08 B Bab2 Dinamika
08 B Bab2 Dinamika
Bab II
Gaya,F(t) Gaya,F(t)
F2
F 1=F 2
F1
t (waktu) t (waktu)
Gambar 2.1. Grafik gaya statis. Gambar 2.2. Grafik gaya dinamis.
Besarnya bertambah arah tetap ( ke atas )
pada pena harus melalui titik pusat pena. Gaya tersebut merupakan
resultan dari gaya-gaya yang mengarah radial pada permukaan kontak
antara permukaan pena dan permukaan lubang batang, gambar-2.3a,
dan gambar-2.3b. Bila terdapat gesekan gaya tersebut tidak akan
melalui pusat pena, gambar-2.3c. Demikian pula arah gaya pena
dipengaruhi oleh gaya -gaya yang bekerja pada batang. Bila gaya yang
bekerja pada batang hanya pada sambungan -sambuangan (joint) di
ujung-ujung batang, dan tidak ada gaya luar yang bekerja pada badan
batang, maka arah gaya pena melalui pusat pena dan berimpit dengan
sumbu batang, gambar-2.3a.
Untuk batang yang dikenai gaya luar pada badan batang, maka
gaya -gaya pada pena dan sambungan batang tidak mengarah aksial,
artinya arah gaya pada sambungan ujung batang belum diketahui.
Sehingga gaya ujung batang tersebut harus diuraikan menjadi normal Fn
dan gaya tangensial Ft .
2.3.2 Gaya batang luncur (slidder).
P P
FS=µN
N N R
(a) (b)
Gambar 2.4. Gaya-gaya pada batang luncur.
Untuk keseimbangan statis sistem dua gaya berimpit pada batang luncur,
maka
P=R ( 2 –9)
P = -R
Arah gaya resultan membentuk sudut, yang ditinjau terhadap sumbu
yang tegak lurus lintasan gerak batang luncur, yaitu :
FS µ.N
tg φ = = =µ
N N
φ = arctgµ ( 2 – 10 )
Roda gigi yang dibahas disini adalah roda gigi lurus ddengan profil
gigi involut, dan tanpa gesekan, sehingga gaya -gaya yang bekerja pada
permukaan kontak gigi roda gigi terletak pada garis normal, yang disebut
garis tekan. Umumnya garis ini mempunyai arah menurut sudut tekan
gaya,ϕ, sebesar 14 1/ 2° dan 20°.
Gambar-2.5a, menunjukkan dua buah roda gigi A dan B, roda gigi
A sebagai penggerak (driver), sedang roda gigi B yang digerakkan
(driven). Gambar-2.5b, merupakan diagram benda bebas, artinya
diagram yang memperlihatkan masing-masing komponen roda gigi.
Dalam diagram benda bebas harus digambarkan arah gerak dan beban
yang diberikan.
Gambar 2.6 Analisa gaya statis mekanisme luncur tanpa beban luar.
2.5.1 Mekanisme luncur tanpa beban gaya luar pada batang hubung.
Gambar-2.6a adalah gambar permasalahan, dari mekanisme
luncur, dengan skala gambar 1 : 10. Ukuran masing-masing batang:
b. batang-3, 2 variabel : 1) besar F23, 2) besar F43. Arah F23 dan arah
F43 sudah didapatkan, yaitu berimpit dengan batang-3 [
ketentuan pada subbab 2.3.1 ]
c. batang-4, 2 variabel : 1) besar F14, 2) besar F34, dimana arah F14
diketahui ⊥ lintasan geraknya, dan arah F34 sudah didapatkan,
yaitu // batang-3.
Mulai mengerjakan dari batang yang mana ?
Yaitu dari batang-4, karena mempunyai dua variabel yang tidak
diketahui, termasuk beban gaya luar P. Batang-3 juga 2 variabel,
tetapi tidak mempunyai gaya luar.
Jadi urutan batangnya adalah :
1) batang-4, 2) batang-3, dan batang-2.
Urutan analisa grafis keseimbangan
1) Pada batang-4, dengan arah gaya-gaya pada gambar-2.6c.
Tentukan skala gaya, dalam hal ini misalnya 1cm = 20kN, mulai
dari P sepanjang 1,5cm, pindahkan arah F14 di pangkal P, dan
arah F34 di ujung P, sehingga arah F34 dan arah F14
berpotongan, dan terbentuklah poligon gaya keseimbangan
batang-4, gambar-2.6d. Jadi gaya-gaya yang bekerja pada
batang-4 seperti gambar-2.6e.
Dari lukisan (setelah diukur dengan penggaris) :
F34 = 1,6cm = 1,6cm × 20kN/cm = 32kN
F14 = 0,55cm = 0,55cm × 20kN/cm = 11kN.
2) Pada batang-3, merupakan sist em dua gaya sejajar berimpit.
Dari pena B batang-4, yang berpasangan dengan batang-3,
maka didapat F43 = - F 34, dimana F43 = F34 = 32kN. Dari
keseimbangan batang-3 didapat F23 = - F43 dan F23 = F43 = 32kN.
gambar-2.6f.
3) Batang-2, merupakan sistem dua gaya sejajar tak berimpit,
maka terjadi kopel. Berasal dari pena A, batang-3 yang
berpasangan dengan batang-2, dihasilkan F32 = - F23 dan
F32=F 23=32kN. Keseimbangan translasi batang-2, mendapatkan
Gambar 2.7 Analisa gaya statis mekanisme luncur dengan beban luar.
Σ MA = 0 :
- ( S . h ) + ( F t43 . AB ) = 0
S AB
= ( 2 – 11 )
F t43 h