Anda di halaman 1dari 2

DOA ORANG BERIMAN

(1 Yohanes 5: 1 – 5)

1. Setiap Orang Percaya


1) Siapakah orang percaya ?
 1 Yoh. 3:3 , orang yang meletakkan harapan kepada Allah
 1 Yoh. 3:4 , orang yang tidak lagi melakukan dosa
2) Orang-orang yang memberikan hidupnya secara utuh untuk dibasuh, dimurnikan,
dan mau menerima Allah.
3) Yesus adalah puncak dari kekonsistenan Allah untuk menyelamatkan manusia
dari upah maut. Melalui kematian Yesus di kayu salib, Allah menetapkan karya
penyelamatan yang agung kepada manusia (bnd. Yoh. 3: 16). Sehingga, kepada
siapa saja yang percaya dan meletakkan imannya di dalam Yesus Kristus akan
mendapat keselamatan.
4) Dan sebagaimana iman bertumbuh, maka ia akan menghasilkan buah, yaitu kasih.
2. Siapakah Anak-Anak Allah
1) Rasul Yohanes merujuk pada perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil Matius 22:
37 – 40, dimana hukum pertama adalah mengasihi Allah dengan segenap akal
budi dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
2) Melalui pandangan itu, maka yang disebut dengan anak-anak Allah adalah yang
turut mengerti dan melakukan hukum dan perintah dari Allah. Didalam Hukum
Taurat, Allah telah menetapkan aturan hidup yang sejati kepada manusia,
dimaksudkan agar manusia dapat hidup penuh kedamaian. Tetapi tidak ada
satupun manusia yang dapat melakukan kesepuluh Hukum Taurat itu. Maka
Yesus datang untuk menggenapi kesepuluh Hukum Taurat itu.
Anak-anak Allah akan mengerti dan berbuat kasih kepada siapapun dengan tanpa ada
tawar-menawar, tetapi juga bertindak dengan kebijaksanaan. Karena setiap anak-anak
Allah diberikan hikmat dan kebijaksanaan untuk melakukan sesuatu yang baik
kepada manusia dan dihadapan Allah.
3. Perintah Allah
1) Seperti apa perintah Allah ?
Sebagaimana dalam roda pemerintahan disebuah negara, maka dibuatlah sejumlah
peraturan dan hukum yang ditetapkan didalam sebuah undang-undang yang berlaku
di negara tersebut. Demikianlah dengan hidup manusia yang telah Allah tetapkan
aturan dan hukum, melalui aturan dan hukum itulah maka Allah memerintahkan
manusia untuk melakukannya.
2) Rasul Yohanes menyatakan bahwa aturan dan perintah Allah itu adalah ringan.
Aturan dan perintah itu adalah perbuatan kasih. Sehingga setiap orang-orang telah
percaya diharuskan untuk mematuhi aturan dan perintah tersebut. Dalam
pandangannya di 1 Yoh.3: 4, menyatakan bahwa orang yang melanggar hukum
Allah adalah orang-orang berdosa. Meskipun Rasul Yohanes mengatakan pada ayat
3 dalam pasal ini bahwa perintah-perintah Allah itu adalah ringan, tetapi didalam
perintah-perintah itu ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap manusia.
3) Allah itu maha benar. Maka aturan dan perintah itu adalah sebuah kebenaran yang
bernilai tinggi. Sehingga kepada orang-orang yang percaya didalam imannya akan
menuruti dan melakukan aturan dan perintah Allah akan dibenarkan (bnd. 1 Yoh.
3:10)
4. Mengalahkan Dunia
1) Dunia ini adalah tempat hidup manusia sekaligus panggung pergumulan umat
manusia. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, maka manusia telah kehilangan
kekudusannya dari Allah. Manusia kemudian harus memikul beban dosa dan
pergumulannya. Perlu diketahui bahwa pernyataan Rasul Yohanes mengenai
mengalahkan dunia bukan untuk bertarung dan berkompetisi seperti yang dilakukan
orang-orang pada sebuah pertandingan. Manusia tidak dapat mengalahkan dunia
dengan segala usaha diluar dari penyertaan Tuhan. Maka, sebagai orang yang telah
percaya dan menuruti segala perintah Allah, orang-orang percaya harus
mempergunakan imannya dan harus memberikan dampak melalui pelaksanaan
kasih. Sebab dengan imanlah, dunia dan segala pergumulannya dapat dikalahkan.
2) Rasul Yohanes memposisikan Yesus sebagai pusat kemenangan manusia ditengah-
tengah dunia. Dimana kebenaran harus berada diatas segala kelaliman orang-orang
percaya namun tidak memiliki iman dan juga orang-orang yang tidak percaya juga
tidak memiliki iman.
3) Rasul Paulus didalam Galatia 1:4, juga menetapkan Yesus sebagai pusat bagi
manusia yang percaya. Bahwa dengan kematian Yesus lah yang dapat melepaskan
manusia daru dunia yang jahat.
4) Demikian pula dengan iman, orang-orang percaya harus berada didalam
pengharapan dan kasih dapat menghadapi berbagai persoalan hidup. Ketika orang-
orang percaya didalam iman dituntut untuk melakukan kehendak Allah, maka disitu
juga manusia telah siap secara roh untuk menghadapi tantangan dunia.

Anda mungkin juga menyukai