan tindakan.
Perawat 2 :” Maaf ya nek, nenek tiduran saja ya biar nenek lebih santai.
Tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya nek.
(Perawat memasang manset tensi, kemudian mengukur tekan darah)

Cucu nenek sudah berapa?”

Ny. N              :” Sudah 6 neng , yang satu masih kecil, yang dua masih sekolah, dan yang
tiga lainya sudah ada yang kerja dan kuliah. “

Perawat 2 :” Oh, yang biasa main kesini itu ya nek yang paling kecil?”

Ny. N             : “Iya, dia sering datang lari kesana kesini padahal takut sama yang baju
putih-putih ntar kena suntik katanya hehehe. Makanya biasanya ngajakin
nenek pulang terus.”

Perawat 2 : “Iya, biasanya anak kecil memang takut hehehe “(selesai mengukur TD)

Ny. N : “Berapa ya dek tekanan darah nenek?”

Perawat 2 : Ini sudah 140/90 mmHg ya nek, pak, bu.

Keluarga : “Oh, masih tinggi dong segitu?”

Perawat 2 :” Kalau untuk orang seumuran saya, ibu dan bapak itu memang termasuk
tinggi, tapi kalau untuk yang seumuran nenek ini masih normal.”

Keluarga :” Oh, begitu ya. Biasanya ibu saya tu tekanannya 170-180 neng “

Perawat : “Jadi sekarang keadaan nenek sudah lebih membaik dari kemarin.”
Keluarga : “Alhamdulillah”

4. Fase terminasi
(Narasi )Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh
Perawat dan semua peralatan dirapikan.
Perawat 3 : “Obatnya tetap harus diminum secara teratur, harus makan juga biarpun
sedikit tapi sering, makan buah-buahan dan sayur-sayuran serta minum air
putih. Nenek juga harus banyak istirahat jangan beraktifitas yang berat-
berat dulu.”
Klien & Keluarga : “Iya, neng .”
Perawat 3 :” Kalau begitu saya permisi dulu ya pak buk nek.
Nenek cepat sembuh ya nek.
Nanti kalau perlu bantuan panggil saja saya di ruang Perawat.”
Keluarga : “Ya Terima kasih.”
Perawat 3 : “Mari pak, bu.”
(Narasi )Setelah Perawat berpamitan, Perawat langsung pergi meninggalkan ruangan kamar
Ny.N
Komunikasi pada Lansia saat Discharge Planning

Perawat 4 : “Assalamu’alaikum.”
Keluarga : “Wa’alaikum salam.”
Perawat 4 : “Selamat siang bapak, ibu” (sambil tersenyum)
Keluarga : “Siang juga neng “
Perawat 4 : “Selamat siang nek. Gimana kabar nenek hari ini? Sehat ?”
Ny. N : “Siang. Alhamdulillah sudah sehat.”
Perawat 4 :” Nah, seperti kata Dokter tadi, karena sekarang keadaan nenek sudah pulih jadi
nenek sudah boleh pulang.”
Keluarga : “Alhamdulillah”
Perawat 4 : “Sebelum pulang, Bapak dan Ibu harus melengkapi administrasinya terlebih
dahulu ya”
Keluarga : “Oh, sudah. Ini berkas-berkasnya.”
Perawat 4 : “Baiklah, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang hal-hal yang harus nenek
lakukan di rumah:
1. Minum obat sesuai resep dan melaporkan setiap ada efek samping.
2. Mematuhi aturan diet sesuai yang dianjurkan: pengurangan natrium, kolestrol,
dan kalori.
3. Berlatih secara teratur dan cukup, misalnya jalan santai setiap pagi selama 15-
20 menit.
4. Mengukur tekanan darahnya sendiri secara teratur, bisa dengan menggunakan
alat pengukur tekanan darah yang digital.
5. Berhenti mengkonsumsi tembakau, kafein dan alkohol.
6. Menepati jadwal kunjungan klinik atau dokter.

Bagaimana, apakah bapak, ibu serta nenek sudah cukup jelas?”

Keluarga :” Sudah neng”

Perawat 4 : “Kalau begitu coba ulangi lagi poin poinnya.”

(Keluarga mengulangi seperti yang dikatakan perawat)

Perawat 4 : “Ya, sepertinya Bapak, Ibu dan nenek sudah cukup jelas. Sebelum pulang kami
akan memberikan lembar discharge planning ini. Ini gunanya untuk mengingatkan
kapan nenek harus periksa kembali, obat-obatan apa saja yang nenek perlukan,
dan makanan yang boleh nenek konsumsi, serta aktifitas yang dapat nenek
lakukan. Jadi ditandatangani dulu ya pak.”

Bapak : “Iya, baik.”


Perawat 4 : “Baiklah, saya kira semuanya sudah saya sampaikan dan Bapak Ibu serta Nenek
pun sudah paham. Sekarang Nenek, Bapak dan Ibu sudah boleh bersiap-siap
untuk pulang. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan selama saya merawat
nenek. Dan semoga Nenek dan keluarga sehat selalu.”
Keluarga : “Amin, terimaksih juga ya .”
Perawat 4 : “Sama-sama pak, bu, nek. Kalau begitu saya permisi dulu. Assalamu’alaikum.”
Keluarga : “Wa’alaikum salam.”

Anda mungkin juga menyukai