OLEH:
A. LATAR BELAKANG
berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, tipe analisis
analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain
dengan analisis yang berhubungan dengan identifikasi dari suatu zat atau
yang mungkin ada dalam sampel. Dasar identifikasi atau pengenalan unsur-
unsur yang terletak pada sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya. sifat-
sifat yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat
yang dimiliki oleh suatu senyawa atau hasil reaksi dengan perekasi tertentu
sampel, maka dilakukan uji kation dan anion yang merupakan suatu metode
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
adanya kation atau anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.
D. PRINSIP PERCOBAAN
menarik di dalam ilmu kimia, karena sifat-sifatnya yang spesifik. Karena itulah,
maupun kuanlitatif atas unsur ataupun senyawa, baik sebagai kation maupun
anion. Senyawa kompleks terdiri dari atom pusat yang biasanya berupa kation
dapat berperan sebagai asam Lewis, sedangkan ligan yang biasanya berupa anion
kimia, karena cepat, cukup selektif dan mudah dekerjakan. Pada cara ini, kation
yang ada ditambahkan agent pengkelat dari senyawa organik, biasanya pengkhelat
tidak larut dalam fasa air, namun larut dalam fasa organik. Setelah kompleks
Dalam analisis kualitatif, kita menentukan zat apa yang ada dalam
kation yang ada dalam campuran disebut analisis kation kualitatif (qualitative
cation analysis). Analisis seperti ini memberikan cara cepat dalam menentukan
ada tidaknya kation tertentu dalam material yang tidak diketahui. Pada gambar di
bawah, sekitar 25 kation umum di bagi ke dalam lima golongan, bergantung pada
Pereaksi yang digunakan untuk klasifikasi dari kation yang paling umum
tersebut atau tidak. Dapat dikatakan bahwa, klasifikasi dari kation yang paling
umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonatnya
(Svehla : 1979).
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion sampai kini belum pernah
anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Hal pentin yang harus dilakukan
adalah memisahkan anion-anion ke dalam golongan-golongan utama bergantung
pada kelarutan garam peraknya, garam kalsiumya dan garam zinknya. Tapi hal ini
ini. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi yaitu proses yang
(sekelompok) kation dari yang lain. Misalnya bila suatu perekais menebabkan
sebagian kation mengendap dan sisanya tetap larut, dan setelah endapan diSAring,
lain, sehingga sebagian dari larutan mengendap sedang sebagian dari endapan
larut kembali, maka terbentuk empat keleompok yang makin sedikit isinya
kelompok yang makin kecil setiap kali mempergunakan pereaksi selektif baru.
Dengan jalan itu akhirnya setiap kation dapat terpisah satu sama lain. Tidak perlu
Alat
berikut:
- Spatula 1 buah
Bahan
berikut:
- Larutan AgNO3
B. PROSEDUR KERJA
a. Uji Kation
- Uji Pb2+
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan 1 tetes
K2CrO4
- Uji Fe3+
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan 1 tetes
K4Fe(CN)6
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan 1 tetes
KBr 1 M
Endapan putih
- Uji Cu+
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Uji SCN-
Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan 1 tetes
FeCl3
Endapan BaSO4
Dimasukkan ke dalam
gelas kimia
Endapan putih
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. DATA PENGAMATAN
Uji Kation
N Hasil pengamatan
Uji Perlakuan
o Sebelum Sesudah
larutan terdapat
1 tetes PbSO4 ditambahkan larutan PbSO4
1 Pb2+ endapan warna
1 tetes K2CrO4 1 M berwarna putih
kuning
larutan FeCl3
1 tetes FeCl3 ditambahkan larutan
2 Fe3+ berwarna
dengan 1 tetes K4Fe(CN)6 berwarna biru
kuning
1 tetes AgNO3 1 M larutan AgNO3 larutan terdapat
3 Ag+ ditambahkan dengan 1 berwarna endapan putih
tetes KBr 1 M bening kuning
1 tetes CuSO4 larutan CuSO4
larutan tetap
4 Cu2+ ditambahkan 1 tetes HCl berwarna
berwarna bening
2M bening
2 tetes CuSO4 larutan terdapat
ditambahkan 1 tetes HCl K4Fe(CN)6 endapan merah
5 Cu2+
2M ditambahkan lagi 1 berwarna coklat
tetes K4Fe(CN)6 bening Cu2Fe(CN)6
Uji Anion
N Hasil Pengamatan
Uji Perlakuan
o Sebelum Sesudah
terbentuk warna
1 tetes larutan SCN- larutan SCN- orange
1 SCN- ditambahkan dengan 1 berwarna (konsentrasi FeCl3
tetes FeCl3 bening lebih rendah dari
NH4SCN
endapan BaSO4 dilebur
dengan Na2IO3 dan BaSO4 berupa campuran terdapat
2 SO42-
ditambahkan dengan ion padatan putih endapan putih
Pb (II)
B. REAKSI LENGKAP
Uji Pb2+
PbCl2 + K2CrO4 PbCrO4 + KCl
(kuning)
Uji Ag2+
Uji Cu2+
HCl
2 CuSO4 + K4Fe(CN)6 Cu2Fe(CN)6 + 2 K2SO4
(Merah cokelat)
Uji Fe3+
Uji I-
Uji SCN-
-
3 SCN- + FeCl3 Fe(SCN)2 + 3 CO-
C. PEMBAHASAN
kualitatif dan analisis kuantitatif. Uji kation dan anion merupakan suatu
metode analisis kimia secara kualitatif guna mengetahui ada tidaknya suatu
kation atau anion dalam sampel uji yang ditandai terjadinya perubahan warna,
terbentukya endapan, dan timbulnya gas tergantung jenis pelarut atau zat
pendekatan seperti tingkat kelarutan, sifat basa, sifat keasaman suatu perekasi
dan anion pada sampel uji. Dasar identifikasi atau pengenalan unsur-unsur
yang terletak pada sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya. sifat-sifat
yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat yang
dimiliki oleh suatu senyawa atau hasil reaksi dengan perekasi tertentu berupa
ion-ion tersebut dengan ion-ion lainnya. Yang sangat penting dalam analisis
periodik.
suatu kation dan anion pada suatu senyawa, kita dapat melihat ada tidaknya
endapan atau perubahan warna yang terjadi setelah reaksi berlangsung ketika
tertentu.
K2CrO4. Reagen ini mampu mengikat ion Pb2+ dan memisahkannya dari
larutan sampel. Hasilnya didapatkan endapan kuning dari PbCrO 4 pada hasil
reaksi. Selain kation Pb2+,, Cu2+ juga termasuk dalam golongan II, yang
reagen KBr 1 M, yang tadinya warna larutan adalah bening berubah menjadi
berwarna dan terdapat endapan putih dalam larutan tersebut, menandai bahwa
anion SCN-. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa ketika zat tersebut
ciri dan karakteristik larutan tersebut. Uji anion yang pertama yaitu anion
SCN- dalam larutan NH4SCN, yang ditandai dengan perubahan warna pada
larutan yaitu dari bening menjadi warna orange. Konsentrasi FeCl 3 lebih
rendah dari NH4SCN. Dan untuk anion SO4- digunakan senyawa BaSO4 yang
dilebur dengan Na2IO3 dan kemudian ditambahkan dengan ion Pb (II), hasil
A. KESIMPULAN
bahwa untuk mengidentifikasi adanya kation dan anion pada suatu larutan
B. SARAN
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum kali ini adalah
sebaikanya untuk uji identifikasi suatu anion dan kation jangan hanya
kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H., dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip & Aplikasi Modern
Edisi Kesembilan Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Suhartana. 2007. Kemampuan Ligan Hipoxantin dan Quanin untuk Ekstraksi
Perak pada Fasa Air-Kloroform, Jurnal Sains dan Matematika. UNDIP,
Semarang.Volume 15, Nomor 1.
Svehla, G.. 1979. Vogel’s Textbook of Macro and Semimicro Qualitative
Inorganic Analysis Fifth Edition. Longman Inc. USA.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Kuantitatif Anorganik. Makro dan semimikro.
Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Willsmer, Robert.A. 1991. Qualitative Analysis with Ionik Equilibrium. Saunders
college publishing.New York.