Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maulana Fadillah

NPM : 110110170271
Kelas D Ilmu Perundang-undangan

Tugas Ilmu Perundang-undangan tentang Perbedaan Peraturan Perundang-undangan pada


Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law) dengan Sistem Hukum Anglo Saxon (Common
Law)

Dalam sistem hukum eropa kontinental, secara umum memiliki ciri ; adanya sistem
kodifikasi dalam peraturan perundang-undangan, hakim tidak terikat dengan preseden atau
doktrin stare decicis, dan peradilan bersifat inkuisitoral 1. Adanya sistem kodifikasi pada
peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum eropa kontinental dikarenakan adanya
pengaruh konsepsi negara hukum abad 18-19 dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari
kemungkinan terjadinya kesewenangan dari penguasa dan demi kepastian hukum, maka dari
itu kaidah-kaidah hukum harus tertulis dan dalam bentuk undang-undang 2. Sistem hukum
eropa kontinental sendiri berasal dari Romawi yang telah turun temurun dipakai di wilayah
bekas Imperium Romawi tersebut bahkan sampai ke Indonesia sebagai wilayah bekas koloni
Belanda. Sedangkan dalam sistem hukum anglo-saxon, secara umum memiliki ciri ;
yurisprudensi sebagai sumber hukum utama, dianutnya doktrin stare decicis/sistem preseden,
dan adversary system dalam proses peradilan3. Sistem anglo-saxon tidak menjadikan peraturan
perundang-undangan sebagai sendi yang paling utamanya. Yurisprudensi adalah sendi utama
dalam sistem anglo saxon. Sistem hukum anglo saxon berkembang dari kasus-kasus konkret
dan kasus konkret tersebut lahir berbagai kaidah dan asas hukum. Sistem hukum anglo saxon
juga dapat disebut sebagai sistem hukum yang berdasarkan kasus (case law system)4. Sistem
hukum anglo saxon banyak dipakai di bekas negara koloni inggris. Di Amerika Serikat dalam
perkembangannya bermula menganut sistem anglo saxon, namun kini mulai bersentuhan
dengan sistem hukum eropa kontinental, sehingga terdapat sistem hukum yang mulai

1
Nurul Qamar, Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan Common Law System, Makassar:
Pustaka Refleksi, 2010, hlm.40
2
Bagir Manan, Dasar-Dasar Perundang-undangan di Indonesia, Jakarta:Ind-Hill.Co, 1992, hlm.5
3
Op.cit, Nurul Qomar, hlm.47
4
Op.cit, Bagir Manan, hlm.7
mengenal sistem hukum tertulis, walaupun kebutuhan akan sistematisasi hukum dan kodifikasi
hukum dirasa belum begitu mendesak 5. Kesimpulannya pada kedua sistem antara sistem
hukum eropa kontinental dengan sistem hukum anglo saxon, peraturan perundang-undangan
memanglah ada dan diakui sebagai sumber hukum formal dalam tata hukumnya , apalagi
mengingat perkembangan sistem hukum anglo amerika yang mulai menerapkan peraturan
perundang-undangan sebagai sumber hukumnya seperti di sistem hukum eropa kontinental.
Perbedaan yang dapat dilihat adalah dikarenakan sistem hukum anglo saxon lebih
mengutamakan yurisprudensi dan kebiasaan yang berkembang di dalam masyarakatnya
sebagai sumber utamanya, sehingga jumlah peraturan perundang-undangan di sistem tersebut
tidaklah sebanyak peraturan perundang-undangan yang ada dalam sistem hukum eropa
kontinental.

5
W.Friedman, Teori dan Filsafat Hukum : Hukum dan Masalah-Masalan Kontemporer, Susunan III,
Jakarta:Radjawali Pers, 1990, hlm. 161-163

Anda mungkin juga menyukai