Anda di halaman 1dari 8

Resume Teknik Komunikasi Pada Lansia

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas dalam menempuh Mata kuliah
Keperawatan Gerontik pengelolaan kelas oleh Dosen Pengampu :

Oleh

PUTRI RATNA SAFITRI

191FK01091

3C

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021/2022
 Komunikasi Dan Pendekatan Pada Lansia
1. Pengaruh Penuaan THD Proses Komunikasi
 Perubahan neurologik:
Kemampuan menerima (membaca, mendengar)
Kemampuan mengirim (bicara, menulis)
Marah, mengamuk, paranoid, depresi.

2. Pendekatan Komunikasi
 Pengkajian : Konduksi tulang dan udara
 Saluran pendengaran (Obstruksi, membran timpani.

3. Cara Adaptasi (1)


Pendengaran :
 Menghadap kearah sumber suara sambil meletakkan tangan di belakang
daun telinga
 Membaca gerak bibir (harus lambat & pelan)
 Menggunakan alat bantu dengar, mendengarkan semua bunyi (perlu
adaptasi dalam menyeleksi bunyi yang ingin didengar) & lawan bicara
harus berhadapan dengan letak microphone.

Cara Adaptasi (2)

1. Penglihatan
2. Berhadapan dengan lawan komunikasi
3. Braille.

4. Pendekatan untuk menjalin hubungan


 Kepercayaan
 Contoh perilaku
 Penataan fisik
 Perilaku non verbal
 Proses bantuan secara verbal
 Mengkaji kebutuhan dan strategi berbicara.
1. Kepercayaan
 Trust Between Individualis Is Essential For An Effective Relationship
In Which Sharing, Planning And Organizing Are Desired (Gibb, 1964)
 Friedlnader (1970) : Rasa saling percaya dalam kelompok dalam :
1. Meningkatkan kemungkinan hubungan yang efektif
2. Meningkatkan keefektifan kelompok
3. Meningkatkan persepsi individu terhadap nilai kelompok.
 Egan (1975) “Trust Is Vital”
1. Bagaimana cara meningkatkan rasa percaya?
A.Contoh perilaku
B. Penataan lingkungan fisik
C. Perilaku non verbal.
Contoh perilaku : Gaya hidup yang diharapkan untuk
dilakukan/ditingkatkan
Penataan lingkungan fisik : Kurangin barer perawat-klien.

2. Perilaku non verbal (1)


 High Frequency High Frequency Of Eyecontactof Eyecontact
 Facing The Client Squeareky (Bahu perawat sejajar dengan bahu
klien)
 Maintaning A Comfortable Distance (n 3 – 4 Feet)
 Leaning Forward (Interst, concern, atentiveness)
 Maintaining A Comfortable Body Posture (Memeluk tangan, duduk di
ujung kursi, menyilangkan kaki)
 Facing The Client Squarely (Bahu perawat sejajar dengan klien)
 Equal Eye Level (Mata perawat sejajar dengan klien).

Perilaku non verbal (2)


 Sentuhan sesuaikan dengan budaya klien (Esberger & Hughes, 1989)
 Jenis sentuhan : Task oriented touching, affective touching
 Klien yang sedikit sekali membutuhkan sentuhan :
-Klien yang memerlukan privacy
- Klien yang memerlukan teritorial imperatif.

Sentuhan penting untuk klien :


 Merasa terisolasi
 Perubahan body image
 Merasa depersonalisasi
 Regresi
 Cemas
 Ketergantungan
 Self concealment/merahasiakan
 Self esteem rendah
 Penolakan
 Takut akan kematian.

3. Proses Bantuan Secara Verbal


1. Perawat hadir dihadapan klien, mengkaji klien dan
persepsinya terhadap masalahnya dalam berbagai dimensi:
 Fisik (rasio BB dengan TB, postur tubuh, tampilan
umum)
 Intelektual (penggunaan bahasa, nebulous terminology)
 Emosi (kecepatan, volumr, frekuensi, pembicaraan dan
cara memandang).

2.Perhatian
Respon perawat harus menegaskan bahwa perawat
memperhatikan dan mendengarkan klien dan bicara
sedikit mungkin.

3.Personalisasi
Elemen :
-Mengungkapkan perasaan
- Makna perasaan
- Asumsi klien terhadap tanggung jawabnya pada
masalah yang dihadapi, memahami.

4.Inisiasi
Perawat membuat pernyataan tentang satu tujuan
tentative/penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
perasaan, makna dan tanggung jawab klien.
Menolak, kembali ke eksplorasi
Menerima, aksi melakukan program penyelesaian
masalah untuk mencapai, membantu meningkatkan
kesejahteraan.

 Proses Bantuan Secara Verbal


1. Perawat, menemui klien, respon, personalisasi,
inisiasi
2. Klien, eksplorasi, memahami, aksi.

5. Mengkaji Kebutuhan Dan Strategi


 Usila dapat berpikir untuk memutuskan tentang apa yang terbaik bagi
dirinya (Rogers, 1980), kolaborasi dengan klien
Meningkatkan :
-Independensi
- Power
- Motivasi dalam self determination (Strens dan strens, 1981)
 Kualitas mengajar sangat dipengaruhi oleh hasil pengkajian kebutuhan
belajar klien (Rogers, 1980) :
1. Diawali dengan review status/ catatan tertulis klien, menunjukkan
kesiapan perawat membantu klien
2. Memberitahukan peran dan tugas perawat, serta peran dan tanggung jawab
klien
-Perawat : Membantu klien (mengenal masalah, menetapkan tujuan dan
menentukan pilihan)
- Klien : Menentukan pilihan dan melakukannya untuk mencapai tujuan.
3.Tugas bersama perawat dan klien : Mengembalikan masalah
Ke tujuan

Faktor kunci pengkajian yang efektif :


1. Perhatian lebih banyak dicurahkan ke tujuan daripada masalah yang
dirasakan klien
2. Perhatian lebih kemampuan daripada ketidakmampuan klien.

6. Strategi Pengajaran (1)


 Ongoing Process dan dilakukan setiap kesempatan “Kids Don't Learn
From Teachers They Don't Like (Aspy & Roebck, 1972)
 Kepercayaan dan kualitas hubungan klien – perawat merupakan faktor
penting dalam strategi mengajar
 Mengajar diawali sejak pengkajian, buat ringkasan tertulis tentang:
-Pilihan dan alternatif setiap masalah
- Kemampuan klien untuk mencapai tujuan, Reminders bagi klien.
Strategi Pengajaran (2)
 Komunikasi harus selalu dalam kerangka pikir klien (Jargon harus
dimengerti klien)
 Pengulangan hal-hal yang penting perlu dilakukan (terutama untuk hal-hal
yang baru atau bila ada gangguan psikologik/fisiologik)
 Pusatkan perhatian pada kondisi fisik dan psikologik, sesuaikan dengan
kebutuhan klien
 Penggunaan flow chart/denah langkah utama, waktu, kegiatan,
meningkatkan rasa percaya diri dan rasa memiliki kekuasaan pada klien.

Strategi Pengajaran (3)


 Asosiasi antar item
 Waktu lebih banyak untuk mengajarkan keterampilan psikomotor
 Hilangkan distraksi lingkungan
 Pastikan alat bantu (baca dan dengar) digunakan
 Berikan waktu pada klien untuk merespon
 Gunakan cahaya yang tidak menyilaukan
 Gunakan materi tertulis (Jk mungkin)
 Gunakan kata-kata teknis dengan artinya dan dengan memperkenalkan
lebih dari 5 kata bahasa
 Bicara dalam gaya yang tidak mengancang.

Strategi Pengajaran (4)


 Hindari penjelasan yang panjang
 Kurangi kecemasan
 Berikan reward secara sering
 Perbaiki jawaban salah segera
 Rangkum pada akhir kegiatan dan ulangi hal-hal penting
 Klarifikasi dengan contoh yang dapat dimengerti lansia.

Pendekatan, adult learning, praktikal, goal oriented, motivasi akan


timbul jika informasi yang diberikan faktual dan relevan dengan
kebutuhan.
 Teknik Pengajaran :
Ceramah, demostrasi dan redemonstrasi, kontrak, programed study atau
self study role play dan permainan.

7. Hambatan Belajar Bagi Lansia


 Gangguan memori (66%)
 Gangguan pendengaran dan penglihatan (43%)
 Fatigue (70%)
 Penurunan kemampuan belajar (27%)
 Sikap % perasaan
 Penyakit
 Depresi
 Harga diri
 Budaya.

Anda mungkin juga menyukai