Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMABAGA

Elemen Capaian Pembelajaran


Etika profesi di bidang akuntansi dan Pada akhir fase E peserta didik mampu
keuangan Lembaga melakukan identifikasi pedoman, prosedur
dan aturan yang berkaitan dengan industri
jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada
dalam industri jasa keuangan, meng
identifikasi etika profesi dalam bidang
akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan
pekerjaan, mengidentifikasi kompetensi
personal dalam bidang akuntansi dan
keuangan lembaga.

Materi
Industri Jasa keuangan
A. Hakikat Industri
1. Pengertian Industri
Industri adalah elemen penting dari sebuah proses menghasilkan sesuatu. Sisi produksi
dari sebuah aktifitas bisnis biasanya disebut dengan industri . Menurut I Made Sandy
(1985:148) industry adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau
bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang
tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin dengan mutu setinggi-tingginya .
secara sederhana industry adalah aktifitas bisnis yang berhubungan dengan peningkatan,
produksi, proses atau pembuatan sebuah produk.
2. Jenis- jenis Industri
Industri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini :
a. Jenis Industri Berdasarkan Bahan Baku
1) Jenis Industri Ektraktif . contohnya : industry hasil pertanian, industri hasil
perikanan, dan industri hasil kehutanan.
2) Jenis industri non-ekstraktif yaitu industry yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil
industry lain. Contohnya : industry kayu lapis, industry kain dll.
3) Jenis industry fasilitatif ( industri tersier), kegiatan industrinya adalah menjual jasa
layanan kepada orang lain.
b. Jenis Industri Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan
1) Industri Primer, yaitu industry yang menghasilkan barang atau benda yang tidak
perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya industry anyaman, industry konveksi,
industry makanan dan minuman.
2) Industri sekunder, yaitu industry yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau
digunakan.contohnya : industri pemintalan benang, industry baja, industry teksil.
3) Industri tersier, yaitu industry yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang
dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung,
melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan
masyarakat.
Contohnya : industry angkutan, industry jasa keuangan, industry perdagangan, dan
industry pariwisata.

B. Mengenal Industri Jasa Keuangan


Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya menghasilkan produk yang tidak
berwujud (jasa) dengan maksud mendapatkan keuntungan.

1. Pengertian industri jasa


Industri jasa dijalankan oleh perusahaan –perusahaan yang bergerak dibidang jasa.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dengan kata lain perusahaan jasa menjual “barang” tidak berwujud.
Philip Kotler mengatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terikat dan bisa juga
tidak terikat pada suatu produk fisik.
Adrian Payne mengatakan bahwa perusahaan jasa merupakan aktifitas ekonomi yang
mempunyai sejumlah elemen ( nilai atau manfaat ) intangible yang berkaitan denganya,
yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik,
tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Dizaman modern seperti sekarang ini, sector jasa memainkan peranan penting dalam
perkembangan sebuah Negara. Industry jasa merupakan industry yang menyediakan
pelayanan jasa kepada yang membutuhkan, antara lain meliputi keuangan, asuransi,
perdagangan, transfortasi, pemerintahan, pariwisata, pendidikan, hiburan, kesehatan.
2. Pengertian Industri jasa Keuangan
Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa yang
disediakan oleh industry keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk merujuk pada
organisasi yang menagani pengelolaan dana. Perbankan, bank investasi, perusahaan
asuransi, perusahaan kartu kredit, perusahaan pembiayaan konsumen dan sekuritas adalah
contoh-contoh perusahaan dalam industry ini yang menyediakan berbagai jasa yang
terkait dengan uang dan investasi. Jasa keunagan adalah industry dengan pendapatan
terbesar didunia.
Menurut DFID (Departemen For Internatioanl Developmen) sektor keuangan adalah
seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal di dalam perekonomian
yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dalam pengertian yang lebih luas, industry jasa
keuangan meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa saham (stock Exchange),
asuransi, lembaga keuangan mikro, dan pemberi pinjaman ( money Lender).
Di Indonesia, terdapat lembaga khusus yang bertugas mengatur kegiatan ekonomi di
industry jasa keuangan ini, lembaga tersebut dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Otoritas Jasa Keunagan (OJK) merupakan lembaga negara yang didirikan dengan
didasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Ototitas Jasa Keuangan. OJK memiliki
fungsi mengatur dan mengawasi seluruh jasa kegiatan jasa keuangan di Indonesia. Dalam
menjalankanfungsi dan tugasnya, OJK adalah badan yang indenpenden bebas intervensi
pihak lain. OJK memiliki wewenang, mengatur, mengawasi, memeriksa dan menyidik
perkara jasa keuangan. OJK menggantikan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam LK)
3. Ciri-ciri Entitas dalam Sektor Industri Jasa Keuangan
Ciri-ciri entitas dalam sektor industri jasa keuangan antara laian adalah :
 Tidak memproduksi suatu barang
 Tidak memiliki persediaan bahan baku
 Aktivitasnya lebih kearah investasi
 Mayoritas pengeluaran untuk membayar pegawai
 Memiliki sumber permodalan yang mayoritas dari modal sendiri atau investasi yang
tidak memiliki bunga tinggi.
 Aktiva pada neracanya mayoritas terdiri atas piutang, kas dan asset tetap

C. Entitas Dalam Sektor Industri Jasa Keuangan


Entitas dalam sektor industri jasa keuangan adalah lembaga keuangan. Lembaga
keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi
nasabah atau masyarakat.. Lembaga keuangan memiliki fungsi utama sebagai lembaga yang
dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang
menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan bukan bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Bank Sentral
b. Bank Umum
c. BPR
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Pasar modal
b. Pasar uang dan palas
c. Koperasi simpan pinjam
d. Pegadaian
e. Leasing
f. Asuransi
g. Anjak piutang
h. Modal ventura
i. Dana pension

Etika Profesi
Profesi dalam Bidang Akuntansi
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga
sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien
atau
objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari
klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat
sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
Bisnis Sebagai Profesi
Bisnis adalah suatu lembaga atau wadah, tempat didalamnya berkumpul banyak orang dari
berbagai latar belakang pendidikan dan latihan untuk bekerjasama dalam menjalankan aktivitas
produktif dalam rangka memberikan manfaat ekonomi (pendapatan / keuntungan) bagi semua
pelaku bisnis yang berkepentingan (stakeholders)
Tabel 3.1
Perbedaan Pekerjaan Biasa dan Profesi
Pekerjaan biasa Profesi
A. Mempunyai dampak yang terbatas kepada masyarakat
B. Orang yang hanya menjalankan pekerjaan biasa tidak dituntut untuk mempunyai kualifikasi
ilmu dan keterampilan yang tinggi serta tidak
(atau hanya sedikit) memerlukan komitmen moral.
Contoh : petugas fotocopy, office boy, tukang parkir.
2. Mempunyai dampak yang luar luas kepada masyarakat
3. Orang yang menggeluti profesi tersebut dituntut untuk mempunyai
kualifikasi ilmu dan keterampilan yang tinggi serta komitmen moral
yang sangat ketat. Contoh akuntasi konsultan pajak,
notaris, pengacara, sekretaris,banker, apoteker, arsitek, insinyur.

A. Pengertian Etika Profesi dalam Bidang Akuntansi


1. Ringkasan Kode Etik Akuntan Manajemen
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki suatu tanggungjawab untuk:
a. Kompetensi
• Memelihara tingkat kompetensi professional yang layak dengan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
• Menjalankan kewajiban professional dengan mematuhi hukum, peraturan, dan standar
teknis yang relevan
• Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang lengkap dan jelas setelah melakukan analisis
terhadap informasi yang handal dan relevan
b. Kerahasiaan
• Menahan diri untuk membeberkan informasi rahasia yang diperoleh dari menjalankan tugas
sesuai kewenangannya, kecuali diwajibkan secara untuk membeberkannya
• Memberitahu kepada bawahan menyangkut kerahasiaan informasi yang mereka ketahui
dalam menjalankan tugas mereka dan memantau kegiatan mereka untuk memastikan dan
kerahasiaannya
• Menahan diri dari keinginan untuk menggunakan atau terkesan menggunakan informasi
rahasia yang diperoleh dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan tidak etis atau
melawan hokum, baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga
c. Integritas
• Menghindari konflik kepentingan sesungguhnya atau yang tampak dan memberitahu para
pihak dalam hal terjadi konflik kepentingan
• Menahan diri untuk melakukan ikatan dalam setiap aktivitas yang dapat menimbulkan
prasangka menyangkut kemampuannya menjalankan kewajban secara etis
• Menolak setiap pemberian, kemurahan hati, dan pelayanan yang dapat mempengaruhi atau
tampaknya mempengaruhi tindakan mereka
• Menahan diri secara aktif maupun pasif dari tindakan ysng menyimpang terhadap
pencapaian tujuan etis dan legitimasi organisasi
• Menungkapkan dan mengkomunikasikan keterbatasan professional atau kendala lainnya
yang akan menghambat penilaian yang bertanggungjawab atau kinerja yang sukses atas
suatu kejadian
• Mengkomunikasikan informasi tidak menyenangkan dan menyenangkan serta pendapat dan
penilaian yang professional
• Menahan diri dari suatu ikatan atau suatu dukungan aktivitas yang dapat mendiskreditkan
profesi
d. Objektivitas
• Mengkomunikasikan semua informasi secara adil dan objektif
• Mengungkapkan semua informasi relevan sepenuhnya yang diperkirakan dapat
mempengaruhi pemahaman pihak pengguna atas laporan, komentar dan rekomendasi yang
disampaikan
e. Resolusi atas konflik etis
Jika menghadapi isu etika yang signifikan, praktisi akuntansi manajemen dan manajemen
keuangan harus mengikuti kebijakan organisasi yang telah ditentukan dalam memecahkan
konflik tersebut.
2. Kode Etik Keuangan
Association for Investment Management and Research (AIMR)
• Tanggung jawab fundamental
• Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
• Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
• Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan
• Hubungan dan tanggung jawab kepada publik
• Kode Etik Teknologi Informasi
Association for Computing Machinary
Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota yang
mempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari Association for Computing
Machinary. Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai pernyataan tentang
tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti komitmen.
B. Cakupan Etika, Profesi dalam Bidang Akuntansi
1. Empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
a. Kredibilitas
b. Profesionalisme
c. Kualitas jasa
d. Kepercayaan
2. Struktur Kode Etik
a. Prinsip etika
b. Aturan etika
c. Interpretasi aturan etika
d. Tanya jawab etika
A. Pengertian Profesi Akuntan
Akuntan adalah orang yang lulus dari pendidikan strata satu (S1) program Akuntansi dan telah
memperoleh gelar profesi Akuntan melalui pendidikan profesi akuntan yang di selenggarakan
oleh beberapa perguruan tinggi yang telah mendapat izin dari Departemen Pendidikan Nasional
atas rekomendasi dari organisasi profesi Institut Akuntan Indonesia (IAI)
1. Akuntansi Manajemen
Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja pada departemen / bagian akuntansi.
Tugas pokoknya adalah melakukan proses pencatatan transaksi keuangan memelihara catatan
atas semua transaksi keuangan, serta membuat laporan akuntansi secara periodic untuk
disampaikan kepada manajemen organisasi
Laporan keungan terdiri dari dua macam yaitu : laporan keuangan dan laporan akuntansi
manajemen. Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan keuangan terdiri dari neraca (balance sheet)
2. Laporan laba rugi (income statement)
3. Laporan perubahan ekuitas (statement of changes in stockholders equity)
4. Laporan arus kas (cash flow statement)
5. Catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement)
2. Auditor Internal
Auditor internal adalah akuntan yang bertugas dibagian audit internal suatu entitas /
organisasi, dan bertugas mengaudit keuangan (financial audit), audit manajemen / oprasional
(management / operational audit), audit ketaatan (compliance audit), investigasi khusus (special
investigation), dan audit system informasi.
3. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang mempunyai fungsi pokoknya melalui pemeriksaan secara
umum atas laporan keuangan entitas / organisasi sebelum diterbitkan sebagai alat
pertanggungjawaban manajemen dan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan setelah
melakukan prosedur audit.
Akuntan publik kedudukannya independen, sedangkan akuntan manajemen tidak
independen. Akuntan publik diawasi oleh organisasi profesi, Departemen Keuangan Republik
Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB) berdasarkan Sarbanes Oxley Act di Amerika Serikat, dan
institusi lain.
B. Pengertian Profesi Teknisi Akuntansi
Teknisi Akuntansi adalah adalah teknisi yang memiliki kompetensi untuk menjadi tenaga
pelaksana pembukuan pada dunia usaha, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya
Seorang teknisi akuntansi, lebih sering disebut atau akuntansi petugas pembukuan, yang
dipekerjakan oleh perusahaan untuk mencatat memproses dan membuat laporan keuangan.
Teknisi Akuntansi yang professional adalah teknisi akuntansi yang yang sudah memenuhi
standar kopetensi yaitu: Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar
pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesioanl
dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola
pengembangan yang normal untuk anggota.Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui
komitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan
selama kehidupan professional anggota. Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan
kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk diantaranya
pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun
internasional yang relevan. Seorang teknisi akuntansi harus menerapkan suatu program yang
dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang
konsisten dengan standar nasional dan internasional. Teknisi akuntan adalah mereka yang telah
lulus dari pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), program study keahlian akuntansi.
C. Prinsip – Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia
1. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Yang dimaksud dengan prinsip – prinsip atau asas – asas adalah kebenaran yang menjadi
pokok dasar orang berfikir dan bertindak. (W.J.S. Poerwadarmainta, 2007:911).
Ada lima prinsip etika bisnis menurut sonny Kerap (2009:128), yaitu :
a. Prinsip Otonomi
Prinsip Otomatisasi, artinya menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggungjawab.
Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan
tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan,
hasutan, atau kebergantungan kepada pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip Kejujuran, artinya menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah yang
dikatakan, dan apa yang dikerjakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan
kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah
disepakati. Prinsip
kejujuran menjadi prasyarat untuk membangun jaringan bisnis dan kerja tim yang dilandasi oleh
rasa saling percaya dengan semua mitra usaha dan mitra kerja.
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil (fair),
yaitu sikap yang tidak membeda – bedakan dari berbagai aspek, baik aspek ekonomi
(menyangkut distribusi pendapatan), aspek hukum (dalam hal perlakuan yang sama di mata
hokum), maupun aspek lainnya, seperti agama, ras, suku dan jenis kelamin, untuk memperoleh
kesempatan yang sama dalam hal perekrutan karyawan, promosi jabatan, dan pemilihan mitra
usaha.
d. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan, menanamkan kesadaran bahwa berbisnis perlu ditanamkan
prinsip win win solution. Artinya, dalam setiap keputusan tindakan bisnis harus diusahakan agar
semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala
keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap
orang harus dihormati harkat dan martabatnya. Prinsip dari integritas moral adalah “perlakuan
orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan dan jangan dilakukan pada orang lain, dan apa
yang Anda tidak ingin orang perlakukan kepada Anda”.
2. Prinsip – Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia
Ada 8 prinsip etika profesi akuntan yang diatur dalam kode etik IAI dan disahkan pada kongres
IAI VIII tahun 1998, yaitu :
a. Tanggungjawab profesi
b. Kepentingan Publik
c. Integritas
d. Objektivitas
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
f. Kerahasiaan
g. Perilaku Profesional
h. Standar Teknis
D. Prinsip Ikatan Teknisi Akuntansi
1. Pengertian Etika Profesi

Etika profesi adalah cabang dari ilmu etika yang secara kritis dan sistematis merefleksikan
permasalahan moral yang melekat pada suatu profesi. Adapun yang menjadi pokok
permasalahannya. “Apakah perbuatan tenaga profesi itu akan dinilai oleh orang lain lebih baik
atau tidak baik?”.
Untuk menjaga hal tersebut dibuatlah kode etik profesi, seperti kode etik keuangan, kode etik
akuntan, kode etik konsultan pajak, kode etik apoteker, kode etik dokter, kode etik pengacara,
atau kode etik wartawan.
2. Kode Etika Profesi Teknisi Akuntansi
Seorang Teknisi Akuntansi tentu saja harus mematuhi kode etik. Teknisi Akuntansi bekerja
pada Departemen Akuntansi atau sebagai akuntan manajemen, maka harus mematuhi Kode Etik
Akuntansi, secara ringkas, yaitu:
a. Kompetensi, artinya mempunyai sikap, pengetahuan, dan keterampilan professional untuk
bekerja.
b. Kerahasiaan, artinya menjaga kerahasiaan informasi dan tidak menggunakan rahasia yang
diketahuinya untuk kepentingan yang tidak baik
c. Integritas, artinya memiliki rasa memiliki terhadap entitas sehingga selalu menjaga nama baik
entitas atau tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang
diambil
d. Objektivitas, artinya selalu bekerja dengan adil dan objektif
e. Resolusi atas konflik, artinya mengikuti kebijakan entitas dalam memecahkan konflik
Seorang teknisi akuntansi bekerja pada Kantor Akuntan Publik maka harus mematuhi Etika
IAI (Institut Akuntan Indonesia), yaitu :
1.) Tanggung Jawab Profesi
Disini di maksud kan seoarang teknisi akuntansi harus mempunyai rasa tanggung jawab atas
pekerjaannya, dengan memiliki rasa tanggung jawab di harapkan tidak terjadi penyelewengan
dalam bekerja.
2.) Kepentingan Publik
Seorang teknisi Akuntansi harus senantiasa bertindak dalam pelayanan publik, menghormati
kepercayaan publik dan selalu menunjukan profesionalismenya dalam bekerja sebagai salah
satu teknisi akuntansi.
3.) Integritas
Maksudnya integritas yaitu merupakan salah satu kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan standart bagi teknisi akuntansi dalam menguji semua keputusan yang di
ambilnya.
4.) Objektivitas
Merupakan suatu nilai atas jasa yang di berikan oleh teknisi akuntansi. prinsip objektivitas ini
mengharuskan seorang teknisi akuntansi bersifat adil, tidak memihak, jujur, tidak berprasangka
serta bebas dari kepentingan pihak manapun
5.) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesioanal
Maksudnya seorang teknisi akuntansi harus melakukan pekerjaannya dengan penuh kehatihatian,
kompetensi dan ketekunan.
6.) Kerahasiaan
Seorang teknisi akuntansi harus menghormati kerahasiaan informasi yang di perolehnya dan
tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan .
7.) Perilaku Profesional
Seorang teknisi Akuntansi harus konsistn dengan pekerjaannya.
8.) Standar Teknis
Maksudnya di sini seorang teknisi akuntansi harus melakukan jasa profesionalnya sesuai
dengan standart teknis yang relavan
Adapun teknisi akuntansi bekerja di bank, harus mematuhi Kode Etik Bankir, yaitu sebagai
berikut:
a. Patuh dan taat pada ketentuan perundang – undangan yang berlaku
b. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan
banknya
c. Menghindarkan diri dari persaingan tidak sehat
d. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi
e. Menghindari diri dari keterlibatan dalam mengambil keputusan dalam hal terdapat
pertentangan kepentingan
f. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya
g. Memperhitungkan dampak merugikan diri setiap kebijakan yang diterapkan banknya terhadap
keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungan
h. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diiri pribadi maupun keluarga
i. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya

Anda mungkin juga menyukai