Anda di halaman 1dari 3

2.

Macam-macam Metode pendidikan kesehatan


1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Misalnya seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik
terhadap imunisasi TT karena baru saja memperoleh / mendengarkan penyuluhan kesehatan.

Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor yang lestari atau ibu hamil tersebut segera
minta imunisasi maka harus didekati perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti kepada ibu-ibu
yang bersangkutan tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga dari ibu tersebut.

Dasar digunakannya pendekatan individual ini disebabkan karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas
kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode (cara ini).

Bentuk dari pendekatan ini, antara lain :

a. Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)

Dengan cara ini, kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi
oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela
dan berdasarkan kesadaran, penuh perhatian, akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku).

b. Interview (Wawancara)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas
kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,
untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian atau kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam
lagi.

2. Metode Pendidikan Kelompok


Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok
kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Dalam metode
pendidikan kelompok ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok besar dan kelompok kecil.

A. Kelompok Besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode
yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain :

1. Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menggunakan metode ceramah :

• persiapan

Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi dari yang akan diceramahkan.
Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan :

a. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi kalau disusun

dalam diagram atau skema.

b. Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran misalnya makalah singkat, slide,

transparan, sound system, dan sebagainya.


• Pelaksanaan

Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai
sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut :

a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan

gelisah.

b. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.

c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.

d. Berdiri di depan (di pertengahan), tidak boleh duduk.

e. Menggunakan alat-alat bantu (AVA) semaksimal mungkin.

2. Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar
adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap
penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

B. Kelompok Kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode
yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :

• Diskusi Kelompok

Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi maka
formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling
memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi /
penyuluh juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Tepatnya
mereka dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok ada kebebasan / keterbukaan untuk
mengeluarkan pendapat. Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atas kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi
diskusi yang hidup, pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga
semua orang dapat kesempatan berbicara sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang
peserta.

• Memainkan Peranan (Role Play)

Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk
memainkan peranan, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya,
sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan misalnya
bagaimana interaksi / komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

3. Metode Pendidikan Massa (Public)

Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang


ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik maka cara yang paling tepat adalah
pendekatan massa. Oleh karena sasaran pendidikan ini bersifat umum dalam arti tidak membedakan
golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya maka pesan-
pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi, belum begitu diharapkan sampai dengan perubahan perilaku. Namun
demikian bila sudah sampai berpengaruh terhadap perubahan perilaku adalah wajar.

Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui
media massa. Beberapa contoh metode ini, antara lain :
a. Ceramah umum (public speaking)

Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, menteri

kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato di hadapan massa rakyat

untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah

satu bentuk pendekatan massa.

b. Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik TV

maupun radio, pada hakekatnya adalah merupakan bentuk pendidikan

kesehatan massa.

c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya

tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui TV atau radio adalah

juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa. Contoh "Praktek

Dokter Herman Susilo" di televisi pada waktu yang lalu.

d. Sinetron "Dokter Sartika" didalam acara TV juga merupakan bentuk pendekatan pendidikan kesehatan
massa.

e. Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya

jawab / konsultasi tentang kesehatan atau penyakit juga merupakan bentuk

pendekatan pendidikan kesehatan massa.

f. Billboard yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya adalah

juga bentuk pendidikan kesehatan massa. Contoh billboard "Ayo ke Posyandu".

Daftar Pustaka
http://www.medrec07.com/2015/02/metode-pendidikan-kesehatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai