DOSEN PEMBIMBING :
Dosen pembimbing:
Dr. Lisa Musharyanti, S.Kep., Ns., M.Med.Ed
Disusun oleh :
Ema Suprianti (20190320001)
Yesinta Trisia Rahmatika (20190320006)
Monika Izza Nasrulloh (20190320016)
Muh. Ihya Alimuddin (20190320030)
Fenna Ayuningtyas (20190320041)
Niken Briana Tasya (20190320055)
Ais Izza Fadhilah (20190320065)
Ika Luthfiyyah Karen (20190320078)
Erin Nur Sa'ban (20190320089)
Shofira Nabila (20190320117)
Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Kelompok untuk memenuhi tugas blok Promosi Kesehatandan K3.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “Konsep Islam Dalam
Pencegahan Penyakit”.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini, tidak jarang kami menemui kesulitan. Namun
kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca yang sifatnya membangun
untuk dijadikan bahan masukan guna penulisan yang akan datang sehingga menjadi lebih
baik lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. TEORI MENURUT UMUM.......................................................................................5
B. TEORI MENURUT ISLAM.......................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................13
ARGUMENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH............................................................13
A. Penelitian oleh mukharom dan aravik 2020..............................................................13
B. Penelitian Khairul Anam 2016..................................................................................13
C. Penelitian Sonia 2020................................................................................................14
D. Penelitian Novri dan Esri 2021..................................................................................14
BAB IV....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN.........................................................................................................15
B. SARAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pencegahan penyakit
2. Mengetahui pokok – pokok ajaran islam mengenai pencegahan penyakit
3. Mengetahui teori pencegahan penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian
organisme tersebut merespons (Skiner dalam Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan batasan yang
dikemukakan Skinner, maka perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat- sakit, penyakit dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan seperti pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan
(Notoatmojo, 2003).
Berdasarkan pengertian di atas perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau
kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Perilaku kesehatan dapat dikategorikan
menjadi empat kelompok (Notoadmojo, 2010) :
1. Perilaku sakit dan penyakit
a. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Hal ini
mengandung maksud bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relative, maka dari itu
orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang
seoptimal mungkin, misalnya makan makanan yang bergizi, olah raga dan
sebagainya.
b. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. Perilaku pencegahan ini merupakan
respon untuk melakukan pencegahan penyakit, termasuk juga perilaku untuk tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.
c. Perilaku pencarian pengobatan, yaitu perilaku mencari atau melakukan pengobatan
seperti usaha mengobati sendiri penyakitnya atau mencari pengobatan ke fasilitas-
fasilitas pengobatan moderen.
d. Perilaku pemulihan pengobatan, yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-
usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau
sering disebut perilaku pencarian pengobatan. Perilaku ini adalah menyangkut upaya
atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan
atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai mencari pengobatan yang lebih
baik.
3. Perilaku terhadap makanan yaitu respons seseorang terhadap makanan sebagai
kebutuhan vital bagi kehidupannya. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap
dan praktik seseorang terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya
(zat gizi), pengelolaan makanan, dan sebagainya sehubungan kebutuhan tubuh kita.
4. Perilaku kesehatan lingkungan Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun social budaya dan sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut
tidak mempengaruhi kesehatannya.
Berdasarkan pendapat Ogden (1996) menentukan tiga bentuk perilaku kesehatan yang
meliputi :
1. Perilaku sehat (a health behaviour) yaitu perilaku yang bertujuan mencegah penyakit
(seperti makan, diet kesehatan).
2. Perilaku sakit (a illness behaviour) yaitu perilaku mencari pengobatan (seperti pergi
ke dokter).
3. Perilaku peran sakit (a sick role behaviour) yaitu tindakan yang bertujuan untuk
mendapatkan kesehaatan (seperti minum obat yang sudah diresepkan, beristirahat).
Pencegahan penyakit dapat dipahami sesuai dengan aktivitas kesehatan pada tingkat primer,
sekunder, dan tersier Poter & Perry (2009).
1. Pencegahan Primer Penyedia pencegahan primer memiliki perlindungan khusus
terhadap penyakit untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Contohnya termasuk
imunisasi massal (polio prypiritis diptheria) untuk mencegah penyakit menular akut
yang mengurangi faktor risiko (tidak aktifnya tekanan darah tinggi tekanan darah
tinggi) dan pengendalian asap udara (asap pasif, asbes) air (polutan kimia) dan
kebisingan (pelepasan luringness Mesin) Polusi Untuk mencegah penyakit kronis.
2. Pencegahan Sekunder Masalah sekunder berkaitan dengan upaya pendidikan edukasi
yang terorganisir dan digunakan untuk mempromosikan kesimpulan kasus carly
individu yang menderita penyakit sehingga intervensi segera dapat dilakukan untuk
menghentikan proses patologis dan membatasi ketidaksuburan. Pendidikan publik
untuk mempromosikan pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan diri terhadap
testis atau penggunaan alat rumah tangga untuk pendidikan darah okultisme pada
spesimen tinja adalah contoh pencegahan sekunder. Bila pencegahan primer tidak
tersedia, pencegahan sekunder (diagnosis dini dan suntikan) adalah garis pertahanan
pertama yang menyerang penyakit ini. Dalam situasi lain, tindakan pencegahan
primer mungkin tersedia namun tidak membantu pencegahan sekunder.
3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier diarahkan untuk meminimalkan operasi
residual dari penyakit dan membantu klien belajar hidup secara produktif dengan
keterbatasan. Program rehabilitasi jantung yang disertai dengan infark miokard atau
obat kardiovaskular merupakan hasil yang sangat baik dari layanan pencegahan
tersier.
Untuk mengatasi suatu wabah salah satunya adalah dengan menerapkan karantina atau
isolasi terhadap penderita. Sesuai dengan ajaran Rasulullaah SAW. Ketika sedang
menghadapi sebuah wabah penyakit, Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini: "Jika
kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapijika
terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari).
Rasulullah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena
wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk
keluar. Kebijakan karantina dan isolasi khusus yang jauh dari pemukiman penduduk apabila
terjadi wabah penyakit menular. Ketika diisolasi, penderita diperiksa secara detail. Lalu
dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat.
Cara untukmencegahsebuah penyakit salah satunya adalah Cuci tangan sebelum makan
dengan air mengalir dan sabun atau Antiseptik. Tangan adalah organ tubuh yang paling
sering terkontaminasi bakteri melalui sentuhan atau pegangan, Mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan, akan menurunkan kejadian diare sampai 47% dan insfeksi saluran
pernafasan atas (ISPA). Sebsar 30 %, bahkan, penyakit penyakit inspeksi lain yang lebih
berbahaya.seperti hepatitis A,Toxoplasmosis dan sebagainya, dapat dicegah penularannya
dengan mencuci tangan benar sebelum makan. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits dari
Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata: “Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam
keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau
mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud
no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)
Cara mencegah sebuah penyakit adalah dengan meditasi. Seseorang lebih mudah terkena
penyakit karena system imunnya rendah. Dalam rangka meningkatkan system imun maka
dapat dilakukan cara yaitu meditasi atau relaksasi agar pikiran selalu positif sehingga
mengakibatkan organ tubuh menjadi rileks Melakukan meditasi dalam Islam adalah dengan
berdzikir maupun dengan menjalankan shalat. Sayyid Qutbhdalam (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an
jilid 1:171) Dengan melakukan shalat maka akan memunculkan kesabaran yang akan tetap
ada dan tidak akan terputus. Selain mempertebal keimanan dan kesabaran, shalat Juga
menjadikan seorang muslim lebih ridha, tenang, teguh, dan yakin (Suparman, 2015).
Salah satu cara mencegah penyakit adalah dengan rutin olahraga. Menurut (Joko, 2011),
lahraga yang cukup dapat membantu mengurangi ketegangan anda. Berolahraga membantu
anda lebih sehat, meningkatkan energi dan stamina anda, membuat pikiran lebih fresh, dan
membuat tidur lebih pulas.Melakukan kegiatan aktivitas fisik seperti berolahraga sangatlah
besar manfaatnya bagi tubuh dan pikiran. Melakukan olahraga secara rutin dapat mengurangi
tekanan darah tinggi, membantu mengelola berat badan serta mengurangi resiko penyakit
jantung, stroke dan diabetes. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri adalah pribadi
yang gemar berolahraga. Beliau sering mengadakan adu lari cepat dan adu ketangkasan
berkuda dengan para sahabat sebagaimana dapat kita baca dalam hadits-hadits. Dalam
pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al- Riyadhat) termasuk bidang ijtihadiyat.
Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati
ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna
dapelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma Islami.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hidup ini memang tidak akan terlepas pada musibah atau ujian. Tak sedetik pun manusia
sepi dari ujian Allah. Begitu pentingnya pencegahan, al qur’an menggandengkan kebersihan
dengan taubat. Sebagai mahkota terindah bagi kehidupan manusia, kesehatan harus dijaga,
ditingkatkandan dilestarikan melalui upaya dan Usaha pencegahan (preventif). “Not to break
isbetter than to mend” Mencegah lebih baik daripada mengobati. Tidak hanya sekedar sehat
fisik Manusia adalah adalah makhluk ciptaan Allah swt yang paling mulia daripada makhluk-
makhluk lainnya dengan diberi karunia fisik , akal dan syahwat, kesempurnaan tersebut
menjadikan makhluk yang mempunyai kekuatan fikiran dan kemampuan mengatur emosi
baik dalam kehidupa pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya.
B. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermaanfaat bagi semua pembaca dan lebih mengetahui
bagaimana sebenarnya pandangan islamdalam proses pencegahan suatupenyakit. Dan tak
lupa kami menerima saran dan masukan atas kekurangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. (2016). Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Presfektif
Islam. Jurnal Sagacious, 3(1).
Asri, N., & Lely Octaviana, E. S. (2021). AktivitasOlahraga Di MasaPandemi
COVID-19 Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan). Halaman Olahraga
Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan), 4(1), 53-65.
Mukharom, M., &Aravik, H. (2020). KebijakanNabi Muhammad Saw Menangani
Wabah Penyakit Menular dan Implementasinya dalam Konteks
Penanggulangan Coronavirus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, 7(3), 239-246.
Sonia, S. S. S. (2020). Pengaruh Meditasi Dalam Pendidikan Islam Untuk
Memperkuat Sistem Imun Sebagai Tindakan Melawan Covid-19. Al Ulya:
Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 210-225.
Supriatna, E. (2020). Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan
Islam. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6), 555-564.
KESEHATAN DAN PEROBATAN DALAM TRADISI ISLAM: KAJIAN KITAB
SHAHIH AL-BUKHÂRÎ Nurhayati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sumatera Utara Ahkam: Vol. XVI, No. 2, Juli 2016
Jurnal Perilaku Pencegaha. Penyakit , Repository Unimus oleh M Hidayatullah · 2017
— Perilaku pencegahan penyakit