Proses pencarian dilakukan melalui elektronik based seperti : Google Scholar hasil
pencarian jurnal peneliti melalukan penyaringan berdasarkan kata kunci rentan tahun
keseluruhan isi jurnal didapatkan hasil sebanyak 10 jurnal yang memenuhi kriteria.
Kesimpulanya adalah jumlah yang dipakai dalam pembuatan literature review ini
Metode
(desain,
N Penelitian Tahun Bahasa Sumber Judul Sampel, Hasil/Temua
o Artikel Peneltian Variabel,
Instrumen
Analisis)
yang terbanyak
adalah
responden yang
memiliki
motivasi kuat
dengan jumlah
28
(87,5%). Dari
penelitian ini
diketahui
sebanyak
84,38%
responden
merasa sangat
setuju bahwa
memeriksa
kesehatan secara
rutin itu penting
dan 90,6%
menjawab
sangat tidak
setuju
untuk berhenti
berobat jika
tidak ada batuk
TB
Berdasarkan
hasil penelitian,
didapatkan
distribusi
berdasarkan
kepatuhan
minum
terbanyak
adalah
responden
kepatuhan
tinggi dengan
jumlah 22
responden
(68,7%).
sebanyak 4
responden
(6.5%).
Responden
dengan
kepatuhan
minum
obat rendah
dengan
dukungan
keluarga
baik sebanyak
7 responden
(53.8%) dan
dengan
dukungan
keluarga
kurang
sebanyak 6
responden
(46.2%).
pengetahuan
tentang TB
dengan hasil
terapi.
Pengetahuan
berkorelasi
positif berarti
semakin tinggi
pengetahuan
tentang TB
semakin tinggi
pula hasil
terapinya, yang
pada
akhirnya
berdampak pada
tingginya
tingkat
kesembuhan
penderita TB
paru. Sebaliknya
tidak ada
hubungan antara
sikap dan
tindakan tentang
TB paru dengan
hasil terapi TB.
Faktor
pengetahuan
terhadap
kepatuhan turut
didukung oleh
penelitian yang
dilakukan
oleh Kondoy.
Menurut
Kondoy et al.,
(2014),
pengetahuan
pasien
berpengaruh
sebesar
48,5 % terhadap
kepatuhan
pasien di lima
Puskesmas di
Kota Manado.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Wulandari
(2018),
pengetahuan
tentang TB paru
merupakan
faktor resiko
terjadinya
ketidakpatuhan
pada penderita
TB paru fase
lanjutan
dengan nilai OR
2,891 pada
(95% CI: 1,007-
8,297) p-value
0,079
menunjukkan
bahwa
penderita TB
paru dengan
pengetahuan
tentang TB
rendah memiliki
resiko terjadinya
ketidakpatuhan
sebesar 2,9 kali
lebih besar
dibandingkan
pengetahuan
tentang TB
tinggi.
Secara statistik
tidak ada
hubungan yang
signifikan antara
pengetahuan
tentang TB paru
dengan hasil
terapi pada
penderita TB
paru (p-value >
0,05).
Instrumen Berdasarkan
-univariat tabel diatas
-Bivariat dapat diketahui
motivasi
diri pasien TB
paru
menunjukan
sebagian besar
yaitu 22
orang (52,4%)
dalam kategori
tinggi.
16 responden
(26.6%)
menunjukkan
pengetahuan
kurang dengan
kategori patuh
sebanyak 11
responden
(29.7%), tidak
patuh sebanyak
5 responden
(21.7%)
terdapat
sebanyak 42
responden
(60,9%), dan
dengan kategori
buruk terdapat
sebanyak 27
responden
(39,1%).
Sedangkan
kepatuhan
minum obat
pada penderita
TB yang
termasuk
kategori patuh
sebanyak 51
responden
(73,9%),
dengan kategori
tidak patuh
sebanyak 18
responden
(26,1%).
8 Jaelani, Ida Faridah Indonesia Google HUBUNGAN Metode pada penderita
dan Yati Afiyanti soochlar MOTIVASI Cross TB di UPT
DENGAN sectional Puskesmas
KEPATUHA
N MINUM Sampel 41 Karang Tengah,
OBAT PADA orang diketahui bahwa
Jurnal Health Sains: PENDERITA diantara
p–ISSN : 2723-4339 Variabel
e-ISSN : 2548-1398 TUBERKUL -motivasi 41 orang
OSIS DI UPT -kepatuhan
responden yang
Vol. 2, No. 1, PUSKESMAS minum obat
memiliki
Januari 2021 KARANG
TENGAH Instrumen
motivasi rendah
KOTA Univariat
Bivariat terhadap
TANGERAN
kepatuhan
G
minum obat TB
TAHUN 2020
sebanyak 4
orang
responden
dimana dari 4
orang responden
yang memiliki
motivasi rendah
tersebut
seluruhnya
(100%) tidak
patuh minum
obat TB.
Sedangkan dari
41 orang yang
menjadi
responden
terdapat 7 orang
responden
dengan tingkat
motivasi tinggi
dan seluruhnya
(100%) patuh
minum obat
TB. Sementara
itu dari 41 orang
yang
menjadi
responden
sebagian besar
memiliki
motivasi sedang
yakni sebanyak
30 orang
responden
(96,7%) dimana
terdapat 1 orang
responden yang
tidak
patuh dalam
minum obat TB
(3,3%) dan
sisanya 29 orang
responden
(96,7%)
patuh minum
obat TB
pengetahuan
baik sebanyak
10 orang
(31,3%),
pengetahuan
cukup sebanyak
11 orang
(34,4%) dan
pengetahuan
kurang
sebanyak 11
orang (34,4%).
Menurut peneliti
hal ini
disebabkan oleh
pendidikan
responden,
dimana
responden
sebagian besar
berpendidikan
SMA, karena
pendidikan
adalah salah
satu faktor
pendukung
terhadap
kepatuhan
pasien dalam
pengobatan,
Pendidikan
pengetahuan
untuk menuju
hidup sehat serta
mengatasi
masalah
kesehatannya.
Kurang patuh
16,1&
Tidak patuh
8,1%
dapat dilihat
bahwa
responden
dengan
dukungan
keluarga
terhadap minum
obat anti
tuberkulosis
terbanyak
berada pada
kategori baik
yang berjumlah
47 orang
(75,8%) dan
paling sedikit
adalah berada
pada kategori
kurang yang
berjumlah 4
orang (6,5%).
B. Pembahasan
pada penderita TB
dokter dan perawat untuk mengkonsumsi obat sesuai jadwal minum obat
pasien yang melaku kan pengobatan didampingi oleh keluarga dan PMO.
Hal sesuai dengan teori yang mengungkapkan bahwa tugas PMO yaitu
memberi dorongan atau dukungan motivasi pada penderita TBC paru agar
tidak putus asa untuk minum obat secara teratur demi kesembuhannya
(Kalengkongan et al., 2020). Agar pasien yakin sudah sembuh, maka harus
melakukan periksa ulang dahak, adapun tugas PMO dalam hal ini adalah
Literature Review
tidak ada hubungan antara sikap dan tindakan tentang TB paru dengan
motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
minum obat yang terbanyak adalah responden yang memiliki motivasi kuat
itu pentingdan 90,6% menjawab sangat tidak setuju untuk berhenti berobat
jika tidak ada batuk lagi, hal ini memperlihatkan bahwa motivasi mereka
Marbun,2018)
untuk lupa atau terewatkan minum obat dan mengurangi dosis obat bahkan
ada 31,2 % responden yang memiliki kepatuhan yang sedang. Hal ini tentu
penderita.
Tuberkulosis paru.
(21.7%)
6.Mengetahui Literasi hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat
yang sangat kuat dengan kepatuhan minum obat pasien TBC dibanding
utama yang berasal dari diri seseorang ataupun dari orang lain dalam
program pengobatan sangat dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri dan
sebanyak tiga kali di awal pengobatan, 71.4% tidak mengetahui tahap apa
total
baik, hal ini bisa dilihat dari analisa kuisioner dimana 64.3% keluarga
A. Kesimpulan
B. Saran
dengan melihat varibel lain seperti yang berhubungan dengan Faktor Faktor yang
2. Penelitian lanjutan juga bisa dilakukan pada tahap persiapan dan pelaksanaan.
3. Mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat