Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
Teori Pengkajian Keperawatan Keluarga
(Makalah ini dibuat sebagai sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas kelompok)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Elin Paramiswari
2. Sarji Wahyu Akbar
3. Ummu Hani
4. Aisyah Rizki Nuridha
5. Arbi Kusuma
6. Aris Munandar
7. Nurwidianingsih
8. Riska Damayanti

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
Jl. Kesehatan No.10, Mataram
(0370) 622382
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunianya kita dapat menyelesaikan Makalah Teori Pengkajian Keperawatan
Keluarga ini dengan tepat waktu. Makalah yang disusun ini untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Keluarga yang diampu oleh Bapak
Muhammad Hasbi, M.Kep.Sp.,Kep.,Kom
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan
membantu dalam pembelajaran serta dapat dijadikan tinjauan pengetahuan untuk
pendidikan yang lebih baik lagi dimasa depan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini belum sempurna


dan masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa,
kosa kata, etika, isi, maupun dalam penataan makalah. Maka dari itu, kami
meminta maaf dan memohon kritik serta saran yang membangun untuk kami
jadikan sebagai bahan evaluasi.

Semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah


kekayaan intelektual bangsa. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Mataram, 15 Agustus 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

2.1. Keperawatan Keluarga..............................................................................3

2.2. Pengkajian Keluarga..................................................................................5

2.2. Langkah-Langkah Pengkajian Keperawatan Keluarga.............................5

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan................................................................................................9

3.2. Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai
kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan
nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan
semua pasien oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan
dan keterampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan.
Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang
spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable
utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yangh arus dilakukan
perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik
adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola
hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami
keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasud dengan teori dan teori keperawatan itu?
2. Apa saja karakteristik teori itu?
3. Apa saja model model konseptual keperawatan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori dan karakteristik keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui model konseptual dalam keperawatan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keperawatan Keluarga


1) Definisi Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan
dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes,
2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam
lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010).
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area
pelayanan keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota
keluarga dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di
keluarga dan sumbersumber dari profesi lain, termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas (Depkes RI, 2010)

2) Tujuan Keperawatan Keluarga


Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum
dan khusus. Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Tujuan khusus dari keperawatan keluarga adalah
keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan
keluarga dan mampu menangani masalah kesehatannya berikut ini.
 Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota
keluarga.
 Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarga.
 Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan.
 Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.

3) Sasaran Keperawatan Keluarga (DEPKES RI, 2010)


Sasaran Keperawatan Keluarga diantaranya :
1. Keluarga sehat
Keluarga sehat adalah seluruh anggota keluarga dalam
kondisi tidak mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih
memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan
manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi
keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau
lebih anggota keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki
kebutuhan untuk menyesuaikan diri, terkait siklus perkembangan
anggota keluarga dan keluarga dengan faktor risiko penurunan
status kesehatan.
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan
tindak lanjut pelayanan keperawatan atau kesehatan, misalnya
klien pasca hospitalisasi penyakit kronik, penyakit degeneratif,
tindakan pembedahan, dan penyakit terminal.

4) Peran Dan Fungsi Perawat Keluarga (Friedman Dkk, 20013)


Peran dan fungsi perawat di keluarga adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan
pelayanan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan,
mulai pengkajian sampai evaluasi. Pelayanan diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat
promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif.
2. Pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi
kebutuhan, menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan,
dan melaksanakan pendidikan kesehatan agar keluarga dapat
berperilaku sehat secara mandiri.
3. Konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan
konseling atau bimbingan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang
lalu untuk membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga.
4. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan
kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian
masalah kesehatan di keluarga
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat
keluarga dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai
berikut.
1. Pencegahan Primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang
penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit dan
memelihara hidup sehat.
2. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini
terjadinya penyakit pada kelompok risiko, diagnosis, dan
penanganan segera yang dapat dilakukan oleh perawat. Penemuan
kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga segera
dapat dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah
mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan
lebih lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga
untuk skrining, melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat
kesehatan.
3. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan
mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan, sehingga
dapat meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan atau
memelihara fungsi tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi.
Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat
penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang
paling tinggi secara fisik, sosial, emosional.

2.2 Pengkajian Keluarga


Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat di ketahui kebutuhan
keluarga yang di binanya. Metode dalam pengkajian bisa melalui wawancara,
observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
dan measurement dari data sekunder (hasil lab, papsmear, dll). (Susanto, 2012).

2.3 Langkah-langkah Pengkajian


A. Penjajahan Keluarga
Penjajahan keluarga perlu dilakukan untuk membina hubungan baik
dengan keluarga. Dalam penjajahan ini perawat perlu mengadakan kontak
dengan RW/RT dan keluarga yang bersangkutan guna menyampaikan
maksud dan tujuan serta mengatasi masalah kesehatan mereka. Setelah
mendapatkan tanggapan positif dari keluarga tersebut, pengkajian di
teruskan pada langkah berikutnya. (Zaidin Ali, 2010).
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah upaya pengumpulan semua data, fakta, dan
informasi yang mendukung pemecahan masalah klien. Jenis data yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Sehari-Hari
 Kebiasaan tidur (apakah terdapat waktu tertentu untuk tidur/istirahat dan
bangun sesuai kemampuan setiap anggota?)
 Jenis kelamin dan usia individu?
 Apakah ada anggota keluarga yang hiburannya sangat memakan
waktunya? Bila ada, apa dampaknya terhadap keluarga? Apakah
keluarga mempunyai hiburan bersama?
2. Faktor Sosial-Budaya-Ekonomi
 Penghasilan dan pengeluaran
 Pekerjaan, tempat tinggal, dan penghasilan setiap anggota yang sudah
bekerja
 Sumber penghasilan
 Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga yang
bekerja
 Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan,
pakaian, dan perumahan.
 Apakah ada tabungan untuk keperluan mendadak.
 Jam kerja ayah dan ibu
 Siapa pembuat keputusan mengenai keuangan dan bagaimana uang
digunakan.
3. Faktor Lingkungan
 Perumahan (luas rumah (apakah luasnya memadai?))
 Pengaturan kamar tidur
 Kelengkapan perabotan rumah tangga
 Serangga dan binatang pengerate
 Adanya bahaya kecelakaan
 Tempat penyimpanan makanan dan alat masak
 Persediaan air (sumber, kepemilikan, apakah air dapat diminum?)
 Pembuangan kotoran (jenis, kepemilikan, apakah memenuhi syarat?)
 Pembuangan sampah (jenis, apakah memenuhi syarat?)
 Pembuangan air kotor (jenis, apakah memenuhi syarat?)
 Kondisi lingkungan tempat tinggal: apakah komplek rumahan, daerah
kumuh, dll.)
4. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
5. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi
6. Riwayat Kesehatan/Riwayat Medis
 Riwayat kesehatan setiap anggota keluarga
 Penyakit yang pernah diderita
 Keadaan sakit yang sekarang (telah didiagnosis atau belum)
 Nilai yang diberikan terhadap pencegahan penyakit
 Status imunisasi anak
 Pemanfaatan fasilitas lain untuk pencegahan penyakit
 Sumber pelayanan kesehatan: apakah pelayanan kesehatan sama atau
berbeda untuk setiap anggota keluarga
 Saat kondisi sakit atau kritis, anggota keluarga pergi ke siapa?
 Bagaimana keluarga melihat peranan petugas kesehatan dan pelayanan
yang mereka berikan serta harapan mereka terhadap pelayanan petugas
kesehatan?
Pengalaman mengenai petugas kesehatan profesional: memuaskan atau tidak
Setiap keluarga mempunyai cara sendiri untuk menghadapi dan mengatasi situasi
mereka. Tipe data lain yang dikumpulkan pada tahap penjajahan kedua
menggambarkan sampai mana keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan yang
berhubungan dengan ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis yang
dialami oleh keluarga itu pada waktu tahap penjajahan pertama, data ini
menggambarkan ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan.
Perhatian utama perawat pada tahap penjajahan kedua adalah penentuan
kesanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan untuk menghadapi
masalah kesehatan (Zaidin Ali, 2010). Data pengkajian didapat dengan
menggunakan beberapa cara. Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang
digunakan:
a) Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek fisik, mental,
sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istiadat, agama, lingkungan, dan
sebagainya.
b) Pengamatan/Observasi
Pengamatan/Observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara langsung
bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan,dll) atau benda lain (data objektif).
c) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik, misalnya
kehamilan, mata, telinga,tenggorokan, dll. (data objektif).
d) Studi Dokumentasi
Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya catatan
kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat, literatur, catatan pasien, dll. (data
subjektif). Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat pada lampiran .Tabulasi
data, Data yang ada disusun dalam tabel, grafik,genogram, gambar, dan lain-lain
untuk memudahkan proses analisis.
e) Analisis Data
Setelah ditabulasi data langsung dapat dianalisis sehingga menghasilkan satu
kesimpulan tentang suatu permasalahan. Analisis data juga memperlihatkan
penyebab, tanda-tanda, dan pengaruh masalah pada masa yang akan datang.
f) Perumusan Masalah
Dari analisis data ditemukan beberapa informasi yang berguna untuk merumuskan
masalah klien tersebut. Masalah adalah kesenjangan yang terjadi dari apa yang
“seharusnya” terjadi dan apa yang “nyata” terjadi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis menyimpulkan perawatan kesehatan
keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau
dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai
tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Proses
keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi

3.2. Saran
Pengkajian keperawatan keluarga yang bisa dilaksanakan banyak sekali.
Sebagai mahasiswa dan tenaga kesehatan untuk bisa mengaplikasikannya
dalam dunia sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta:


EGC.Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba
MedikaMubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta:
TIM.Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai