Anda di halaman 1dari 6

~ Kerangka Acuan ~

KELAS ONLINE POLITIK (Kamisan)

“ Pendidikan Kebinekaan ”
5 November – 3 Desember 2020

I. Latar Belakang

Di saat ini, kuat kecenderungan bahwa wacana dan sikap intoleran yang
biasanya terucap dan tersaji dalam ruang internal “gelap” dan privat sudah
semakin ditinggal. Wacana dan sikap itu menjadi tindakan yang berlangsung
di ruang publik tanpa malu-malu. Dengan beringas, kelompok intoleransi
(disebut pula massa) terlihat dibiarkan pula oleh negara. Gerakan mereka
terlihat seolah-olah didukung oleh mayoritas anak-anak bangsa, padahal
sesungguhnya orang-orang “baik” sedang menikmati pertapaannya di ruang
gelap dan sunyi.

Dibiarkan oleh negara adalah kalimat yang seharusnya tidak perlu tertulis, tapi
apa daya, kasus-kasus intoleransi yang terjadi memperlihatkan perilaku
negara yang sesungguhnya. Negara terlihat membiarkan intoleransi
bertumbuh dengan membiarkan kelompok intoleran “memasung” kebebasan
kelompok lain yang berbeda. Sebut saja kasus yang terjadi baru-baru ini, ada
kasus di Cikarang, Indragiri Hilir, Mojokerto, Nganjuk, belum lagi kasus di
Singkil, dan kasus-kasus lainnya.

Cap “Indonesia sebagai negara kesatuan yang diisi dan dibangun oleh macam
suku, agama, bahkan ras” semakin memudar oleh sikap dan tindakan intoleran
seperti kasus-kasus diatas.

Ada apa dengan Indonesia?

Komite Nasional Lutheran Federation di Indonesia (KN-LWF), persekutuan 13


gereja-gereja Lutheran di Indonesia, bersama-sama dengan Kaukus Muda
Siantar (KMS), semakin menyadari bahwa eskalasi paham dan tindakan
intoleransi ini semakin menyasar dan merasuk kedalam pikiran dan jiwa
pemuda/i Indonesia. Kesadaran ini kemudian tumbuh menjadi kesadaran
untuk semakin giat dalam memerangi sikap dan aksi intoleransi ini. Salah satu
jalan salib yang KNLWF tempuh untuk ini adalah lewat penggiatan literasi
(pendidikan) tentang identitas mereka yang majemuk dan bagaimana
mempengaruhi ruang publik untuk merawat kemajemukan itu.

Literasi adalah jalan penting untuk menumbuhkan kembali nilai toleransi yang
sebenarnya sudah mengakar di masyarakat Indonesia sejak nenek moyang
kita belum mengenal sistem politik modern hari ini. “Pendidikan Kebinekaan”
dipilih sebagai salah satu “jalan salib” untuk mengajarkan bahwa orang baik
tidak boleh diam melihat sikap dan tindakan intoleran yang sedang
berkembang saat ini di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan membangun
pengetahuan akan politik etis yang menjunjungtinggi kebebasan dan
kesetaraan diantara masyarakat yang kaya akan kemajemukannya. Kegiatan
ini juga diharapkan dapat melahirkan agenda mempromosikan semangat
kebinekaan di konteks masing-masing.

Sejarah mencatat bahwa kebinekaan di Indonesia hadir sebagai salah satu


keputusan politik yang secara bersama-sama diputuskan demi melahirkan
satu negara berbentuk kesatuan, yaitu Republik Indonesia. Oleh sebab itu,
perang terhadap intoleransi perlu dipamahi dan diambil sebagai jalan politik
yang mau tidak mau harus ditempuh dan dimenangkan oleh orang-orang baik.

II. Peserta

Sebanyak maksimum 30 orang peserta diharapkan berpartisipasi pada


kegiatan ini. Para peserta diundang secara resmi untuk mewakili kelompok-
kelompok mahasiswa dan pemuda yang berlatar belakang keyakinan yang
bebeda.

III. Uraian Program

Topik 1 Apa itu Politik ?


Kamis, 5 November 2020
Waktu Sesi Seminar (15.00 – 16.30)
Diskusi Kelompok (16.30 – 18.00)
Abi Rekso
Narasumber
Latar Belakang: Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute (SAS
(Usulan)
Institute)
Fasilitator/Host Fernando Sihotang/Tumpak Hutabarat/Berkatdo Saragih
Peserta memahami berbagai pendekatan teori untuk
1
Capaian mengerti dasar-dasar ilmu politik
Pembelajaran Peserta memahami pentingnya generasi muda terlibat
2
aktif dalam politik
Jumlah Jam 45 menit materi pengantar
Belajar 45 menit diskusi tanya jawab
Deskripsi Singkat Topik ini adalah topik pembuka dari keseluruhan kegiatan
Topik pendidikan politik Kaukus Muda Siantar. Sesi ini akan
memberikan penjelasan secara ilmiah dan pembelajaran
praktis mengenai politik dan bagaimana mendorong anak
muda untuk terlibat dalam politik, terutama politik yang
mensejahterakan.
Metode - Materi Pengajaran Kelas (online)
Pembelajaran - Diskusi interaktif
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Power point
Video
Streaming internet
Kriteria & Metode a. Keaktifan di kelas dalam memberikan pendapat dan
Penilaian bertanya. Peserta diharapkan tidak hanya mengajukan
Keberhasilan pertanyaan, tapi dapat menjawab pertanyaan
narasumber, maupun memberi tanggapan terhadap
Pembelajaran
pendapat peserta lain.
b. Peserta memberikan pendapat berdasarkan bahan
bacaan yang diberikan.

Topik 2 Politik Kebinekaan


Kamis, 12 November 2020
Waktu Sesi Seminar (15.00 – 16.30)
Diskusi Kelompok (16.30 – 18.00)
Narasumber Trisno Sutanto
(Usulan) Latar belakang: Direktur Paritas Institute

Fasilitator/Host Fernando Sihotang/Tumpak Hutabarat/Berkatdo Saragih

Peserta memahami berbagai pendekatan teori


1 untuk mengerti apa itu kepelbagaian dan praktek
Capaian
kebinekaan di Indonesia
Pembelajaran
Peserta memahami peranan masing-masing dalam
2
menjaga kesetaraan dalam perbedaan
Jumlah Jam 45 menit materi pengantar
Belajar 45 menit diskusi tanya jawab
Deskripsi Singkat Topik ini membahas kondisi kebinekaan dan praktek-
Topik praktek politik terkait identitas nasional yang terus
menerus menghadapi turbulensi di setiap rezim demokrasi
yang berganti.
Bahan Kajian 1. Politik dan Pancasila
2. Isu Mayoritas dan Minoritas
Metode - Materi Pengajaran Kelas (online)
Pembelajaran - Diskusi interaktif
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Power point
Video
Streaming internet
Kriteria & Metode a. Keaktifan di kelas dalam memberikan pendapat dan
Penilaian bertanya. Peserta diharapkan tidak hanya mengajukan
Keberhasilan pertanyaan, tapi dapat menjawab pertanyaan
narasumber, maupun memberi tanggapan terhadap
Pembelajaran
pendapat peserta lain.
b. Peserta memberikan pendapat berdasarkan bahan
bacaan yang diberikan.

Topik 3 Etika Politik


Kamis, 19 November 2020
Waktu Sesi Seminar (15.00 – 16.30)
Diskusi Kelompok (16.30 – 18.00)
Budiman Sudjatmiko
Narasumber
Latar belakang: politisi PDI-P/ mantan anggota DPR RI
(Usulan)
2014 – 2019 dan Ketua Umum Innovator 4.0
Fasilitator/Host Fernando Sihotang/Tumpak Hutabarat/Berkatdo Saragih
Peserta memahami bagaimana politik digunakan
1 sebagai alat kesejahteraan (common good) semua
Capaian
orang
Pembelajaran
Mendorong anak muda untuk terlibat dalam politik
2
formal dan informal
Jumlah Jam 45 menit materi pengantar
Belajar 45 menit diskusi tanya jawab
Deskripsi Singkat Topik ini akan mengulas teori dan dinamika empirik
Topik gerakan sosial dan gerakan politik praktis dalam
memperjuangkan kesetaraan, non-diskriminasi dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Bahan Kajian 1. Gerakan sosial sebagai perjuangan politik
2. Dinamika politik praktis di Indonesia
Metode - Materi Pengajaran Kelas (online)
Pembelajaran - Diskusi interaktif
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Power point
Video
Streaming internet
Kriteria & Metode a. Keaktifan di kelas dalam memberikan pendapat dan
Penilaian bertanya. Peserta diharapkan tidak hanya mengajukan
pertanyaan, tapi dapat menjawab pertanyaan
Keberhasilan narasumber, maupun memberi tanggapan terhadap
Pembelajaran pendapat peserta lain.
b. Peserta memberikan pendapat berdasarkan bahan
bacaan yang diberikan.

Topik 4 Berpikir Kritis


Kamis, 26 November 2020
Waktu Sesi Seminar (15.00 – 16.30)
Diskusi Kelompok (16.30 – 18.00)
Muhammad Faisal
Narasumber
Latar belakang: Youth Laboratory Indonesia
(Usulan)
psikolog

Fasilitator/Mentor Fernando Sihotang/Tumpak Hutabarat/Berkatdo Saragih

Peserta mampu berpikir kritis terhadap situasi aktual di


1
Capaian Indonesia
Pembelajaran Mendorong anak muda untuk mampu mengembangkan
2
pisau analisa dan perspektif
Jumlah Jam 45 menit materi pengantar
Belajar 45 menit diskusi tanya jawab
Deskripsi Singkat Topik ini akan membawa peserta untuk berpikir kritis dan
Topik mampu berdampak dan berkontribusi sesuai dengan
kapasitas masing-masing di masyarakat.
Bahan Kajian 1. Pisau Analisis
2. Mengembangkan pola pikir kritis dan berdaya nalar
Metode - Materi Pengajaran Kelas (online)
Pembelajaran - Diskusi interaktif
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Power point
Video
Streaming internet
Kriteria & Metode a. Keaktifan di kelas dalam memberikan pendapat dan
Penilaian bertanya. Peserta diharapkan tidak hanya mengajukan
Keberhasilan pertanyaan, tapi dapat menjawab pertanyaan
narasumber, maupun memberi tanggapan terhadap
Pembelajaran
pendapat peserta lain.
b. Peserta memberikan pendapat berdasarkan bahan
bacaan yang diberikan.

Topik 5 Evaluasi dan Monitoring


Kamis, 3 Desember 2020
Waktu
Pukul 15.00 – 17.00 WIB
Fernando Sihotang
Fasilitator/Host
Latar belakang: KNLWF Indonesia/
Kaukus Muda Siantar

Tumpak Hutabarat
Latar belakang: Kaukus Muda Siantar/
Rumah Karya Indonesia

Berkatdo Saragih
Latar belakang: KNLWF Indonesia
Peserta mampu memberikan saran dan masukan
1
Capaian terhadap 4 minggu pembelajaran
Pembelajaran Mereka mampu menghasilkan tulisan karya ilmiah
2
dan rencan proyek sosial
Jumlah Jam
N/A
Belajar
Deskripsi Singkat Topik ini fokus untuk merangkum 4 pertemuan dan
Topik harapan apa yang mereka dapat lakukan pasca dari
kegiatan
Bahan Kajian 1. Praktek peserta selama sebelum pendidikan politik
2. Bahan bacaan yang sudah mereka baca sebelum
pendidikan politik
Pustaka (Materi
pembelajaran)
Metode Materi Pengajaran Kelas (online)
Pembelajaran Diskusi interaktif
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Power point
Video
Streaming internet
Kriteria & Metode a. Keaktifan di kelas dalam memberikan pendapat dan
Penilaian bertanya. Peserta diharapkan tidak hanya mengajukan
Keberhasilan pertanyaan, tapi dapat menjawab pertanyaan
Pembelajaran narasumber, maupun memberi tanggapan terhadap
pendapat peserta lain.
b. Peserta memberikan pendapat berdasarkan bahan
bacaan yang diberikan.

IV. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai landasan dan acuan
pelaksanaan kelas online yang dilaksanakan oleh KNLWF dan Kaukus Muda
Siantar (KMS). Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai