Anda di halaman 1dari 14

Buatlah data - data kepegawaian dengan format sebagai berikut :

1. Pada Cell C4 status kepegawaian


2. Pada Cell C5 divisi
3. Pada Cell D5 Jabatan
4. Pada Cell E5 keterangan
5. Pada Cell F4 penghasilan pegawai
6. Pada Cell F5 gaji pokok/remunerasi
7. Pada Cell G5 Tunjangan
8. Pada Cell G6 Transport
9. Pada Cell H6 Makan
10.Pada Cell I5 Honorarium
11.Pada Cell J5 Honorarium
12.Pada Cell J6 Premi JKK
13.Pada Cell K6 Premi JKM
14.Pada Cell L6 Premi JHT
15.Pada Cell M4 Penghasilan bruto
16.Pada Cell N4 Pengurangan Penghasilan
17.Pada Cell N5 iuran pensiun
18.Pada Cell O5 PTKP
19.Pada Cell O6 Kode status
20.Pada Cell P6 Nilai PTKP
21.Pada Cell Q5 PPH 21
22.Pada Cell R5 Cicilan Pinjaman
23.Pada Cell S6 KPR
24.Pada Cell T6 Leasing
25.Pada Cell U4 Penghasilan diterima
KETERANGAN :

Mengisi kolom -kolom yang masih kosong dengan fungsi - fungsi pengolah angka yang disediakan Microsoft Excel
1. Mengisi kolom divisi, jabatan dan ketarangan pegawai
Divisi merupakan posisi pekerjaan pegawai yang biasanya sudah tercantum pada Nomer Induk Pegawai
Hal tersebut sudah dijelaskan pada penjelasan sumber data, yaitu :

Mis NIP :101A-001


10 = Keterangan pegawai 10= Pegawai Tetap
20=Honorer

1 = Jabatan 1= Direktur
2=Manager
3=Staff

A = Divisi Kepegawaian A=Finance dan Accounting


P=Bisnis dan Operational
S=GA & HRD

001= No Urut Kepegawaian 001 s/d seterusnya

Pertama, isi kolom divisi dimana penerapan rumus pada kolom divsi antara lain :
A=Finance dan Accounting
P=Bisnis dan Operational
S=GA & HRD

Ambil setiap Huruf A,P atau S pada setiap Nomer Induk Pegawai. Contoh nomer induk pegawai
Taufiqurahman yaitu 101A-00.
Dapat disimpulkan bahwa huruf A pada Nomer Induk Pegawai berada di tengah - tengah teks sehingga fungsi teks
yang digunakan adalah MID,yaitu mengambil karakter mulai dari sisi kiri ke tengah sebanyak 4 huruf (sehingga posisi
awal adalah 4 dan banyaknya karakter yang menjadi acuan 1 sehingga formula yang terbentuk adalah :

Kedua untuk mengisi kolom jabatan, dimana penerapan rumus pada kolom jabatan antara lain :
jika angka di tengah -tengah NIP

1= Direktur
2=Manager
3=Staff

Ambil angka 1,2,3 pada setiap Nomer Induk Pegawai. Contoh nomer induk pegawai
Taufiqurahman yaitu 101A-00.
Dapat disimpulkan bahwa angka 1 pada nomer Induk Pegawai berada di tengah - tengah teks. Oleh karena itu, fungsi
teks yang digunakan adalah MID, yaitu mengambil karakter mulai dari sisi kiri ke tengah sebanyak 3 huruf (sehingga
posisi awal adalah 3 dan banyaknya karakter yang menjadi acuan hanya 1 sehingga formula yang terbentuk adalah ;

Ketiga mengisi kolom keterangan, dimana penerapan rumus pada kolom keterangan antara lain :
jika angka disebelah kiri NIP
10= Pegawai Tetap
20=Honorer

Dapat disimpulkan bahwa angka 10 pada nomer induk pegawai berada di sisi kiri sehingga fungsi teks yang digunakan
adalah LEFT, yaitu karakter sebelah kiri dan banyaknya karakter yang menjadi acuan hanya 2 sehingga menjadi

2. Mengisi kolom gaji pokok

DAFTAR GAJI POKOK


Untuk tenaga honorer
KATEGORI FORMAT
diberikan nilai remunasi
DIREKTUR Rp.15.000.000 sebesar Rp 1.500.000/bln
MANAGER Rp.8.000.000
STAFF Rp. 3.500.000

Fungsi logika IF
adalah fungsi logika untuk memilih satu dari dua nilai berdasarkan pengujian logika
Jika 101 maka gaji pokoknya adalah 15.000.000
Jika 102 maka gaji pokoknya adalah 8.000.000
Jika 103 maka gaji pokoknya adalah 3.500.000
Jika 203 maka remunasi 1.500.000

Dapat disimpulkan angka 101 pada nomer induk pegawai berada di sisi kiri sehingga fungsi teks yang digunakan
adalah LEFT, yaitu mengambil karakter sebelah kiri dan banyaknya karakter yang menjadi acuan hanya 3 sehingga
formula yang terbentuk adalah =LEFT(NIP,jumlah karakter(3))dan dipadukan dengan IF menjadi :

3. Mengisi kolom tunjangan dan honorarium

DAFTAR TUNJANGAN PEGAWAI

JENIS JUMLAH
TAMBAHAN
Honorarium 50.000/hari
Transport 30.000/hari
Makan 20.000/hari

setelah membuat daftar kehadiran pegawai fungsi yang digunakan yaitu fungsi COUNTIF dimana fungsi ini merupa
kan fungsi statistik yang mencari cell di kawasan range dengan kriteria tertentu.

Fungsi untuk menghitung Tunjangan Transport


.=Kehadiran terhitung x 30.000

Fungsi untuk menghitung Tunjangan makan


.=Kehadiran terhitung x 20.000

Fungsi untuk menghitung Honorarium


.=Kehadiran terhitung x 50000

4. Mengisi kolom premi asuransi


Premi asuransi yang dibayar perusahaan merupakan pemberian jaminan oleh perusahaan kepada pegawawai tetap
sedangkan honorer tidak mendapatkan premi asuransi. Untuk itu perusahaan membuat kebijakan berdasarkan aturan
pihak perusahaan asuransi yaitu :

JENIS-JENIS PREMI
JENIS PREMI Belum Sudah
Menikah Menikah
Jaminan Kesehatan Kerja (JKK) 0,3 % GP 0,5% GP
Jaminan Kecelakaan dan kematian(JKM) 0,3% GP 0,6% GP
Jaminan Hari Tua 0,3 % GP 6,0% GP

Rumus premi asuransi adalah presentase x gaji pokok


contoh Premi Asuransi dari Taufiqurahman

JKK .=Gaji Pokok x 0,5%


.=15.000.000 x 0,5 %
.=75.000/bulan

JKM .=Gaji Pokok x 0,6 %


.=15.000.000 x 0,6%
.=90.000/bulan

JHT .=Gaji Pokok x 6,0 %


.=15.000.000 x 6,0%
.=900.000/bulan

Adanya kriteria status pada keterangan di kolom E menyebabkan perbedaan pengenaan tarif premi asuransi dari setiap
pegawai sehingga dibutuhkan fungsi logika IF yang dikombinasikan dengan fungsi Text LEFT formula yang terbentuk
adalah :

JKK

.=IF(LEFT(data pribadi!E8;1)="K";(daftar gaji!F7*0,5%);IF(LEFT(data pribadi!E8;1)="T";(daftar gaji!F7*0,3%))

JKM

JHT

5. Mengisi kolom penghasilan Bruto Pegawai


Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diberikan perusahaan kepada pegawainya,baik penghasilan yang
diterima atau yang diserahkan ke pihak lain sebagai jaminan. Adapun perhitungannya adalah :

.=Gaji Pokok + Tunjangan + Honorarium + Premi Asuransi

6. Mengisi kolom iuran pensiun


Iuran pensiun adalah jaminan hari tua yang dibayarkan sendiri oleh para pegawai tetap sehingga menjadi pengurang
penghasilan , nominal ini sebenarnya sesuai dengan kebijakan antara perusahaan dengan pihak asuransi. Dalam sumber
data diinformasikan bahwa pegawai tetap membayar 100.000/bulan
Fungsi yang digunakan adalah logika yang diterapkan terhadap keterangan pegawai jika ia merupakan pegawai tetap
maka ia berhak diberikan iuran pensiun, tetapi jika ia merupakan pegawai honorer maka ia tidak diberikan iuran
pensiun

7. Mengisi kolom PTKP(kode status & nilai PTKP)


Didalam UU No 36 tahun 2008 dijelaskan penghasilan tidak kena pajak merupakan pengurangan penghasilan bagi
penerima penghasilan wajib pajak orang pribadi. Ketentuan PTKP yang berlaku pada saat ini adalah :
Wajib Pajak 15,840,000
Kawin 1,320,000
Tanggungan 1,320,000
(mak 3 orang)

untuk mengisi kolom kode status digunakan fungsi LOOKUP &REFERENCE dengan area pencarian pada
kolom Data Pribadi dalam kolom status sehingga dapat dibentuk fungsi sebagai berikut:

Untuk mengisi kolom PTKP yang diberikan maka kolom tersebut menggunakan fungsi logika atau fungsi IF dengan
rumusan fungsi sebagai berikut :

.=IF(O7="TK/0";15840000;IF(O7="K/1";(1320000*2+15840000);IF(O7="K/2";(1320000*3+15840000);(1320000
*4+15840000))))
8. Mengisi Kolom PPh 21
PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan oleh wajib pajak orang pribadi(WPOP)atas pekerjaan, jasa dan kegia
tan yang diberikan oleh si pemberi kerja atau yang biasa dikenal dengan pajak yang dipotong atas gaji yang diberikan
kepada pegawai.
PPh 21 memiliki karakteristik yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum memotong penghasilan karyawannya
karena perbedaan status penerima penghasilan memiliki perlakuan yang berbeda atas dasar pengenaan pajaknya
misalnya pegawai tetap dan pegawai tidak tetap memiliki perbedaan pengurangan dalam menentukan penghasilan netto
yang akhirnya dikurangi PTKP yang menjadi dasar penghitungan pajak.berikut perhitungan pajak berdasarkan UU :

PERHITUNGAN PAJAK

STATUS PERHITUNGAN
Pegawai Tetap penghasilan Bruto-Bijab-iuran pensiun-PTKP x Tarif pasal 17a
Pegawai Tidak Tetap Penghasilan Bruto-PTKP x tarif Pasal 17a
Pekerja lepas PenghasilanBruto-PTKP(Jika berkesinambungan x Tarif Pasal 17a)
Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17a(Jika tidak Berkesinambungan)
Pensiun/Pesangon Pensiunan dibayar berkala=Penghasilan Bruto- Biaya Pensiun-PTKP
x Tarif pasal 17
Pensiun yang dibayar sekaligus=Penghasilan Bruto x Tarif khusus
Honor yang diterima PNS/ Penghasilan bruto x Tarif pada PP. No 80 Tahun 2011 yaitu :
Pejabat Negara Gol I s.d II 0 %
Gol III 5 %

Dalam peraturan menteri keuangan No 250/PMK.03/2008,besarnya biaya jabatan atau pensiun yang dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto pegawai tetap atau pensiun yaitu :
Biaya Jabatan 5 % x Penghasilan Bruto (maks 6.000.000/th atau 500.000/bln)
Biaya Pensiun 5 % x Penghasilan Bruto(maks 2.400.000/th atau 200.000/bln)

Penghasilan bruto adalah penghasilan seluruh pegawai yang diterima dari pemberi kerja, kecuali jaminan hari tua yang
dibayarkan oleh perusahaan karena merupakan non objek pajak (penghasilan yang tidak dikenakan pajak). Hasilnya
fungsi yang terbentuk untuk penghasilan bruto adalah penghasilan Bruto dikurangi JHT.Oleh karena PTKP adalah
Penghasilan Bruto yang bersifat penghasilan rutin harus dikali 12 bulan. Pengurangan penghasilan untuk pegawai tetap
adalah(Bijab(5% x penghasilan bruto)+iuran pensiun+PTKP)

Pengurangan penghasilan untuk pegawai tidak tetap adalah(PTKP) Tarif pasal 17a adalah :
0 s/d 50,000,000 5%
50,000,000 s/d 250,000,000 15%
250,000,000 s/d 500,000,000 25%
>500.000.000 30%

Dari penjelasan diatas,dapat ditarik kesimpulan untuk menghitung pajak penghasilan pasal 21(PPh21) maka harus dibentuk
fungsi penghasilan kena pajak, yaitu PKP

PKP Pegawai Tetap

.=(Penghasilan Bruto-JHT)-(Bijab/5% x PB+Iuran Pensiun +PTKP)

PKP Pegawai Tidak Tetap

.=(Penghasilan Bruto-JHT)-(PTKP)

Setelah kolom PKP terbentuk sekarang kita akan mengisi kolom Pph 21 dengan tarif pasal 17a. Untuk membuat fungsi
yang tepat menggunakan logika IF karena kita memiliki 4 jenis fungsi yang sudah dibahas sebelumnya maka kita akan
membentuk logika sebagai berikut :
0 - 50 juta .=(PKP x 5%)
50 -250 juta .=(PKP x 15%-5.000.000)
250 -500 juta .=(PKP x 25%- 30.000.000)
.>500 juta .=(PKP x 30%-55.000.000)

.=IF(Q7<50000000;(Q7*5%);IF(Q7<250000000;((Q7*15%)-50000000);IF(Q7<50000000;((Q7*25%)-30000000);
IF(Q7>50000000;((Q7*30%)-55000000)))))/12

9. Mengisi kolom cicilan pinjaman


cicilan pinjaman merupakan besarnya bunga yang harus ditambahkan kedalam jumlah angsuran pokok sehingga perlu
adanya perhitungan bunga pinjaman terlebih dahulu, ada beberapa cara dalam perhitungan bunga pinjaman yaitu
a. bunga flat

TABEL PINJAMAN

Pinjaman Koperasi Pinjaman KPR Pinjaman Leasing


Bunga biasa 12%/tahun Bunga Anuitas 11,5%/tahun Bunga biasa 14%/tahun

misal :
Pinjaman Koperasi .= 5.000.000
Bunga .=12%/tahun
Angsuran .=Tanggal Jatuh tempo-tanggal Pinjaman,maka
1/1/2012-1/1/2010 =2 tahun
Cicilan .=(5.000.000/2/12)+(5.000.000*12%/12)=258.333.33

.=(Jumlah Pinjaman/(Jatuh tempo-tgl Pinjam)/12Bulan)+(Jumlah Pinjaman*Suku Bunga/12 Bulan)

.='dft pin'!B4/(DAYS360('dft pin'!C4;'dft pin'!D4)/360)/12+('dft pin'!B4*12%/12)

b. Bunga Anuitas
Menghitung bunga anuitas sedikit lebih sulit karena suku bunga yang dihasilkan berdasarkan pencegahan resiko ke tahun
mendatang sehingga biasanya suku bunga ini digunakan untuk utang yang berjangka waktu panjang masa pinjamnannya, contoh
KPR dan leasing, tetapi dengan program pengolah angka/spreadskeet, kamu dapat menggunakan fungsi financial berupa PMT
untuk menghitung angsuran atas bunga anuitas. Rumus yang terbentuk adalah :

.=PMT(RATE,NPER,PV)

RATE .=Suku Bunga


NPER .=Lama Pinjaman(dalam bulan)
PV .=Plafon peminjaman
Tanda minus pada PMT agar hasilnya menjadi positif

contoh pinjaman pegawai bernama Dewi Syaraswati yang meminjam uang untuk KPR dengan rincian sebagai berikut :
Plafon .=84.000.000
Suku Bunga .=11,5%
Lama Pinjaman .=Jatuh Tempo-Tgl Pinjam (10 tahun)
Rumus yang terbentuk di Microsoft Excel adalah :

.=-PMT(11,5%/12;(DAYS360('dft pin'!F7;'dft pin'!G7)/30);'dft pin'!E7)

Begitu juga dengan Pinjaman Leasing oleh pegawai bernama Fatimah. Rumus yang terbentuk adalah

.=-PMT(14%/12;(DAYS360('dft pin'!I4;'dft pin'!J4)/30);'dft pin'!H4)

10.Mengisi Kolom Penghasilan Diterima


Penghasilan yang diterima adalah penghasilan yang benar-benar sudah bersih dari pemotongan apapun yang dilakukan oleh
perusahaan kepada pegawainya. Untuk itu perhitungan penghasilan bersih adalah :
.=Penghasilan Bruto-Pengurang penghasilan
.=Penghasilan Bruto-iuran pensiun-PPh21 dan cicilan(sedangkan PTKP hanya digunakan sebagai syarat penghitungan PPh21
saja sehingga dapat dibentuk formula sebagai berikut :

.=M7-N7-R7-S7-T7-U7
DATA PRIBADI KARYAWAN
PT ANA MOTORIZED INDONESIA
Jl Raya Bogor KM28 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur

DATA PRIBADI
NIP NAMA PEGAWAI
Pendidikan Tanggal Lahir Status Alamat

101L-001 Taufiqurahman S2- Magister Administrasi 17 Desember 1963 K/3 Marga Ayu,Bekasi Timur
101P-002 Fatimah S2- Manajemen 01 Januari 1970 TK/0 Tanjung Priok,Jakarta Utara
101L-003 Yayat Taryat S2- Magister Economic 10 Oktober 1960 K/3 Ceger,Jakarta Timur
102P-007 Dewi Syaraswati S1-Akutansi 30 Maret 1984 TK/0 Pancoran Mas, Depok
102L-008 Handoko S1-Pemasaran 21 Desember 1982 K/2 Kebayoran Lama,Jakarta Selatan
103L-009 Ocsanti S1-Akutansi 14 November 1982 TK/0 Serpong,Tangerang
103P-010 Emmy Rahma S1-Akutansi 01 Oktober 1985 TK/0 Cimanggis,Depok
203L-011 Rommy Sukma S1-Pemasaran 03 Maret 1980 K/1 Ciracas,Jakarta Timur
203L-012 Natalia Serena S1-Sekertaris 10 Oktober 1980 TK/0 Mekarsari,Cileungsi
DAFTAR KEHADIRAN PEGAWAI TETAP DAN HONORER
PT ANA MOTORIZED INDONESIA
Jl Raya Bogor KM28 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur
Dec-17 REKAPITULASI KEHADIRAN Kehadiran
NIP NAMA PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 H i a L Terhitung
101A-001 Taufiqurahman H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H L H
101P-003 Fatimah H H a a H H H H H H H a H H H H H H H H H
101S-002 Yayat Taryat H H H H a H L H H H H H H a H H H H H a H H
102A-004 Dewi Syaraswati H a H H H H H H H H H H H H H H L H H H H H
102P-006 Handoko H H a H H H H H H H H L H H H H H H H H H L H
103S-005 Ocsanti H H H H H H H a H H H H H H H H H H H H H
103A-007 Emmy Rahma H H H H H H L H a H H H L H H H H H L H H H H L H
203P-009 Rommy Sukma H H H H H H L H H H H H L H H H H H L H H a H L H
203S-008 Natalia Serena H H H H H H L H H H H H L H H H H i i i H H H L H
DAFTAR PINJAMAN
Pinjaman Koperasi Pinjaman KPR Pinjaman Leasing
Nama Pegawai
Plafon Tgl Pinjaman Jatuh Tempo Plafon Tgl Pinjaman Jatuh Tempo Plafon Tgl Pinjaman Jatuh Tempo
Taufiqurahman 5,000,000 1/1/2010 01/01/2015 6/20/2008 2/15/2009
Fatimah 10,000,000 10/20/2010 6/20/2008 75,000,000 2/15/2009
Yayat Taryat 1,000,000 2/12/2011 6/20/2008 100,000,000 2/15/2009
Dewi Syaraswati 3,000,000 2/1/2011 84,000,000 6/20/2008 2/15/2009
Handoko 3,000,000 2/12/2011 150,000,000 6/20/2008 15,000,000 2/15/2009
Ocsanti 2/12/2011 95,000,000 6/20/2008 2/15/2009
Emmy Rahma 5,000,000 2/12/2011 6/20/2008 2/15/2009
Rommy Sukma 5,000,000 12/11/2010 6/20/2008 12,000,000 2/15/2009
Natalia Serena 1,000,000 12/30/2011 6/20/2008 2/15/2009

Pinjaman koperasi : 5 tahun


Pinjaman KPR :10 tahun
Pinjaman Leasing : 1 tahun
STATUS KEPEGAWAIAN
NIP NAMA PEGAWAI
DIVISI JABATAN KETERANGAN

101A-001 Taufiqurahman
101P-003 Fatimah
1015-002 Yayat Taryat
102A-004 Dewi Syaraswati
102P-006 Handoko
102S-005 Ocsanti
203A-007 Emmy Rahma
203P-009 Rommy Sukma
203S-008 Natalia Serena
DAFTAR PENGGAJIAN PEGAWAI TETAP DAN HONO
PT ANA MOTORIZED INDONESIA
Jl Raya Bogor KM28 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur
PENGHASILAN PEGAWAI
GAJI POKOK TUNJANGAN PREMI ASURANSI
REMUNERASI HONORARIUM
PREMI JKK
TRANSPORT MAKAN

0 0
AWAI TETAP DAN HONORER
RIZED INDONESIA
yon Pasar Rebo Jakarta Timur
PENGURANGAN PENGHASILAN
PREMI ASURANSI PENGHASILAN IURAN PTKP
BRUTO PENSIUN PKP
PREMI JKM PREMI JHT KODE STATUS NILAI PTKP
NGAN PENGHASILAN
CICILAN PINJAMAN PENGHASILAN
PPH21 DITERIMA
KOPERASI KPR LEASING

Anda mungkin juga menyukai