Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Struktur Garis dan Struktur Bidang

Nur wahid Ashari1, Lulu Rumahallo2, Ryan Saputra Djaya, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: nurwahid170403@gmail.com

SARI

Penelitian ini diperlukan untuk pengenalan struktur geologi dan analisa struktur bidang dan struktur garis
untuk mahasiswa teknik pertambangan. Adapun tujuan dari jurnal ini untuk memberikan pemahaman dari
interpretasi struktur geologi secara sistematis guna mempermudah dalam mengetahui geologi dari suatu
wilayah. Data-data yang dapat membantu dalam interpretasi antara lain modul yang diberikan berisi materi
pengenalan geologi dan video contoh pembuatan struktur garis dan struktur bidang tersebut. Dalam analisa
struktur bidang dan struktur garis sangat ditekankan untuk mengetahui selain strike dip adalah sistem yang
digunakan apakah sistem azimuth dan sistem kuadran. Dari problem set didapatkan hasil dip sebenarnya N
17º E,lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi b. 13º, N 237º E, kedudukan singkapan N 196º E, 22º, Dip
25ºN/248ºE. untuk soal ke empat Didapatkan kedudukan struktur garis dan pitch 36 0, 1380 E dan
900,lubang bor 20º,N38°W dan kedudukan lubang bor yaitu 22º. Geologi struktur adalah bagian dari
ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan dan struktur
bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.

Kata kunci: Geologi; struktur garis; struktur bidang.


PENDAHULUAN

Geologi struktur merupakan aspek geologi yang sangat urgen. Jika memiliki pemahaman yang
baik tentang struktur geologi dan struktur geologi, deskripsi dan interpretasi geologi suatu daerah akan
lebih lengkap dan dapat diandalkan. Untuk melihat struktur geologi suatu wilayah, tidak hanya harus
mengacu pada data lapangan, tetapi juga menganalisis dari berbagai kumpulan data, termasuk regional,
lokal, bahkan mikroskopis. Hal ini karena sifat struktur geologi tidak hanya dikendalikan oleh gaya
endogen bumi, tetapi juga dikendalikan oleh berbagai faktor seperti sebaran mineral, litologi, morfologi,
kepekaan batuan, dan batas lempeng. Oleh karena itu, dalam mempelajari struktur geologi suatu wilayah
tertentu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dari aspek-aspek tersebut di atas. Dalam menulis, secara
umum kita mengenal metode menulis, yang terbagi menjadi tiga jenis, metode deduktif, metode induktif,
dan metode penulisan campuran. Metode deduksi merupakan metode penulisan yang mana penjelasan akan
didahului oleh unsur-unsur umum dari pokok bahasan menjadi unsur khusus pembahasan, sementara
metode Induksi merupakan metode penulisan yang menjabarkan gambaran umum berdasarkan pokok
bahasan khusus sehingga berkesan seperti format akibat-sebab, dan metode campuran merupakan metode
pembahasan yang tidak stagnan atau pembahasannya dapat bergerak ke umum-khusus tanpa berurutan.
Metode diatas dapat dipergunakan dalam melakukan analisis struktur geologi suatu daerah, dimana
pembahasannya dapat dilihat secara umum atau kondisi regional, kemudian ruang lingkupnya semakin
mengecil seperti pada singkapan dan mengerucut menjadi kenampakan megaskopis serta mikroskopis. Hal
tersebut berguna untuk memahami lebih lanjut kondisi geologi dari suatu daerah, yang mana dapat di
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

korelasikan kepada aspek-aspek lain seperti stratigrafi, sejarah geologi bahkan geologi teknik. Dengan
dasar yang demikian, maka perlu dilakukan suatu studi mengenai mekanisme analisis struktur geologi yang
melihat dari aspek urut-urutan, dimana dilihat dengan sudut pandang luas kemudian mengerucut menjadi
khusus. Hal ini memudahkan pada analisis data serta cara penyajiannya, dan juga menjadi kontrol dalam
melakukan deskripsi dan analisis struktur geologi dari suatu daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam paper ini, metode yang digunakan lebih didasarkan pada prosedur atau urutan analisis
struktur geologi, dimulai dengan analisis data geologi regional, atau dalam hal ini latar belakang struktural
daerah penelitian. Setelah itu dibahas penampakan singkapan berupa penampakan yang luas dan besar.
Karena dasar yang diketahui dari analisis struktur regional sebelumnya, selain pengumpulan data dan
akuisisi cepat di lokasi, ini juga diperlukan. Lihatlah kenampakan mikroskopis batuan metamorf yang
dikendalikan oleh sebaran mineral, persendian dan foliasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung keakuratan
dan ketepatan data yang sebelumnya diperoleh dari data singkapan dan luasan. Metode ini dilakukan secara
berurutan untuk memudahkan analisis data studio pada struktur geologi utama. Pada paper ini tidak terbatas
pada satu wilayah saja, melaikan pembahasannya mengacu dari berbagai publikasi yang mana mendukung
metode penelitian ini dan disusun secara runut dan deduktif/luas hingga khusus.
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk arsitektur
batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada
batuan akibat dari gaya force yang terjadi di dalambumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan
prosestektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengetian umum, geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan fold, rekahan fracture, sesar fault dan
sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik tectonic unit, sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap
sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera dan sebagainya (AH Harsolumakso, 1997 ). Struktur
batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk didalamnya bentuk dan
kedudukannya. Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat dibedakan menjadi struktur
primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukan batuan tersebut, misalnya, pada batuan
sedimen bidang perlapisan bersilang cross bedding, gelembur gelombang ripple mark, perlapisan bersusun
graded bedding, dan sebagainya, pada batuan beku struktur aliran flow structure, kekar akibat pendinginan
cooling joints dan sebagainya. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian, setelah batuan
terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang termasuk di dalam struktur
sekunder diantaranya adalah lipatan, rekahan kekar, patahan sesar dan sebagainya. Geologi struktural mulai
berkembang, dimulai dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika kontinum untuk mempelajari proses
deformasi dan pembentukan struktur geologi, penelitian deskriptif menjadi lebih kuantitatif (Twiss dan
Moore, 1992). Ketika mempelajari semua ilmu yang ada dalam geologi struktural, seseorang akan
mengandalkan pengamatan batuan yang mengalami deformasi di lapangan. Pengamatan ini dapat dilakukan
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

pada skala yang berbeda, mulai dari kilometer, meter, sentimeter, milimeter, dan bahkan singkapan skala
besar mikroskopis.(Rofifah, 2020)
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa
arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada
suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar,
lineasi mineral pada bidang foliasi dan perpotongan dua buah bidang Kedudukan sebuah struktur garis
diwakili oleh sepasang angka penunjaman plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis tersebut
terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis tersebut
dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang
dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal nilai dari
penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, p enunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º
dimiliki oleh garis vertikal. Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi struktur garis
tersebut ke bidang horizontal. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan menggunakan konvensi
kuadran ataupun konvensi azimuth. Arah penunjaman harus menunjuk pada arah ke mana struktur garis
tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam ke timur tidak sama dengan struktur garis yang
menunjam ke barat. Kedua struktur garis ini berlawanan arah. Pitch sebuah struktur garis adalah sudut
antara struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut
terbentuk Kisaran nilai pitch adalah antara 0ºdan 90º. Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus,
maka pitch = 0º. Jika arah penunjaman tegak lurus garis jurus, maka pitch= 90º. Di lapangan pitch dapat
diukur langsung dengan menggunakan busur derajat, dengan catatan bidang tersebut tersingkap baik.
Kenyataannya kadang- kadang sulit untuk mendapatkan bidang yang baik di lapangan, sehingga perlu
dilakukan perhitungan. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka : penunjaman
plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang
kedudukannya diketahui, Arah kelurusan bearing dan rake atau Pitch. Penunjaman sebuah struktur garis
adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang
vertikal. Nilai dari penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal,
dan penunjaman 90º dimiliki oleh garis vertikal. Secara umum,penunjaman yang berkisar antara 0º dan 20º
dianggap landai (shallow,penunjaman yang berkisar antara 20º dan 50º dianggap sedang moderate, dan
penunjaman yang berkisar antara 50ºdan90ºdianggap terjal steep.
Geologi struktur yang dimaksudkan pada praktikum ini lebih ditekankan untuk mempelajari
tentang struktur akibat dari deformasi. Walaupun demikian, pada beberapa kasus, struktur primer akan
berguna di dalam analisis struktur, misalnya untuk menentukan arah sedimentasi dan sebagainya.
Jenis-jenis struktur geologi dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan
sebagai produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu kekar fractures dan rekahan cracks
(Perlipatan folding dan Patahan/Sesar faulting). Ketiga jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis unsur struktur, yaitu kekar fractures. Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada
batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara
umum dicirikan oleh pemotongan bidang perlapisan batuan, biasanya terisi mineral lain mineralisasi seperti
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

kalsit, kuarsa dsb, kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan
karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Lipatan adalah deformasi
lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula
membentuk lengkungan. Sesar adalah bidang rekahan atau zona rakehan pada batuan yang sudah
mengalami pergesesaran.
Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan.
Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari
bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur
garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan
struktur garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati
secara langsung di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada bidang sesar. Struktur garis semu adalah
struktur garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu unsur struktur yang membentuk
pada satu kelurusan atau liniasi. Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan
beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen. Struktur garis sekunder meliputi gores garis liniasi
memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain.
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.Struktur bidang dalam geologi
struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan
struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Termasuk struktur bidang
antara lain: perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan, dll. (Agustito, D. 2020).
Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
garis primer dan struktur garis sekunder. Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral
yang terdapat pada batuan beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen. Struktur garis sekunder
adalah struktur garis yang meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari
sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk
geometri bidang. Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang
semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di
lapangan. Termasuk struktur bidang antara lain perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan,
ketidakselarasan, dan lain lain.
Definisi istilah-istilah dalam struktur garis yaitu;
a. Jurus (strike) adalah arah dan garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang
bersangkutan dengan bidang horizontal.
b. Kemiringan (dip) adalah sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan
bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus.
c. Kemiringan semu (apperent dip) adalah arah tegak lurus jurus sesua dengan arah miring bidang
yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Gambar 1. Strike & dip, srike & apperent dip

Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
garis primer dan struktur garis sekunder. Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral
yang terdapat pada batuan beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen. Struktur Garis sekunder
adalah struktur garis yang meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari
sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk
geometri bidang. Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang
semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di
lapangan. Termasuk struktur bidang antara lain perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan,
ketidakselarasan, dan lain lain.
Definisi istilah-istilah dalam struktur garis yaitu;
a. Jurus (strike) adalah arah dan garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang
bersangkutan dengan bidang horizontal.
b. Kemiringan (dip) adalah sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan
bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus.
c. Kemiringan semu (apperent dip) adalah arah tegak lurus jurus sesua dengan arah miring bidang
yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga
berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua,
yaitu struktur garis riil dan struktur garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan
kedudukannya dapat diamati secara langsung di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada bidang sesar.
Struktur garis semu adalah struktur garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu
unsur struktur yang membentuk pada satu kelurusan atau liniasi. Liniasi adalah keadaan dimana mineral-
mineral prismatik membentuk kenampakan penjajaran pada batuan seperti genggaman pensil. Contohnya
pada suatu fragmen breksi besar, mineral-mineral pada batuan beku, arah liniasi pada struktur batuan,
kelurusan sungai, topografi dan sebagainya (NA Magetsari,1997). Berdasarkan pembentukannya, struktur
garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Struktur Garis Primer
Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan beku
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen.


2. Struktur Garis Sekunder
Struktur garis sekunder meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan
dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain.
Dalam mempelajari struktur garis, ada beberapa istilah-istilah yang digunakan dan harus dipahami, agar
mempermudah dalam menggambarkannya. Istilah-istilah yang digunakan tersebut, yaitu :
1. Garis, yaitu elemen geometri yang ditarik dari sebuah titik yang bergerak dan panjangnya hanya
sepanjang jejak dan titik tersebut. Struktur garis tersebut bisa berupa garis lurus, garis lengkung
maupun garis patah.
2. Plunge, yaitu sudut vertikal antara sebuah garis dengan proyeksi garis tersebut pada bidang
horisontal.
3. Trend, yaitu jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah penunjaman
garis tersebut.
4. Pitch yaitu, sudut antara garis dengan jurus dari bidang yang memuat garis tersebut.
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa arah
butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada
suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar,
lineasi mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang. Kedudukan sebuah struktur garis
diwakili oleh sepasang angka penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis
tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis
tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah
sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal.
Nilai dari penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal dan
penunjaman 90º dimiliki oleh garis vertikal. Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari
proyeksi struktur garis tersebut ke bidang horizontal. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan
menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi azimuth. Arah penunjaman harus menunjuk pada arah
ke mana struktur garis tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam ke timur tidak sama dengan
struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua struktur garis ini berlawanan arah.
Pitch sebuah struktur garis adalah sudut antara struktur garis tersebut dengan horizontal,
diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai pitch adalah antara 0º dan 90º.
Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 0º. Jika arah penunjaman tegak lurus garis
jurus, maka pitch= 90º. Di lapangan pitch dapat diukur langsung dengan menggunakan busur derajat,
dengan catatan bidang tersebut tersingkap baik. Kenyataannya kadang- kadang sulit untuk mendapatkan
bidang yang baik di lapangan, sehingga perlu dilakukan perhitungan. Kedudukan sebuah struktur
garis diwakili oleh sepasang angka penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur
garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, arah kelurusan
(bearing) dan rake atau pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur
garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. . Nilai dari penunjaman berkisar
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º dimiliki oleh garis
vertikal. Secara umum, penunjaman yang berkisar antara 0º dan 20º dianggap landai (shallow),
penunjaman yang berkisar antara 20º dan 50º dianggap sedang (moderate), dan penunjaman yang berkisar
antara 500 dan 900 dianggap terjal (steep). Pitch sebuah struktur garis adalah sudut antara struktur garis
tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai
pitch adalah antara 0º dan 90º. Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 00 . Jika
penunjangam tegak lurus garis lurus, maka pitch= 900. Kedudukan struktur bidang secara lengkap
dideskripsikan oleh penunjaman dan arah penunjaman. Penunjaman (dua digit angka) ditulis terlebih
dahulu, diikuti dengan arah penunjaman (tiga digit angka), keduanya dipisahkan oleh tanda koma. Sebagai
contoh, struktur garis yang menunjam 48º pada arah N 300 E ditulis 48º, N 3000 atau 480, N600W.
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Struktur bidang dalam
geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini
merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Bidang
perlapisan, bidang ketidakselarasan, bidang sesar, foliasi, serta kedudukan bidang yang terlipat
merupakan struktur bidang riil. Sedangkan struktur semu merupakan struktur yang bentuk dan
kedudukannya hanya bisa diketahui dari hasil analisa struktur bidang riil yang lainnya. Contoh struktur
bidang semu adalah bidang poros lipatan (IC Abdullah,1997). Berdasarkan pengertian geometri, struktur
geologi membedakan struktur garis dan struktur bidang. Termasuk struktur bidang antara lain perlapisan
batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan. Sedangkan yang termasuk struktur garis antara
lain lineasi, gores-garis, hinge line, dan lainnya. Analisis data struktur geologi secara deskriptif geometri
dilakukan dengan cara mengubah bentuk yang sesunggguhnya kedalam bentuk dua dimensi dengan
proyeksi. Berdasarkan metodanya proyeksi dibedakan menjadi proyeksi ortogonal yaitu penggambaran
obyek dengan garis proyeksi dibuat saling sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi dan proyeksi
perspektif yaitu proyeksi suatu obyek terhadap suatu titik, misalnya proyeksi kutub.
Proyeksi stereografis adalah penggambaran didasarkan kepada perpotongan garis atau bidang
dengan permukaan bola. Proyeksi stereografis banyak dipakai dalam geologi struktur. Proyeksi ini dan
penggunaannya akan dibahas dalam acara proyeksi stereografis. Kedudukan sebuah struktur bidang dapat
diwakili oleh sepasang angka. Terdapat dua cara penulisan yang dapat digunakan untuk menuliskan
sepasang angka tersebut, yaitu cara penulisan jurus (strike) dan kemiringan (dip) dan penulisan kemiringan
(dip) dan arah kemiringan (dip direction). Jurus (Strike) Struktur bidang sebuah garis jurus (stike line)
dapat didefinisikan sebagai sebuah garis horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah
garis jurus pada suatu struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan antara bidang borizontal
imajiner dengan struktur bidang tersebut (ingat bahwa perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah
garis). Jurus suatu struktur bidang pada lokasi tertentu adalah sudut antara garis jurus dengan utara
sebenarnya. Dengan kata lain, jurus adalah sudut antara garis horizontal pada suatu struktur bidang dengan
utara sebenarnya. Jurus merupakan besaran sudut yang diukur dalam satuan derajat (0) dengan
menggunakan kompas. Setiap sudut yang diukur dengan menggunakan kompas disebut arah (baearing
/azimuth). Jurus suatu struktur bidang dapat dideskripsikan dengan dua cara. Cara pertama dikenal
sebagai konvensi kuadran. Dalam konvensi ini, seluruh kemungkinan. Dalam diktat ini, arah mata angin
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

dalam bentuk singkatan dalam bahasa inggris tidak diterjemahkan kebahasa indonesia. Kemiringan sebenarnya
(true dip) dari suatu struktur bidang adalah sudut antara struktur bidang tersebut dan sebuah bidang
horizontal yang diukur pada bidang vertikal tertentu. Bidang vertikal yang tertentu ini memiliki orientasi
yang tepat tegak lurus dengan garis jurus. Pada sebuah struktur bidang, kemiringan sebenarnya selalu
merupakan kemiringan lereng yang paling besar, dan arah kemiringan sebenarnya merupakan arah yang
tepat tegak lurus jurus. Arah kemiringan sebenarnya selalu ditentukan pada arah turun lereng
(downslope). Istilah-istilah struktur bidang adalah jurus (strike) yaitu arah garis horisontal yang
dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal,
dimana besarnya diukur dari arah utara. Kemiringan (dip) adalah besarnya sudut kemiringan
terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan
diukur tegak lurus terhadap jurus/strike.
Kemiringan semu (apparent dip) adalah sudut kemiringan suatu bidang yang
bersangkutan dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus
jurus/strike. Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang
diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka
azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis
strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip) Arah kemiringan semu (apperent dip direction)
arah yang sesuai dengan kemiringan semu dan diukur dari arah utara. Pengukuran struktur
bidang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip. Pengukuran
“kemiringan dan arah kemiringan”(dip,dip direction). Pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip.
Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam
posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang
ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan
dipakai untuk pengukuran dip). Misal hasil dari pembacaan N 185 0 E. Struktur garis semu adalah struktur
garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu unsur struktur yang membentuk pada
satu kelurusan atau liniasi. Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu struktur garis primer, struktur garis primer meliputi liniasi (Bronto drr.,2004b).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum ini membahas soal tentang mencari kedudukan struktur garis dan struktur bidang
pada suatu wilayah dan mengerjakannya didalam kertas grafis, berikut soal soal yang dikaji;

1. Tentukan kemirigan sebenarnya dari suatu lapisan batuan apabila diketahui jurus N 281º E dan
kemiringan semu pada arah 15º, N 45º E. Jadi Dip sebenarnya yang di dapatkan adalah N 10º E.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Gambar 2. Problem set soal satu


Dari hasil penggambaran kemirigan sebenarnya dari suatu lapisan batuan apabila diketahui jurus
N 281º E dan kemiringan semu pada arah 15º, N 45º E. Jadi Dip sebenarnya yang di dapatkan
adalah N 17º E
2. Dari dua lokasi singkapan kemiringan semu yaitu : Lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi dan
lokasi b. 13º, N 237º E. Tentukan kedudukan singkapan ?. Kemudian kedudukan dari
singkapan yaitu N 196º E, 22º

Gambar 3. Problem set soal dua


Dari hasil penggambaran dari dua lokasi singkapan kemiringan semu yaitu, lokasi a. 18 º, N 318
º E dan lokasi b. 13º, N 237º E. Didapatkan kemudian kedudukan dari singkapan yaitu N 196º
E, 22º
3. Suatu struktur garis yang terbentuk dari perpotongan dua struktur bidang suatu mineralisasi di
anggap sebagai satu zona atau garis lurus, yang merupakan perpotongan antara lapisan batu
gamping dengan kedudukan N133ºE/30ºSW, dengan suatu korok andesit dengan kedudukan
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

S23ºW/35ºNW. Tentukan plunge dan trend ?. kemudian di dapatkan kedudukan garis plunge 32º
dan trend N246ºE.

Gambar 4. Problem set soal tiga.


Dari hasil penggambaran suatu struktur garis yang terbentuk dari perpotongan dua struktur
bidang suatu mineralisasi di anggap sebagai satu zona atau garis lurus, yang merupakan
perpotongan antara lapisan batu gamping dengan kedudukan Dip 25ºN/248ºE.
4. Suatu struktur bidang memiliki kedudukan N68ºE/35ºSE. Pada bidang tersebut terdapat struktur
garis berarah N138ºE. Tentukan kedudukan sruktur garis dan pitch struktur garis tersebut. Jadi di
dapatkan hasil plunge 40º dan pitch 20º.

Gambar 5. Problem set soal empat.


Dari hasil penggambaran suatu struktur garis dengan kedudukan N 68 0E//350 SE dan Struktur
garis N 1380 E. Didapatkan keduduka struktur garis dan pitch adalah 360, 1380 E dan 900.
5. Lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W.Tentukan kedudukan proyeksi lubang bor ini pada
penampang vertical berarah E-W. Kemudian di dapatkan kedudukan proyeksi dari lubang bor
yaitu 22º.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Gambar 6. Problem set soal lima.


Dari hasil penggambaran lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W. Menentukan kedudukan
proyeksi lubang bor ini pada penampang vertical berarah E-W. Kemudian di dapatkan kedudukan
proyeksi dari lubang bor yaitu 22º.

KESIMPULAN

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur)
batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Di dalam Pengetian umum, geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan
kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Struktur bidang
adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri
dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Istilah-istilah struktur bidang. Jurus (strike) arah garis
horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu
horisontal, dimana besarnya diukur dari arahutara, Kemiringan (dip) besarnya sudut kemiringan terbesar
yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus
terhadap jurus/strike, kemiringan semu (apparent dip) sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan
dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus jurus/strike, arah kemiringan (dip
direction) arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan.
Unsur-unsur dalam sruktur geologi yang di dalamnya terdapat kekar, lipatan, sesar dan lain-
lain.dalam struktur geologi juga terdapat beberapa istilah dianataranya garis yakni elemen geometri yang
ditarik dari titik yang bergerak dan panjanganya hanya sepanjang jejak dan titik tersebut.olunge; sudut
vertical antara sebuah garis dengan proyeksi garis tersebut pada bidang horizontal. Trend; jurus dari bidang
vertikalyang melalui garis yang menunjukkan arah penunjaman garis tersebut. Dan pitch;sudut antar garis
dengan jurus dari bidang yang memuat garis tersebut pada area lipatan struktur tersebut. Dari problem set
didapatkan hasil dip sebenarnya N 17º E,lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi b. 13º, N 237º E,
kedudukan singkapan N 196º E, 22º, Dip 25ºN/248ºE. untuk soal ke empat didapatkan kedudukan
struktur garis dan pitch 360, 1380 E dan 900,lubang bor 20º,N38°W dan kedudukan lubang bor yaitu 22º.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

REFERENSI

Agustito, D. (2020). Struktur dari Garis. Square: Journal of Mathematics and Mathematics


Education, 2(1), 17-25.
Widagdo, A., Pramumijoyo, S., & Harijoko, A. (2019). Pengaruh Tektonik Kompresional Baratlaut-
Tenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar dan Lipatan di Pegunungan Kulon Progo–
Yogyakarta. Jurnal GEOSAPTA Vol, 5(2), 81.
Widodo, S. (2015). PEMGROGRAMAN GARIS PENGARUH RANGKA BATANG BIDANG (Doctoral
dissertation, UAJY).
Bidang Dengan Menggunakan Program, D., Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan, S., & Priska Amalia, G. (n.d.). EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TOPIK
SUDUT GARIS KONVENSIONAL DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus di kelas
X di SMA Negeri 4 Magelang Tahun Pelajaran 2012/2013).
Rofifah, D. (2020). Analisis Geologi Struktur Daerah Meratus Dan Sekitarnya. Paper Knowledge . Toward
a Media History of Documents, 12–26.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

LAMPIRAN
Hasil Problem Set 2
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai