Anda di halaman 1dari 5

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan

Evaluasi program promosi kesehatan (Simon-Morton,1995 ; Fertman & Allensworth,


2010) adalah sebuah proses mengumpulkan informasi tentang program promosi kesehatan secara
sistematis, menganalisisnya dan menginterpretasikannya untuk menjawab pertanyaan, menilai
dan membuat keputusan tentang program tersebut. Ditambahkan oleh Suchman (1990) bahwa
evaluasi dilakukan untuk menilai program dan menentukan kesalahan – kesalahan yang terjadi
ketika penerapan program promosi kesehatan tersebut.

Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen


promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin
mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuairencana, apakah semua masukan yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan danaapakah kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan
dampak yang seperti yangdiharapkan.
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil
programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan
secara efektif, (Klineberg).
Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk kepada seorang petugas kesehatan
tentang bagian-bagian mana dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.
Teknik Evaluasi Promosi Individu

Metode ini di gunakan apabila promoter kesehatan dan sasaran atau kliennya dapat
berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face)maupun melalui sasaran komunikasi
lainnya, misalnya telepon. Cara ini paling efektif, karena antara petugas kesehatan dengan klien
dapat saling dialog, saling merespons dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan
masalah kesehatan bagi kliennya petugas kesehatan dapat menggunakan alat bantu peraga yang
relevan dengan masalahnya.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai maslah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut.
Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu mengginakan
metode (cara)  ini.
Metode dan teknik promosi kesehatan, antara lain:
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Councelling)
Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut dengan
sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut
(mengubah perilaku).
b. Wawancara (interview)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak terhadap perubahan, untuk
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
Teknik Evaluasi Kegiatan Kelompok
Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini di gunakan untuk sasara kelompok. Sasaran
kelompok di bedakan menjadi dua, yakni kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut
kelompok kecil kalau kelompok sasaram terdiri antara 6 – 15 orang, sedang kelompok besar bila
sasaran di atas 15 sampai dengan 50 orang. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi
efektifitas metode yang digunakan.

1) Kelompok Besar
a. Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan
menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi
pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
b. Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
2) Kelompok Kecil
a. Diskusi Kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi,
biasanya untuk mengatasinya masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis,
mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan
masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. Kelemahan metode diskusi
sebagai berikut:
 Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
 Biasanya orang menghendaki oendekatan yang lebih formal
b. Curah Pendapat (Brain Storming)
Adalah suatu pemecahan masalah ketika setiap anggota mengusulkan dengan cepat semua
kemungkinan pemecahan yang dipikirkan. Kritik evaluasi atas semua pendapat tadi dilakukan
setelah semua anggota kelompok mencurahkan pendapatnya. Metode ini cocok digunakan untuk
membangkitkan pikiran yang kreatif, merangsang, partisipasi, mencari kemungkinan pemecahan
masalah, mendahului metode lainnya, mencari pendapat-pendapat baru dan menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam kelompok.
c. Bola Salju (Snow Balling)
Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan (satu pasang- dua pasang). Setelah
pasangan terbentuk, dilontarkan suatu pernyataan atau masalah, setelah kurang lebih 5 menit
setiap 2 pasangan bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah yang sama dan
mencari kesimpulannya. Selanjutnya, setiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh
kelas
d. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan
di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian didiskusikan untuk diambil
kesimpulan.
e. Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk
memainkan peranan.
f. Permainan Simulasi (Simulation Game)
Merupakan gabungan antara roleplay dan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan
dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli, menggunakan dadu, petunjuk
arah dan papan monopoli. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lainnya berperan
sebagai narasumber

Teknik Evaluasi Promosi Masyarakat


Apabila sasaran promosi kesehatan adalah massal atau public, maka metode – metode
dan teknik promosi kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu harus di gunakan metode
promosi kesehatan massa. Merancang metode promosi kesehatan massal memang paling sulit,
sebab sasaran publik sangat hiterogen, baik di lihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi, sosio – budaya dan sebagainya. Kita memahami masing – masing
kelompok sasaran sangat variatif tersebut berpengaruh terhadap cara merespons, cara
mempersepsikan dan pemahaman terhadap pesan – pesan kesehatan. Padahal kita harus
merancang dan meluncurkan pesan – pesan kesehatan tersebut kepada massa tersebut dengan
metode, teknik, dan isi yang sama. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk massa yang
sering di gunakan adalah :
1) Ceramah umum (public speaking), misalnya di lapangan terbuka dan tempat – tempat umum
(public place).
2) Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan televise. Penyampaian pesan melalui
radio dan TV ini dapat di rancang dengan berbagai bentuk, misalnya : sandiwara
(drama), talk show, dialog interaktif, simulasi, spot dan sebagainya.
3) Penggunaan media cetak, seperti Koran, majalah, buku, leaflet, selebaran, poster, dan
sebagainya. Bentuk sajian dalam media cetak ini juga bermacam – macam, antara lain :
artikel, Tanya jawab, komik, dan sebagainya.
4) Penggunaan media di luar ruangan, misalnya : billboard, spanduk, umbul – umbul dan
sebagainya.
Daftar Pustaka : Kartikasari2013.monitoring dan evaluasi promkes. Jakarta : ECG

Anda mungkin juga menyukai