Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

MK ELEKTROMEKANIK
PRODI S1-PTE-A FT

Skor Nilai :

CRITICAL BOOK REPORT

Nama Mahasiswa : 1. Ahmad Affandi (5202431004)


: 2. Agustar Purba (5203131013)
: 3. Mhd. Rendi Fraza Purba (5203131035)
: 4. Putri Adzania (5202431005)
: 5 Theresya V.M Lumban Tobing (5203331006)

Dosen Pengampu : Bakti Dwi Waluyo S.Pd,M.T


Mata Kuliah : ELEKTROMEKANIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021

1|P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk dapat menyusun Critical Book Report Elektromekanik yang diambil dari
buku“Pekerjaan Dasar Elektromekanik”.

Adapun tujuan penulis menyusun critical Book Report ini adalah agar penulis bisa
lebih cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa
digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis
sendiri.

Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalaha, penulis
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh
karena itu penulis berharap saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 08 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................................3
1.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).............................................................................................................3
2.Bahan Kerja Elektromekanik.............................................................................................................................6
3.Peralatan Tangan Elektromekanik................................................................................................................6
4.Macam-macam alat tangan..........................................................................................................................6
5.Macam-macam alat ukur mekanik.................................................................................................................10
6. Peralatan-peralatan mesin untuk pekerjaan mekanik elektro......................................................................11
7. Pekerjaan Elektro Mekanik Dari Bahan Non Logam......................................................................................11
8. Pekerjaan Elektromekanik Dari Bahan Logam...............................................................................................12
9. KOMPONEN ELEKTOMEKANIKA.....................................................................................................................13
 Komponen Pasif..................................................................................................................................13
 Komponen Penunjang....................................................................................................................22
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU...................................................................................................................26
BAB III.....................................................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Review merupakan salah satu alat yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator
keberhasilan Critical Book Review untuk mendukung keberhasilan dalam
pembelajaran itu dapat di lihat dari terciptanya kemampuan dari setiap mahasiswa/i
untuk mengevaluasi penjelasan, sudut pandang serta analisis mengenai kelebihan
maupun kelemahan buku , sehingga berdampak besar bagi pengembangan cara
berfikir dari mahasiswa itu sendiri terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil.
Dengan kata lain, melalui Critical Book Review, mahasiswa diajak untuk menguji
pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan
di bangun oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang
mereka miliki.
1.2 Tujuan penulisan CBR
Adapun tujuan penulisan CBR ini untuk meningkatkan pemahaman lebih
tentang Kelistrikan, khususnya tentang Elektromekanik dan rangkaian Kelistrikan.
Sekaligus untuk menyelesaikan kewajiban tugas pada mata Elektromekanik di
Universitas Negeri Medan.
1.3 Manfaat CBR
 Mengulas isi sebuah buku
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di dalam buku
tersebut
 Menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak dikarenakan terbiasa
melakukan aktivitas positif seperti mengerjakan CBR ini.

1
1.4 Identitas Buku

Judul Buku : Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Penulis : Abdian Putra Primana
Penerbit : PT Kuantum Buku Sejahtera
Kota : Malang- Jawa Timur
Tahun Terbit : 2020
ISBN : 978-623-7398-96-7

2
BAB II

PEMBAHASAN
1.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut ialah hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan.
K3 dibuat dengan tujuan:
(a) melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional;
(b) menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut; dan
(c) memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.
Sedangkan tujuan utama dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.

 Konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan.
Pada era ini kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau risiko kerja
(personal risk), bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini diperkuat dengan
konsep Common Law Defence (CLD) yang terdiri atas contributing negligence
(kontribusi kelalaian), fellow servant rule (ketentuan kepegawaian), dan risk
assumption (asumsi resiko).
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja ialah perilaku dan kondisi
lingkungan yang tidak aman.
Penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini diakibatkan oleh perilaku yang
tidak aman, yaitu
1. teledor dan tidak hati-hati;
2. tidak mematuhi peraturan;
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja;
4. tidak memakai alat pelindung diri; dan
5. kondisi badan yang lemah.
Perumusan falsafah ini harus dipakai sebagai dasar dan titik tolak dari tiap
usaha keselamatan kerja karena di dalamnya telah tercakup pandangan serta
pemikiran filosofis, sosial-teknis dan sosial ekonomis.
Oleh sebab itu dibuat peraturan-peraturan mengenai berbagai jenis keselamatan kerja
sebagai berikut.
1. Keselamatan kerja dalam industri (industrial safety)
2. Keselamatan kerja di pertambangan (mining safety)
3. Keselamatan kerja dalam bangunan (building and construction safety)
4. Keselamatan kerja lalu lintas (traffic safety)
5. Keselamatan kerja penerbangan (flight safety)
6. Keselamatan kerja kereta api (railway safety)
7. Keselamatan kerja di rumah (home safety)
8. Keselamatan kerja di kantor (office safety)

3
 Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dasar Hukum dan Undang-Undang K3 Pada pasal 27 ayat (2) UUD 1945, "Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan." Pada UU No. 14 tahun 1969 pasal 3 tentang ketentuan-ketentuan
pokok mengenai Ketenagakerjaan, "Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan
penghasilan yang layak bagi kemanusiaan."
Menurut Undang-Undang No.23/1992 tentang kesehatan memberikan
ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23 yang menyebutkan bahwa
kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja dalam kondisi
kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri atau masyarakat, dan
supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja mereka sesuai dengan
program perlindungan tenaga kerja.

 Rambu-Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai
pekerja, baik secara fisik maupun mental. Bahaya terhadap keselamatan adalah yang
dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung, contohnya benda-benda
panas dan lantai yang licin. Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau
debu yang dapat membahayakan tubuh, contohnya bahan-bahan pembersih dan
pestisida.

Untuk memperkecil atau bahkan menghindari terjadinya kondisi seperti pada


tabel, hal yang terbaik adalah memberi rambu-rambu K3 pada setiap ruangan yang
dianggap berbahaya bagi keselamatan manusia atau pekerja. Ada beberapa rambu-
rambu bahaya K3 yang harus kita pahami.

4
1. Simbol Tanda Bahaya

Gambar 1.1 Macam-macam simbol bahaya


Sumber: Daryanto, 2000

2. Tanda-Tanda untuk Keselamatan di Tempat Kerja

Gambar 1.2 Macam-macam tanda keselamatan di tempat kerja


Sumber: Daryanto, 2000

3. Warna untuk Simbol Keselamatan

Gambar 1.3 Macam-macam tanda keselamatan di tempat kerja


Sumber: Daryanto, 2000

5
 Alat Perlindungan Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Alat pelindung kepala antara lain: helmet (topi pengaman), safety glass (kacamata
pengaman), masker, respirator, dan ear plugs (penutup telinga).
2. Alat pelindung badan antara lain: apron, jas dan laboratorium
3. Alat pelindung anggota badan antatra lain: sepatu pelindung (safety shoes/boot), dan
sarung tangan (hand gloves).

2.Bahan Kerja Elektromekanik

3.Peralatan Tangan Elektromekanik

Untuk bekerja dibidang kelistrikan dan elektro, baik merakit maupun memperbaiki. Kita
memerlukan alat bantu untuk bekerja disamping komponen-komponen kelistrikan dan elektr.
Alat-alat bantu tersebut berupa alat-alat tangan maupun alat-alat listrik.

Alat tangan yang pokok bagi seorang tukang listrik atau mekanik elektro adalah alat tangan yang
mudah dibawa. Biasanya alat-alat tersebut dikemas dalam satu kotak alat atau sering di sebut
dengan Tool Box.

4.Macam-macam alat tangan

1. Obeng

Obeng digunakan sebagai pemutar sekrup. Tangkai obeng biasanya terbuat dari kayu atau
plastik. Batangnya terbuat dari baja. Sesuai dengan kerjanya, obeng dibuat dalam berbagai
ukuran.
Ukuran Obeng diperhitungkan dengan panjang batang dalam satuan inch. Betuk batang obeng
ada yang bulat dan segi empat.
Jenis Obeng dibagi menjadi beberapa jenis :

a. Obeng minus (-)


Berbentuk pipih dipergunakan untuk memutar sekup, beralur min

b. Obeng Plus (+)


Dipergunakan untuk memutar sekrup beralur plus.

6
c. Obeng Offset
Cirinya obeng inni berbentuk bengkok, untuk memutar cukup diputar bagian ijungnya.
Digunakan untuk memutar baut di tempat yang sempit atau sulit dijangkau

d. Obeng Spiral / Obeng Ketok


Obeng ini akan berputar sendiri ketika di pukul / ketok

1.
2. Tang

Tang menurut bentuknya ada beberapa macam dan fungsinya berbeda-beda antara
lain yaitu:

a. Tang Pengupas
Digunakan untuk mengupas isolasi kabel / kawat dalam instalasi listrik

b. Tang Potong
Digunakan untuk memotong kabel/kawat instalasi listrik dan kaki komponen dalam
elektronika

7
c. Tang Lancip / tang pembulat
Dipergunakan untuk menjepit benda-benda kecil atau kaki komponen yang akan
disolder atau dipergunakan untuk meluruskan kaki-kaki komponen dan kabel.
Selain itu juga dipakai untuk membuat mata itik / loop pada ujung kawat dan mengambil benda
kecil di tempat yang sempit.

d. Tang Kombinasi
Dipergunakan untuk segala keperluan, memotong,menjepit, memegang benda kerja,
memelintir kawat dan kombinasi dari jenis tang diatas.

e. Tang kakaktua
Digunakan untuk menjepit dan mencabut paku yang menancap.

3. Palu / Martil
Martil / Palu adalah alat pemukul. Palu ini dibuat bermacam-macam bentuknya
sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaannya. Ada empat jenis martil / Palu yaitu :

8
a. Palu Besi Paku / Nail hammer)

b. Palu besi kepala bulat (Ball-peen hammer)

2.
c. Palu Kepala Lunak
Palu ini digunakan untuk memukul benda-benda yang lunak atau benda yang mudah
pecah.
Kepala Palu ini biasanya terbuat dari Plastik, karet ataupun kayu.

4. Gergaji tangan
Gergaji adalah alat pemotong benda. Gergaji tangan terdiri dari sengkang dan daun
gergaji. 
Daun gergaji dibuat bergerigi.Gigi gergaji ada yang dibuat pada satu sisi saja ada juga yang
dibuat dua sisi.

Gambar sengkang dan daun gergaji :

Yang perlu diperhatikan, selama menggergaji tekanan yang diberikan harus pada
saat gerakan maju. Untuk menjaga agar gigi gergaji tidak lekas patah / aus.

9
3. Alat ukur mekanik pada pekerjaan elektromekanik
Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara
mekanik. Alat ukur mekanik ini pada umumnya digunakan untuk mengukur
panjang, lebar, kedalaman, diameter luar dan diameter dalam sebuah
benda.
Skala pengukuran yang digunakan sering digunakan pada alat ukur mekanik ini
adalah skala metrik dan skala inchi.

5.Macam-macam alat ukur mekanik

1.Mistar baja
2. Penggaris gulung (measuring tape)
3. Busur derajat (protactor)
4. Outside caliper
5. Inside caliper
6. Depth gauge
7. Valve spring tester
8. Feeler gauge
9. Vernier caliper
10. Outside micrometer
11. Inside micrometer
12. Depht micrometer
13. Telescoping gauge

10
14. Dial indicator
15. Cylinder Bore Gauge

6. Peralatan-peralatan mesin untuk pekerjaan mekanik elektro

Secara umum peralatan perkakas yang digunakan pada bengkel mekanik


elektro terdiri atas peralatan tangan dan peralatan mesin. Pada Kegiatan Belajar 2
telah dibahas banyak tentang peralatan tangan. Pada kegiatan belajar ini dikhususkan
untuk pembahasan dan penerapan keselamatan kerja pada peralatan mesin. Adapun
peralatan mesin yang dimaksudkan antara lain :

1. mesin bubut
2. mesin gerinda
3. mesi bor
4. mesin gergaji
5. mesin las (titik, listrik dan gas asitilin)
6. mesin pembengkok/pelipat plat
7. Mesin kompresor

7. Pekerjaan Elektro Mekanik Dari Bahan Non Logam


Bahan kerja elektromekanik non logam
 Kaca
Kaca merupakan suatu zat yang terdapat pada bahan tanah kersik dalam bentuk pasir kuarsa
(SiO2), mempunyai campuran soda, potas, batu kapur, dan timah hitam.
 Keramik
Keramik merupakan bahan padat anorganik non logam. Bahan baku dari keramik yaitu tanah
liat seperti kaolin dan serisit. Keramik merupakan senyawa logam dan non logam yang
mempunyai ikatan atom ionic dan kovalen.
 Karet
Karet adalah polimer dari satuan isoprena atau politerpena yang pada umumnya tersusun dari
lima ribu hingga sepuluh ribu satuan yang terdapat pada rantai tanpa cabang yang terkandung
pada lateks pohon penghasilnya.
 Abrasive
Abrasive adalah bahan yang digunakan untuk menghaluskan bahan lain dengan cara
menggosokkan bahan abrasive ke permukaan yang akan dihaluskan.
 Semen
Semen adalah semacam bahan perekat atau sebuah serbuk yang apabila dicampurkan dengan
air menjadi pasta dan setelah dibiarkan beberapa saat akan menjadi keras.
 Plastic
Pada dasarnya plastic meliputi sekelompok bahan yang memiliki molekul besar yang terdiri
dari gabungan molekul – molekul yang lebih kecil. Plastic memiliki beberapa sifat yang khas
yaitu :
Ringan
Penyekat panas
Tidak cocok digunakan pada temperatur tinggi
Stabilitas kurang baik, terutama pada saat basah
Kekuatan lebih rendah dari logam

11
 Composite
Composite material adalah sebagai suatu kombinasi dari dua bahan atau lebih yang sifatnya
sangat berbeda dengan sifat masing-masing bahan asalnya. Composite materials digolongkan
menjadi beberapa bagian yaitu :
 Agglomerated Materials
Pada Agglomerated Materials yang dikombinasikan adalah bahan yang berbentuk butiran dari
berbagai ukuran, dengan suatu bahan perekat.
 Laminates
Laminates dimana bahan – bahan saling melapisi.
 Surface Coated Materials
Pada Surface Coated Materials, coating biasanya menjadi bahan yang dilapisi , sedangkan
kekuatan diperoleh dari bahan yang dilapisi.
 Reinforced Materials
Reinforced Materials merupakan kelompok yang paling penting dan paling banyak
digunakan.

8. Pekerjaan Elektromekanik Dari Bahan Logam


Terdapat beberapa perkakasyang biasa digunakan bidang pekerjaan logam
adalah sebagai berikut :

 Penitik Alat.
Digunakan untuk menandai posisi dari garis – garis penandaan atau untuk melekukkan posisi
titik pengeboran.
 Pena penandaan Alat.
Merupakan peralatan yang terbuat dari baja tempa berupa batangan bulat dengan
diameter 3 -5 mm, yang mana ujung–ujungnya dibuat runcing. Digunakan untuk
menggambar garis atau tanda. Bagian yang rata digunakan untuk memberi tanda
goresan pada benda kerja.
 Palu single.
Digunakan untuk memukul, sebagai contoh untuk mengelupaskan.
 Pahat.
Pahat datar digunakan untuk memahat permukaan yang tipis. Pahat lancip sering
digunakan untuk memahat kasar permukaan datar dan juga untuk membuat celah atau
lubang.
 Ragum.
Adapun ragum terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
(a) Ragum paralel atau horizontal yang dipasang pada meja kerja dan digunakan untuk
menahan benda kerja pada pekerjaan penghalusan dengan tangan atau pemasangan.
Pada ragum paralel, pembukaannya selalu paralel.
(b) Ragum kaki atau ragum vertikal, digunakan untuk menahan benda kerja pada
pekerjaan penghalusan dengan tangan atau penempaan sederhana
(c) Ragum squill atau klem C, digunakan untuk mencekam benda sementara dengan
cepat , untuk fabrikasi plat tipis atau penyetelan pada plat siku.
(d) Ragum tangan, digunakan untuk memegang bagian kecil atau untuk mencekam benda
sementara.

12
 Kikir.
Digunakan untuk menghaluskan benda kerja dari metal dengan menggunakan
tangan. Berdasarkan bentuknya, terdapat lima jenis yaitu datar, segitiga, segiempat,
bulat dan setengah bulat. Jika berdasarkan sisi potongnya adalah sisi potong tunggal
dan sisi potong ganda. Berdasarkan kekasaran sisi potong kikir terdiri dari kasar,
medium atau setengah kasar, halus dan licin. Kikir baru harus digunakan untuk baja
lunak
Gagang kikir, yang dipasangkan ke ujung gagang kikir.
 Sikat kawat
Digunakan untuk membersihkan bekas pemotongan dari kotoran metal.
 Tap tangan.
Adalah sebuah handel dipasangkan ke bagian yang terbentuk segi empat dari
batang tap, digunakan untuk membuat sekrup dalam terutama dengan tangan.
Terdapat kepala tap yang merupakan tujuh ulir pertama dari tap pertama. Kepala tap
dipingul sehingga dapat dengan mudah masuk ke bawah lubang sekrup. Dan Tiga
sampai empat ulur pertama dari tap kedua disebut tap tengah juga dipingul. Ulir
pertama dari tap ketiga dipingul, dimana disebut tap akhir dan digunakan untuk
penghalusan akhir.
 Pegangan tap.
sebagai peralatan tambahan yang digunakan untuk memutar tap atau reamer.
Tap luar. Adalah sebuah alat untuk membuat ulir sekrup pada batangan bulat atau pipa. Jika
tap luar mempunyai jarak, diameter sekrup maka dapat disetel sedikit. Untuk tiga ulir
pertama dipotong miring. Selain tap luar, blade change die dan solid die yang digunakan
untuk memotong ulir pada sisi luar pipa.
 age block.
Dibuat dengan bermacam kampuh dan lubang sebagai contoh untuk penempaan.
Digunakan untuk pekerjaan seperti bending dan punching atau pemukulan material.
 Gergaji potong metal.
Digunakan untuk memotong kawat, pelat dan pipa dari metal. Pada frame gergaji jenis tetap
maka panjang bilah gergaji yang tertentu hanya dapat dipasang. Untuk gergaji jenis yang
dapat disetel, framenya terdiri dari dua bagian yang tergantung pada panjang bila gergaji,
sumbu dari cover metal dipasang di dalam salah satu celah dari dua bagian frame kemudian
bilah gergaji disisipkan dan dikencangkan dengan sekrup.

9. KOMPONEN ELEKTOMEKANIKA
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian
elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen
aktif dan komponen pasif. Setiap komponen elektronika dibuat dengan nilai dan
fungsi yang berbeda berdasarkan produsen pembuat komponen elektronika tersebut.
Setiap komponen elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang berbeda-beda. Tipe
dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan arti fungsi dan
pabrikan pembuatnya. Sedangkan simbol komponen elektronika ditentukan
berdasarkan jenis dan fungsinya tanpa membedakan pabrik pembuat komponen
elektronika tersebut.
 Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak
membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif pada umumnya

13
digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, tank circuit dan filter pasif. Berikut
adalah definisi dan fungsi secara umum dari komponen pasif tersebut :
1.Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω).
Fungsi resistor adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pembagi arus.
2. Sebagai penurun tegangan.
3. Sebagai pembagi tegangan.
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain
Macam – macam resistor adalah sebagai berikut :
Resistor Fix adalah resistor yang nilainhya tetap

Resistor Variable adalah Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini


sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

LDR (Light Dependent Resistor) adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah


sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light
Dependent Resistor

Thermistor adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan


suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan
NTC (Negative Temperature Coefficient).

2.  Kapasitor

14
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika
Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu.
Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).
Fungsi Kapasitor adalah sebagai berikut :
1. Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik
2. Memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner
3. Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
Macam – macam Kapasitor adalah sebagai berikut :
Kapasitor FixKapasitor Fix terdiri atas Non Polar dan Polar

Non Polar adalah Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika


didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri
dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
 Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) : Kapasitor yang Isolatornya
terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor
Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam
rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara
1pf sampai 0.01µF.
 Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) : Kapasitor Polyester adalah
kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat.
Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak
memiliki polaritas arah)
 Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) : Kapasitor Kertas adalah kapasitor
yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas
berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas
arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
 Kapasitor Mika (Mica Capacitor) : Kapasitor Mika adalah kapasitor yang
bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya
berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak
balik karena tidak memiliki polaritas arah.
Polar adalahKapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan
Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit
atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
 Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) : Kapasitor Elektrolit adalah
kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan
berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini
sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi
(Capacitance) yang tinggi. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari
0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).
 Kapasitor Tantalum : Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif
(+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga
berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor
jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+).
Kapasitor Variable adalah Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini
sering disebut dengan Variable Capasitor

15
 Varco adalahVARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam
dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih
Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan
dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar
antara 100pF sampai 500pF.
 Trimmer adalah Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros
pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar
Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam
tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam
Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang
Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai
100pF.
3.  Induktor
Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan
juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada
Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi
seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry
(H).
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya
adalah :
 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek Induktor (Coil) tersebut semakin
tinggi induktansinya.
fungsi dari induktor adalah sebagai berikut :
1. Pengatur frekuensi
2. Pelipat tegangan.
3. Sebagai kopel (penyambung)
Macam – macam Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable

4.  Trafo

16
Suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan
AC dari 220 VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110 VAC ke 220
VAC.
Fungsi trafo adalah Menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Macam – macam trafo adalah sebagai berikut :
Transformator

 Jenis – jenis
Trafo adalah sebagai berikut :
 Trafo Step Up : Jenis transformator yang digunakan untuk menaikan
tegangan AC. Pada trafo Step Up, jumlah lilitan kumparan sekunder jauh lebih
banyak dibanding jumlah kumparan primer.

.
 Trafo Step Down : Jenis transformator yang digunakan untuk menurunkan
tegangan AC. Pada trafo Step Down, jumlah lilitan kumparan primer jauh lebih
banyak dibanding jumlah kumparan sekunder.

 Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya


membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus dari luar. Ada banyak tipe
komponen aktif yang digunakan dalam rangkaian atau sitem elektronika. Secara
umum komponen aktif dibangun mengunakan bahan semikonduktor yang didesain

17
sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi, nilai dan kapasitas sesuai kebutuhan
yang diinginkan. Beberapa contoh komponen aktif adalah :
1.  Dioda
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri
dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Fungsi dioda adalah sebagai berikut :
1. Untuk penyerah arus
2. Sebagai catu daya
3. Sebagai penyaring atau pendeteksi dan
4. Untuk stabilisator tegangan
Macam – macam dioda diantaranya adakah :
 Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
 Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
 LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
 Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
 Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
 Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

2.  Transistor

18
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
Elektronik modern ini.
Fungsi dari Transistor adalah sebagai berikut :
1. Dipakai sebagai penguat arus.
2. Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
3. Stabilisasi tegangan.Modulasi sinyal.
4. Penyearah
Macam – macam Transistor adalah sebagai berikut ;
Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E)
dan Collector/Kolektor (K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN.
1. NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif
2. PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.

3.  IC (Integrated Circuit)


Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan
jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang di integrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga)
hingga ratusan kaki (terminal).

Fungsi dari IC adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pembalik dan pemantap atau untuk mendeteksi taraf dan
membentuk kembali pulsa-pulsa yang buruk pada bagian tepinya (membentuk
sinyal kotak).
2. Penguat,
3. Switching,
4. Media penyimpanan
Macam – macam IC diantaranya adalah sebagai berikut :
 NOT
 OR
 NOR
 XNOR
 AND
 XCR

19
 NAND
 Komponen Penunjang
1.  Saklar 
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan
aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai
ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Fungsi saklar adalah sebagai pemutus arus listrik.
Macam – macam saklar dapat dijelaskan dalam gambar dibawah ini :
Keterangan    :
 S : Single
 P : Pole
 D : Double
 T : Throw

2.Relay 
Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
Fungsi dari relay adalah sebagai berikut :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.

20
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Macam – macam relay akan di jelaskan pada gambar dibawah ini :

Prinsip Kerja Relay


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :


 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi CLOSE (tertutup)

21
 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi OPEN (terbuka)
Arti Pole dan Throw pada Relay adalah sebagai berikut :

 Pole adalah Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay


 Throw adalah Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay
dapat digolongkan menjadi :
 Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal,
2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal,
3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal,
diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2
Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang
dikendalikan oleh 1 Coil.
 Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal
sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay
SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya
untuk Coil.
 Single Pole Six Throw (SP6T) : yaitu saklar yang memilki 7 Terminal yang
pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak
ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan
Output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.

22
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan :
1. penjelasan cukup sederhana dan jelas.
2. Sangat Mudah di Pahami bagi pembaca karena bahasa yang di gunakan baik dan benar.
3. Font penulisan jelas dan rapi sehingga lebih mudah untuk dibaca.

Kelemahan : secara keseluruhan buku ini sudah bagus buku memiliki pembahasan yang lengkap. Hanya saja
cover buku ini kurang menarik sehingga kurangnya ketertarikan pembaca pada buku, selebihnya buku ini
sudah bagus.

BAB III

PENUTUP.

Saran.
Kami Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan makalah
di atas dengan sumber sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan. Ada baiknya untuk mencari referensi dari sumber
lain, karna informasi semakin hari semakin baru. Kritik dan saran dari
pembaca sangat diharpkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang
selanjutnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Abdian Putra Primana. 2020. Pekerjaan Dasar Elektromekania. Malang-Jawa TImur: PT


Kuantum Book.
Mulyana Farid. 2013. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi. Bandung:
Gramedia.
Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. Depok: STT Telkom.

24

Anda mungkin juga menyukai