Anda di halaman 1dari 2

ALKITAB DAN PELAYANAN HASINTUAON

1. Pendahuluan
Alkitab menjadi bagian dari terjadinya karya keselamatan manusia. Bagi Martin Luther mengenai sola
scriptura (hanya Alkitab) membawa manusia kepada pengenalan akan Allah untuk mendapatkan anugerah.
Dalam dunia pelayanan gerejawi, Alkitab juga menjadi bagian yang paling terutama. Berikut ini. Kita akan
membahas mengenai Alkitab Dan Pelayanan Hasintuaon. Tuhan memberkati.
2. Pembahasan
2.1.Alkitab
Alkitab merupakan sebuah buku (kitab) yang diakui oleh orang-orang Kristen sebagai Firman Allah.
Alkitab berisi mengenai tulisan yang ditulis oleh para penulis kitab yang dijadikan satu (pada awalnya
belum menjadi satu kesatuan). Penulisan Alkitab ini juga berdasarkan dari ilham dengan tuntunan Roh
Tuhan / Roh Kudus kepada para penulisnya. Dalam isi Alkitab, dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pembagian dua perjanjian ini dilihat dan dianalisa dari sejarah
yang tertuang dalam tulisan-tulisan kitab tersebut. Di dalam kitab-kitab yang dituliskan oleh para penulis
(tokoh Alkitab) juga memuat perjanjian Allah dengan manusia, hokum, berkat, kutuk, berita kesukaan,
dukacita, dan kerajaan sorga. Apa yang melatarbelakangi penulisan kitab-kitab yang dijadikan satu ini
adalah untuk membuat manusia semakin mengerti dan mengenal ke-siapaan Allah dan merefleksikan
diri sebagai umat yang percaya.
2.2. Perlengkapan Pelayanan
2.2.1. Secara Rohani
Dalam dunia pelayanan, seorang pelayan harus memperlengkapi diri secara mental, perasaan, dan
juga rohani. Ini adalah dasar yang paling penting bagi seorang pelayan yang akan terjun melayani
ditengah-tengah jemaat dan masyarakat. Penanaman nilai-nilai rohani dan dipupuk oleh pelayan itu
sendirj merupakan satu ciri bagi aksi pelayanan. Mereka yang terpilih menjadi seorang pelayan
Tuhan harus mempersiapkan dan memperlengkapi diri secara rohani. Perlengkapan ini tidak terlihat
oleh kasat mata, tetapi perlenkapan ini hanya dilihat oleh Tuhan melalui nilai-nilai spiritual pelayan
kepada Tuhan didalam masa pelayanannya.
2.2.2. Secara Materi
Selain perlengkapan secara rohani, tentunya pelayan (sintua) harus memiliki perlengkapan materi.
Perlengkapan itu berupa:
a. Alkitab
Pemahaman Alkitab oleh seorang sintua harus memiliki kecakapan yang baik dan tetap menjaga
kemurnian ajaran Kristus melalui agama Kristen yang dipegang agar tidak disalahgunakan atau
disesatkan oleh orang yang kurang percaya.
b. Pakaian
Dalam PL, banyak menyinggung kelengkapan rohani oleh para imam bagi bangsa Israel. Mulai
dari pakaian, perlengkapan di Bait Allah, sampai pada perlengkapan korban bakaran. Dalam hal
ini, seorang sintua juga harus memperlengkapi diri dengan pakaian yang sopan. Hal ini untuk
menjaga wibawa seorang sintua sebagai pelayan gereja. Jubah yang dipakai setiap peribadahan
minggu di gereja merupakan salah satu contoh bahwa kelengkapan pelayanan memerlukan
sebuah wibawa. Jubah seorang sintua tidak boleh dipakai pada saat bekerja, pada saat bertamu,
pada saat santai, dan sebagainya. Hal ini jika disalahgunakan, maka kewibawaan seorang sintua
sebagai pelayan Tuhan tidak ada. Jubah juga tidak boleh dijadikan sebagai jalan untuk
melancarkan kesombongan. Mengenai pakaian juga kembali kepada pemahaman mengenai
kelengkapan rohani, yaitu tumbuhnya nilai-nilai spiritual.
c. Agenda
Gereja HKI sebagai salah satu wadah organisasi kekristenan juga memperlengkapi para pelayan
Tuhan (pendeta, sintua, biblevrow, diakones, evangelis) dengan perlengkapan materi, yaitu
agenda. Agenda HKI berisi mengenai liturgi gereja yang dipahami dan disepakati oleh HKI atau
sederhananya adalah berisi mengenai tata cara ibadah dan pelayanan yang dilakukan HKI
kepada jemaat.
d. Buku dan Alat Tulis
Beberapa hal yang paling sederhana yang harus dimiliki oleh seorang sintua adalah buku dan
alat tulis. Ini tidak boleh dilupakan, karena sintua juga dikategorikan sebagai “ pekerja Tuhan”.
Buku dan alat tulis digunakan untuk menuliskan hal-hal penting yang berkenaan dengan
pelayanan gereja.
e. Almanak
Gereja HKI juga memperlengkapi para pelayan dengan Almanak. Almanak berisi mengenai
tulisan dan catatan penting yang harus dibaca dan digunakan sesuai kebutuhan pelayanan gereja.
Di dalam almanak juga memuat mengenai ayat-ayat Alkitab sebagai acuan atau pendorong para
pelayan menunaikan tugas pelayanan.
2.3.Pelayanan Alkitabiah
Dalam perjalanan pelayanan gerejawi, Alkitab menjadi salah satu kategori yang sangat penting.
Dari Alkitab, berbagai macam khotbah disebarkan dan diperdengarkan kepada jemaat. Melalui Alkitab
juga, aksi pelayanan secara pastoral juga dapat berjalan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa seorang sintua
harus memiliki daya/kemampuan untuk mendalami Alkitab. Apakah sekolah Alkitab itu perlu untuk
mendalami Alkitab? Jawabannya adalah “ya perlu”. Tetapi tidak semua orang dapat melanjutkan studi
pendidikan Alkitab. Dilapangan pelayanan misalnya, banyak terdapat para pelayan tetap gereja atau
sintua yang dapat mengerti dan paham mengenai Alkitab tanpa adanya studi pendidikan Alkitab.
Artinya, perlu tetapi juga melihat konteks yang ada. Maka, gereja harus membimbing, mengajari, dan
melayani para pelayan untuk dapat memiliki kemampuan dengan Alkitab. Hal ini adalah sebagai
penunjang berjalannya aksi pelayanan itu sendiri.
Kebanyakan para sintua khawatir dengan tugas pelayanan Alkitabiah. Beberapa mereka merasa
belum layak untuk menjadi seorang pengkhotbah melalui Alkitab kepada jemaat, sebagian lagi merasa
bahwa kemampuan Alkitabnya sangat rendah. Tidak perlu takut, sungkan, dan khawatir. Amanat tugas
dari Yesus juga tidak selalu melulu mengenai Alkitab. Tetapi bagaimana memperkenalkan iman kepada
orang-orang yang belum mengenai Tuhan. Alkitab merupakan sebuah perefleksian untuk perkenalanan
itu. Ada banyak buku-buku tafsir Alkitab sebagai pedoman tambahan untuk memahami Alkitab.
Dijaman sekarang, berbagai informasi dan pengetahuan sangat mudah didapat, begitu juga dengan
informasi memahami Alkitab yang semakin mudah didapatkan. Para sintua juga harus sadar bahwa
dengan dipakainya Alkitab sebagai bahan pelayanan, maka pelayanan itu akan semakin hikmat.
3. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang sintua harus memperlengkapi diri secara
rohani dan juga dengan materi pemahaman firman Tuhan melalui Alkitab. Alkitab tidak boleh dinomor
duakan sebagai terbentuknya aksi pelayanan. Alkitab harus menjadi pedoman utama bagi para sintua yang
akan dan telah mendapatkan tohonan hasintuaon. Pemakaian Alkitab dan perlengkapan pelayanan lainnya
harus dilakukan sesuai dan menurut konteksnya dan tidak boleh disalahgunakan. Seorang sintua juga harus
bertugas untuk menjaga ajaran Alkitab agar tidak dikatakan sebagai ajaran sesat. Kesucian pada Alkitab
bukan terletak pada Alkitab secara fisik, tetapi terletak pada iman yang melekat melalui firman Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai