Anda di halaman 1dari 3

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003). Edukasi
merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu (Suliha, 2002).
Mubarak et al tahun 2009 mengemukakan bahwa sasaran pendidikan kesehatan dibagi
dalam tiga kelompok sasaran yaitu:
1) Sasaran primer (Primary Target)
Sasaran langsung pada masyarakat segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.
2) Sasaran sekunder (Secondary Target)
Sasaran para tokoh masyarakat adat, diharapkan kelompok ini pada umumnya akan
memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya.
3) Sasaran Tersier (Tersiery Target)
Sasaran pada pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat maupun
ditingkat daerah, diharapkan dengan keputusan dari kelompok ini akan berdampak
kepada perilaku kelompok sasaran sekunder yang kemudian pada kelompok primer.
Metode pendidikan kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yakni : (Maryam S, 2014)
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode promosi kesehatan yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru
atau membina seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Metode ini meliputi:

A. Bimbingan atau konseling,


Metode ini berisi informasi yang berkenaan dengan pendidikan, pekerjaan, pribadi dan
masalah sosial yang disajikan dalam bentuk pelajaran. Cara ini membuat kontak antara
individu dan petugas kesehatan lebih intensif. Setiap amsalah yang dihadapi oleh
individu dapat diteliti dan dapat dibantu penyelesaiannya sehingga individu tersebut
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut (merubah perilaku).
B. Wawancara (interview)
Bertujuan untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,
apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat.
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingat besarnya kelompok sasaran dan
tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok besar akan berbeda metodenya dengan
kelompok kecil. Efektivitas suatu metode besar akan berbeda metodenya dengan kelompok
kecil. Efektivitas suatu metode akan bergantung pada besarnya sasaran pendidikan, kelompok
besar adalah peserta atau sasaran berjumlah lebih dari 25 orang. Berikut yang termasuk dalam
metode promosi kesehatan kelompok:
a. Ceramah, adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara yang dilakukan di depan
sekelompok pendengar. Kelebihan metode ini adalah dapat digunakan pada orang dewasa,
menghabiskan waktu dengan baik, digunakan pada kelompok besar, dapat digunakan untuk
mengulang atau member pengantar pada pelajaran atau aktivitas. Kekurangan metode ini
yakni menghalangi respons dari pendengar, hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi
pembicara yang baik, pembicara harus menguasai semua pokok bahasan, kurang menarik,
daya ingat terbatas serta sulit digunakan pada anak-anak.
b. Seminar, adalah suatu penyajian dari satu atau beberapa ahli tentang suatu topik yang
dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat. Metode ini hanya cocok
untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan tinggi.
c. Diskusi kelompok, adalah percakapan yan direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga
orang atau lebih tentang topik tertentu dan salah seorang diantaranya memimpin diskusi
tersebut. Kelebihan metode ini adalah memungkinkan saling mengemukakan pendapat,
memperluas pandangan, serta membantu mengembangkan kepemimpinan. Kekurang
metode ini adalah tidak dapat digunakan dalam kelompok besar, peserta memperoleh
informasi terbatas serta membutuhkan pemimpin yang terampil.
d. Curah pendapat (brain storming), adalah pemecahan masalah ketika setiap anggota
mengusulkan dengan cepat sehingga memungkinkan adanya pemecahan maslah yang
dibahas. Kelebihan metode ini adalah membangkitkan pendapat barum menghasilkan reaksi
rantai dalam pendapat serta tidak menyita banyak waktu. Kekurangan metode ini adalah
mudah lepas kontrol dan mungkin membuat peserta sulit mengerti bahwa segala pendapat
dapat diterima.
e. Bermain peran (role play), Beberapa anggota kelompok memainkan suatu peran, kemudian
mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari dalam
menjalankan tugas tertentu.
f. Bola Salju, Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang dan dua orang) kemudian
dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Kemudian tiap 2 pasang bergabung,
mediskusikan masalah yang sama dan menarik kesimpulan. Begitupun seterusnya sampai
terjadi suatu diskusi seluruh peserta.
3. Metode Pendidikan Massa
a. Ceramah umum
Penyajian materi di depan khalayak publik yang berjumlah besar dan terutama disampaikan
secara lisan
b. Siaran Radio
Metodanya sama dengan ceramah, tetapi anak didik tidak berada di dalam ruangan yang sama
c. Siaran TV
Sama dengan radio, tetapi ditambah dengan gerakan
d. Media cetak
Penyajian materi disampaikan secara tulisan

Anda mungkin juga menyukai