Anda di halaman 1dari 7

Brahmana

Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga
golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang
dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan
keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana
diperoleh dengan menekuni ajaran agama sampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.

Ksatriya

Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau
administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang
ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah
melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan
kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari
golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.

Waisya

Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk
bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti
misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi
kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.

Sudra

Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brāhmana, Kshatriya, dan
Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan
Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra,
maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan
kontribusi.
 Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung 

Garis PA yang melewati pusat bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu utama
cermin. Jika cahaya dipantulkan dari sisi dalam bola, maka cermin tersebut disebut cermin
cekung. Sebaliknya jika cahaya dipantulkan dari sisi luar bola, maka cermin tersebut disebut
cermin cembung. 

Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar
sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin
cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif. 

Pada gambar di atas di lukiskan cermin cekung. Titik M di sebut titik pusat kelengkungan cermin
dan titik O di sebut vertex. Garis yang melalui titik O dan M di sebut sumbu utama cermin. Jika
sinar datang tidak terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik B, maka FA
dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka : 

,dengan f adalah jarak fokus cermin. 

· Sinar – Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung 

Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda
yang berada di depan cermin cekung yaitu: 

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali 

Sekarang mari kita gunakan ketiga sinar istimewa tersebut untuk menentukan sifat bayangan
benda yang berada di depan cermin cekung. 

a. Benda berada di ruang 3 ( dibelakang titik pusat kelengkungan M ) 


Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua
Sifat bayangan : diruang 2 , diperkecil, terbalik dan nyata

b. Untuk benda di ruang 2 ( antara M dan F ) 


Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua. 
Sifat bayangan : diruang 3, diperbesar, terbalik dan Nyata.
c. Benda di ruang 1 ( diantara F dan O ) 
Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua 
Sifat bayangan : diruang 4, diperbesar, tegak dan diperbesar. 

 Ciri-Ciri Cermin Cekung 

a. Melengkung ke dalam 
b. Bagian pinggirnya tebal,sedangkan bagian tengahnya tipis 
c. Dapat mengumpulkan berkas sinar 
d. Titik kumpulnya disebut titik focus yang bernilai positif 
e. Memiliki sinar istimewa 

 Menentukan Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung 

a. Benda berada di ruang III bayangannya di ruang II 


Sifat bayangannya: Nyata, terbalik, diperkecil 

b. Benda berada di ruang II bayangannya di ruang III 


Sifat bayangannya: Nyata, terbalik, diperbesar 

c. Sifat bayangan di ruang I,bayangan benda di ruang IV 


Sifat bayangannya: maya, tegak, diperbesar. 

d. Sifat bayangan di titik pusat kelengkungan cermin (M) 


Sifat bayangannya: nyata, terbalik, tinggi bayangan sama dengan benda,dan terletak pada pusat
kelengkungan cermin (M). 

e. Sifat bayangan yang di titik focus (F) 


Sifat bayangannya adalah tak hingga, sebab sinar pemantulannya tidak berpotongan. 

 Rumus Cermin Cekung 

f = R/2 
1/f = 1/S + 1/S’ 
M = h’/h = S’/S 

Keterangan: 
f = fokus 
R = jari-jari kelengkungan 
S = jarak benda 
S’ = jarak bayangan 
M = perbesaran 
h = tinggi benda 
h’= tinggi bayangan 

 Sifat – Sifat Bayangan Yang Terbentuk Pada Cermin Cekung 

a. Jika benda berada di ruang III, bayangan di ruang II, maka sifat bayangannya adalah nyata,
terbalik, diperbesar 
b. Jika benda berada di ruang II,bayangan di ruang III, maka sifat bayangannya dalah nyata,
terbalik, diperbesar 
c. Jika benda berada di ruang I, bayangannya berada di ruang IV, maka sifat bayangannya adalah
maya, tegak, dan diperbesar 
d. Jika benda berada di R,maka sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan sama
besar 
e. Jika letak benda semakin didekatkan ke cermin maka sifat bayangan yang terbentuk adalah
maya, tegak,dan diperbesar. 
f. Jika letak benda semakin dijauhkan dari cermin maka sifat bayangan yang terbentuk adalah tak
terhingga sebab sinar pemantulannya tidak berpotongan. 

LANGKAH KERJA 
1. Alat dan bahan disiapkan 
2. Lilin dinyalakan dan diletakkan di penyangga lilin 
3. Cermin dijepit dengan penyangga dan diletakkan dalam jarak pada penggaris 0cm 
4. Arahkan cermin cekung menghadap lilin 
5. Temukan bayangan cahaya lilin pada layar 
6. Catat jarak pada benda dan jarak pada cermin tersebut 
7. Ulangi langkah nomor 4 sampai 6 selama lima kali, namun letakkan lilin di tempat yang
berbeda-beda 
ALAT DAN BAHAN 
1. Lilin
2. Cermin cekung 
3. Penyangga lilin
4. Layar (Kertas HVS) 
5. Penggaris 
6. Penyangga cermin 

DATA PERCOBAAN

ANALISIS DATA 
1. f= 34.52/(34+52) 
f=1768/86 
f=20,55

2. f=(So.Si)/(So+Si) 
f=39.46/(39+46) 
f=1794/85 
f=21,10 

3. f=(So.Si)/(So+Si) 
f=42.39/(42+39) 
f=1638/81 
f=20,20 

4. f=(So.Si)/(So+Si) 
f=47.37/(47+37) 
f=1739/84 
f=20,70 

5. f=(So.Si)/(So+Si) 
f=34.50/(34+50) 
f=1700/84 
f=20,20 

PEMBAHASAN 
 Pembentukan Bayangan 

Sinar istimewa ada tiga. Untuk dapat melukis bayangan suatu benda di depan cermin lengkung
Kita cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Misalnya kita hendak menentukan
bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung. Posisi benda itu ada di antara pusat
kelengkungan dan titik fokus cermin atau R > s > f seperti pada gambar 21. Bayangan benda
dapat ditentukan dengan cara melukis dua sinar istimewa yang melewati titik B (kepala panah),
yakni sinar yang sejajar sumbu utama (1) dan sinar yang melalui fokus utama cermin (2). Kedua
sinar istimewa ini dipantulkan oleh cermin dan kedua sinar pantul ini akan berpotongan di satu
titik (B'). Titik B' ini merupakan bayangan kepala anak panah tadi. Kemudian tariklah garis A'B'
sejajar dengan garis AB, maka garis A'B' inilah yang merupakan bayangan dari benda AB.

Tentang posisi benda di depan cermin cekung ini, masih tersisa kemungkinan lain selain yang
sudah diperlihatkan oleh gambar diatas. Di bawah ini adalah gambar posisi benda di sebelah kiri
pusat kelengkungan cermin atau s > 2f. 

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan terhadap hukum pembiasan dan pemantulan yang terjadi
saat sinar mengenai sebuah lensa, dapat disimpulkan bahwa cara menemukan titik fokus lensa
dapat ditentukan dengan menggeser-geser benda dan/atau layar sampai menemukan bayangan
yang paling jelas. 

Anda mungkin juga menyukai