Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU


MAWAR DESA GETAS SINGOROJO KENDAL

PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Universitas Widya Husada Semarang

Oleh:

INDRY LESTARI
NIM: 1907032

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak balita atau bawah lima tahun adalah anak berumur 12-59 bulan
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8
kali dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra-sekolah,
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Prabowo, 2015). Saat usia balita kebutuhan
akan aktivitas harian masih tergantung terhadap orang lain mulai dari
makan, buang air besar maupun kecil, dan kebersihan diri. Masa balita
merupakan masa yang sangat penting bagi proses kehidupan manusia. Pada
masa ini akan berpengaruh terhadsp keberhasilan anak dalam proses tumbuh
kembang selanjutnya.
Proses tumbuh kembang tidak berjalan optimal jika perkembangan
anak dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan interaksi dengan orang tua,
tanpa disertai suasana hangat penuh kasih sayang mendasari terjalinnya
hubungan batin dan kedekatan emosi antara orang tua dan anak. Agar proses
tumbuh kembang anak berjalan optimal, maka orang tua perlu menerapkan
pola asuh, asih, dan asah dalam setiap aktivitas merawat dan mengasuhnya
(Ngewa, 2019).
Menurut Setjiningsih, perkembangan anak tidak terlepas dari peran
caregiver atau orang tua yang merawat balita. Data mengenai berbagai
masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa,
perilaku, autisme, hiperaktif, dalam beberapa tahun ini meningkat. Data dan
Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia, jumlah bayi tahun 2015
tercatat sebanyak 4.770.444 jiwa. Pada 36,8% balita masih mengalami
perkembangan tidak optimal dari 72,4% yang terdeteksi tumbuh
kembangnya.
Berdasarkan survey pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas
Singorojo I, dengan kejadian gangguan perkembangan 88 balita (4,3%).
Desa Getas merupakan salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas
Singorojo I yang mempunyai 10 posyandu yang dibina oleh 1 Bidan Desa.
Terdapat 2 balita dengan gangguan perkembangan sosial dan 1 balita
dengan gangguan perkembangan motorik kasar.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Perkembangan Balita di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo Kendal.”

B. Rumusan Masalah
Bersadarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
“Bagaimana Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan
Balita di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo Kendal?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengeksplorasi pengaruh pola asuh orang tua terhadap
perkembangan balita di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo
Kendal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengeksploras persepsi orang tua tentang perkembangan
balita di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo Kendal.
b. Untuk mengekplorasi pola asuh orang tua di Posyandu Mawar
Desa Getas Singorojo Kendal.
c. Untuk mengekplorasi cara stimulasi orang tua dalam
perkembangan balita di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo
Kendal.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Orang Tua Balita
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para orang tua balita dapat
mengetahui perkembangan balitanya.
2. Bagi Puskesmas Singorojo I Kabupaten Kendal
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
tentang pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita du
Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo Kendal.
3. Bagi Universitas Karya Husada Semarang
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah referensi tentang
pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan balita.
4. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar bagi
penelitian selanjutnya tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap
perkembangan balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Perkembangan Balita
a. Pengertian Perkembangan
Menurut Soetjiingsih, perkembangan adalah pertmbahan
kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
b. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
1) Faktor herediter
Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku,
ras, dan jenis kelamin. Jenis kelamin ditentukan sejak
dalam kandungan. Ras dan suku bangsa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan. Misal suku bangsa Asia
memiliki tubuh yang lebih pendek dibanding orang Eropa.
2) Faktor lingkungan
a) Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam
uterus dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin.
b) Lingkungan post-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan setelah bayi lahir adalah:
- Nutrisi
- Pola asuh orang tua
- Budaya lingkungan
- Status sosial dan ekonomi keluarga
- Olahraga atau latihan fisik
- Posisi anak dalam keluarga
- Status kesehatan
c. Aspek Perkembangan
1) Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh
yang melibatkan otot anak. seperti duduk, berdiri.
2) Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan
bagian tubuh tertentu oleh otot kecil, tetapi butuh
koordinasi yang cermat. Seperti mengamati, menjimpit,
menulis.
3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan memberi respon
terhadap suara. Berbicara, berkomunikasi, mengikuti
perintah.
4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan,
membereskan mainan, bermain), berpisah dengan ibu,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Pola Asuh Orang Tua
a. Pengertian pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua adalah bagaimana orang tua
memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan
mendisiplinkan anak dalam mencapai proses kedewasaan
sehingga pada upaya pembentukan norma yang dipelihara
masyarakat pada umumnya. Pola asuh orang tua dalam
mendidik anak mencakup pemberian rangsangan fisik, mental,
emosional, moral, maupun sosial yang akan mendorong anak
dalam kehidupan sehari-hari (Muamanah, 2013).
b. Macam pola asuh
Secara umum Hurlock membagi tiga macam pola asuhan yaitu:
1) Pola asuhan authoritarian
Orang tua memaksakan kehendak pada anak, mengontrol
tingkah laku anak secara ketat, kehendak anak banyak
diatur orang tua.
2) Pola asuhan democratie
Adanya pengakuan kemampuan anak oleh orang tua.
Orang tua melibatkan partisipasi anak dalam mengatur
kehidupan anak, menetapkan peraturan, dan pengambilan
keputusan.
3) Pola asuhan permissive
Kelonggaran dari orang tua. Orang tua tidak banyak
mengatur. Anak diberi kebebsan untuk mengatur dirinya.
B. Kerangka Teori

Balita yaitu anak berusia kurang


dari lima tahun (12-59 bulan)

Perkembangan Usia, BB,TB

Motorik kasar
Motorik halus Bicara Bahasa Sosialisasi dan Kemandirian

KPSP

Faktor yang mempengaruhi perkembangan:


Faktor herediter
Faktor lingkungan
Lingkungan pra-natal
Lingkungan post-natal
Nutrisi
Pola asuh orang tua
Budaya lingkungan
Status sosial dan ekonomi keluarga
Iklim atau cuaca
Olahraga atau latihan fisik
Posisi anak dalam keluarga
Status kesehatan
Bagan 2.1 Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan diagram sederhana yang menunjukkan
variabel dan hubungan antar variabel. Kerangka konsep dalam penelitian ini
terdiri dari:
D. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu:
1. Variabel independent adalah pola asuh orang tua.
2. Variabel dependent adalah perkembangan balita.
3. Variabel confounding yaitu variabel yang berhubungan dengan
variabel pengetahuan yaitu usia, berat badan, dan tinggi badan.

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara berupa peryataan
yang menjawab pertanyaan penelitian analitik yang nantinya akan
dibuktikan oleh peneliti melalui penelitiannya. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
Terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan balita di
Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo Kendal.

Variabel Variabel Dependent


Independent
Perkembangan balita
Pola asuh orang tua

Usia, berat badan, tinggi badan

Variabel Confouding
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantiatif
yang bertujuan untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua dan
perkembangan balita. Dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian
pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama (Hidayat,
2007).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Juni 2022.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Mawar Desa Getas Singorojo
Kendal.

C. Populasi dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di Posyandu Mawar
Desa Getas Singorojo Kendal sebanyak 32 balita.
2. Sampel
Dalam pengambulan sejumlah sampel jika subjek yang akan diteliti
kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Jika subjek lebih dari 200
dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% (Sugiyono, 2017). Pada
penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh balita
karena total subjek kurang dari 100, yaitu 32 balita.

D. Etika Penelitian
Berdasarkan segi isu etika, agar penelitian ini menjadi etis peneliti
memperhatikan tiga acuan utama etika, yaitu prinsip keadilan, prinsip
manfaat, dan prinsip menghormati orang lain (Hidayat, 2007).
a. Prinsip manfaat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk kepentingan manusia dan juga mempertimbangkan aspek risiko
dengan aspek manfaat serta tidak menimbulkan kekerasan dan
kerugian pada manusia baik saat intervensi dilakukan (responden)
atau pun ketika hasil penelitian ini diterapkan dalam pelayanan
kesehatan.
b. Prinsip menghormati manusia, karena sebagai makhluk yang mulia
yang harus dihormati dan memiliki hak-hak azasi, maka manusia
berhak untuk menentukan pilihan untuk ikutsertaatau tidak menjadi
responden, sehingga penelitian ini mengedepankan aspek
kesukarelaan bagi setiap responden.
c. Prinsip keadilan, prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi
keadilan manusia dengan menghargai hak atau memberikan perlakuan
secara adil bagi seluruh responden, hak menjaga privasi, dan tidak
berpihak dalam perlakukan terhadap manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis


Data. Jakarta: Salemba Medika, 93–94.
Kurniawati, L. D., & Mardiyanti, I. (2018). Pola Asuh Orang Tua Mempengaruhi
Perkembangan Balita Di Posyandu Arjuna Rw Iv Pos 3 Kelurahan
Kemayoran Kecamatan Krembangan Surabaya. Journal of Health Sciences,
7(1), 9–16. https://doi.org/10.33086/jhs.v7i1.265
Muamanah, S. (2013). Pengaruh Pola Asuh Tua Terhadap Perkembangan Sosial
Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Bandarabung Kecamatan Abung Surakarta
Kabupaten Lampung Utara. In Journal of Chemical Information and
Modeling (Vol. 53, Issue 9). Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Ngewa, H. M. (2019). Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan Anak. Ya Bunayya,
1(1), 96–115.
Prabowo, Y. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Dinas
Kesehatan Jawa Tengah.
Setyowati, Y. D., Krisnatuti, D., & Hastuti, D. (2017). Pengaruh Kesiapan
Menjadi Orang Tua dan Pola Asuh Psikososial Terhadap Perkembangan
Sosial Anak. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 10(2), 95–106.
https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.2.95
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai