Anda di halaman 1dari 9

PEMROGRAMAN VISUAL

pemrograman visual, juga dikenal sebagai pemrograman block-based (berbasis blok), visual


programming adalah jenis pemrograman yang memungkinkan user atau pengguna membuat program
dengan memanipulasi elemen secara grafis daripada menuliskannya dalam format teks.

Ya, ini merupakan pengkodean yang ditentukan dalam kebanyakan kurikulum Teknologi Informasi (IT),
dimana khususnya digital technology untuk dasarnya.

Visual programming merupakan bahasa pemrograman di mana program ditampilkan dalam beberapa


bentuk nontekstual, seperti grafik, pohon, atau kumpulan ubin yang bersarang (nest).

Secara umum, pemrograman visual merupakan jenis bahasa apa pun yang memungkinkan pengkodean
dengan memanipulasi elemen secara grafis, bukan dengan menentukannya secara tekstual.

Apa itu Pemrograman Visual?

Jadi, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan pemrograman visual ini?

Betul, seperti yang sudah Kami jelaskan di atas, istilah pemrograman berbasis visual atau blok ini lebih
dikenal dengan sebutan visual programming secara global.

Pemrograman visual adalah jenis pemrograman yang memungkinkan manusia menggambarkan proses
menggunakan ilustrasi.

Sedangkan bahasa pemrograman berbasis teks yang khas membuat pemrogram berpikir layaknya sebuah
komputer, bahasa pemrograman visual (visual programming) memungkinkan pemrogram
mendeskripsikan proses dalam istilah yang masuk akal bagi manusia.

Adapun seberapa besar jarak antara pemrograman visual dan pemrograman tradisional bergantung
pada tools (alat) pemrograman visual.

Di satu sisi, alat visual programming tersebut meng-cover programmer secara keseluruhan, mulai dari


celah antara pemikiran manusia dan computer yang mengacak bit di sekitar memori.

Sebagai contoh, misalnya seperti untuk membuat daftar tugas dengan alat pemrograman
visual, programmer menggambar flow (alur) aplikasi.

Diagram alir (flow diagram) yang dihasilkan mendeskripsikan layar, interaksi pengguna, dan apa yang
terjadi pada data di setiap tahap.
Yup! Alat tersebut kemudian mengubahnya menjadi sebuah software (perangkat lunak).

Sebagai developers, Kami pribadi tahu bahwa bahasa pemrograman berbasis teks itu, seringkali berfokus
sepenuhnya pada penerapan.

Ya, ini semua tentang langkah tepat yang harus diambil komputer untuk menciptakan pengalaman yang
ingin kita berikan kepada pengguna.

Tentu, bahasa tingkat tinggi (high level language) dan kerangka kerja modern atau modern
framework dapat memberi kita jalan pintas atau cara coding yang nyaman.

Namun, tugas pengembang sebenarnya yaitu adalah menerjemahkan kebutuhan manusia ke dalam proses
yang sesuai dengan kemampuan komputer yang terbatas.

Alat pengkodean visual lainnya mengikuti proses dan paradigma yang sama dengan pemrograman
berbasis teks.

Terkait cara kerja visual programming sendiri, kalian dapat membayangkannya seperti menggambar


sebuah class dan relation (hubungannya) dengan object (objek) yang Anda buat, daripada harus mengetik
semuanya ke text editor 

Apa itu Visual Programming Language (VPL)?

Lalu, apa itu Visual Programming Language (VPL)?

Ya, sama dengan apa yang sudah Kami jelaskan di atas, namun istilah VPL disini secara khusus merujuk
kepada bahasa pemrogramannya (programming language).

Bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) adalah bahasa pemrograman


yang menggunakan elemen grafis dan gambar untuk mengembangkan program.

VPL menggunakan teknik untuk merancang program perangkat lunak dalam 2 (dua) dimensi atau lebih,
dan menyertakan elemen grafis, teks, simbol dan ikon dalam konteks pemrogramannya.

Baca Juga :  GooTrek! Ini Dia Tips Memulai Blogging bagi Pemula dan Bagaimana Caranya
Memulai Bisnis Ngeblog!

Bahasa pemrograman visual juga dikenal sebagai bahasa grafis yang dapat dieksekusi atau lebih
tepatnya Executable Graphic Language (EGL).
Sejarah Awal Visual Programming

Agar kita dapat lebih memahami tentang apa itu arti dan pengertian visual programming, maka kita juga
harus mengenal paling tidak sejarah terkait awal mulanya bukan?

Di bawah ini adalah beberapa poin-poin penting yang menjadi asal mulanya pemrograman
atau visual programming yang sudah Kami rangkum agar lebih mudah dipahami:

 Tahun 1921; Ini merupakan mulainya pengenalan diagram alur proses atau process flow
diagram.
 Tahun 1949; Para pakar atau ahli yang bernama Goldstine dan Von Neumann mulai
menerapkan flowchart untuk menggambarkan alur dari sebuah program.
 Tahun 1960; Di waktu ini, para ahli lainnya yang bernama Shuterland
membuat sketchpad untuk menunjukkan bahwa komputer dapat memodelkan objek dengan
karakteristik fisik yang berinteraksi dengan satu sama lainnya.
 Tahun 1975; Seorang ahli bidang komputer bernama Smith membuat bahasa pemrograman
visual “Pygmalion” untuk menjembatani perbedaan antara model mental manusia berdasarkan
masalah dan state (keadaan) komputer.
 Tahun 1980; Tahun ini merupakan tahun dimana komputer mulai digunakan dan tiba serta
proses komputasi mulai berubah menjadi sesuatu yang mainstream. Berdasarkan penjelasan
yang dituliskan oleh Universitas Acadia, diagram yang mendeskripsikan alur dari sebuah
program komputer, mereka lebih mudah dibaca dan dipahami daripada kode
atau code program itu sendiri. Lalu, bahasa visual Prograph ada dan tersedia untuk komputer
Apple Macintosh.
 Tahun 1990; Di tahun ini, pemrograman visual mulai dijadikan eksperimen,
dimana software-nya dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks, sehingga aplikasinya
dapat menjadi terlalu kompleks untuk ditampilkan secara visual.
 Setelah itu, visual programming terus dikembangkan hingga sekarang di tahun 2021 ini,
dimana bahasa visual yang populer yang sering digunakan dan dipelajari oleh mahasiswa IT
yaitu seperti Visual Basic (walaupun sebenarnya ini tidak dapat dikatakan sebagai bahasa
pemrograman visual).
Karena perluasan komputer dan apa yang dapat dilakukan perangkat keras komputer meningkat, demikian
pula aplikasi Visual Programming Language (VPL).

Sementara komputer menerima pengembangan software

(baca pengertian software disini) yang dapat menangani bahasa pemrograman, orang-orang seringkali


terlalu terspesialisasi dalam bahasa pemrograman tertentu untuk berhasil serta dapat sukses
menggunakan visual programming.

Tujuan dan Fungsi Visual Programming

Setelah kita mengetahui arti, pengertian dan sejarah visual programming, selanjutnya disini Kami juga
akan menjelaskan terkait tujuan dan fungsinya secara khusus.
Well sebelumnya, harus Kami akui bahwa manusia memang pandai menggambar sesuatu untuk
memecahkan masalah, tetapi mereka tidak terlalu bagus dalam memikirnya dalam skala komputer.

Adapun salah satu motivasi dan tujuan utama untuk mengembangkan VPL adalah kenyataan bahwa
belajar bahasa pemrograman tekstual atau Textual Programming Language (TPL) terbukti sulit bagi
banyak orang.

Ya! Karena itulah visual programming dibuat untuk digunakan.

Pada awalnya, Visual Programming Language (VPL) mendapatkan keuntungan dari perangkat keras


komputer yang semakin bagus dan kuat.

Namun, karena masalah pemrograman menjadi lebih rumit, bahkan VPL pun dapat mengalami masalah.

Ada beberapa hal yang terlalu sulit untuk digambarkan secara visual.

Hingga, terkait sejarahnya sendiri yaitu pada akhir 1990-an, bahasa pemrograman visual ini mendapati
fungsi dirinya sebagai tempat yang tidak jelas.

Walaupun mereka masih berguna, dimana fungsi utamanya sebagai alat coding (penulisan kode) dan
masih bisa menangani beberapa tugas dengan sangat baik.

Namun, kebanyakan komputer modern mengambil jalur yang tidak dapat diikuti oleh banyak VPL.

Hal ini menyebabkan jeda dalam penggunaan pemrograman visual sampai 3 (tiga) jalur baru di dalamnya
mulai dibuat yaitu multimedia, game, dan sistem bisnis.

Cara Kerja Pemrograman atau Visual Programming

Untuk lebih memahami apa itu pemrograman atau visual programming, tentunya kita juga harus
memahami bagaimana prinsip dan cara kerjanya bukan?

Benal! Dengan menggunakan visual programming, maka apa yang Anda lihat di layar adalah apa yang
akan ditampilkan di perangkat lunaknya.

Seperti yang kita ketahui, komponen dalam programming seringkali memiliki ukuran yang berbeda, baik
itu program yang rumit atau sederhana, mereka dilengkapi dengan antarmuka publik (public interface).

Dalam pemrograman dataflow, interface atau antarmuka tersebut adalah produsen dan konsumen


(output dan input), sehingga komponen tersebut dapat divisualisasikan sebagai kotak hitam (black box)
dengan pin pada sisi input dan output-nya.
Ketika Anda menghubungkan pin (port), Anda mengarahkan output satu program ke input program lain.

Komponen telah dikompilasi sebelumnya untuk Anda dengan menggunakan alat bahasa pemrograman
visual, sehingga mereka siap untuk dijalankan.

Benar, Anda dapat menetapkan konsumen (input) dan produsen (output) mereka dengan menghubungkan
mereka.

Itulah mengapa, hal tersebut disebut dengan black box (kotak hitam), karena itu adalah program yang
tidak dapat Anda ubah (kecuali jika Anda mendapatkan kode sumbernya).

Komponen-komponen tersebut dirancang untuk dihubungkan dengan yang lain.

Dalam beberapa kasus, komponen itu juga dapat berjalan sendiri, tetapi biasanya mereka harus terhubung
untuk dapat melakukan fungsi dan pekerjaan lengkapnya.

Pada dasarnya, ada 3 (tiga) jenis komponen dalam visual programming, mereka adalah:

1. Source; Menghasilkan output (yang memerlukan pemrosesan atau tampilan lebih lanjut).


2. Process; Ini merupakan proses menerima input, kemudian memprosesnya, lalu
meneruskannya ke pemrosesan atau tampilan lebih lanjut.
3. Sink; Komponen ini menerima input, menampilkan, atau menyimpannya, dan tidak
menyebarkannya kepada yang lainnya atau siapa pun.
Konstruksi aliran data lengkap tipikalnya berisi chain atau rantai source–process–process–sink.

Salah satu sistem aliran data yang paling terkenal adalah Shell Unix, dimana command (perintah) CLI
adalah komponennya.

Yup! Mereka telah dikompilasi sebelumnya, Anda cukup menentukan rantai dengan
meletakkan "|" diantara mereka.

Selain itu, sebagian besar perintah “source atau sumber” dapat digunakan secara stand-alone, seperti ls,
dan sebagian besar komponen “sink” dapat menerima masukan dari file yang didefinisikan sebagai
argumennya.

Manfaat Menggunakan Visual Programming

Kemudian, apa saja keuntungan atau manfaat dalam menggunakan bahasa pemrograman visual?
Yup! Seperti disebutkan di atas, pemrograman visual atau visual programming sangat berguna bagi
mereka yang tidak memiliki keahlian khusus atau pendidikan tradisional dalam pengkodean berbasis teks
dan pengembangan perangkat lunak atau tidak memiliki akses ke sumber daya ini.

Pemrograman atau visual programming juga dapat digunakan untuk mengurangi penghalang atau kendala
untuk masuk ke software development (baca pengertian software development disini), dimana hal ini
menjadikannya sebagai environment atau lingkungan yang bagus untuk membuat anak-anak, siswa, dan
orang lain yang belum pernah memiliki pengalaman pengkodean dapat terbiasa dengan disiplin ini.

Beberapa bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) dirancang khusus


untuk tujuan ini, sebagai contoh misalnya seperti bahasa Scratch, yang merupakan lingkungan
pengembangan dan alat pembelajaran online populer yang dikembangkan oleh MIT Media Lab.

Situs web Scratch membuat aksesibilitas dan kemudahan penggunaannya sangat jelas, mereka
menyatakan bahwa bahasa pemrograman visual tersebut dirancang khusus untuk usia 8 hingga 16, tetapi
digunakan oleh orang-orang dari segala usia.

Di luar aspek intelektual dan pendidikannya, pengkodean visual menawarkan manfaat penting lainnya.

Hal ini memungkinkan pengembangan terjadi dengan cepat dan bagi developer (pengembang), mereka
dapat menguji berbagai ide baru dengan cepat berkat kemudahan penggunaan dan alur presentasi grafis
yang mudah dilacak.

Memang, hal ini tidak sering terjadi pada bahasa pemrograman berbasis teks, di mana pengembang
membutuhkan kefasihan yang tinggi dalam bahasa pemrograman atau sintaksis tertentu dan pengkodean,
kompilasi dan debugging (selengkapnya tentang pengertian debugging disini) untuk mengevaluasi
berbagai ide dan pendekatan.

Contoh Bahasa atau Visual Programming Language (VPL)

Dalam membahas mengenai apa itu arti pemrograman visual, pastinya hal tersebut tidak terlepas dari apa
saja contoh bahasanya bukan?

Bahasa atau lingkungan pemrograman (programming environment) jenis visual ini adalah di mana
program direpresentasikan dan dimanipulasi secara grafis daripada sebagai teks.

Adapun metafora visual umumnya yaitu merepresentasikan pernyataan (statement) dan struktur kontrol
sebagai blok grafik yang dapat disusun untuk membentuk program dan ini memungkinkan pemrograman
tanpa harus berurusan dengan sintaks tekstual.

Adapun contoh bahasa pemrograman visual atau Visual Programming Language (VPL) yang


populer meliputi:
 Alice
 GameMaker
 Kodu
 Lego Mindstorms
 MIT App Inventor
 Scratch (Build Your Own Blocks and Snap).
Bahasa pemrograman visual tidak boleh bingung dengan bahasa pemrograman untuk membuat visualisasi
atau program dengan antarmuka pengguna, misalnya, Processing atau Visual Basic.

Perbedaan Visual Programming dengan Pemrograman Textual (Tekstual)

Kemudian, apa yang membedakan antara visual programming dengan textual (tekstual)?

Sebelumnya, khusus bagi kalian semua yang sedang membaca postingan Kami disini dan kebetulan
sedang mencari-cari perbedaannya dengan pemrograman tradisional atau tekstual, maka dapat Kami
katakan bahwa kalian berada di tempat yang tepat.

Mengapa? Tentu saja karena disini Kami juga akan menjelaskannya!

Oke, Pemrograman visual memungkinkan Anda berhenti mengkhawatirkan kesalahan sintaks karena
tidak ada sintaks atau kata-kata tertulis, hanya blok.

Sebagian besar bahasa pemrograman visual menyediakan sumber yang terdokumentasi dengan baik untuk
membantu Anda memahami blok dan kode yang dapat diganti untuk setiap blok.

Hal ini tentunya dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang baik tentang pengkodean
semantik saat Anda menerapkan kode untuk proyek Anda.

Nah, Textual Programming Language (TPL) adalah bisa dikatakan sebagai kebalikannya.

Ya, sebelumnya, perlu Kami ingatkan bahwa bahasa pemrograman apa pun terdiri dari elemen yang
disebut sintaksis (syntax) dan semantik (semantic).

Sintaks atau syntax adalah cara perintah ditulis untuk bahasa pemrograman.

Karena bahasa pemrograman yang lebih baru semakin maju, mereka biasanya memiliki sintaks yang lebih
dekat dengan bahasa alami daripada perintah komputer yang tidak dapat dijelaskan.

Dengan kata lain, semantik atau semantic adalah bahasa yang digunakan programmer untuk menulis
perintah.

Semantic (semantik) ini menggambarkan bagaimana kode tersebut dapat menjadi logis atau masuk akal.
Kode dapat ditulis tanpa kesalahan sintaks, tetapi dengan adanya kesalahan semantik, bisa berarti kode
tidak berfungsi atau mungkin tidak login untuk meletakkan baris kode tertentu setelah satu sama lainnya.

Hal yang Sering Disalah Artikan dalam Memahami Pemrograman Visual

Terlepas daripada penjelasan Kami di atas, ada hal penting lainnya yang sering disalah artikan ketika
datang dalam memahami visual programming.

Perlu Kami tekankan pada kalian semua untuk tidak pernah mencampur bahasa seperti Visual Basic dan
Visual C++ atau C#.

Dalam pengertian ini, visual programming dengan bahasa-bahasa tersebut di atas sama seperti bahasa
tekstual biasa yang membantu pengguna membangun aplikasi visual.

Jika ingin belajar pemrograman visual, banyak platform yang dapat kalian gunakan, sebagai contoh salah
satunya adalah RoboGarden.

Platform ini menggunakan bahasa pemrograman visual Blockly agar dapat dengan mudah dipahami
sebelum beralih ke pemrograman tekstual.

Kesimpulan

Baiklah, Kami pikir sudah cukup jelas untuk sekarang.

Jadi, berdasarkan penjelasan dan pembahasan tentang Pengertian Visual Programming, Apa itu
Pemrograman Visual? Sejarah, Tujuan dan Fungsi, Cara Kerja, Manfaat, Contoh serta Perbedaannya
dengan Textual di atas, dapat kita simpulkan bahwa pemrograman atau visual programming adalah
jenis cara melakukan coding dengan menggunakan dan berdasarkan tampilan visualnya alih-alih
secara textual (tekstual).

Dengan pemrograman visual, elemen-elemen bahasa pemrograman disediakan dalam bentuk blok
bangunan grafis.

Itulah mengapa pendekatan ini disebut juga dengan pemrograman grafis (graphic programming).

Berdasarkan tampilan dan label elemen tersebut, Anda dapat mengetahui task atau tugas mana dalam
pemrograman yang dapat diselesaikan dengan menggunakan komponen yang mana.

Seringkali, tampilan Visual Programming Language (VPL) dapat membantu memberikan titik referensi


dan menghindari struktur yang sangat kompleks atau abstraksi yang hebat.
Pada bahasa pemrograman visual, programmer dapat menggunakan banyak elemen program yang telah
dibuat sebelumnya.

Ini dapat mencakup teks dan gambar, diatur secara logis, dan diubah dalam penampilan atau ekspresinya.

Seperti elemen kontrol yang memungkinkan tindakan untuk dimasukkan, dan itu bergantung pada kondisi
yang ada.

Operator mengizinkan koneksi dan perhitungan matematis, sedangkan variabel atau tautannya juga dapat
disisipkan, dihapus atau diubah.

Elemen programmer dirancang agar sesuai seperti potongan puzzle.

Jika elemen tidak secara logis cocok satu sama lain, ini biasanya akan dideteksi oleh editor dan
ditunjukkan menggunakan warna tertentu dan terkadang bahkan menggunakan suara.

Unsur-unsur pemrograman biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok yang memiliki kode warna.

Dimana hal ini membuatnya lebih mudah untuk memilih elemen yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai