Di masa lalu seorang pencari kerja, di dalam surat lamaran kerjanya, biasanya
menyatakan “bersedia ditempatkan di bagian apa saja di perusahaan/instansi yang bapak
pimpin”. Pernyataan tersebut sudah pasti bukan berarti bahwa yang bersangkutan tahu
segalanya atau mampu melakukan apa saja; bahkan sebaliknya dia tidak yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya dan tidak mengetahui apapun jenis pekerjaan pada
perusahaan/instansi dimaksud. Dewasa ini, di era globalisasi yang sarat dengan persaingan,
termasuk persaingan pasar kesempatan kerja, seorang pencari kerja dituntut untuk
menyatakan kemampuannya di bidang pekerjaan yang dilamarnya, serta besarnya imbalan
yang diminta. Sementara itu, perusahaan/instansi yang membutuhkan tenaga kerja pun sudah
menetapkan persyaratan/kriteria tenaga yang dibutuhkannya. Pernyataan “kemampuan”
tersebut tentu harus dibuktikan melalui “Test” atau ujian-ujian baik tertulis, praktek maupun
lisan atau wawancara. Pelaksanaan rangkaian “Test” tersebut pada dasarnya adalah untuk
mengetahui tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap atau dikenal dengan istilah
Kompetensi. Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-undang Ketenagakerjaan dan
peraturan pelaksanaannya, seseorang yang telah dipastikan memiliki kompetensi melalui
proses Uji Kompetensi, berhak memperoleh pengakuan dan perlindungan dalam bentuk
Sertifikat Kompetensi. Hal tersebut berlaku tidak hanya untuk pencari kerja akan tetapi untuk
seluruh tenaga kerja sesuai kompetensinya di bidang masing-masing. Manfaat dalam
melaksanakan uji kompetensi, yakni: (1) meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan diri, (2)
mempunyai bukti terkait kompetensi yang dimiliki, (3) menambah nilai jual dalam proses
rekrutmen tenaga kerja, (4) memiliki kesempatan berkarir yang lebih baik, dan (5)
memelihara kompetensi. Selain itu, sumber daya manusia yang telah memiliki sertifikat
kompetensi akan mampu bersaing, memiliki nilai jual, lebih unggul, kompetitif, diakui
nasional dan internasional, dan peluang kerja lebih luas.
Tempat kerja dan atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji
kompetensi yaitu Tempat Uji Kompetensi (TUK). TUK dikatakan layak digunakan untuk uji
kompetensi jika telah diverifikasi oleh LSP berlisensi. Manfaat lembaga/sekolah menjadi
TUK, yakni: (1) memperoleh pengakuan dari BNSP sebagai penyelenggara TUK yang
terverifikasi dan terlisensi, (2) dapat menyelenggarakan uji kompetensi walaupun belum
terbentuk Lembaga Sertifikasi Profesi, dan (3) Lembaga yang sudah menjadi TUK Mandiri
akan diprioritaskan jika ada proyek sertifikasi kompetensi dari pusat .
Kata Kunci : Sertifikat Kompetensi, Sumber Daya Manusia, Uji Kompetensi, Tempat Uji
Kompetensi.
ABSTRAK
Di masa lalu seorang pencari kerja, di dalam surat lamaran kerjanya, biasanya
menyatakan “bersedia ditempatkan di bagian apa saja di perusahaan/instansi yang
bapak pimpin”. Pernyataan tersebut sudah pasti bukan berarti bahwa yang
bersangkutan tahu segalanya atau mampu melakukan apa saja; bahkan sebaliknya dia
tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya dan tidak mengetahui apapun jenis
pekerjaan pada perusahaan/instansi dimaksud. Dewasa ini, di era globalisasi yang
sarat dengan persaingan, termasuk persaingan pasar kesempatan kerja, seorang
pencari kerja dituntut untuk menyatakan kemampuannya di bidang pekerjaan yang
dilamarnya, serta besarnya imbalan yang diminta. Sementara itu, perusahaan/instansi
yang membutuhkan tenaga kerja pun sudah menetapkan persyaratan/kriteria tenaga
yang dibutuhkannya. Pernyataan “kemampuan” tersebut tentu harus dibuktikan
melalui “Test” atau ujian-ujian baik tertulis, praktek maupun lisan atau wawancara.
Pelaksanaan rangkaian “Test” tersebut pada dasarnya adalah untuk mengetahui
tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap atau dikenal dengan istilah
Kompetensi. Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-undang Ketenagakerjaan
dan peraturan pelaksanaannya, seseorang yang telah dipastikan memiliki kompetensi
melalui proses Uji Kompetensi, berhak memperoleh pengakuan dan perlindungan
dalam bentuk Sertifikat Kompetensi. Hal tersebut berlaku tidak hanya untuk pencari
kerja akan tetapi untuk seluruh tenaga kerja sesuai kompetensinya di bidang masing-
masing. Manfaat dalam melaksanakan uji kompetensi, yakni: (1) meningkatkan
kredibilitas dan kepercayaan diri, (2) mempunyai bukti terkait kompetensi yang
dimiliki, (3) menambah nilai jual dalam proses rekrutmen tenaga kerja, (4) memiliki
kesempatan berkarir yang lebih baik, dan (5) memelihara kompetensi. Selain itu,
sumber daya manusia yang telah memiliki sertifikat kompetensi akan mampu
bersaing, memiliki nilai jual, lebih unggul, kompetitif, diakui nasional dan
internasional, dan peluang kerja lebih luas.
Tempat kerja dan atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan
uji kompetensi yaitu Tempat Uji Kompetensi (TUK). TUK dikatakan layak
digunakan untuk uji kompetensi jika telah diverifikasi oleh LSP berlisensi. Manfaat
lembaga/sekolah menjadi TUK, yakni: (1) memperoleh pengakuan dari BNSP
sebagai penyelenggara TUK yang terverifikasi dan terlisensi, (2) dapat
menyelenggarakan uji kompetensi walaupun belum terbentuk Lembaga Sertifikasi
Profesi, dan (3) Lembaga yang sudah menjadi TUK Mandiri akan diprioritaskan jika
ada proyek sertifikasi kompetensi dari pusat.
A. Tujuan LSP
1. Melaksanakan sistem manajemen mutu dalam pengelolaan LSP
2. Peserta yang kompeten mendapatkan sertifikat kompetensi dari LSP
3. Meningkatkan mutu layanan Uji Sertifikasi Kompetensi
4. Pelaksanaan Uji Kompetensi profesional dan bermutu
5. Peserta yang tersertifikasi dapat terserap di dunia kerja atau dunia industri
6. Membantu SMA, SMK, dan Lembaga Diklat dan Pelatihan yang jejaring dalam
proses sertifikasi kompetensi.
7. Verifikasi Tempat Uji Kompetensi SMA, SMK, dan Lembaga Diklat dan Pelatihan
jejaring.
B. Kebijakan Mutu LSP
LSP SMK Penerbangan Cakra Nusantara bertekad dapat mensertifikasi semua siswa
sehingga menjadi tenaga kerja yang berkualifikasi sebagai berikut:
1. Standart mutu ASEAN
2. Memelihara sertifikat kompetensi keahliannya
3. Kompeten dan konsisten dalam bekerja
4. Sikap disiplin dan budi pekerti luhur
5. Aktif, kreatif dan inovatif
6. Terampil menggunakan teknologi
7. Unggul dalam prestasi
C. Wewenang LSP
1. Menetapkan biaya kompetensi.
2. Menerbitkan sertifikat kompetensi.
3. Mencabut/membatalkan sertifikasi kompetensi.
4. Menetapkan dan memverifikasi TUK.
5. Memberikan sanksi kepada asesor maupun TUK bila mereka melanggar aturan.
6. Mengusulkan standar kompetensi baru.
D. Pengendali LSP
Kinerja LSP dipantau secara periodik melalui laporan kegiatan surveilen dan
monitoring LSP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan BNSP dikenakan
sanksi sampai pada pencabutan lisensi kinerja pemegang sertifikat dipantau melalui
laporan pengguna jasa (industri).
G. Kontak LSP
Alamat : Jalan Tukad Pakerisan No.25 Panjer, Denpasar-Bali
No Hp/WA : 081-238-994-874
Instagram : @lsp.smkpenerbangan2019
Facebook : LSP SMK Penerbangan Cakra Nusantara
Website : www.lspsmkpenerbangan.com
Email : lspsmkpenerbangan@gmail.com
BAB III
UJI KOMPETENSI
A. Tugas TUK
1. Membuat usulan materi uji kompetensi kepada LSP
2. Menyiapkan tempat uji kompetensi yang sesuai tempat kerja
3. Mengkoordinasikan persyaratan administratif untuk pelaksanaan kegiatan uji
kompetensi termasuk pengusulan penugasan asesor
4. Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi di TUK
5. Melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji
kompetensi
6. Melakukan penerimaan pendaftaran calon peserta uji kompetensi untuk disampaikan
kepada LSP
B. Wewenang TUK
1. Mengusulkan kebutuhan biaya pelaksanaan Uji Kompetensi di TUK kepada LSP
2. Mempromosikan Uji Kompetensi di wilayah kerjanya
3. Mempromosikan organisasinya sebagai TUK yang diverifikasi
4. Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam pelaksanaan Uji
Kompetensi
C. Manfaat TUK
1. Bagi Industri
a) Membantu industri dalam memberikan akses karyawannya dalam sertifikasi yang
kontekstual dengan tempat kerja dalam rangka pengembangan SDM berbasis
kompetensi
b) Memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkannya.
c) Memberikan citra bahwa tenaga kerja industri terjaga dan terpelihara
kompetensinya.
2. Bagi Tenaga Kerja/Asesi
a) Membantu tenaga kerja/ asesi mendapatkan tempat uji kompetensi yang kontekstual
dengan tempat kerja
b) Mendapat akses uji kompetensi yang lebih mudah dalam rangka sertifikasi
kompetensi
c) Bila TUK dibangun ditempat kerja, akan mengurangi biaya uji kompetensi dan
sertifikasi yang signifikan
3. Bagi LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi)
a) Membantu memastikan pelaksanaan asesmen dalam rangka sertifikasi dapat
dilakukan kontekstual tempat kerja
b) Semakin banyak TUK akan membantu LSP mengembangkan ruang lingkup dan
kapasitas LSP dalam sertifikasi kompetensi
4. Bagi Lembaga/Sekolah
a) Manfaat secara Finansial - Lembaga yang menjadi TUK dapat memperoleh
keuntungan finansial dari penyelenggaraan uji kompetensi.
b) Manfaat Pengakuan - Lembaga yang menjadi TUK memperoleh pengakuan dari BNSP
sebagai penyelenggara TUK yang terverifikasi dan terlisensi.
c) Manfaat Publikasi - Lembaga yang menjadi TUK dikenal secara luas oleh masyarakat
sebagai mitra LSP SMK Penerbangan Cakra Nusantara dalam penyelenggaraan uji
kompetensi.
d) Lembaga dapat menyelenggarakan uji kompetensi walaupun belum terbentuk Lembaga
Sertifikasi Profesi.
e) Lembaga yang sudah menjadi TUK Mandiri akan diprioritaskan jika ada proyek
sertifikasi kompetensi dari pusat
f) Lembaga akan mendapatkan pedampingan dokumen dari LSP SMK Penerbangan
Cakra Nusantara jika ingin membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi.
Program Uji Kompetensi dan Penawaran Tempat Uji Kompetensi (TUK) merupakan
salah satu program kerja LSP SMK Penerbangan Cakra Nusantara.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat menunjang realisasi pengembangan
Sumber Daya Manusia dengan menerapkan sertifikasi kompetensi maupun yang didukung
dengan sarana dan prasarana sehingga berpengaruh terhadap peningkatan mutu SDM yang
tersertifikasi dan kompeten.
Program ini akan berjalan lancar, apabila didukung oleh pihak terkait.
LAMPIRAN FOTO BROSUR LSP SMK PENERBANGAN CAKRA NUSANTARA
LAMPIRAN FOTO UJI KOMPETENSI
LAMPIRAN FOTO UJI KOMPETENSI
LAMPIRAN FOTO UJI KOMPETENSI
CONTOH SERTIFIKAT KUALIFIKASI
CONTOH SERTIFIKAT LISENSI TUK
CONTOH SERTIFIKAT APRESIASI SERTIFIKASI
CONTOH SERTIFIKAT KOMPETENSI BNSP HAL 1
CONTOH SERTIFIKAT KOMPETENSI BNSP HAL 2