Metode ini di gunakan apabila promoter kesehatan dan sasaran atau kliennya dapat
berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face)maupun melalui sasaran komunikasi
lainnya, misalnya telepon. Cara ini paling efektif, karena antara petugas kesehatan dengan klien
dapat saling dialog, saling merespons dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan
masalah kesehatan bagi kliennya petugas kesehatan dapat menggunakan alat bantu peraga yang
relevan dengan masalahnya.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai maslah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut.
Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu mengginakan
metode (cara) ini.
Metode dan teknik promosi kesehatan, antara lain:
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Councelling)
Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut dengan
sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut
(mengubah perilaku).
b. Wawancara (interview)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak terhadap perubahan, untuk
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
Teknik Evaluasi Kegiatan Kelompok
Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini di gunakan untuk sasara kelompok. Sasaran
kelompok di bedakan menjadi dua, yakni kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut
kelompok kecil kalau kelompok sasaram terdiri antara 6 – 15 orang, sedang kelompok besar bila
sasaran di atas 15 sampai dengan 50 orang. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi
efektifitas metode yang digunakan.
1) Kelompok Besar
a. Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan
menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi
pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
b. Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
2) Kelompok Kecil
a. Diskusi Kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi,
biasanya untuk mengatasinya masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis,
mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan
masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. Kelemahan metode diskusi
sebagai berikut:
Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
Biasanya orang menghendaki oendekatan yang lebih formal
b. Curah Pendapat (Brain Storming)
Adalah suatu pemecahan masalah ketika setiap anggota mengusulkan dengan cepat semua
kemungkinan pemecahan yang dipikirkan. Kritik evaluasi atas semua pendapat tadi dilakukan
setelah semua anggota kelompok mencurahkan pendapatnya. Metode ini cocok digunakan untuk
membangkitkan pikiran yang kreatif, merangsang, partisipasi, mencari kemungkinan pemecahan
masalah, mendahului metode lainnya, mencari pendapat-pendapat baru dan menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam kelompok.
c. Bola Salju (Snow Balling)
Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan (satu pasang- dua pasang). Setelah
pasangan terbentuk, dilontarkan suatu pernyataan atau masalah, setelah kurang lebih 5 menit
setiap 2 pasangan bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah yang sama dan
mencari kesimpulannya. Selanjutnya, setiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh
kelas
d. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan
di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian didiskusikan untuk diambil
kesimpulan.
e. Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk
memainkan peranan.
f. Permainan Simulasi (Simulation Game)
Merupakan gabungan antara roleplay dan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan
dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli, menggunakan dadu, petunjuk
arah dan papan monopoli. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lainnya berperan
sebagai narasumber