Anda di halaman 1dari 3

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/5053-9768-1-SM.

pdf

Gattegno (1972:800) mengatakan bahwa ada tiga pokok utama dalam metode Silent Way :
1. Belajar menjadi mudah jika pembelajar menemukan atau berkreasi atas hal yang di pelajari
daripada hanya mengingat atau mengulangi apa yang dipelajari. Guru dan siswa adalah partner
yang bekerjasama, siswa bukanlah bangku atau loncatan pendengar, tetapi partner perumusan.
2. Belajar difasilitasi oleh mediasi obyek-obyek fisik. Rod dan color – pengkodean lafal (disebut
Fidel Chart) memberikan alat fisik untuk pembelajaran para siswa dan juga menciptakan gambar
yang mengesankan untuk menfasilitasi ingatan siswa terhadap apa yang sedang dipelajari. Alat-
alat peraga tersebut bermanfaat sebagai mediator pembelajaran.
3. Belajar difasilitasi oleh pemecahan problema yang melibatkan materi yang di pelajari. Dalam
Silent Way, cara yang perlu dihilangkan yakni pemusatan pada bagian yang sedang dipelajari
siswa. Siswa dengan Silent Way pemecah problema bahasa yang baik diharapkan menjadi
independen dan bertanggung jawab.

http://lautanilmutheseries.blogspot.com/2019/06/makalah-silent-way-method.html

Kekurangan dan Kelebihan Silent Way


Kelebihan metode silent way adalah:
a.       Tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas dalam metode ini berfungsi untuk mendorong serta
membentuk respon pelajar. Maka dalam hal ini kelas menjadi aktif.
b.      Mendidik untuk berkonsentrasi terhap materi pelajaran juga para pelajar di tuntut untuk selalu
berusaha sendiri dalam belajar.
c.       Karena tidak ada pembetulan kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh pelajar, dan tidak ada
keterangan mak pelajar di dorong untuk membuat analogi-analogi sendiri dengan cara membuat
kesimpulan dan rumusan aturan atuaran sendiri. Ini melatih mereka dalam membuat kesimpulan
dan keputusan secara cepat.

Kekuranganya metode silent way adalah:


a.       Jika di telaah secara seksama, silent way di gunakan untuk pelajar tingkat pemula yang hanya
di berikan materi-materi pelafalan suku kata dan membuat konstruksi kalimat-kalimat
sederhanaya. Sedangkan membaca dan mengarang nampaknya akan sulit di ajarkan dengan
metode ini.
b.      Dalam konsep sailent way bertujuan membimbing para pelajar agar mencapai kelancaran
berbahasa yang hampir sama dengan penutur asli, maka mereka di tuntut untuk menguasai lafal
yang benar, intonasi, irama, dan jeda dalam berbicara dengan bahasa asing yang dipelajari,
proses belajar mengajar yang di gariskan oleh metode ini nampaknya tidak meberi jaminan untuk
mencapai tujuan tersebut.
c.       Dalam silent way pengulangan tidak dianjurkan, bagaimanapun pelajar yang di beri materi
satu kali akan sangat membutuhkan pengulangan, apalagi mereka yang baru mengenal bahasa
asing yang sedang dipelajari.

  Skenario Pembelajaran

1.         Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa.


Guru         : 안녕하세요. 모두 좋은 아침..
Siswa        : 안녕하세요. 좋은 아침입니다 선생님.
Guru         : 모두 잘 지내고 있어죠?
Siswa        : 네 선생님.. 잘 지내고 있어요.
2.         Guru melakukan apresepsi tentang apa yang akan dipelajari hari ini
Guru         : Tadi saat ssaem bilang ‘안녕하세요, 좋은 아침’ kalian menjawab apa?
Siswa        : Kita menjawab ’안녕하세요. 좋은 아침입니다’ ssaem.
Guru         : Kalau 모두 잘 지내고 있어죠?
Siswa        : Kita menjawab ’잘 지내고 있어요.’ ssaem.
Guru         : Itu namanya kalimat sapaan atau disebut juga “인사”. Dan itu yang akan kita pelajari
hari ini teman-teman.

3.    Guru menuliskan contoh-contoh kalimat sapaan, artinya, beserta responnya di papan tulis.
Sapaan                                                Respon
Halo (안녕하세요) 안녕하세요
Selamat pagi (좋은 이침입니다)                               좋은 아침입니다
Selamat malam (안녕히 주무세요)                           안녕히 주무세요
Selamat tinggal (안녕히 계세요)                                안녕히 가세요 

4.  Guru menunjukan cara baca yang benar (satu kali), sementara siswa menyimak dan
mendengarkan.
5.   Guru meminta siswa mempraktekan cara pengucapan yang benar berdasarkan apa yang siswa
dengar.
6.   Guru membuat empat kelompok (dua sebagai kelompok sapaan, sedangkan dua yang lain
sebagai kelompok respon). Dalam games ini, guru akan menunjuk salah satu kelompok sapaan
untuk mengucapkan satu kalimat sapaan, sementara kelompok respon harus memberikan reson
yang tepat).
7.    Guru akan meminta dua orang siswa untuk mempraktekan dialog yang dibawa guru. Dalam
dialog ini, kelompok sapaan harus menemukan sapaan yang terkandung di dalamnya, sementara
kelompok respon harus menemukan respon yang terkandung di dalam dialog tersebut.
8.    Guru menutup kelas dengan menyimpulkan pelajaran.
Guru         : Jadi, belajar apa kita hari ini?
Siswa        : Kalimat sapaan
Guru         : Apa itu ‘selamat pagi’?
Siswa        : 좋은 아침입니다. ssaem
Guru         : Responnya?
Siswa        : 좋은 아침입니다 juga ssaem
Guru         : Kalau respon untuk apa kabar?
Siswa        : Responnya “ 네, 잘 지내고 있어요” ssaem.
9.         Guru memberikan penugasan dan menutup kelas.

Anda mungkin juga menyukai