PEMBAHASAN KASUS
A. Masa Kehamilan
Hasil pemeriksaan ANC pada Ny. M hamil anak pertama, kehamilan ini
adalah kehamilan yang direncanakan dan diharapkan oleh suami dan keluarga.
III sebanyak 5 kali. Pada kunjungan pertama Ny. M dilakukan pemeriksaan fisik
secara lengkap, imunisasi T5, temu wicara dilakukan setiap kunjungan kehamilan,
janin baik, pemeriksaan ANC Terpadu dilakukan Pada kunjungan kedua Ny.M
pemeriksaan fisik secara lengkap dengan hasil pemeriksaan keadaan ibu dan janin
baik.
pemeriksaan kehamilan harus sesuai dengan standar asuhan 10T. Asuhan standar
pada ibu hamil, yang terdiri dari: timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
Pemeriksaan tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas),
pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan
imunisasi tetanus toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zatbesi minimal
90 tablet selamakehamilan, teslaboratorium(rutin dan khusus), tatalaksana atau
dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca salin. Hal itu sesuai dengan
program dari Depkes RI, 2009 yang dilakukan oleh bidan yaitu standar asuhan
Kmendapatkan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC) yaitu 10T secara
lengkap. Ny. M mendapatkan pelayanan timbang BB dan PB, ukur TD, ukur
Lila, ukur TFU, menentukan presentasi janin dan djj, pemberian tablet Fe,
pelayanan skrining status dan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT), serta
ANC Terpadu Ny.M dianggap sudah mendapatkan imunisasi (TT) lengkap pada
kehamilan yang sebelumnya dan ibu juga dianggap tidak beresiko terhadap
penyakit menular seksual (PMS), HIV, atau malaria. Penyebab lainnya yaitu
HIV, atau malaria sehingga Ny. M tidak dilakukan pemeriksaan PMS, HIV atau
malaria. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan
Ny. M datang dengan keluhan merasa mules pada perut bagian bawah
menjalar ke pinggang sejak tanggal 24-02-2019 jam 04.00 wib dan keluar lendir
bercampur darah sejak jam 02.00 wib dengan usia kehamilan 37 minggu. Pada
kala II berlangsung selama 30 menit tanggal 24-02-2019 jam 07.00 wib. Ibu
melahirkan bayi secara spontan tanggal 24-02-2019 jam 07.30 wib ,jenis kelamin
Laki-laki dengan apgar score 8-9, kondisi bayi baik. Pada kala III berlangsung
selama 5 menit setelah bayi lahir dan setelah disuntikkan oksitosin Plasenta lahir
secara lengkap, Pada kala IV dilakukan pemantauan khusus dengan hasil kondisi
ibu baik dan kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong dan tidak terjadi
perdarahan.
pada multigravida sekitar 8 jam dalam fase laten, sedangkan fase aktif
dan 1 jam pada multigravida. Lama kala III berlangsung 30 menit pada
terhadap perdarahan pasca persalinan, paling sering terjadi pada 2 jam pertama
yaitu setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua
vagina, perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perenium jarang
sekali terjadi.
Bisa juga disebabkan oleh robekan serviks, persalinan selalu mengakibatkan
Dari hasil yang telah dikaji bahwa lama proses persalinan Ny.M ada
kesenjangan antara fakta dan teori. Lama proses persalinan dalam setiap kala
masih dalam batasan normal menurut teori. Apabila dikaji ulang, lama fase aktif
kala I tidak dikaji karena pasien datang dengan pembukaan 7 cm, sedangkan
untuk kala II berlangsung selama 30 menit dan kala III berlangsung selama 5
menit tidak ada robekan perineum. Proses persalinan pada Ny. M tersebut masih
C. Masa Nifas
Berdasarkan dari hasil asuhan yang di lakukan pada Ny. M pada kunjungan
post natal care pertama 6 jam post partum tanggal 24-02-2019 didapatkan keluhan
yaitu Ny. M merasa perutnya masih mules. Hasil pemeriksaan TFU 2 jari bawah
pusat, dan lochea rubra (merah segar). Pada kunjungan ke 6 hari post partum
tanggal 02-03-2019 ASI keluar banyak dan mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
Didapatkan hasil pemeriksaan keadaan ibu baik, TFU pertengahan pusat sympisis.
proses involusi yaitu proses kembalinya uterus kedalam sebelum hamil setelah
melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi
Perut mules yang dirasakan oleh Ny.M merupakan hal yang fisiologis
keadaan umum Ny. M baik sehingga keadaan ibu nifas tidak ada komplikasi,
Pada kunjungan pertama pada By.Ny.M neonatus cukup bulan usia 6 jam
tanggal 24-02-2019 dengan keadaan normal, ditandai dengan tidak ada keluhan
dan cacat bawaan, serta refleks bayi baik. Pada kunjungan kedua By.Ny.M
pemeriksaan pada bayi baik serta pertumbuhan dan perkembangan bayi baik,
tidak ikterus dan tali pusat bayi lepas pada hari ke 4 dan tidak terjadi perdarahan
Menurut (Sitiatava, 2012). normalnya pelepasan tali pusat yaitu lepas pada
hari ke 7 sampai hari ke 10. Menurut (Rizema P, 2012) kebutuhan ASI dihari
pertama kelahiran apabila penghisapan puting susu cukup adekuat maka akan
dihasilkan secara bertahap 10-100 mL ASI. Normalnya berat badan bayi yang
baru lahir berkisar 2,5-4 kg, pada minggu pertama akan mengalami penurunan
antara 7-10%,setelah memasuki antara minggu kedua dan minggu ketiga maka
akan mengalami kenaikan berat badan kembali tidak perlu khawatir dikarenakan
tidak ada pengaruh yang berarti pada bayi apabila terjadi penurunan berat badan
pada minggu pertama bayi dilahirkan. Penurunan berat badan bayi ini
dimaksudkan untuk mengeluarkan cairan yang dibawa sejak lahir, bahkan dapat
Hal ini merupakan hal yang fisiologis karena lepasnya tali pusat yang di
alami By.Ny.M masih dalam batasan normal. Hal ini terjadi karena perawatan
tali pusat yang benar, tidak ditambah dengan bahan tradisional maupun medis
lainnya, melainkan hanya membungkus tali pusat dengan kasa steril saja,
bengkak, bernanah dan berbau. Pelepasan tali pusat By.Ny.M sesuai dengan teori
E. Kontrasepsi
pada tanggal 12-04-2019 jam 08.30 WIB ingin ikut KB. Menjelaskan tentang
non hormonal yaitu AKDR, serta metode alamiah seperti senggama terputus,
kondom, dan sistem kalender, namun ibu mengatakan ingin menggunakan KB pil
kemudian di lakukan pemeriksaan hasilnya tidak ada masalah untuk
(KB suntik 3 bulan) salah satunya adalah ibu menyusui karena tidak mengganggu
produktivitas ASI.
mengerti dan ibu sudah benar ikut KB Pil karena tidak mengganggu produksi
ASI selama proses menyusui,serta praktis dan murah. dan ibu akan kembali