1. Virus.
a. Rotavirus
b. Norwalk Virus, terdapat pada semua usia, umumnya akibat food borne atau
water borne transmisi, dan dapat juga terjadi penularan dari orang ke orang.
f. Cytomegalovirus
2. Bakteri
a. Enterotoksigenik
Memiliki dua faktor virulensi yang penting yaitu faktor kolonisasi yang
menyebabkan bakteri ini melekat pada enterosit usus halus dan enterotoksin
e. Enterohimorrhagic (EHEC)
f. Shigella
g. Campylobacter
h. Salmonella
3. Protozoa
a. Giardia Lambia
b. Entamoeba Histolytica
c. Mecrospodium Spp
d. Isospora Belli
e. Cyrlospora Cayatanensis
4. Helminthes
a. Strongyloides Stercoralis
Kelainan pada mucosa usus akibat cacing dewasa dan larva, menimbulkan
diare.
b. Schistasoma Spp
c. Capilaria Philippinensis
inflamasi dan atrofi villi dengan gejala klinis walery diarrhea dan nyeri
abdomen.
d. Trichurrs Trichuria
Cacing dewasa hidup di kolon, caecum, dan apendiks, infeksi berat dapat
Jenis-Jenis Diare
Daire yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari (bahkan
kebanyakkan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair
yang sering dan tanpa darah. Biasanya dapat disertai muntah dan demam. Diare
cair akut menyebabkan dehidrasi dan bila masukan makanan berkurang, juga
b. Disentri
Diare yang disertai darah dalam tinja. Akibat penting antara lain : anoreksia,
penurunan berat badan dengan cepat, dan kurusakkan mukosa usus karena
bakteri invasive
c. Diare Persisten
Diare yang bermula dari akut namun berlangsung lebih dari 14 hari, dimulai
sebagai diare cair atau disentri, kehilangan berat badan yang nyata sering terjadi