Anda di halaman 1dari 10

MAKLAH

PRAKTIKA ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

KETUA : ARTIKA SARI DEWI A.RAHMAN


ANGGOTA : VERONICA MOMOLE
: MINARTI EMIL
: SITI JUNISYAH RUFITA TUWO
: SRIYANTI HASAN
: SAFIRA RIDWAN
: YAUMIL ELMA
: WAHYUDI FOKATEA
: FADLI M JEN
: ANO FOKATEA
: NUR WAHIDA AHMAD

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


TAHUN AJARAN 2021-2022
Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “MENJELASKAN
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIK ANATOMI FISOLOGI”
dengan tepat waktu.

Laporan disusun untuk memenuhi tugas Praktika Anatomi Fisiologi Sistem


Integumen. Selain itu, laporan ini bertujuan menambah wawasan tentang Praktika
anatomi fisiologi sistem integumen  bagi para pembaca dan juga bagi penulis

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku guru Ilmu


Biomedik Dasar. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 17september 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II KONSEP DASAR
A. MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAH PRAKTIK ANATOMI FISOLOGI
BAB III PROSEDUR DAN HASIL PRAKTIK
A. HASIL PRAKTIKA ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
BAB IV PEMBAHASAN
A. MENGIDENTIFIKASI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
BAB V PENUTUP
A. kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integument. Sistem integument adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya termasuk kuku,rambut,kelenjar(keringat dan sebaseous),dan reseptor
saraf khusus(untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Sistem integument
terdiri dari organ terbesar dalam tubuh,kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur
internal tubuh dari kerusakan,mencegah dehidrasi,menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini
juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit
adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang
menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan
jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subcutis). Selain kulit, ada
pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti
benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun
berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel
mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.

B. TUJUAN
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi anatomi sistem integumen
 Mahasiswa mampu mempraktikkan fisiologisistim intigumen
PROSEDUR PRAKTIK
Mengidentifikasi anatomi sistim intigumen
 Menyiapkan manikin dan chart (gambar)
 Mengidentifikasi anatomi sistem intigumen pada manikin/chart sesuai dengan gambar
di bawa ini
BAB II
KONSEP DASAR

A. MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAH PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI


 Siapkan alat dan bahan
 Tigawaskom dengan air dengan air bersuhu 20,30,40 derajat selcius
 Menyiapkan gelas breaker
 Menyiapkan termometer raksa
 Mengadakan es batu
 Menyiapkan pensil
 Menyiapkan jangka/penggaris
 Perasaan subjektif panas dan dingin
 Sediakan 3 waskom yang masing-masing berisiair dengan suhu kira-kira 20,30,
dan 40 derajat celcius
 Masukantangan kanan kedalam air bersuhu 200C dengan tangan kiri suhunya
400C selama kurang lebih 2 menit. Dan catat pesanyang di praktikan.
 Kemudianmasukan segera kemudian masukan serentak kedua tangan itudengan
segera kedalam air bersuhu 300C. lalu catat kesan yang di lalui dalam praktik.
 Lokasi taktil
 Tutup mata OC dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung jari.
 Kemudian perintahkan OC melokalisasikan tempat yang barusan di ransang tadi
dengan ujung pensil pula
 Tetapkan antara titik ransang dan titik yang di tujuk
 Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukanjarak rata-rata untuk kulit kulit
ujung jari, telapak tangan, lengan atas dan tengkuk.
BAB III
PROSEDUR DAN HASIL PRAKTIK

A. HASIL PRAKTIKA ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTERGUMEN


 CATAT HASIL
 Perasaan subjektif panas dan dingin

A. Tangan kanan
N Suhu Perasaan
O
1 20 °C Tidak terlalu panas
2 30 °C Lebih panasdari 20 °C

B. Tangan kiri

N Suhu Perasaan
O
1 40 °C Lebih panas dari 30 °C
2 30 °C Penyentuhan pertama maka agak terasa panas dari
perasaan yang di rasakan tangan kanan

 Lokasi Taktil

NO Lokasi pemeriksaan I (cm) II (cm) III (cm) IV (cm) V (cm) Rata-Rata (cm)
1 Ujung jari tepat
2 Telapak Tangan 1,3 cm
3 Lengan Bawah tepat
4 LenganAtas 4 cm
5 Tengkuk 2 cm
BAB IV
PEMBAHASAN

A. MENGIDENTIFIKASI ANATNOMI SISTEM INTEGUMEN


 Pengertian sistem integument
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
dan menginformasikan kita dari lingkungan sekitar. Sistem ini seringkali
merupakan bagian dari sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, kuku,
kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.
Integumen menutupi seluruh bagian permukaan tubuh, dengan area antara 1.5
hingga 2.0 meter persegi ( m2) dan mengandung 7% hingga 8% berat tubuh.
Ketebalan antara 1.5 hingga 4 milimeter (mm) atau lebih, tergantung dari
lokasi tubuh. Sistem integumen mempunyai 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis,
dan hipodermis. Ketiga lapisan tersebut mempunyai beberapa lapisan yang
berbeda. 2.2.1 Lapisan Kulit

A. Epidermis
Perhatikan secara cermat dari membran ke permukaan, mengungkapkan
beberapa lapisan, atau strata. dari dalam ke permukaan, lapisan ini adalah stratum
korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum
basalis.
 Stratum korneum Stratum korneum adalah lapisan kulit yang bisa dilihat
dengan mata telanjang. Stratum korneum terdiri dari puluhan lapis sel
yang mati yang bernama keratin. Stratum korneum mempunayi lapisan
yang kedap air sehingga mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan.
Stratum korneum mempunyai lapisan yang pipih. Lapisan ini selalu luluh
dan digantikan oleh lapisan di bawahnya.
 Stratum lusidium Stratum lusidium adalah lapisan kulit yang memiliki dari
beberapa lapisan sel kulit mati yang jernih. Lapisan kuit ini hanya dapan
ditemukan pada lapisan kulit yang tebal, seperti telapak tangan dan kaki.
Kemudian, lapisan kulit mempunyai lapisan yang tembus cahaya karena
mengandung eledin.
 Stratum granulosum Stratum granulosum atau lapisan granular
mempunyai tiga sampai 5 lapisan keratin. Lapisan ini terdiri atas beberapa
lapis se
B. Dermis

Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis yang terdiri dari jaringan ikat dan
bantal tubuh dari stres dan ketegangan. Ketebalan lapisan ini berkisar antara 0.5
hingga 3.0 mm. Dermis erat terhubung ke epidermis dengan membran dasar.
Dermis juga merupakan pelabuhan banyak ujung saraf yang menyediakan indera
peraba dan panas. dermis berisi folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebaceous, kelenjar apokrin, pembuluh limfatik dan pembuluh darah. Pembuluh
darah di dermis menyediakan makanan dan pembuangan sampah dari sel sendiri
serta dari stratum basalis dari epidermis. 7

Dermis secara struktural dibagi menjadi dua daerah: daerah yang dangkal
berbatasan dengan epidermis, yang disebut lapisan papiler, dan area dalam tebal
dikenal sebagai lapisan reticular.  Lapisan Papiler Daerah papiler terdiri dari
jaringan ikat longgar areolar. Ini adalah nama untuk proyeksi fingerlike yang
disebut dermal papila, yang memperpanjang ke arah epidermis. Dermal papila
menyokong dermis dengan permukaan "bergelombang" yang interdigitates

 Struktur Anatomi Kulit


Kulit terdiri dari 3 lapisan utama yakni:
1. Epidermis:
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis
berbeda-beda pada setiap bagian tubuh, yang paling tebal berukuran
1 mm misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling
tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan
perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit, epidermis melekat erat
pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat
makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui
dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis (Andriyani,
Triana & Juliarti, 2015).
Epidermis tersusun dari beberapa lapisan seperti keratinocytes,
melanocytes, sel langerhans, lymphocytes dan sel merkel (Standring,
 gambar anatomi kulit (Standring, et al. 2016)

 gambar lapisan epidermis (Standring, et al. 2016


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem integumen yang pada dasarnya mempelajari kuku, rambut, kulit beserta unsur
yang terkait seperti kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Sistem integumen berfungsi dalam
perlindungan tubuh dari adanya bahaya dari luar seperti sinar matahari, debu, dan lain – lain.
Pertumbuhan manusia semakin lama semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman yang
ada. Hal ini dikaukan untuk bisa bertahan hidup dengan lingkungannya. Jika manusia tidak
menjaga sistem integumen maka hidup manusia menjadi tidak seimbang B SARAN Mempelajari
tentang sistem integumen sangat penting untuk diterapkan dalam praktek kebidanan. Sebagai
bidan, kita harus mengetahui perubahan ksistem integumen dari pasien, karena ini merupakan hal
yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritaskan kebutuhan yang
mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan lainnya dalam menangani pasien.

Anda mungkin juga menyukai