Oleh:
Devi Rosanti
P07120119011
OLEH
Devi Rosanti
P07120119011
3. Mas’adah, M.Kep ( )
Pembimbing Lahan
Midayati, S. Kep. Ns ( )
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ” Asuhan Keperawatan Pada
Kelompok Balita Di Lingkungan Rungkang Jangkuk Kelurahan Sayang – sayang ” ini
dengan baik meskipun masih banyak terdapat kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan dari penyusunan Asuhan Keperawatan Kelompok Balita ini adalah untuk
memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam penyusunan askep ini penulis banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, hambatan
tersebut dapat diatasi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing dalam Praktek Kerja Lapangan ini yang telah memberikan bimbingan selama
penyusunan Asuhan Keperawatan Kelompok Balita ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan keperawatan komunitas ini, masih
jauh dari kesempurnan, Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun. Penulis mengharapkan semoga asuhan keperawatan komunitas ini dapat berguna
dan bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam memberi asuhan
keperawatan kelompok balita bagi penulis khususnya bagi pembaca.
Penyusunan asuhan keperawatan komunitas ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat
waktu tanpa bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses penyusunan Asuhan
Keperawatan Kelompok Balita ini.
penulis
DAFTAR ISI
B. Tujuan …………………………………………………… 3
I. Pengkajian ……………………………………………… 5
V. Evaluasi ………………………………………………… 14
A. Kesimpulan …………………………………………… 16
B. Saran ………………………………………………….. 17
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu
sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang samadengan dibawah pemerintahan yang sama,
area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat
yang sama. Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah kelompok bayi
dan anak.
Berdasarkan WHO 2019 Diare merupakan salah satu penyakit dengan tingkat insidensi dan
mortalitas tertinggi di dunia. Dilaporkan terdapat sekitar 1,7 triliun kasus setiap tahunnya.
Penyakit diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak di bawah lima tahun, dan
setiap tahunnya dapat membunuh sekitar 525.000 anak. Diare dapat berlangsung beberapa hari,
dan dapat meninggalkan tubuh tanpa air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup
(WHO, 2019)
WHO mendefinisikan bahwa diare adala h suatu kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering
dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari.
Diare merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di negara yang
sedang berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, persedian air yang tidak
adekuat, kemiskinan, dan pendidikan yang terbatas (WHO, 2013). Setiap tahun di dunia terdapat
1 dari 5 anak meningal akibat diare (UNICEF, 2009). Pada tahun 2012 di dunia sebanyak 2.195
anak meningal setiap hari akibat diare (CDC, 2012). Penyakit diare masih menempati peringkat
kedua penyebab kematian pada anak dibawah lima tahun.
Di Indonesia berdasarkan laporan kesehatan Unicef dan World Health Organization (WHO,
2009), angka mortality rate untuk diare pada anak-anak di bawah usia 5 tahun mencapai 41 per
1000 kelahiran hidup dan jumlah kematiannya mencapai angka 173 per 1000 penduduk.
Berdasarkan hasil (Kemenkes, 2018) menunjukan bahwa setiap tahunya terdapat 25,2% dari
kematian balita di Indonesia disebabkan oleh diare. Berdasarkan profil kesehatan Indoneia
(2017), kejadian KLB diare terlihat bahwa angka CFR (Case Fatality) pada tahun 2011 sebesar
0,40%, sedangkan pada tahun 2012-1017 angaka CFR kasus diare masih cukup tinggi yaitu
(≥1%).
Kejadian diare dapat disebabkan karena faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor
perilaku ibu sangat berperan dalam kejadian diare pada balita. Ibu adalah sosok yang paling
dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
orang tua terutama ibu akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan tersebut dipengaruhi
berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan dan sikap penanganan kasus diare. Faktor
langsung yang dapat menyebabkan diare adalah pengetahuan ibu, sikap ibu, riwayat pemberian
ASI eksklusif, perilaku cuci tangan, dan hygiene sanitasi (IDAI, 2015)
Tingginya angka kejadian diare pada anak disebabkan oleh banyaknya faktor, antara lain
sanitasi yang buruk, fasilitas kebersihan yang kurang, kebersihan pribadi yang buruk, seperti
tidak mencuci tanagan sebelum, sesudah makan dan setelah bauang air (Depkes RI, 2009).
Mencuci tangan dengana sabun merupakan salah satu penyebab penyakit. Resiko penularan
penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
seperti mencuci tangan dengan sabun (Depkes RI, 2015)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di lingkungan Rungkang Jangkuk, Kelurahan
sayang-sayang. Dimana sebelah barat berbatasan dengan kecamatan selaparang, Sebelah utara
berbatasan dengan karang kuluh dan sayang daye, Sebelah timur berbatasan dengan lingkungan
sayang daye dan sayang lauk, Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan karang taliwang
(Sungai Jangkok). Di dapatkan dari data di lingkungan rungkang jangkuk terdapat 131 balita
yang terdiri dari 73 balita laki - laki dan 58 balita perempuan.
Berdasarkan jumlah data balita yang didapat dari kader di lingkungan Rungkang Jangkuk
terdapat 131 balita dengan jenis kelamin 73 laki - laki dan 58 perempuan. Berdasarkan
masalah kesehatan yang terjadi pada balita satu tahun terakhir yaitu diare, gizi buruk dan
demam.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
balita
balita
kelompok balita
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK BALITA
DI LINGKUNGAN RUNGKANG JANGKUK KELURAHAN SAYANG – SAYANG
I. Pengkajian
1. Identitas Kelompok
a. Jumlah
Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan dimana terdapat usia 2
tahun sebanyak 1 orang (20%), usia 3 tahun 4 orang (80%)
Berdasarkan hasil pengkajian diatas terkait agama sebagaian besar lansia beragama
islam yaitu terdapat 5 orang (100%).
bulan (100%)
lengkap (10%)
(100%)
Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita yang menderita diare selama 6
Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (40%) dan 3 ibu balita (60%) masih
kurang paham mengenai tanda dan gejala diare.
Tabel diatas menunjukkan bahwa ibu balita belum paham (100%) mengenai pencegahan
diare
Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 ibu balita paham (20%) dan 3 ibu balita (80%) masih
kurang paham cara penanggulangan/ mengatasi diare.
4. Hasil Wawancara
Kader mengatakan bahwa banyak balita yang terkena diare di lingkungan ini
Kader mengatakan bahwa penyakit yang sering terjadi di lingkungan ini yaitu diare
dan batuk pilek khususnya pada 5 balita yang dikaji
Kader mengatakan banyak orang tua balita yang kurang paham tentang diare
Kader mengatakan banyak orang tua yang kurang tahu tentang penyebab diare
5. Hasil Observasi
Terdapat 3 dari 5 balita yang sedang mengalamai diare
Beberapa ibu belum paham tentang penyakit diare
Beberapa ibu tidak mengetahui tentang penyebab diare dan cara pencegahan diare
II. Diagnosa Keperawatan
A. Analisa dan Diagnosa Keperawatan
No Data Masalah
DS : Kurangnya pengetahuan ibu
Kader mengatakan bahwa banyak terhadap pencegahan diare
balita yang terkena diare di
lingkungan ini
Kader mengatakan bahwa penyakit
yang sering terjadi di lingkungan ini
yaitu diare dan batuk pilek khususnya
pada 5 balita yang dikaji
Kader mengatakan banyak orang tua
balita yang kurang paham tentang
diare
Kader mengatakan banyak orang tua
yang kurang tahu tentang penyebab
diare
Do:
Terdapat 3 dari 5 balita yang sedang
mengalamai diare
Beberapa ibu belum paham tentang
penyakit diare
Beberapa ibu tidak mengetahui
tentang penyebab diare dan cara
pencegahan diare
Planinng Of Action
- Peserta penyuluhan
mengikuti
penyuluhan hingga
selesai
V. Evaluasi
Dari semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
berjalan dengan lancar, baik rencana dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan. Dari semua
kegiatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa ibu balita yang hadir sangat berpartisipasi dan
antusias sehingga kehadiran dalam semua kegiataan 100%, ini menunjukkan bahwa keinginan
ibu balita untuk meningkatkan tarap kesehatan semakin tinggi.
BAB III
KESIMPULAN
I. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di lingkungan Rungkang
Jangkuk, Kelurahan Sayang - sayang oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan
Keperawatan Program Studi D.III Keperawatan Mataram dapat terlaksana sesuai dengan tujuan,
yaitu mampu menerapkan Asuhan Keperawatan Komunitas secara professional dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan antusiasme masyarakat dan respon positif masyarakat disetiap
kegiatan yang dilaksanakan. Secara garis besar keberhasilan Praktik Kerja Lapangan ini
dibuktikan dengan kehadiran orang tua balita yang ada di lingkungan Rungkang Jangkuk dalam
rata-rata jumlah kehadiran 100% .
II. Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan Praktik Kerja Lapangan keperawatan komunitas
dan perkembangan keperawatan sendiri disarankan :
Perlu dilakukan penyuluhan atau pembelajaran lebih mengenai pencegahan diare karena
pengetahuan ibu ibu terutama yang memiliki balita di Lingkungan Rungkang Jangkuk masih
kurang tentang diare.
DAFTAR PUSTAKA
Angsyi ayu.2018.fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di
rumah sakit umum daerah kota kendari provinsi Sulawesi tenggara.
Putri mega selviana d,y.2020. artikel jurnal asuhan keperawatan pada anak dengan diare diruang
manyar rumah sakit daerah kalisat kabupaten jember.