Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Promosi Kesehatan
“Metode Promosi Kesehatan berupa Metode Promosi
Kelompok Besar (Ceramah dan Seminar)”

Dosen Pengampu : Dr. Rasyika Nurul Fadjriah, S.KM., M.Kes


Disusun oleh:

KELOMPOK 2
1. Reza Fajar Kusuma (P10120195)
2. Wanda Putri Saira (P10120213)
3. Rimarsya Hamdan (P10120003)
4. Melody Alexa Batti (P10120063)
5. Fitha Adhelia B.Dg. Beddu (P10120171)
6. Bella Srisafira (P10120027)
7. Agnes Pampang Raya (P10120087)
8. Nur Muthmainnah (P10120057)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI TADULAKO


PALU
2021

1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Metode
Promosi Kesehatan berupa Metode Promosi Kelompok Besar (Ceramah dan Seminar)”
Dalam penyusunan makalah ini , kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan yang
penulis miliki. Namun kami berusaha untuk membuat makalah ini dengan baik dan benar agar dapat
memiliki manfaat pengetahua bagi banyak pihak. Oleh karena itu, kami akan menerima segala kritik
dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami ucapkan terima kasih yag tak terhingga pada
semua pihak yang terlibat dengan harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Palu, 12 September 2021

Tim Penyusun Kelompok 2

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran
individual. Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akan tercapai secara
optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yang optimal pula. Istilah dan
pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang sudah
dikenal selama ini.
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata,akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk
memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Metode yang akan kita bahas yaitu
kelompok besar (ceramah dan seminar) Ceramah metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif
dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)
dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap
hangat di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode dalam promosi kesehatan?
2. Apa yang dimaksud metode ceramah dan seminar dalam promosi kesehatan?
3. Bagaimana efektifitas penggunaan metode ceramah dan seminar dalam promosi kesehatan?
4. Bagaimana perbandingan metode ceramah dengan seminar dalam promosi kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode dalam promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian metode ceramah dan seminar dalam promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode ceramah dan seminar dalam promosi
kesehatan
4. Untuk mengetahui perbandingan metode ceramah dengan seminar dalam promosi kesehatan

3
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Metode Dalam Promosi Kesehatan
2.1.1 Konsep Metode dalam Promosi Kesehatan
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari
bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti
" jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu" Metode adalah cara
teratur/sistematis yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan sesuai
dengan yang dikehendaki.
Sedangkan Promosi kesehatan Menurut WHO (dalam Fitriani, 2011) Promosi kesehatan
sebagai “ The process of enabling individuals and communities to increases control over the
determinants of health and there by improve their health.” Artinya proses yang mengupayakan
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan factor kesehatan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
Konsep Metode dalam promosi kesehatan merupakan cara teratur/sistematis yang digunakan
untuk melaksanakan program intervensi kesehatan melalui upaya promotif kepada
kelompok/individu masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan faktor
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
2.1.2 Jenis Metode Promosi Kesehatan
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan kesehatan yakni perubahan perilaku
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda antara sasaran
massa, kelompok atau sasaran individual.
1. Metode Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau
perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat bagaimana cara
membantunya maka perlu menggunakan bentuk pendekatan (metode) berikut ini, yaitu :
• Bimbingan dan Penyuluhan (guidance and counseling)
• Interview (wawancara)

4
2. Metode Kelompok
Pada metode ini sasaran dan jumlah besarnya kelompok yang berbeda akan memiliki metode
yang juga berbeda. Metode kelompok terbagi menjadi kelompok besar dan kelompok kecil.
Efektifitas suatu metode akan tergantung pada besarnya sasaran pendidikan.
a) Kelompok Besar
kelompok besar yang dimaksud disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar.
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah. Merupakan
metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan. Metode
ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan
menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk pendidikan formal menengah ke atas. Seminar
adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b) Kelompok Kecil
Kelompok kecil yang dimaksud disini apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang
biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode pada kelompok kecil antara lain:
1) Diskusi Kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima
informasi, biasanya untuk mengatasi masalah.
2) Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok, yang diawali dengan
pemberian kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan
jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis.
3) Bola Salju (Snow Balling)
Metode dimana kesepakatan akan didapat dari pemecahan menjadi kelompok yang
lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)

5
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang
kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok
lain, Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut, Selanjutnya hasil
dan tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
5) Role Play (Memainkan Peranan)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter Puskesmas, sebagai
perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau
anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau
berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
3. Metode Massa
Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk mengkomunikasikan
pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.
Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness (kesadaran)
masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada
perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan
perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan (metode) massa
ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melalui media massa.
Beberapa contoh metode pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain:
(a) Ceramah umum (public speaking)
(b) Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV
maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
(c) Tulisan-tulisan di majalah,koran, dan media sosial baik dalam bentuk artikel
maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan adalah merupakan bentuk
pendekatan promosi kesehatan massa.
(d) Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh : billboard “Ayo ke
Posyandu”
2.1.3 Manfaat dan Tujuan Metode Promosi Kesehatan
1. Tujuan Metode Promosi Kesehatan
▪ Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, media massa,
seminar, kampanye.

6
▪ Menambah pengetahuan. Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media
massa, kampanye, group teaching.
▪ Self-empowering Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan kerja kelompok,
latihan (training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
▪ Mengubah kebiasaan. Mengubah gaya hidup individu kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.
▪ Mengubah lingkungan. Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan
berkaitan dengan kesehatan.
2.2 Pengertian Metode Ceramah dan Seminar
2.2.1 Metode Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok
pengunjung. Ceramah pada hakikatnya adalah proses transfer informasi dari pengajar kepada sasaran
belajar. Dalam prosestransfer informasi ada tiga elemen penting, yaitu pengajar, materi dan sasaran
belajar. Metode ini dianggap efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan.
Ceramah digunakan pada sifat sasaran belajar yang mempunyai perhatian yang selektif,
sasaran belajar mempunyai lingkup perhatian yang terbatas, sasaran belajar memerlukan informasi
yang kategoris dan sistematis, sasaran belajar perlu menyimpan informasi, sasaran belajar perlu
menggunakan informasi yang diterima.
2.2.2 Metode Seminar
Seminar merupakan merupakan pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang
sedang melaksanakan tugasnya. Seminar memiliki arti tempat benih-benih kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang dimaksud tentu didasari oleh pengajaran akademis, baik pada sebuah universitas
atau organisasi komersial yang profesional pada suatu bidang tertentu. Seminar dilakukan dalam
rangka memberikan laporan atau mendiskusikan pengerjaan tugasnya itu.
Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara penyaji dengan peserta diskusi. Tujuan seminar
adalah menemukan jalan pemecahan masalah. Materi yang dikemukan penyaji dibahas dari berbagai
aspek dan sudut pandang. Seminar fokus pada topik tertentu yang sangat khusus, di mana peserta
yang hadir bisa berpartisipasi aktif. Maka dari itu seringkali sasaran metode seminar adalah
mahasiswa atau masyarakat yang memiliki bidang keilmuannya masing-masing.

7
2.3 Efektifitas Penggunaan metode Ceramah dan Seminar
2.3.1 Efektifitas Metode Ceramah dalam upaya Promosi Kesehatan
Menurut Notoadmojo(2007), Metode ceramah dalam kelompok besar merupakan cara yang
efektif dalam pendekatan kelompok, Pada metode ceramah ini dapat terjadi proses perubahan
perilaku kearah yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama
sasaran. Berdasarkan beberapa jurnal dan penelitian yang dijadikan acuan referensi dalam meninjau
efektifitas penggunaan metode ceramah dalam promosi kesehatan, metode ceramah dianggap sebagai
salah satu metode yang efektif dalam mempromosikan kesehatan.
• Sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh mahasiswa Ilmu
perilaku kesehatan Zul Salasa Akbar Lubis,dkk. Menyimpulkan bahwa Terdapat
peningkatan pengetahuan dan sikap pada responden mengenai PHBS akibat dari
intervensi melalui penyuluhan dengan metode ceramah.
• Pada penelitian lainnya mengenai perbandingan efektifitas antara penggunaan metode
ceramah dengan leaflet pada siswa SMAN 1 Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara
di tahun 2015, Hasil penelitian membuktikan bahwa Gambaran peningkatan
pengetahuan rata-rata kelompok uji yang mendapatkan penyuluhan kesehatan
(intervensi) dengan metode ceramah sebesar 37,87% sedangkan pada kelompok
kontrol yang mendapatkan penyuluhan kesehatan (intervensi) dengan metode leaflet
sebesar 22,66%.
2.3.2 Efektivitas Metode Seminar dalam upaya Promosi Kesehatan
Konsep dari kegiatan upaya promosi kesehatan melalui metode seminar dalam belakangan ini
mulai sedikit mengalami perkembangan. Akibat dari pandemi COVID-19 Konsep kegiatan seminar
yang semula diadakan secara tatap muka langsung kini mulai beradaptasi sesuai dengan
perkembangan globalisasi. Penggunaan metode seminar mulai sedikit bergeser istilah menjadi
Webinar ( WEB- Seminar ). Webinar merupakan metode seminar yang didigitalisasikan bentuk
kegiatannya ke dalam online atau dalam jaringan. Beberapa aplikasi konferensi/pertemuan yang
bersifat digital mendukung jalannya kegiatan Webinar sebagai salah satu erkembangan dari metode
seminar. Hal ini berdampak langsung pada efektifitasnya sendiri dalam mempromosikan kesehatan.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan mengenai efektifitas penggunaan seminar
online atau webinar sebagai metode promosi kesehatan mengatakan bahwa metode seminar juga
cukup efektif dalam upaya promosi kesehatan. Berikut beberapa penelitian yang menyatakan
efektifitas penggunaan metode seminar sebagai promosi kesehatan

8
• Salah satu Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 mengenai pengaruh seminar
online terhadap pengetahuan masyarakat awam di era pandemi COVID-19
menyatakan bahwa adanya peningkatan pengetahuan kesehatan pada masyarakat
awam terkait isu pandemi COVID-19 Hasil uji penelitian ini didapatkan dengan
menggunakan hasil uji statistik yaitu uji wilcoxon.
• Mengenai efektifitas penggunaan metode seminar juga sudah didukung dengan
adanya penelitian yang dilakukan di china yang membandingkan tingkat pengetahuan
mahasiswa kedokteran tingkat tiga mengenai manajemen diabetes di rumah sakit
setelah mengikuti seminar interaktif secara langsung. Tingkat pengetahuan diukur
melalui kuisioner secara lansung sebelum dan segera setelah berakhirnya seminar.
Terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan peserta seminar setelah mengikuti
kegiatan seminar (p value < 0,01).
• Penelitian yang hampir sama dilakukan di Malaysia terhadap masyarakat awam yang
mengikuti seminar mengenai kanker serviks dimana terdapat peningkatan
pengetahuan yang signifikan setelah peserta mengikuti seminar (p value < 0,001).
Seminar dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan segera setelah berakhirnya seminar
dikarenakan adanya intervensi pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang disampaikan selama
seminar.
2.4 Perbandingan metode ceramah dengan seminar
Ada beberapa perbandingan antara metode ceramah dengan seminar terkait cara penyampaian
materi dalam mempromosikan kesehatan. Pada metode ceramah, tidak semua pengajar dapat menjadi
pembicara yang baik, dan materi yang disampaikan bisa saja kurang menarik karena tidak ada
gambaran yang diterima oleh pendengarnya. Metode ceramah dapat membatasi daya ingat karena
umumnya hanya menggunakan satu indera. Masyarakat yang terlibat langsung dalam metode ini
hanya dapat mendengar apa yang disampaikan tetapi tidak dapat melihat gambaran atau proyeksi dari
materi yang disampaikan itu seperti apa.
Sedangkan pada seminar biasanya didukung dengan penggunaan media sebagai alat yang
digunakan untuk mengintervensi masyarakat. Materi yang dikemas dalam media seperti bentuk
proyeksi power point maupun video illustrasi atau animasi dapat menarik masyarakat untuk
mendengarkan sekaligus melihat materi promosi kesehatan yang sedang berlangsung.

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banyak metode untuk mempromosikan kesehatan. Pemilihan metode dalam
pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi
atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau
sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-
masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa
metode seperti metode ceramah dan seminar sering dilakukan untuk efektivitas metode dan
memaksimalkan hasil.
Tujuan Promosi Kesehatan pada dasarnya yaitu suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Suatu proses promosi
kesehatan yang menuju tercapainya perubahan perilaku PHBS dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah-
satunya penggunaan metode, metode yang digunakan harus berbeda dengan sasaran massa dan
sasaran individual.
3.2. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai calon tenaga
Kesehatan dapat mengerti tentang metode Promosi Kesehatan dalam memajukan serta meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan juga sebaiknya dapat dilakukan secara berkala agar
dapat mengetahui bahwa promosi kesehatan ini dapat diterima serta tercapai atau tidak. Semoga
makalah ini juga dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi kesehatan dan penulis berharap
makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adhi Dharma Putra, I Kadek ( Maret 2017 ). “ Pengertian Tujuan Syarat – Syarat dan Fungsi
Seminar Pendidikan “. www. researchgate.net. Diakses tanggal 12 September 2021.
Bodnar TW, Iyengar JJ, Patil P V, Gianchandani RY. Can a Single Interactive Seminar Durably
Improve Knowledge and Confidence of Hospital Diabetes Management? Clin diabetes
Endocrinol. 2016;2(1):20.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan
Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan,
Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi Kesehatan,
Jakarta 2004.
Liliweri A, 2011. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

M.Fadilah,Pariyana,dkk.2020.Pengaruh Seminar Online terhadap Pengetahuan Masyarakat Awam di


Era Pandemi COVID-19.Seminar Nasional AVOER 12.Universitas Sriwijaya.

Notoatmojdo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi . Rineka Cipta : Jakarta

Parhizkar S, Latiff LA, Afshari M. Disseminating Cervical Cancer Knowledge: Impact of a Public
Seminar. Int J Learn Dev. 2013;3:203–11

Rinayanthi, I Nengah Laba & Ni Made ( 2018-01-24 ). Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya
Ilmiah. Sleman : Deepublish. Hlm. 222. ISBN 978-602-453-728-9
Zul Salasa,Namora,Eddy.2013.Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap anak tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri 065014
Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan.Program Sarjana PKIP Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Media neliti.com

11

Anda mungkin juga menyukai