Anda di halaman 1dari 29

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kajian Literature Review

Metode penelitian ini adalah Literature Review atau tinjauan pustaka.

Literature Review merupakan penelitian dengan melakukan survey literature

tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang

berhubungan dengan topik penelitian yang diperoleh dari penelusuran artikel

penelitian-penelitian ilmiah dari rentang tahun 2015-2021 dengan

menggunakan database Google Scholar dan Portal Garuda, Biomed Central,

dan sumber database lainnya yang dilengkapi DOI pada setiap artikel.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pencarian data berdasarkan judul

penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat

penderita tb parumaka peneliti melakukan pencarian data jurnal menggunakan

kata kunci yaitu “Kepatuhan pasien TBC Paru Terhadap Kepatuhan Minum

obat”.

Metode
(desain,
N Penelitian Tahun Bahasa Sumber Judul Sampel, Hasil/Temua
o Artikel Peneltian Variabel,
Instrumen
Analisis)

1. Nike Puspita Alwi Indonesia Google HUBUNGA Metode Univariat:


Scholar N cross Motivasi
Ainil Fitri https://sc MOTIVASI sectional. -Kuat 87,5%
holar.go -sedang 12,5%
Ririn Ambarita DENGAN
ogle.com
/scholar KEPATUHA Sampel Kepatuhan
? N MINUM 32 orang Tinggi 68,8%
as_ylo= Rendah 31,2
JKA (Jurnal OBAT ANTI
2020&q Variabel
Keperawatan =jurnal TUBERKUL Kepatuhan
Abdurrab) +hubung OSIS (OAT) Motivasi
an+moti PADA
Volume 05 No. 01, vasi+de PASIEN
Bulan Juli Tahun ngan+ke Bivariat:
2021 | patuhan TUBERKUL Instrumen -Dari hasil
+minum OSIS Analisis Berdasarkan
ISSN CETAK : +obat+a hasil penelitian,
2541-2640 nti+tube Univariat didapatkan
rculosis Bivariat
ISSN ONLINE : &hl=id distribusi
2579-8723 &as_sdt berdasarkan
=0,5#d=
motivasi minum
gs_qabs
&u= obat
%23p
yang terbanyak
%3DBB
EO7_D adalah
QEHcJ responden yang

memiliki
motivasi kuat
dengan jumlah
28

(87,5%). Dari
penelitian ini
diketahui
sebanyak

84,38%
responden
merasa sangat
setuju bahwa

memeriksa
kesehatan secara
rutin itu penting

dan 90,6%
menjawab
sangat tidak
setuju

untuk berhenti
berobat jika
tidak ada batuk

lagi, hal ini


memperlihatkan
bahwa motivasi

mereka kuat
untuk menjalani
pengobatan

TB

Berdasarkan
hasil penelitian,
didapatkan

distribusi
berdasarkan
kepatuhan
minum

obat pada pasien


tuberkulosis
yang

terbanyak
adalah
responden
kepatuhan

tinggi dengan
jumlah 22
responden
(68,7%).

2 Ni Made Indonesia Google PENGARUH Metode diperoleh


Irnawati* schoolar DUKUNGAN Cross
KELUARGA sectional responden
Iyone E. T. dengan
TERHADAP
Siagian+, Ronald Sampel kepatuhan
KEPATUHA 56 orang
I. Ottay minum
N MINUM
OBAT Variabel obat baik
-Dukungan
dengan
PADA keluarga dukungan
-Kepatuhan keluarga
PENDERITA minum obat
TUBERKUL -sikap baik sebanyak
OSIS DI 58 responden
PUSKESMA Instrumen (93.5%)
Analisis
S MOTOBOI Univariat
dan dengan
KECIL Bivariat
dukungan
KOTA
keluarga
KOTAMOB kurang
AGU
sebanyak 4
responden
(6.5%).

Responden
dengan
kepatuhan
minum

obat rendah
dengan
dukungan
keluarga

baik sebanyak
7 responden
(53.8%) dan

dengan
dukungan
keluarga
kurang

sebanyak 6
responden
(46.2%).

3 I Wayan Baliasa, Indonesia Google Hubungan Metode menunjukkan


Wulan Pingkan scholar Pengetahua Cros bahwa hanya
Julia Kaunang, https://sc n, Sikap dan Sectional pengetahuan
Barnabas Harold holar.go Tindakan yang memiliki
Ralph ogle.com Penderita Sampel korelasi
/scholar? Tuberkulosi 49 pasien
Kairupan hl=id&as signifikan dan
s
_sdt=0% positif (p=0,005;
2C5&as_ Variabel r=0,374 )
dengan
ylo=202 -Hubungan
Volume 1 Nomor Hasil Terapi dengan hasil
1&q=jur pengetahun
4, Nopember 2020 di -Perilaku terapi
nal+hubu
ISSN: 2721-9941 Puskesmas terhadap sedangkan sikap
ngan+pe
ngetahua Biak kepatuhan dan
Penerbit: n+sikap+ Banggai minum obat
tindakan
tindakan
+penderi berkorelasi yang
ta+tuber tidak signifikan.
kulosis+ Hal ini
dengan+ menunjukkan
hasil+ter bahwa
api+di+p hubungan
uskesma
s+biak+b pengetahuan
anggai& tentang TB
btnG=#d dengan hasil
=gs_qabs
terapi.
&u=
%23p Pengetahuan
%3DEK berkorelasi
6cG- positif berarti
ctbmcJ
semakin tinggi
pengetahuan
tentang TB
semakin tinggi
pula hasil
terapinya, yang
pada

akhirnya
berdampak pada
tingginya
tingkat
kesembuhan
penderita TB
paru. Sebaliknya
tidak ada
hubungan antara
sikap dan
tindakan tentang
TB paru dengan
hasil terapi TB.

Faktor
pengetahuan
terhadap
kepatuhan turut
didukung oleh
penelitian yang
dilakukan

oleh Kondoy.
Menurut
Kondoy et al.,
(2014),
pengetahuan
pasien
berpengaruh
sebesar

48,5 % terhadap
kepatuhan
pasien di lima
Puskesmas di
Kota Manado.

Penelitian yang
dilakukan oleh
Wulandari
(2018),
pengetahuan
tentang TB paru

merupakan
faktor resiko
terjadinya
ketidakpatuhan
pada penderita
TB paru fase
lanjutan

dengan nilai OR
2,891 pada
(95% CI: 1,007-
8,297) p-value
0,079
menunjukkan
bahwa

penderita TB
paru dengan
pengetahuan
tentang TB
rendah memiliki
resiko terjadinya

ketidakpatuhan
sebesar 2,9 kali
lebih besar
dibandingkan
pengetahuan
tentang TB
tinggi.

Secara statistik
tidak ada
hubungan yang
signifikan antara
pengetahuan
tentang TB paru

dengan hasil
terapi pada
penderita TB
paru (p-value >
0,05).

4 Fitria Indonesia Google Metode Ada


Yuliana(2019) schoolar Hubungan Cross hubungan
https://sc Dukungan Sectional dukungan
holar.go Keluarga keluarga
ogle.com Dengan Sampel dengan
/scholar? Kepatuhan 55 orang kepatuhan
hl=id&as Pengobatan pengobatan
_sdt=0,5 Tuberculosis Variabel Pasien
&q=jurn Paru -Dukungan Tuberculosis
al+hubun di Rumah keluarga Paru p-Value
gan+duk Sakit Paru - kepatuhan =
ungan+k Dungus minum obat 0,000
eluarga+ Madiun
dengan+ Intrumesn
kepatuha analisis
n+pengo - kuesionar
batan+tu -Uji chi
berkulosi squer
s+paru+
di+ruma
h+sakit+
paru+du
ngus#d=
gs_qabs
&u=
%23p
%3Db4T
FXXec5
24J
5 Ni Wayan Eka Indonesia Gool Hubungan Metode motivasi
Noperayanti1 , schoolar dengan Cross -Tinggi 32,4%
IGAA Sherlyna https://sc motivasi diri Sectional -Sedang 21,4%
holar.go dengan -Rendah 26,2%
Prihandhani2 , I
ogle.com kepatuhan Sampel 42
Dewa Gde agung /scholar? minum obat Variabel Kepatuhan
Fanji Pradiptha as_ylo=2 penderita -Hubungan Minum obat
021&q=j tuberculosis Motivasi -patuh 66,7%
urnal+hu -Kepatuhan -Tidak patuh
bungan+ minum obat 33,3%
dengan+
motivasi Instrumen Berdasarkan
+diri+de -univariat tabel diatas
ngan+ke -Bivariat dapat diketahui
patuhan+
motivasi
minum+
obat+pen diri pasien TB
derita+tu
paru
berkulosi
s&hl=id menunjukan
&as_sdt sebagian besar
=0,5#d=
gs_qabs yaitu 22
&u=
%23p orang (52,4%)
%3D4xa dalam kategori
xBSjr17 tinggi.
UJ

6 I Kadek Dwi Indonesia Goole Hubungan Metode , menunjukkan


Swarjana 1 , Tintin Schoolar Pengetahuan Cross bahwa
Sukartini 2 , https://sc Dan Perilaku sectional
holar.go 15 responden
Makhfudli 3 Pengawas
ogle.com Sampel 60 (25.0%) dengan
/scholar? Minum Obat
jurnal Terhadap pengetahuan
hl=id&as Variabel
Keperawatan Kepatuhan baik
_sdt=0% - Hubungan
Muhammadiyah 6 2C5&q=j pengetahua dengan
(1) 2021 urnal+hu Minum Obat
n terhadap kepatuhan yang
bungan+ Pada Pasien
pengetah TB Paru Di patuh sebanyak
kepatuhan
uan+dan Puskesmas 11 responden
minum obat
+perilak Tobadak pasien TB (29.7%), tidak
u+penga
Kabupaten Paru patuh sebanyak
was+min
um+obat Mamuju 4 responden
Tengah -Hubungan
+terhada (17.3%),
p+kepatu perilaku
han+min terhadap sedangkan dari
um+obat kepatuhan 29 responden
+pada+p (48.3%)
asien+tb minum obat
pengetahuan
+paru+di pasien TB
+puskes Paru sedang dengan
mas+tob
patuh sebanyak
adak+ka
bupaten+ 15 responden
mamuju Instrumen (40.5%),
&btnG=
#d=gs_q Univariat tidak patuh
abs&u= sebanyak 14
%23p Bivariat responden
%3DH- (60.8%) dan
GIb_qld dari
KQJ
16 responden
(26.6%)
menunjukkan
pengetahuan

kurang dengan
kategori patuh
sebanyak 11
responden

(29.7%), tidak
patuh sebanyak
5 responden
(21.7%)

7 1FIRDAUS ROSA, Indonesia Goole HUBUNGAN Metode Dukungn


2 ISTI ILMIATI schoolar DUKUNGAN Cross kluarga
FUJIATI https://sc KELUARGA sectional
holar.go TERHADAP Buruk 48,1%
1,2UNIVERSITAS ogle.com KEPATUHA Sampel
MUHAMMADIYA /scholar? N MINUM Baik 90,5%
hl=id&as OBAT ANTI Variabel
H SUMATERA menunjukkan
_sdt=0% TUBERKUL Dukungan
UTARA 2C5&q=j keluarga bahwa
OSIS (OAT)
urnal+hu Kepatuhan dukungan
ISSN. 2655-4399
bungan+ DI UPT minum obat keluarga pada
Vol. 5 No. 4 dukunga PUSKESMAS penderita di
n+keluar TELADAN Instrumen
puskesmas
Desember 2020 ga+terha Univariat
dap+kep Bivariat teladan dengan
atuhan+ kategori baik
minum+
obat+anti terdapat
+tuberku sebanyak 42
losis+di+ responden
upt+pusk (60,9%), dan
esmas+te dengan kategori
ladan&bt buruk terdapat
nG=#d=
gs_qabs sebanyak 27
&u= responden
%23p (39,1%).
%3D9M
18F9Pj_ Sedangkan
4IJ kepatuhan
minum obat
pada penderita
TB yang
termasuk
kategori patuh
sebanyak 51
responden
(73,9%),

dengan kategori
tidak patuh
sebanyak 18
responden
(26,1%).

8 Jaelani, Ida Faridah Indonesia Google HUBUNGAN Metode pada penderita


dan Yati Afiyanti soochlar MOTIVASI Cross TB di UPT
https://sc DENGAN sectional Puskesmas
holar.go KEPATUHA
ogle.com N MINUM Sampel 41 Karang Tengah,
/scholar? OBAT PADA orang diketahui bahwa
Jurnal Health Sains: hl=id&as PENDERITA diantara
p–ISSN : 2723-4339 _sdt=0% Variabel
e-ISSN : 2548-1398
2C5&q=j TUBERKUL -motivasi 41 orang
urnal+hu OSIS DI UPT -kepatuhan
responden yang
Vol. 2, No. 1, bungan+ PUSKESMAS minum obat
motivasi memiliki
Januari 2021 KARANG
+dengan TENGAH Instrumen
motivasi rendah
+kepatuh KOTA Univariat
an+minu Bivariat terhadap
TANGERAN
m+obat+ kepatuhan
G
pada+pe
nderita+t minum obat TB
TAHUN 2020
uberkulo sebanyak 4
sis+pusk orang
esmas+k
arang+te responden
ngah+kot dimana dari 4
a+tangge orang responden
rang&bt
nG=#d= yang memiliki
gs_qabs motivasi rendah
&u=
%23p tersebut
%3DSR
ObGjKf seluruhnya
RU0J (100%) tidak
patuh minum

obat TB.
Sedangkan dari
41 orang yang

menjadi
responden
terdapat 7 orang

responden
dengan tingkat
motivasi tinggi

dan seluruhnya
(100%) patuh
minum obat

TB. Sementara
itu dari 41 orang
yang

menjadi
responden
sebagian besar

memiliki
motivasi sedang
yakni sebanyak

30 orang
responden
(96,7%) dimana

terdapat 1 orang
responden yang
tidak

patuh dalam
minum obat TB
(3,3%) dan

sisanya 29 orang
responden
(96,7%)

patuh minum
obat TB

9 Lusiane Adam Indonesia Google PENGETAH Metode Pengetahuan


schoolar UAN Cross
PENDERIT sectional Baik 31,3%
https://sc
Jambura Health A Cukup 34,4%
holar.go Sampel 32
and Sport Journal ogle.com TUBERKUL orang
/scholar? OSIS PARU Kurang 34,4%
Vol. 2, No. 1, hl=id&as TERHADAP Variabel
Februari 2020 _sdt=0% -
2C5&q=j KEPATUHA Pengetahua Kepatuhan
p-ISSN: 2654- urnal+pe N MINUM n
718X, e-ISSN: ngetahua OBAT ANTI -kepatuhan Patuh 53,1
2656-2863 n+pender TUBERKUL minum obat
ita+tuber OSIS Tidak patuh
kulosis+ Instrumen 46,,9%
paru+ter Univariat
hadap+k Bivariat Hasil penelitian
epatuhan menunjukan
+minum bahwa
+obat+a
responden di
nti+tuber
kulosis& Puskesmas Kota
btnG=#d Timur yang
=gs_qabs memiliki
&u=
%23p pengetahuan
%3D0ke baik sebanyak
QHcUP 10 orang
YJsJ (31,3%),
pengetahuan
cukup sebanyak
11 orang
(34,4%) dan

pengetahuan
kurang
sebanyak 11
orang (34,4%).
Menurut peneliti
hal ini
disebabkan oleh

pendidikan
responden,
dimana
responden
sebagian besar
berpendidikan
SMA, karena
pendidikan

adalah salah
satu faktor
pendukung
terhadap
kepatuhan
pasien dalam
pengobatan,
Pendidikan

yang tinggi akan


memudahkan
masyarakat
khusunya pasien
dalam menyerap
informasi dan

pengetahuan
untuk menuju
hidup sehat serta
mengatasi
masalah
kesehatannya.
10 Yuan Ch Indonesia Google PENGARUH Metode Sikap
Ratu¹,Akto scholar SIKAP DAN Cross
Yudowaluyo1 , https://sc DUKUNGA sectional Baik 17,8%
Balbina Antonelda holar.go
N Cukup 17,7%
ogle.com Sampel 74
Wawo1 KELUARG
/scholar? orang
hl=id&as A PASIEN Kurang 6,5%
_sdt=0% TUBERKUL Variabel
CHMK HEALTH 2C5&q=j OSIS -dukungan
JOURNAL urnal+pe keluarga Dukungan
ngaruh+s PARU -kepatuhan
VOLUME 5, keluarga
ikap+dan TERHADAP minum obat
NOMOR 2 APRIL +dukung KEPATUHA -sikap Baik75,8%
2021 an+kelua N MINUM
rga+pasi Instrumen Cukup 17,7%
en+tuber OBAT ANTI -univariat
kulosis+ TUBERKUL -bivariat Kurang 6,5%
paru+ter
OSIS DI
hadap+k
epatuhan PUSKESMA
+minum S TARUS Kepatuhan
+obat+a minum obat
nti+tuber KABUPATE
kulosis+ N KUPANG Patuh 75,8%
puskesm
as+tarus Kurang patuh
+kabupat 16,1&
en+kupa
ng&btnG Tidak patuh
=#d=gs_ 8,1%
qabs&u=
%23p dapat dilihat
%3DSeil
72Ev17E bahwa
J responden
dengan
dukungan

keluarga
terhadap minum
obat anti

tuberkulosis
terbanyak
berada pada
kategori baik
yang berjumlah
47 orang

(75,8%) dan
paling sedikit
adalah berada

pada kategori
kurang yang
berjumlah 4

orang (6,5%).

B. Pembahasan

1. Mengetahui Literasi Kepatuhan Minum Obat Penderita

Tuberculosis pada penderita TB

Hasil peneltian yang dilakukan menunjukkan 24 orang (42,1%)

menunjukkan kepatuhan dalam kategori tinggi dalam pengobataan


TBC, ini Menunjukkan bahwa pasien melaksanakan segala intruksi

atau anjuran dokter dan perawat untuk mengkonsumsi obat sesuai

jadwal minum obat setiap harinya, berdasarkan pengamatan peneliti

di lapangan tingginya kepatuhan pasien dalam pengobatan TBC di

Poklinik Paru RS. TK. II Dustira Cimahi dikarenakan adanya

dukungan keluarga, dimana banyak pasien yang melaku kan

pengobatan didampingi oleh keluarga dan PMO. Hal sesuai dengan

teori yang mengungkapkan bahwa tugas PMO yaitu memberi

dorongan atau dukungan motivasi pada penderita TBC paru agar

tidak putus asa untuk minum obat secara teratur demi

kesembuhannya (Kalengkongan et al., 2020). Agar pasien yakin

sudah sembuh, maka harus melakukan periksa ulang dahak, adapun

tugas PMO dalam hal ini adalah mengingatkan pasien untuk periksa

ulang dahak. Untuk menambah informasi kepada penderita TBC

paru pada penderita tuberculosis di ciputat tahun 2014, yang

menunjukkan sebagian besar responden sebesar 73,9% patuh minum

obat

Menurut Sarafino (2019) dikutip oleh (Slamet, 2020) mengartikan

kepatuhan atau ketaatan sebagai tingkat penderita melaksanakan cara

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh petugas kesehatan.

Teori Decision 1985 mengatakan bahwa penderita merupakan

pengambil kebijakan dan kepatuhan sebagai hasil dari

pengambilkebijakan. Kepatuhan klien adalah perilaku yang sesuai


dengan ketentuan yangdiberikan oleh profesional kesehatan (Niven,

2018)

2. Literasi tingkat pengetahuan penderita tuberculosis paru

berdasarkan Literature Review

Hasil penelian yang dilakukan bahwa pengetahuan yang memiliki

menunjukkan bahwa hanya pengetahuan yang memiliki korelasi

signifikan dan positif (p=0,005; r=0,374 ) dengan hasil terapi

sedangkan sikap dan Indonesian Journal of Public Health and

Community Medicine Vol. 1, No. 4, Nopember 2020 tindakan

berkorelasi yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

hubungan pengetahuan tentang TB dengan hasil terapi.

Pengetahuan berkorelasi positif berarti semakin tinggi

pengetahuan tentang TB semakin tinggi pula hasil terapinya,

yang pada akhirnya berdampak pada tingginya tingkat

kesembuhan penderita TB paru. Sebaliknya tidak ada hubungan

antara sikap dan tindakan tentang TB paru dengan hasil terapi

TB. Faktor pengetahuan terhadap kepatuhan turut didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Kondoy. Menurut Kondoy et al.,

(2014), pengetahuan pasien berpengaruh sebesar 48,5 %

terhadap kepatuhan pasien di lima Puskesmas di Kota Manado.

Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2018), pengetahuan

tentang TB paru merupakan faktor resiko terjadinya

ketidakpatuhan pada penderita TB paru fase lanjutan dengan


nilai OR 2,891 pada (95% CI: 1,007-8,297) p-value 0,079

menunjukkan bahwa penderita TB paru dengan pengetahuan

tentang TB rendah memiliki resiko terjadinya ketidak patuhan

sebesar 2,9 kali lebih besar dibandingkan pengetahuan tentang

TB tinggi. Secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan tentang TB paru dengan hasil terapi pada

penderita TB paru (p-value > 0,05)

Pengetahuan adalah yang baik akan memunculkan sikap untuk

bereaksi terhadap objek dengan menerima, memberikan respon,

menghargai dan membahasnya dengan orang lain dan mengajak

untuk mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon

terhadap apa yang telah diyakiniPengetahuan dan sikap juga

penting dalam meningkatkan kepatuhan dalam minum obat,

rendahnya pengetahuan dan pendidikan dapat mempengaruhi

pemahaman dalam menjalankan terapi minum obat (Keelly,

McCarty & Sahm, 2014

3 .Mengetahui Literasi Motivasi Penderita Tuberculosis paru

berdasarkan Literature Review

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan distribusi berdasarkan

motivasi minum obat yang terbanyak adalah responden yang

memiliki motivasi kuat dengan jumlah 28 (87,5%). Dari penelitian

ini diketahui sebanyak 84,38% responden merasa sangat setuju

bahwa memeriksa kesehatan secara rutin itu pentingdan 90,6%


menjawab sangat tidak setuju untuk berhenti berobat jika tidak ada

batuk lagi, hal ini memperlihatkan bahwa motivasi mereka kuat

untuk menjalani pengobatan TB Motivasi merupakan sebagai suatu

tujuan atau dorongan dengan tujuan sebenarnya tersebut yang

menjadi daya pergerak utama yang berasal dari diri seseorang

ataupun dari orang lain dalam berupaya dalam mendapatkan atau

mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun

negatif (Dayana dan Marbun,2018)

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan distribusi berdasarkan

kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis yang terbanyak

adalah responden kepatuhan tinggi dengan jumlah 22 responden

(68,7%). Agar tercapai angka kesembuhan pada penderita

Tuberkulosis sangat memerlukan kepatuhan yang tinggi. Sebanyak

100 % responden menjawab tidak pernah untuk lupa atau terewatkan

minum obat dan mengurangi dosis obat bahkan menghentikan

pengobatan tanpa memberitahu dokter. Dari jawaban kuesioner

tersebut tampak bahwa responden banyak yang memiliki kepatuhan

tinggi minum obat anti Tuberkulosis. Meskipun demikian masih ada

31,2 % responden yang memiliki kepatuhan yang sedang. Hal ini

tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan

kepatuhan penderita.

Menurut Uno (2017) di dalam buku karangan Nursalam (2015)

bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri


seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk

melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan

kegiatan, harapan dan citacita, penghargaan dan penghormatan atas

diri, lingkungan yang baik ,serta kegiatan yang menarik. (Hamzah

Uno2017).

4 Mengetahui .Literasi Dukungan Keluarga penderita tuberculosis

paru berdasarkan Literature review

Hasil Penelitian Sari,(2019) yang berjudul Faktor – faktor yag

Berhubungan dengan Pemberian Dukungan Keluarga Penderita

TB Paru, Terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan (p=0,036) dan sikap (p=0,000) dengan dukungan

keluarga sebagai PMO diWilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang.Penelitian Nastiti & Kurniawan, (2020) yang berjudul

Berdasarkan data hasil uji contingensi coefficient menunjukan

hasil ρ = 0,022,a =0,05, sehingga ρ < a maka H0 ditolak dan H1

diterima sehingga ada hubungan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan control pengobatan TB paru Puskesmas .

Dukungan keluarga adalah dukungan informasional keluarga

berfungsi sebuah kolektor dan desiminator (penyebar) informasi

tentang dunia. Dalam kasus ini, keluarga dapat mendukung

Klien dengan memberikan informasi yang adekuat. Dan yang

terakhir adalah dukungan emosional. Dalam dukungan

emosional, keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan


damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaaan. Menurut penelitian yang dilakukan Menurut

peniltian Fitria Yuliana tahun 2019 yang berjudul dengan hubungan

dukungan keluarga Kepatuhan Pengobatan Tuberculosis Paru di

Rumah Sakit Paru Dungus Madiun didapatkan hasil Ada

hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan

Pasien Tuberculosis Paru p-Value = 0,000.Penelitian Cucu

Herawati, R NurAbdurakhman, (2020) yang judul Peran

Dukungan Keluarga, Petugas Kesehatan dan Perceived Stigma

Dalam Menngkatkan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita

Tuberculosis Paru, didapatkan hasil ada hubungan antara

dukungan keluarga (p value 0,047), dukungan petugas

kesehatan (p value0,03), Perceived stigma (p value 0,047)

dengan kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis

paru.

5 Mengetahui Literasi Hubungan tingkat Pengetahuan dengan

Kepatuhan minum obat pada penderita Tuberculosis berdasarkan

Literature review

Menurut Penelitian yang dilakukan ( Nototmdjo,2012 yng

berjudul Hubungan Tingakat kepatuhan kepatuhan minum obat

pada psien TB Pengetahuan yang baik akan memunculkan sikap

untuk bereaksi terhadap objek dengan menerima, memberikan

respon, menghargai dan membahasnya dengan orang lain dan


mengajak untuk mempengaruhi atau menganjurkan orang lain

merespon terhadap apa yang telah diyakininya (Notoatmodjo,

2012)Pengetahuan dan sikap juga penting dalam meningkatkan

kepatuhan dalam minum obat, rendahnya pengetahuan dan

pendidikan dapat mempengaruhi pemahaman dalam

menjalankan terapi minum obat (Keelly, McCarty & Sahm,

2014)

Menurut penelitian yaang dilakukaan (keelly ,McCarty &Sahm

15 responden (25.0%) dengan pengetahuan baik dengan

kepatuhan yang patuh sebanyak 11 responden (29.7%), tidak

patuh sebanyak 4 responden (17.3%), sedangkan dari 29

responden (48.3%) pengetahuan sedang dengan patuh sebanyak

15 responden (40.5%), tidak patuh sebanyak 14 responden

(60.8%) dan dari 16 responden (26.6%) menunjukkan

pengetahuan kurang dengan kategori patuh sebanyak 11

responden (29.7%), tidak patuh sebanyak 5 responden (21.7%)

6.Mengetahui Literasi hubungan motivasi dengan kepatuhan minum

obat penderita tuberculosis paru.

Menurut penelitian Indhiyah dkk. (2018) menyatakan bahwasanya

terdapat hubungan antara motivasi dengan kepatuhan minum obat

pada penderita tuberkulosis dengan motivasi intrinsik yang memiliki

hubungan yang sangat kuat dengan kepatuhan minum obat pasien

TBC dibanding dengan motivasi ekstrinsik.Motivasi merupakan


sebagai suatu tujuan atau dorongan dengan tujuan sebenarnya

tersebut yang menjadi daya pergerak utama yang berasal dari diri

seseorang ataupun dari orang lain dalam berupaya dalam

mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara

positif ataupun negatif (Dayana dan Marbun, 2018

Indhiyah dkk. (2018) menyatakan bahwasanya motivasi dapat

menimbulkan semangat dan disiplin penderita tuberkulosis dalam

program pengobatannya. Sementara ketidakpatuhan pengobatan akan

mengakibatkan rendahnya tingkat kesembuhan, tingginya

kemungkinan kematian, kekambuhan dan resistensi obat pada

penderita tuberkulosis. Menurut Niven dalam (Galanter, 2018)

kepatuhan penderita terhadap program pengobatan sangat

dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri dan kesadaran diri untuk

mematuhi aturan pengobatannya. Motivasi individu ingin tetap

mempertahankan kesehatannya sangat berpengaruh terhadap faktor

faktor yang berhubungan dengan perilaku penderita dalam kontrol

penyakitnya. Menurut Nurwidji dan Fajri dalam (Tri Retno Kusuma

Wardani, 2017) dijelaskan faktor penggerak motivasi seseorang

adalah keinginan untuk hidup Menurut peneliti, lebih dari separuh

motivasi responden yang kurang disebabkan karena pendidikan

responden rendah, kurangnya mendapatkan informasi tentang

pengobatan penyakit tuberculosis paru. Pengetahuan responden yang

rendah bisa dilihat dari analisa kuisioner, dimana 55.4% tidak


mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit TB paru dan

penyebab penyakit tuberculosis paru kambuh kembali, 53.6% tidak

mengetahui mengapa harus periksa dahak sebanyak tiga kali di awal

pengobatan, 71.4% tidak mengetahui tahap apa sajakah yang terdapat

dalam pengobatan Tb paru, dan 60.7% tidak mengetahui kapan

penderita penyakit Tb Paru dapat dinyatakan sembuh total

7 Mengetahui literasi dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat

Pada Penderita Paru Literature review

Menurut Peneltian yang Dukungan keluarga merupakan cara atau

sikap keluarga dapat memberikan penerimaan dukungan antar

sesama keluarga yang sakit, banyak penderita tuberculosis paru yang

sembuh karena kurangnya dukungan keluarga sehingga keluarga

perlu memberikan dukungan kepada penderita agar mau

menjalankan pengobatan dengan rutin. Adanya dukungan keluarga

membuat penderita merasa lebih bersemangat lagi untuk melakukan

pengobatan, karena penderita merasa diberi support, motivasi,

pengetahuan serta kekuatan bahwa apa Yang dirasakan harus diobati

demi kehidupan selanjutnya(Kusumoningrum,Susanto, Marlinawati,

& Puspitawati, 2020).

Dukungan keluarga sangat berperan dalam rangka meningkatkan

kepatuhan minum obat. Menurut Friedman (2010), keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan dukungan agar pasien rutin dalam pengobatan. Adanya


perhatian dan dukungan keluarga dalam mengawasi dan

mengingatkan penderita untuk minum obat dapat memperbaiki

derajat kepatuhan penderita Menurut analisa peneliti lebih dari

separuh responden memiliki dukungan keluarga yang kurang baik,

hal ini bisa dilihat dari analisa kuisioner dimana 64.3% keluarga

kadang-kadang mengantarkan pasien untuk berobat atau pemeriksaan

kesehatan, 58.9% keluarga kadang-kadang menyiapkan dana untuk

biaya pengobatan, 53.6% keluarga kadang-kadang memperhatikan

kebersihan ruangan kamar penderita TB \Paru, 51.8% keluarga

kadang-kadang menanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan pasien,

50.0% keluarga kadang-kadang mengingatkan untuk tidak

membuang dahak sembarang tempat pada penderita TB Paru, dan

60.7% keluarga tidak pernah memberipujian ketika pasien menjalani

perawatan dengan sungguh-sungguh.

Berdasarkan review artikel ilmiah yang dilakukan dari 10 artikel

ditemukan 8 artikel menyatakan bahwa faktor faktor kesembuhan

tuberculosis itu tersebut Hubungan pengetahuan ,dukungan keluarga

dan motivasi ada hubungan dengan kepatuhan minum obat tb.

Seiring dengan asumsi peneliti bahwa dukungan keluarga hubungan

pengetahuan dan motivasi sangat penting.karena dimana faktor

tersebut sangat mempengaruhi kesembuhan si penderita, dimana

keluarga memberikan dukungan , dimana motivasi memberikan

dorongan dan pengetahuan jika putus obat.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi literature review dari 10 artikel yang memenuhi syarat

untuk di review dengan kata kunci tingkat pengetahuan ,motivasi, dukungan

keluarga kepatuhan minum obat penderita tuberculosis dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Mengetahui literasi kepatuhan minum obat penderita tuberculosis dengan

hasil penelusuran jurnal yang relevan (2015-2020)

2. Mengetahui literasi tingakat pengetahuan penderita tuberculosis paru

dengan hasil penulusuran jurnal yang relevan (2015-2020)

3. Mengetahui literasi motivasi penderita tuberculosis paru dengan hasil


penelusuran jurnal yang relevan (2015-2020)

4. Mengetahui Literasi dukungan kelaurga penderita tuberculosis paru dengan

hasil penelusuran jurnal yang relevan (2015-2020)

5. Mengetahui literasi ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

minum obat penderita tuberculosis dengan hasil penelusuran jurnal yang

relevan (2015-2020)

6. Mengetahui literasi ada hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat

penderita tuberculosis dengan hasil jurnal yang relevan (2015-2020)

7. Mengetahui literasi ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

mium obat penderita tuberculosis dengan hasil jurnal yang relevan (2015-

2020)

B. Saran

1. Bagi intitusi hasil pendidikan STIKes Alifah Padang

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai literature review

di perpustakaan agar dapat menimbulkan niat pembaca untuk mtuk

meningkatkan penelitian ini dengan meotde lain atau variabel yang lebih

banyak.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain yang

berhubungan dengan tindakan Faktor faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan minum obat penderita tb paru.

Anda mungkin juga menyukai