Disusun Oleh:
2021
DAFTAR ISI
Contents
A. KASUS.....................................................................................................................................3
B. PROSES TERJADINYA MASALAH..................................................................................3
1. Pengertian............................................................................................................................3
2. Rentang respon...................................................................................................................3
3. Etiologi.................................................................................................................................4
a. Faktor presdisposisi...........................................................................................................4
b. Faktor presipitasi...............................................................................................................5
4. Tanda dan gejala.................................................................................................................6
a. Kognitif.............................................................................................................................6
b. Fisik...................................................................................................................................6
c. Afektif...............................................................................................................................6
d. Perilaku.............................................................................................................................6
e. Sosial.................................................................................................................................6
5. Sumber Koping...................................................................................................................6
a. Personal Ability (kemampuan personal)...........................................................................6
b. Sumber Material................................................................................................................6
c. Dukungan Sosial...............................................................................................................7
d. Keyakinan yang Positif.....................................................................................................7
6. Mekanisme Koping.............................................................................................................7
a. Adaptif..............................................................................................................................7
b. Maladaptif.........................................................................................................................7
7. Asuhan Keperawatan.........................................................................................................7
a. Pengkajian.........................................................................................................................7
b. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................................7
c. Analisa Data......................................................................................................................7
d. Pohon Masalah..................................................................................................................7
e. Intervensi...........................................................................................................................7
f. Evaluasi.............................................................................................................................7
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
A. KASUS
Resiko Perilaku Kekerasan
2. Rentang respon
Perilaku atau respon kemarahan dapat berflutuatif dalam rentang adaptif sampai
maladaptif. Rentang respon marah dimana amuk dan agresif pada rentang maladaptif ,
seperti gambar berikut :
Rentang respon
Adaptif Maldaptif
Keterangan :
3. Etiologi
Menurut Direja (2011), Faktor penyebab terjadinya perilaku kekerasan pada
seseorang sebagai berikut :
a. Faktor presdisposisi
1) Faktor Biologis
Berdasarkan teori biologic, ada beberapa hal yang mempengaruhi
seseorang melakukan perilaku kekerasan, yaitu sebagai berikut:
b. Faktor presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik
berupa injuri secara fisik, psikis, atau ancaman konsep diri. beberapa faktor
pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
a. Kognitif
“Mempunyai pemikiran yang negatif, perubahan isi pikiran , konsentrasi
menurun, meremehkan keputusan,bawel”
b. Fisik
“Muka merah dan tegang, mata melotot atau pandangan mata tajam, tangan
mengepal, rahang mengatup, postur tubuh kaku, jalan mondar mandir.”
c. Afektif
“Mudah tersinggung, tonus otot meningkat,kewaspadaan juga meningkat disertai
ketegangan otot”
d. Perilaku
“Melempar atau memukul benda 6 atau orang lain, menyerang orang lain atau
melukai diri sendiri, merusak lingkungan, amuk/ agresif”
e. Sosial
“Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.”
5. Sumber Koping
Menurut Yosep (2011) mengungkapkan bahwa sumber koping dibagi menjadi 4 ,
yaitu sebagai berikut :
c. Dukungan Sosial
“Dukungan dari keluarga dan masyarakat , keterlibatan atau perkumpulan
dimasyarakat dan pertentangan nilai budaya”
6. Mekanisme Koping
Respon adaptif Respon maladaptive
Kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap
kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman. Pengungkapan
marah yang konstruktif dapat membuat perasaan lega. Perilaku kekerasan atau
agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan
dapat dilakukan secara verbal dan fisik. Sedangkan marah tidak harus memiliki
tujuan khusus. Marah lebih merujuk kepada suatu perangkat perasaan-perasaan
tertentu yang biasanya disebut dengan perasaan marah. Dengan kata lain
kemarahan adalah perasaan jengkel yang muncul sebagai respons terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman oleh individu (Purwanto P, 2015).
7. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan dan
merupsksn proses yang sistematis dala pengumpulan data dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Iyer et.al dalam Muhith
2015). Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan
atau masalah pasien.
a. Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan status mental, suku
bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, ruang rawat dan alamat.
b. Alasan Masuk
Alasan yang menyebabkan pasien atau keluarga datang atau dirawat di rumah sakit.
Faktor pencetus perilaku kekerasan meliputi ancaman terhadap fisik, ancaman internal
dan ancaman eksternal.
Keluhan saat ini pada pasien perilaku kekerasan, faktor yang memperberat kejadian
seperti putus pengobatan, melukai orang lain, diri sendiri maupun lingkungan.
d. Faktor Predisposisi
e. Pemeriksaan Fisik
Memeriksa tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan dan tanyakan apakah ada
keluhan fisik yang dirasakan pasien.
f. Pengkajian Psikososial
1) Genogram
Genogram menggambarkan pasien dengan tiga generasi keluarga dilihat dari pola
komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Menggambarkan persepsi pasien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang tidak disukai,
reaksi pasien terhadap bagian tubuh yang tidak disukai dan bagian yang disukai.
b) Identitas diri
Status dan posisi pasien sebelum pasien dirawat, kepuasan pasien terhadap status dan
posisinya, kepuasan pasien sebagai laki-laki atau perempuan, keunikan yang dimiliki
sesuai dengan jenis kelaminnya dan posisinya.
c) Fungsi peran
Tugas atau peran pasien dalam keluarga atau kelompok masyarakat, kemampuan
pasien dalam melaksanakan fungsi atau perannya, perubahan yang terjadi saat pasien
sakit dan dirawat, bagaimana perasaan pasien akibat perubahan tersebut.
d) Ideal diri
Harapan pasien terhadap keadaan tubuh ideal, posisi, tugas, peran dalam keluarga,
pekerjaan atau sekolah, harapan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana jika
kenyataan tidak sesuai dengan harapannya.
e) Harga diri
Hubungan pasien dengan orang lain sesuai dengan kondisi, dampak pada pasien dalam
berhubungan dengan orang lain, harapan, identitas diri tidak sesuai harapan, fungsi
peran tidak sesuai harapan, ideal diri tidak sesuai harapan, penilaian pasien terhadap
pandangan atau penghargaan orang lain.
3) Hubungan Sosial
Menggambarkan orang yang paling berarti dalam hidup pasien, dan upaya yang biasa
dilakukan bila ada masalah, kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat, peran
dalam kelompok, hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
4) Spiritual
g. Status Mental
1) Penampilan
Melihat penampilan pasien dari ujung rambut sampai ujung kaki apakah ada yang tidak
rapi, penggunaan pakaian sesuai, cara
berpakaian.
2) Pembicaraan
Biasanya pada klien perilaku kekerasan ketika bicara nada suara keras, tinggi, menjerit
atau berteriak.
3) Aktivitas motorik
b. Diagnosa
1) Harga diri rendah kronis berhubungan dengan ketidakefektifan mengatasi
masalah (D.0086)
2) Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan kekerasan terhadap diri
sendiri atau orang lain (D.0146)
c. Analisa data
NO HARI/TGL DATA DO DS ETIOLOGI PROBLEM
1 Selasa , 19 DS : Klien mengatakan pernh Harga diri rendah Ketidakdakefektifan
oktober dibuly oleh temannya mengatasi masalah
2020 DO : tampak sedih dan
bingung
2 Selasa , 19 DS : Klien mengatakan Resiko perilaku Kekerasan terhadap diri
oktober kesal , mudah tersinggung , kekerasan sendiri atau orang lain
2021 ingin marah , kesal
DO : Klien berbicara
keras,mata melotot , marah ,
jengkel , sering modar-
mandir
d. Pohon masalah
Cor problem
Perilaku kekerasan
Halusinasi Causa
e. Intervensi
N Tujuan dan Kriteria Hasil
o TGL INTERVENSI RASIONAL TTD
f. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respons
keluarga terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi
proses atau pormatif dilakukan setiap selesai melakukan tindakan. Evaluasi
dapat dilakukan dengan menggunakan SOAP sebagai pola pikirnya. (Keliat,
2011).
A : Analisa ulang data subjektif dan objektif untuk menyimpukan pakah masalah
masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradikdif dengan
masalah yang ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasar hasil analisa pada respon keluarga.
SISTEMATIKA
STRATEGI PELAKSANAAN 1
1. Pertemuan :1
2. Kondisi Pasien :
DO : Klien tenang, kooperatif dan klien mampu menjawab semua pertanyaan
DS : Klien mengatakan marah terus menerus
3. Diagnosa Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
4. Tujuan Umum :
“Klien dapat mengontrol perasaan marah sehingga perilaku kekerasan tidak terjadi.
5. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Dapat mengindentifikasi penyebab marah
6. Tindakan Keperawatan
SP 1 : Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi penyebab marah
7. Komunikasi Terapeutik
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat pagi ?”, “Perkenalkan saya perawat jeje , saya perawat yang
bertugas di ruang perkutut ini. Nama mas siapa ? dan senang dipanggil apa ?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas saat ini ? apa masih ada perasaan marah, jengkel ?”
c. Kontrak
“Baiklah, pagi ini kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan marah yang saat ini
mas rasakan ”. “Mari kita bercakap-cakap ke taman !” “Atau mas ingin ke tempat lain ?”.
“Berapa lama mas mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?”.
Kerja :
“Apa yang meyebabkan mas bisa marah, Nah ceritakan apa yang dirasakan mas saat
marah ?”, saat mas Arif marah apa ada perasaan tegang ,kesal,tegang,menegepalkan
tangan,mondar mandir ?”. “atau mungkin ada hal lain yang dirasakan ?”.
“Apa ada tindakan saat mas Arif sedang marah seperti,memukul,membanting ?”..“memukul
ibu !”, “terus apakah setelah melakukan tindakan tadi masalah yang dialami selesai, apakah
diberikan motor oleh orang tua mas Arif ?”. “ Apa akibat dari tindakan yang telah dilakukan
di rumah ?”...ya ibu saya menangis dan kesakitan terus apalagi ?”dan akhirnya dibawa ke
rumah sakit jiwa !”.
Terminasi :
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang tentang perasaan marah yang mas
rasakan ?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba mas jelaskan lagi kenapa mas bisa marah”
c. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau berbincang-bincang ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan sehari-
hari mas?”
“kapan waktu yang mas inginkan untuk berbincang-bincang lagi untuk mengurangi rasa
jengkel ini?”bagaimana kalau jam 10pagi?”
d. Kontrak
1) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang, bagaimana kalau 15 menit ?”
2) Tempat
“Dimana kita bisa berbincang lagi, bagaimana kalau disini saja?”
3) Topik
“Baik, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang akibat dari
perasaan marah yang mas rasakan ?”