Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK BALITA

DENGAN KURANGNYA PENGETAHUAN IBU ANAK BALITA


TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK BALITA DI LINGKUNGAN
RUNGKANG JANGKUK KELURAHAN SAYANG-SAYANG

Disusun untuk memnuhi Tugas Parktek Lapangan (PKL)


Pada Prodi D.III Keperawatan Mataram Poltekkes Kemenkes Mataram

Oleh:
Devi Rosanti
P07120119011

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK BALITA


DI LINGKUNGAN RUNGKANG JANGKUK

KELURAHAN SAYANG - SAYANG

TANGGAL 15 S/D 26 OKTOBER 2021

OLEH

Devi Rosanti
P07120119011

Dengan ini disahkan sebagai laporan kegitan


Praktek Keperawatan Komunitas

Pembimbing Akademik Tanda Tangan

1. Drg. GA Sri Puja W, M. Kes ( )

2. Ridawati Sulaeman, Ns. MM ( )

3. Mas’adah, M.Kep ( )

Pembimbing Lahan

Midayati, S. Kep. Ns ( )
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ” Asuhan Keperawatan Pada
Kelompok Balita Di Lingkungan Rungkang Jangkuk Kelurahan Sayang – sayang ” ini
dengan baik meskipun masih banyak terdapat kekurangan didalamnya.

Adapun tujuan dari penyusunan Asuhan Keperawatan Kelompok Balita ini adalah untuk
memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam penyusunan askep ini penulis banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, hambatan
tersebut dapat diatasi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing dalam Praktek Kerja Lapangan ini yang telah memberikan bimbingan selama
penyusunan Asuhan Keperawatan Kelompok Balita ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan keperawatan komunitas ini, masih
jauh dari kesempurnan, Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun. Penulis mengharapkan semoga asuhan keperawatan komunitas ini dapat berguna
dan bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam memberi asuhan
keperawatan kelompok balita bagi penulis khususnya bagi pembaca.

Penyusunan asuhan keperawatan komunitas ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat
waktu tanpa bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses penyusunan Asuhan
Keperawatan Kelompok Balita ini.

Mataram, 22 Oktober 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………….. 2

B. Tujuan …………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………. 4

I. Pengkajian ……………………………………………… 5

1. Identitas Kelompok ………………………………… 6

2. Distribusi Data Kuisioner Balita.……………..….. 7

3. Masalah Kesehatan Kelompok …………………….. 8

II. Diagnosa Keperawatan ………………………………… 9

1. Analisa Data ……………………………………….. 10

2. Rumusan Diagnosa ………………………………… 11

III. Rencana Keperawatan ………………………………….. 12

IV. Pelaksanaan ………… …………………………………. 13

V. Evaluasi ………………………………………………… 14

BAB III PENUTUP ……………………………………………………. 15

A. Kesimpulan …………………………………………… 16

B. Saran ………………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 18

LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. Format Pengkajian Asuhan Keperawatan kelompok balita


2. Kuisioner Kesehatan Pada Balita
3. Satun Acara Penyuluhan (SOP)
4. Absensi kegiatan
5. Media kegiatan
6. Dokumentasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu

sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari

masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang samadengan dibawah pemerintahan yang sama,

area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat

yang sama. Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah kelompok bayi

dan anak.

Berdasarkan WHO 2019 Diare merupakan salah satu penyakit dengan tingkat insidensi dan
mortalitas tertinggi di dunia. Dilaporkan terdapat sekitar 1,7 triliun kasus setiap tahunnya.
Penyakit diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak di bawah lima tahun, dan
setiap tahunnya dapat membunuh sekitar 525.000 anak. Diare dapat berlangsung beberapa hari,
dan dapat meninggalkan tubuh tanpa air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup
(WHO, 2019)
WHO mendefinisikan bahwa diare adala h suatu kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering
dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari.
Diare merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di negara yang
sedang berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, persedian air yang tidak
adekuat, kemiskinan, dan pendidikan yang terbatas (WHO, 2013). Setiap tahun di dunia terdapat
1 dari 5 anak meningal akibat diare (UNICEF, 2009). Pada tahun 2012 di dunia sebanyak 2.195
anak meningal setiap hari akibat diare (CDC, 2012). Penyakit diare masih menempati peringkat
kedua penyebab kematian pada anak dibawah lima tahun.
Di Indonesia berdasarkan laporan kesehatan Unicef dan World Health Organization (WHO,
2009), angka mortality rate untuk diare pada anak-anak di bawah usia 5 tahun mencapai 41 per
1000 kelahiran hidup dan jumlah kematiannya mencapai angka 173 per 1000 penduduk.
Berdasarkan hasil (Kemenkes, 2018) menunjukan bahwa setiap tahunya terdapat 25,2% dari
kematian balita di Indonesia disebabkan oleh diare. Berdasarkan profil kesehatan Indoneia
(2017), kejadian KLB diare terlihat bahwa angka CFR (Case Fatality) pada tahun 2011 sebesar
0,40%, sedangkan pada tahun 2012-1017 angaka CFR kasus diare masih cukup tinggi yaitu
(≥1%).
Kejadian diare dapat disebabkan karena faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor
perilaku ibu sangat berperan dalam kejadian diare pada balita. Ibu adalah sosok yang paling
dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
orang tua terutama ibu akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan tersebut dipengaruhi
berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan dan sikap penanganan kasus diare. Faktor
langsung yang dapat menyebabkan diare adalah pengetahuan ibu, sikap ibu, riwayat pemberian
ASI eksklusif, perilaku cuci tangan, dan hygiene sanitasi (IDAI, 2015)
Tingginya angka kejadian diare pada anak disebabkan oleh banyaknya faktor, antara lain
sanitasi yang buruk, fasilitas kebersihan yang kurang, kebersihan pribadi yang buruk, seperti
tidak mencuci tanagan sebelum, sesudah makan dan setelah bauang air (Depkes RI, 2009).
Mencuci tangan dengana sabun merupakan salah satu penyebab penyakit. Resiko penularan
penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
seperti mencuci tangan dengan sabun (Depkes RI, 2015)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di lingkungan Rungkang Jangkuk, Kelurahan
sayang-sayang. Dimana sebelah barat berbatasan dengan kecamatan selaparang, Sebelah utara
berbatasan dengan karang kuluh dan sayang daye, Sebelah timur berbatasan dengan lingkungan
sayang daye dan sayang lauk, Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan karang taliwang
(Sungai Jangkok). Di dapatkan dari data di lingkungan rungkang jangkuk terdapat 131 balita
yang terdiri dari 73 balita laki - laki dan 58 balita perempuan.

Berdasarkan jumlah data balita yang didapat dari kader di lingkungan Rungkang Jangkuk
terdapat 131 balita dengan jenis kelamin 73 laki - laki dan 58 perempuan. Berdasarkan
masalah kesehatan yang terjadi pada balita satu tahun terakhir yaitu diare, gizi buruk dan
demam.
B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus balita.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengkaji Kesehatan pada kelompok khusus balita

b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/diagnose keperawatan pada

kelompok khusus balita

c. Mahasiswa mampu merumuskan rencana keperawatan pada kelompok khusus

balita

d. Mahasiswa mampu melakukan Tindakan keperawatan kelompok khusus balita

e. Mahasiswa mampu mengevaluasi Tindakan keperawatan pada kelompok khusus

balita

f. Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada

kelompok balita
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK BALITA
DI LINGKUNGAN RUNGKANG JANGKUK KELURAHAN SAYANG – SAYANG

I. Pengkajian
1. Identitas Kelompok
a. Jumlah

No Nama Hub Status Umur Jenis Agama Pendidika Pekerjaan


Dengan Kelamin n
KK (L/P)
1 An. M Anak Belum 3 th L Islam - -
Menikah
2 An. A Anak Belum 3 th P Islam - -
Menikah
3 An. W Anak Belum 3 th P Islam - -
Menikah
4 An. M Anak Belum 2 th L Islam - -
Menikah
5 An. F Anak Belum 3 th p islam - -
Menikah

b. Distribusi berdasarkan jenis kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
1 Laki-laki 2 40%
2 Perempuan 3 60%
Total 5 100%

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 2


jenis kelamin Laki - laki (40%) dan terdapat 3 jenis kelamin Perempuan (60%).

c. Distribusi Berdasarkan Usia


no usia jumlah persentase (%)
1 2 th 1 20%
2 3th 4 80%
total 5 100%

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan dimana terdapat usia 2
tahun sebanyak 1 orang (20%), usia 3 tahun 4 orang (80%)

e. Distribusi Berdasarkan Agama

No Jenis Agama Jumlah %


1 Islam 5 100
Total 5 100

Berdasarkan hasil pengkajian diatas terkait agama sebagaian besar lansia beragama
islam yaitu terdapat 5 orang (100%).

2. Masalah Kesehatan Kelompok


a. Penyakit yang Diderita
No Penyakit Jumlan %
1 Batuk pilek 1 20%
2 Diare 3 60%
3 Tidak ada 1 20%
Berdasarkan kesimpulan di atas disimpukan bahwa 3 dari 5 balita sedang menderita
penyakit 1 orang batuk pilek (20%) 3 orang diare (60%) 1 orang tidak ada (20%)

3. Kuesioner Pada Balita


a. Distribusi kelompok berdasarkan kunjungan balita ke posyandu.
No Kunjungan Jumlah Presentase (%)
1 Tiap bulan 5 100%
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak pernah 0 0
Total 5 100%
Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita berkunjung ke posyandu tiap

bulan (100%)

b. Kelompok balita yang mempunyi KMS


No KMS Jumlah Presentase (%)
1 Ada 5 100%
2 Tidak ada 0 0
Total 5 100%
Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita mempunyai KMS (100%)

c. Distribusi kelompok balita yang mendapatkan imunisasi

No Imunisasi Jumlah Presentase (%)


1 Lengkap 5 100%
2 Tidak lengkap - 0%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan Sebagian besar kelompok balita mendapatkan imunisasi

lengkap (10%)

d. Distribusi kelompok balita yang mendapatkan vitamin A

No Vitamin A Jumlah Presentase (%)


1 Ya 5 100%
2 Tidak - 0%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan Sebagian besar kelompok balita mendapatkan vitamin A

(100%)

e. Distribusi kelompok balita yang menderita batuk pilek 6 bulan terakhir

No Batuk pilek Jumlah Presentase (%)


1 Ya 1 20%
2 Tidak 4 80%
Total 5 100%
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar kelompok balita tidak menderita batuk

pilek selama 6 bulan terakhir (80%)

f. Distribusi kelompok balita yang menderita diare 6 bulan terakhir

No Diare Jumlah Presentase (%)


1 Ya 3 60%
2 Tidak 2 40%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita yang menderita diare selama 6

bulan terakhir (60%)

g. Pemahaman Mengenai Diare


No Pemahaman Jumlah %
1 Paham 2 40%
2 Belum paham 3 60%
Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (40%) dan 3 ibu balita (60%) masih
kurang paham tentang diare.

h. Pemahaman Mengenai tanda dan gejala Diare


No Pemahaman Jumlah %
1 Paham 2 40%
2 Belum paham 3 60%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (40%) dan 3 ibu balita (60%) masih
kurang paham mengenai tanda dan gejala diare.

i. Pemahaman Mengenai penyebab diare


No Pemahaman Jumlah %
1 Paham 2 20%
2 Belum paham 3 80%
Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (20%) dan 3 ibu balita (80%) masih
kurang paham mengenai penyebab diare.

j. Pemahaman Mengenai pencegahan diare


No Pemahaman Jumlah %
1 Paham - -
2 Belum paham 5 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa ibu balita belum paham (100%) mengenai pencegahan
diare

k. Pemahaman Mengenai Cara penanggulangan/mengatasi diare


No Pemahaman Jumlah %
1 Paham 2 40%
2 Belum paham 3 60%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (20%) dan 3 ibu balita (80%) masih
kurang paham cara penanggulangan/ mengatasi diare.
4. Hasil Wawancara
 Kader mengatakan bahwa banyak balita yang terkena diare di lingkungan ini
 Kader mengatakan bahwa penyakit yang sering terjadi di lingkungan ini yaitu diare
dan batuk pilek khususnya pada 5 balita yang dikaji
 Kader mengatakan banyak orang tua balita yang kurang paham tentang diare
 Kader mengatakan banyak orang tua yang kurang tahu tentang penyebab diare
5. Hasil Observasi
 Terdapat 3 dari 5 balita yang sedang mengalamai diare
 Beberapa ibu belum paham tentang penyakit diare
 Beberapa ibu tidak mengetahui tentang penyebab diare dan cara pencegahan diare
II. Diagnosa Keperawatan
A. Analisa dan Diagnosa Keperawatan
No Data Masalah
DS : Kurangnya pengetahuan ibu
 Kader mengatakan bahwa banyak terhadap pencegahan diare
balita yang terkena diare di
lingkungan ini
 Kader mengatakan bahwa penyakit
yang sering terjadi di lingkungan ini
yaitu diare dan batuk pilek khususnya
pada 5 balita yang dikaji
 Kader mengatakan banyak orang tua
balita yang kurang paham tentang
diare
 Kader mengatakan banyak orang tua
yang kurang tahu tentang penyebab
diare

Do:
 Terdapat 3 dari 5 balita yang sedang
mengalamai diare
 Beberapa ibu belum paham tentang
penyakit diare
 Beberapa ibu tidak mengetahui
tentang penyebab diare dan cara
pencegahan diare

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pencegahan diare berhubungan dengan
kuranganya informasi.

III. Rencana Keperawtan


NO DX TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TUPAN TUPEN
1 Kurangnya Ibu balita Setelah mengikuti Berikan penyuluhan
pengetahuan ibu dapat penyuluhan tentang tentang
terhadap pencegahan mengetahui diare diharapkan 1. Pengertian diare
diare berhubungan semua yang peserta dapat 2. Tanda dan gejala
dengan kuranganya berhubungan memahami: diare
informasi dengan diare - Pengertian diare 3. Penyebab diare
- Tanda dan gejala 4. Pencegahan diare
diare 5. Penanggulangan/
- Penyebab diare mengatasi diare
- Pencegahan diare
- Penanggulangan/
mrngatasi diare

Planinng Of Action

No Rencana Kegiatan Rencana Pelaksanaan


Sasaran Hari/Tgl Tempat
1 Berikan penyuluhan Kelompok ibu Rabu, 20 Rumah kader
kepada kelompok ibu balita Oktober 2021 rt 05 ,
balita tentang diare rungkang
pada balita jangkuk
IV. Implementasi Keperawatan
No DX Keperawatan Hari/Tgl Implementasi Respon

1 Kurangnya Rabu, 20 Memberikan - Semua peserta


pengetahuan ibu Oktober penyuluhan penyuluhan datang
terhadap 2021 tentang tepat waktu
pencegahan diare 1. Pengertian - Jumlah ibu balita
berhubungan dengan diare dan balita yang hadir
kuranganya 2. Tanda dan sebanyak 15 Orang,
informasi gejala diare terdiri dari balita
3. Penyebab penderita diare ,
diare stunting , demam
4. Pencegahan
diare
- Peserta
5. Penanggula
memperhatikan
ngan/
setiap penjelasan
mengatasi
pada penyuluhan
diare

- Peserta mengerti dan


paham apa yang
disampaikan

- Peserta penyuluhan
mengikuti
penyuluhan hingga
selesai
V. Evaluasi
Dari semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
berjalan dengan lancar, baik rencana dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan. Dari semua
kegiatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa ibu balita yang hadir sangat berpartisipasi dan
antusias sehingga kehadiran dalam semua kegiataan 100%, ini menunjukkan bahwa keinginan
ibu balita untuk meningkatkan tarap kesehatan semakin tinggi.

BAB III
KESIMPULAN

I. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di lingkungan Rungkang
Jangkuk, Kelurahan Sayang - sayang oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan
Keperawatan Program Studi D.III Keperawatan Mataram dapat terlaksana sesuai dengan tujuan,
yaitu mampu menerapkan Asuhan Keperawatan Komunitas secara professional dengan
melibatkan peran serta masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan antusiasme masyarakat dan respon positif masyarakat disetiap
kegiatan yang dilaksanakan. Secara garis besar keberhasilan Praktik Kerja Lapangan ini
dibuktikan dengan kehadiran orang tua balita yang ada di lingkungan Rungkang Jangkuk dalam
rata-rata jumlah kehadiran 100% .

II. Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan Praktik Kerja Lapangan keperawatan komunitas
dan perkembangan keperawatan sendiri disarankan :

1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal


tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat optimalisasi kinerja
dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

Perlu dilakukan penyuluhan atau pembelajaran lebih mengenai pencegahan diare karena
pengetahuan ibu ibu terutama yang memiliki balita di Lingkungan Rungkang Jangkuk masih
kurang tentang diare.

DAFTAR PUSTAKA

Angsyi ayu.2018.fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di
rumah sakit umum daerah kota kendari provinsi Sulawesi tenggara.

Biantoro,handono fatkhur rahman,dkk.2016. faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


diare di desa solor kecamatan cermee bondowoso.Nurseline journal vol.1 no.1 mei 2016:24-35.
Ftriania Irma sari, 2012 .SAP diare pada anak [internet].tersediadalam
https://id.scribd.com/doc/101989412/SAP-Diare-Pada-Anak . diaksespada 18 oktober 2021.

Putri mega selviana d,y.2020. artikel jurnal asuhan keperawatan pada anak dengan diare diruang
manyar rumah sakit daerah kalisat kabupaten jember.

Anda mungkin juga menyukai