BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Oksigenasi
1. Pengertian
CO2 yang dihasilkan oleh sel (Mubarak dan Chayatin, 2008 : 159).
yaitu:
1) Rongga hidung
Rongga hidung adalah dua kanal sempit yang dipisahkan oleh septum.
Dinding rongga hidung dilapisi oleh mukosa respirasi serta sel epitel
2) Sinus paranasal
hidung.
6
3) Faring
Pipa berotot yang bermula dari dasar tengkorak dan berakhir sampai
1) Laring
yang terlihat pada pria. Di dalam laring terdapat pita suara yang
2) Trakhea
kanan dan kiri. Percabangan bronkus antara kanan dengan kiri biasa
sistem pernapasan.
3) Bronkus
dengan kiri tidak simetris. Lebih pendek, lebih lebar, dan sudut lebih
bronkhiolus terminalis.
4) Alveoli
duktus alveolaris dan berakhir pada alveoli. Setiap paru terdiri dari 150
jaringan paru.
3. Fisiologi Pernapasan
sebagai berikut:
a. Pernapasan eksternal
1) Ventilasi pulmoner
napas yang bersih, sistem saraf pusat, dan sistem pernapasan yang
tekanan gas.
paru.
a) Transpor O2
b) Transpor CO2
b. Pernapasan internal
molekul nutrien. Pada proses ini, darah yang mengandung banyak oksigen
terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 antara kapiler sistemik dan sel jaringan.
Seperti di kapiler paru, pertukaran ini juga melalui proses difusi pasif
pernapasan yaitu:
1) Takipnea
2) Bradipnea
3) Apnea
Henti napas.
4) Hiperventilasi
5) Hipoventilasi
6) Pernapasan kussmaul
7) Orthopnea
berdiri.
8) Dispnea
b. Hipoksia
Kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh (sel) tidak adekuat akibat
Obstruksi jalan napas bagian atas karena makanan, akumulasi sekret, lidah
jalan napas bagian bawah seperti sumbatan total atau sebagian pada jalan
oksigenasi adalah:
a. Faktor fisiologis
b. Faktor perkembangan
1) Bayi prematur
pemaparan asap dari rokok yang dihisap orang lain. Obstruksi napas
Anak usia sekolah dan remaja terpapar pada infeksi pernapasan dan
paru.
5) Lansia
rendah.
c. Faktor perilaku
seperti:
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi
d. Faktor lingkungan
Insiden penyakit paru lebih tinggi di daerah yang lebih tinggi serta
a. Pengkajian
1) Riwayat keperawatan
(1) Nyeri
(3) Batuk
e) Kebiasaan merokok.
(2) Merokok
(4) Obesitas
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
3) Pemeriksaan Penunjang
d) Pemeriksaan oksimetri
b. Diagnosa keperawatan
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
e) Cyanosis
h) Dispnea
j) Ortopnea
k) Gelisah
a) Lingkungan
(3) Merokok
c) Fisiologis
(2) Asma
(5) Infeksi
c. Perencanaan
Menurut Moorhead, et al., ed. (2008 : 581 dan 582), NOC untuk diagnosa
1) NOC
a) NOC I
Indikator :
b) NOC II
Indikator :
2) NIC
a) NIC I
tambahan.
b) NIC II
Monitor Respirasi
yang adekuat.
tambahan.
hiperventilasi.
1. Pengertian Bronchopneumonia
yang di sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau pun benda asing yang
ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah, dispnea, napas cepat
dan dangkal, diare, serta batuk kering dan produktif (Hidayat, 2009 :
111).
dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh (Nurarif dan Kusuma,
2015 : 103).
terhadap organ pernapasan yang terdiri dari reflek glotis dan batuk,
21
paru-paru
radang akut, terisi eksudat (nanah) dan sel epitel rusak. Bronkus dan
22
pada infeksi ini mula-mula encer dan keruh, mengandung banyak kuman
napas.
4. Pathway
Bahan-bahan alergen
dan infeksius
(bakteri, virus dan
jamur)
Masuk melalui
saluran pernafasan
atas
Bronkiolus
Bronkus berisi
Edema di alveoli
neutrofil dan eksudat
fibrinosa
Konsolidasi pada
paru Eksudat infeksi
menjadi keruh dan
terdapat kuman
Penurunan kapasitas (virus, Streptokokus,
vital paru dll)
Ketidakseimbangan Purulen
ventilasi dan perfusi
jaringan paru
Sumbatan lumen
bronkus
Hipoksemia
a) Pemeriksan laboratorium
tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang
ada
3) LED : meningkat
25
dingin
b) Pemeriksaan radiologi
pneumonia stafilokok
a) Penatalaksanaan farmakologis
berikan:
pemberian.
pemberian.
pemberian.
27
pemberian.
hidrasi
drip.
1) Penatalaksanaan farmakologis
darah.
dinding bronkus.