Anda di halaman 1dari 83

MODUL AJAR

PRATIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA,


DAGANG DAN MANUFAKTUR (KELAS XI)

PROGRAM KEAHLIAN
AKUNTANSI DAN KEUANGAN KEUANGAN LEMBAGA

DISUSUN OLEH:

NURMAIDIA RAHMI, S.Pd


NIP. 19890501 201212 2 001

SMK NEGERI 1 PAINAN


TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan karunia, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Modul Ajar Konsentrasi Keahlian Akuntansi Elemen Akuntansi Perusahaan Jasa,
Dagang, dan Manufaktur Kelas XI semester III SMK /Fase F dengan baik.

Modul Ajar ini untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum paradigma baru yang
menekankan pada prinsip merdeka berlajar sekaligus pembentukan profil pelajar
pancasila. Penulis berharap Modul Ajar ini dapat membantu memenuhi kebutuhan
guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
berorientasi pada student center.

Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan
Modul Ajar ini. Semoga Modul Ajar ini memberikan manfaat kepada Bapak/ Ibu guru
dan peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran pada elemen Akuntansi
Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur pada Konsentrasi Keahlian Akuntansi.

Painan, Juni 2023

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
A. INFORMASI UMUM 5
A.1 IDENTITAS MODUL 4
A.2 KOMPETENSI AWAL 5
A.3 PROFIL PELAJAR PANCASILA 5
A.4 SARANA PRASARANA 5
A.4.a Sarana 5
A.4.b Prasarana 5
A.5 TARGET PESERTA DIDIK 5
A.6 KETERSEDIAAN MATERI 5
A.7 STRATEGI PEMBELAJARAN 5
B. KOMPONEN INTI 6
B.1 TUJUAN PEMBELAJARAN 6
B.2 PEMAHAMAN BERMAKNA 8

B.3 PERTANYAAN PEMANTIK 8


B.4 PERSIAPAN PEMBELAJARAN 10
B.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 11
B.6 PENGAYAAN 12
B.7 REMEDIAL 13
B.8 REFLEKSI 13
B.8.a Refleksi Guru 13
B.8.b Refleksi Peserta Didik 14
C. LAMPIRAN 15
C.1 BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK 15
C.2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 70
D. PENILAIAN KETERAMPILAN 78
DAFTAR PUSTAKA 83

3
A. Informasi Umum
A.1 Identitas Modul

Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK Negeri 1 Painan


Mata Pelajaran : Akuntansi
Judul Modul : Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan
Manufaktur
Fase / Kelas : F / XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 20 X 45 Menit
Pertemuan : Pertemuan ke 1-20
TP : 2.1 Menerapkan proses pencatatan
transaksi ke dalam jurnal umum
perusahaan jasa
2.2 Menerapkan posting jurnal umum ke
dalam buku besar
2.3 menyusun neraca saldo
2.4 Menganalisis transaksi penyesuaian
2.5 menerapkan posting jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar
2.6 menyusun neraca lajur (worksheet)
2.7 menyusun laporan laba/rugi, laporan
perubahan ekuitas (perubahan modal),
laporan posisi keuangan (neraca),
laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan perusahaan jasa
sesuai SOP
2.8 menyusun jurnal penutup, menerapkan
posting jurnal penutup ke dalam buku
besar, serta menyusun neraca saldo
setelah penutupan

Kata kunci : Perusahaan jasa, perusahaan dagang,


perusahaan manufaktur, akun, bukti
transaksi, jurnal, posting, harga pokok
penjualan, neraca saldo, neraca lajur, jurnal
penyesuaian, laporan keuangan.

4
A.2 Kompetensi Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini yaitu
peserta didik sudah memiliki kemampuan dasar tentang materi persamaan dasar
akuntansi.

A.3 Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis, mandiri dan
kreatif.

A.4 Sarana dan Prasarana


A.4.a. Sarana
Sarana Digital dan Non Digital berupa Buku Paket, e-book, portal
pembelajaran, tautan edukasi di internet, video pembelajaran di internet, Buku
Akuntansi Perusahaan Jasa, Buku Akuntansi Perusahaan Dagang, Buku Akuntansi
Perusahaan Manufaktur

A.4.b Prasarana
1. Perangkat keras (PC, laptop, LCD)
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A.5 Target Peserta Didik


Modul Ajar ini dapat digunakan untuk guru yang mengajar di kelas XI
(sebelas) Konsentrasi Keahlian Akuntansi SMK siswa regular.

A.6 Ketersediaan Materi


Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, atau lainnya)
sehingga menghasilkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik yang membentuk
karakter, terdiri dari:
• Membaca buku dan dokumen transaksi, menuliskan hasilnya secara mandiri
melalui proses daring atau luring
• Mengamati setiap proses tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
• Mengamati langkah proses akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur di youtube dan buku panduan
• Penugasan proyek sederhana secara berkelompok
• Materi disajikan dalam bentuk teks dan gambar

A.7 Strategi Pembelajaran


1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran project-based learning
3. Metode diskusi, tanya jawab, presentasi dan studi kasus

5
B. Kompetensi Inti
B.1 Tujuan Pembelajaran
1. “Fase F”
2. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran
adalah sebagai berikut :
Elemen Capaian Pembelajaran
Akuntansi Perusahaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Jasa, Dagang dan menganalisis dokumen sumber dan dokumen
Manufaktur pendukung pada perusahaan (entitas) untuk
Wajib Pajak orang Pribadi dan Badan baik
yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP) maupun non PKP, menerapkan proses
pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
atau khusus, menerapkan pencatatan
transaksi ke dalam buku pembantu kartu
piutang, kartu utang, dan kartu persediaan
barang dagang, menerapkan posting jurnal
umum atau khusus ke dalam buku besar,
menyusun neraca saldo, menganalisis
transaksi penyesuaian, menerapkan posting
jurnal penyesuaian ke dalam buku besar,
menyusun neraca lajur (worksheet),
menyusun laporan laba/rugi, laporan
perubahan equitas (perubahan modal),
laporan posisi keuangan (neraca), laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan,
menyusun jurnal penutup serta neraca saldo
setelah penutupan.
Khusus untuk perusahaan manufaktur
ditambah kompetensi menghitung harga
pokok pesanan dan harga pokok proses.

6
3. Tujuan Pembelajaran yang ingin Dicapai
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP)
(KKTP)
2.1 Menganalisis dokumen 2.1.1 Menganalisis dokumen sumber dan
sumber dan dokumen dokumen pendukung pada perusahaan
pendukung pada jasa sesuai prosedur.
perusahaan (entitas) 2.1.2 Menjelaskan macam-macam dokumen
Wajib Pajak Orang sumber dan dokumen pendukung pada
Pribadi dan Badan, baik perusahaan jasa dengan kata-kata sendiri
PKP maupun non-PKP 2.1.3 Membuat dokumen sumber dan dokumen
perusahaan jasa. pendukung pada perusahaan jasa sesuai
2.2 Menerapkan proses SOP
pencatatan transaksi ke
2.2.1 Menerapkan proses pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum
dalam jurnal umum pada perusahaan jasa
perusahaan jasa
sesuai prosedur.
2.3 Menerapkan posting
2.3.1 Menerapkan posting jurnal umum ke dalam
jurnal umum ke dalam
akun buku besar pada perusahaan jasa sesuai
buku besar
SOP
2.4 menyusun neraca saldo
2.4.1 Menyusun neraca saldo pada perusahaan jasa
2.5 Menganalisis transaksi
sesuai SOP
penyesuaian
2.5.1 Menganalisis transaksi penyesuaian pada
2.6 menerapkan posting
perusahaan jasa sesuai ketentuan
jurnal penyesuaian ke
2.5.2 Menerapkan proses pencatatan transaksi
dalam buku besar
penyesuaian ke dalam jurnal umum pada
2.7 menyusun neraca lajur
perusahaan jasa sesuai prosedur
(worksheet)
2.6.1 Menerapkan posting jurnal penyesuaian ke
2.8 menyusun laporan
dalam buku besar pada perusahaan jasa
laba/rugi, laporan
sesuai SOP
perubahan ekuitas
2.7.1 Menyusun neraca lajur (worksheet) pada
(perubahan modal),
perusahaan jasa sesuai SOP
laporan posisi keuangan
2.8.1 Menyusun laporan laba/rugi, laporan
(neraca), laporan arus
perubahan equitas (perubahan modal),
kas, dan catatan atas
laporan posisi keuangan (neraca), laporan
laporan keuangan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan,
perusahaan jasa sesuai
pada perusahaan jasa sesuai SOP
SOP
2.9.1 Menyusun jurnal penutup pada perusahaan

7
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP)
(KKTP)
2.9 menyusun jurnal jasa sesuai SOP
penutup, menerapkan 2.9.2 Menerapkan posting jurnal penyesuaian dan
posting jurnal penutup jurnal penutup ke dalam buku besar pada
ke dalam buku besar, perusahaan jasa sesuai SOP
serta menyusun neraca 2.9.3 Menyusun neraca saldo setelah penutupan
saldo setelah penutupan pada perusahaan jasa sesuai SOP

B.2 Pemahaman Bermakna


1. Sumber pencatatan dan analisa bukti transaksi
2. Jurnal umum perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
3. Buku besar perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
4. Neraca saldo perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
5. Jurnal penyesuaian perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
6. Neraca lajur (worksheet) perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
7. Laporan keuangan perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
8. Jurnal penutup perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
9. Neraca saldo setelah penutupan perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
10. Jurnal pembalik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
11. Harga pokok penjualan perusahaan dagang dan manufaktur
12. Persediaan barang dagang perusahaan dagang
13. Biaya produksi perusahaan manufaktur
14. Harga pokok pesanan perusahaan manufaktur
15. Harga pokok proses perusahaan manufaktur

B.3 Pertanyaan Pemantik


1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan jasa, dagang dan manufaktur?
2. Apa saja transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur?
3. Apakah menurut pendapat kalian proses akuntansi pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur itu sama?

8
4. Mengapa setiap terjadi transaksi keuangan harus disertai dengan alat bukti
transaksi?
5. Coba sebutkan bukti transaksi apa saja yang kalian ketahui!
6. Apa yang kalian ketahui tentang jurnal umum?
7. Bagaimana cara memposting jurnal umum ke buku besar?
8. Apa yang kalian ketahui tentang neraca saldo?
9. Apa yang kalian ketahui tentang jurnal penyesuaian?
10. Bagaimana cara menyusun neraca lajur (worksheet)?
11. Apa yang anda ketahui tentang jurnal penutup?
12. Bagaimana cara menutup akun buku besar?
13. Apa yang anda ketahui tentang neraca saldo setelah penutupan?
14. Apa yang anda ketahui tentang jurnal pembalik?
15. Bagaimana cara membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur?
16. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok penjualan?
17. Apa yang kalian ketahui tentang persediaan barang dagang?
18. Bagaimana menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur?
19. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok pesanan?
20. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok proses?

9
B.4 Persiapan Pembelajaran

Strategi Alat Asesmen


No Materi Tempat Waktu
Pembelajaran Bantu Awal Formatif Sumatif
1 Akuntansi Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir
Perusahaan Jasa informasi tentang Kelas XI LKPD, sejauh mana belajar guru kompetensi
akuntansi AKL LCD, pemahaman menanyakan dilakukan tes
perusahaan jasa Lapto, PC, peserta didik secara acak secara holistic
Buku, mengenai kepada dengan tujuan
ebook, akuntansi peserta didik menentukan siswa
Internet perusahaan tentang kompeten atau
jasa pamahaman tidak untuk
materi mengetahui
ketuntasan
2 Akuntansi Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir
Perusahaan informasi tentang Kelas XI LKPD, sejauh mana belajar guru kompetensi
Dagang akuntansi AKL LCD, pemahaman menanyakan dilakukan tes
perusahaan dagang Lapto, PC, peserta didik secara acak secara holistic
Buku, mengenai kepada dengan tujuan
ebook, akuntansi peserta didik menentukan siswa
Internet perusahaan tentang kompeten atau
jasa pamahaman tidak untuk
materi mengetahui
ketuntasan
3 Akuntansi Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir
Perusahaan informasi tentang Kelas XI LKPD, sejauh mana belajar guru kompetensi
Manufaktur akuntansi AKL LCD, pemahaman menanyakan dilakukan tes
perusahaan Lapto, PC, peserta didik secara acak secara holistic
Manufaktur Buku, mengenai kepada dengan tujuan
ebook, akuntansi peserta didik menentukan siswa
Internet perusahaan tentang kompeten atau
jasa pamahaman tidak untuk
materi mengetahui
ketuntasan

10
B.5 Kegiatan Pembelajaran
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur

ALOKASI
KEGIATAN SINTAX DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru memastikan masing-masing peserta didik 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protocol
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan dan menjaga jarak.
2. Guru masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam
3. Salah satu peserta didik memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai
4. Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen
peserta didik
5. Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah serta strategi pembelajaran yang akan
dilaksanakan
6. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
dan mengaitkan materi dengan kehidupan
nyata.
7. Guru memberikan pre-tes mengenai dokumen
sumber dan dokumen pendukung perusahaan
Kegiatan Inti Penentuan 1. Peserta didik melalui berbagai sumber informasi 240 Menit
pertanyaan diminta untuk mengamati perbedaan dokumen
mendasar sumber dan dokumen pendukung pada
perusahaan jasa.
2. Peserta didik diminta membuat pertanyaan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang
dokumen sumber dan dokumen pendukung
perusahaan serta manfaat dari dokumen
tersebut bagi perusahaan jasa.
Perencanaan 1. Guru mengajak peserta didik untuk
proyek merencanakan sebuah proyek yaitu mencari
sebanyak-banyaknya dokumen perusahaan jasa
dan mengelompokan dokumen tersebut ke
dalam dua kategori.
2. Peserta didik dikelompokan dengan anggota
tiga orang
3. Guru membagikan lembar kerja yang akan
dipakai
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang telah
diberikan dengan mencari dari berbagai sumber
belajar.

11
ALOKASI
KEGIATAN SINTAX DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Memonitor 1. Peserta didik melaksanakan proyek sesuai
peserta didik rancangan bersama-sama kelompoknya.
dan 2. Peserta didik mengamati dokumen akuntansi
kemajuan apa saja yang digunakan dalam perusahaan
proyek jasa dan mencatatnya dalam LKPD
3. Peserta didik menampilkan hasil yang sudah
dibuat
4. Peserta didik mempresentasikan hasil yang
sudah dikerjakan dan di tanggapi oleh kelompok
lain dan kelompok meyempurnakan hasil proyek
sebelum dikumpulkan.
5. Selama penyelesaian proyek, guru memonitor
aktivitas yang penting dari peserta didik,
menanyakan masalah yang ditemui untuk
menilai sikap mandiri, kritis dan kreatif dari
masing-masing peserta didik
6. Peserta didik mengumpulkan laporan proyek.
Penutup 1. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta 10 Menit
didik untuk membuat rangkuman dari
pembelajaran yang sudah dilaksanakan
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan
memberikan motivasi untuk tetap semangat.
3. Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

B.6 Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan, diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai ketuntasan berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya
hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

No Langkah-langkah Kegiatan Target Hasil


1 Diskusikanlah dengan kelompokmu, keuntungan Ada hasil kelompok
apa saja yang diperoleh ketika menggunakan dengan nama masing-
aplikasi komputer akuntansi terkait dengan data masing peserta didik
awal perusahaan dan dokumen sumber dan
dokumen pendukung
2 Hasil pengamatan dan diskusi, buatlah power Ada hasil kerja
pointnya
3 Untuk sumber informasi, gunakan internet, buku Ada hasil kerja
paket, atau buku sumber lain yang relevan
4 Presentasikan hasilnya pada kelompok lain untuk Ada laporan individu dan
dibandingkan dan saling melengkapi laporan kelompok
5 Kelompok lain menanggapi, tanggapan kelompok Ada tanggapan dari

12
lain dijadikan masukan untuk menyempurnakan masing-masing kelompok
laporan tugas

B.7 Remidial
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar, maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (remedial teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran dengan ketentuan:
1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
3. Peserta didik yang sudah tuntas dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat
untuk memperbaiki nilai.

B.8 Refleksi
B.8.a Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan
mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan, dan kritik terhadap
pembelajaran yang diterima. Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik dengan memina pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,
pemahaman pembelajaran ataupun meminta kritik dan saran kepada peserta
didik terhadap pembelajaran dan dirinya. Hal ini dapat dilakukan menjelang
pembelajaran berakhir sehingga tidak mengganggu pembelajaran.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………
2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar yang
saya sajikan sesuai yang diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal peserta didik)?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

13
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang
digunakan? Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi atau materi yang diajarkan?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………
4. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap kegiatan belajar yang telah
saya rancang?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………
5. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap metode atau teknik
pembelajaran yang saya gunakan?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

B.8.b Refleksi Peserta Didik

Agar pembelajaran menyengkan dan bermakna untuk kalian, ayo sejenak


berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkan tanda centang (√) pada salah satu gambar yang mewakili perasaan
kalian setelah mempelajari materi ini!

14
1. Apa yang kalian pelajari?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………
4. Apa upaya kalian untuk menguasau yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………

C. Lampiran
C.1 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

A. AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


 Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang didalamnya menjalankan
kegiatan usaha sebagai penyedia jasa untuk memenuhi keinginan konsumennya.
Karakteristi Perusahaan Jasa antara lain:
1. Kegiatan yang dilakukan didalamnya yaitu kegiatan yang berupa pelayanan jasa
2. Pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan jasa yang dilakukan
3. Tidak ada perhitungan mengenai Harga Pokok Penjualan (HPP)
4. Perhitungan Laba/rugi diperoleh dengan membandingkan jumlah pendapatan
yang diperoleh dengan beban yang dikeluarkan
Ruang lingkup perusahaan jasa tidak terlalu luas karena hanya seputar
mempersiapkan jasa yang akan diberikan kepada konsumen, hingga pada saat

15
produsen jasa menjual jasa yang telah disediakan kepada konsumen yang
memerlukan.

 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Siklus Akuntansi adalah sebuah proses yang menunjukkan langkah-langkah
yang diperlukan guna penyelesaian akuntansi secara manual. Perhatikan gambar
berikut!

Bukti Transaksi
Tahap pencatatan

Jurnal Umum
Tahap
penggolongan
Buku Besar

Neraca Saldo
Neraca Lajur
(Worksheet)
Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penutup
Tahap
pengikhtisaran
Menutup Buku Besar

NS Setelah Penutupan

Jurnal Pembalik

Laporan
Tahap pelaporan
keuangan

 Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa


Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1. Investasi oleh pihak pemilik atau calon pemilik, adalah kenaikan ekuitas entitas
bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu
(perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas
pemilik di perusahaan tersebut. Transaksi bisnis yang berkaitan dengan pemilik
ini diantaranya adalah setoran dari pemilik yang akan mempengerahi harta

16
perusahaan yang bertambah dan modal pemilik yang juga mengalami
penambahan. Disamping itu pemilik dapat melakukan transaksi lainnya yaitu
berupa pengambilan pribadi (Prive) yang akan mempengaruhu pengurangan
harta perusahaan dan modal perusahaan itu sendiri.
2. Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai atau kredit. Transaksi

pembelian peralatan dan atau perlengkapan secara tunai akan berpengaruh

pada akun peralatan dan atau perlengkapan yang merupakan kelompok akun

aset yang mengalami penambahan sedangkan akun kas yang juga merupakan

kelompok akun aset mengalami pengurangan. Sedangkan untuk transaksi

pembelian secara kredit maka akan berpengaruh pada akun kewajiban yaitu

utang lancar yang bertambah.

3. Menerima pendapatan dari penjualan jasa. Transaksi ini akan berpengaruh pada

akun kas yang bertaman sebagai bagian dari kelompok akun aset, sedangkan

disisi lain pada akun modal pemilik akan mengalami peningkatan sebagai akibat

dari penjualan jasanya.

4. Membayar macam-macam beban. Transaksi ini akan mempengaruhi akun kas

perusahaan yang berkurang dan disisi lain akun modal juga akan mengalami

pengurangan sebagai akibat adanya pembayaran berbagai macam beban

tersebut.

5. Menerima piutang. Tranksasi ini akan mempengaruhi akun kas yang bertambah

dan disisi lain akun piutang juga yang keduanya merupakan kelompok aset akan

mengalami pengurangan.

 Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti pencatatan/transaksi ada yang berasal dari transaksi itu sendiri beserta

pendukungnya, tetapi ada juga yang dibuat khusus intern perusahaan.

17
1. Bukti Transaksi Intern

Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan

dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai

berikut :

a. Bukti Kas Masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang

secara cash atau secara tunai.

Coba Anda perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini!

b. Bukti Kas Keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan
uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji,
pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.

18
c. Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-
bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di
bawah ini!

2. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan
dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota
debet, nota kredit dan cek.

a. Kwitansi adalah tanda bukti telah terjadi transaksi tunai yang harus ditanda-
tangani oleh penerima uang. Kwitansi yang asli diserahkan kepada si
pembayar sedangkan bagian potongan disimpan oleh pihak yang menerima
uang. Kwitansi juga bisa dibubuhi materai dalam jumlah tertentu.

19
b. Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi (secara rinci) pembelian
barang secara tunai. Nota kontan dbuat oleh pihak penjual dan diberikan
kepada pihak pembeli.

c. Nota kredit adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah menerima kembali
barang yang sudah dijual (di retur). Nota kredit dibuat oleh pihak penjual.

d. Nota debet adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah mengembalikan


barang yang telah dibeli. Nota debet dibuat oleh pihak pembeli

20
e. Faktur adalah bukti transaksi yang dilakukan secara kredit atas transaksi
penjualan atau pembelian. Faktur biasanya dibuat rangkap 2 faktur yang asli
(lembar pertama) disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk melakukan
penagihan dan lembar kedua diserahkan pada pembeli.

f. Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening
di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya
tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam
pengeluaran cek tersebut adalah:
• Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek
tersebut.
• Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.

 ANALISA BUKTI TRANSAKSI


Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisa atau
diteliti terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa transaksi
adalah sebagai berikut:
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.

21
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang,
modal, pendapatan dan beban.
3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Setiap transaksi yang masuk akan berpengaruh terhadap perubahan harta,
utang, modal, pendapatan dan beban akan dicatat dengan mendebet dan
mengkredit pada perkiraan dengan jumlah yang sama. Dari setiap transaksi akan
mempengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan
perkiraan di kredit.
Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, perhatikan
tabel berikut di bawah ini!

Perkiraan Bertambah (+) Berkurang (-) Saldo Normal


Harta Debet Kredit Debet
Utang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

Di bawah ini mekanisme cara mendebit dan mengkredit:


1. Aset sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sisi debit. Jika terjadi
penambahan aset dicatat di sisi debit dan apabila terjadi pengurangan aset akan
dicatat di sisi kredit. Pada akhir periode akuntansi, aset akan bersaldo debit
sebagai saldo normalnya.
2. Liabilitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit.
Apabila liabilitas bertambah dicatat di sisi kredit dan jika berkurang dicatat di sisi
debit. Pada akhir periode akuntansi, liabilitas akan bersaldo kredit sebagai saldo
normalnya.
3. Ekuitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit.
Apabila ekuitas bertambah dicatat di sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di
sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, ekuitas akan bersaldo kredit sebagai
saldo normalnya.
4. Pendapatan sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun
pembantu modal, artinya selalu berpengaruh terhadap modal. Apabila bertambah
dicatat di sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode
akuntansi, pendapatan akan bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.
5. Beban sebagai sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun
pembantu modal, artinya selalu berpengaruh terhadap modal. Jika beban
bertambah dicatat di sisi debit dan jika berkurang dicatat di sisi kredit. Pada akhir
periode akuntansi, beban akan bersaldo debit sebagai saldo normalnya.

22
 Penyimpanan Bukti Transaksi
Semua bukti transaksi, setelah dicatat harus disimpan dengan baik. Terdapat
kemungkinan bahwa bukti-bukti tersebut diperlukan lagi di masa datang, misalnya
untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak pajak. Peraturan pajak di Indonesia
mengharuskan agar bukti-bukti pembukuan disimpan selama 10 tahun.
Penyimpanan bukti transaksi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah
untuk dicari lagi. Penyimpanan menurut nomor urut atau tanggal sering digunakan.
Bukti transaksi perlu disimpan dalam tempat yang kuat dan aman sehingga tidak
mudah rusak dan disalahgunakan.

 Jurnal Umum (General Journal)


Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi – transaksi
yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Pencatatan
dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan akun yang akan di debit dan
dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing).
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam
Buku Besar, harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut
sebagai buku catatan pertama (Book of Original Entry). Tujuan dilakukannya
pencatatan transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan bagaimana
pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan.
Fungsi jurnal umum dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, yaitu sebagai
berikut :
1. Fungsi historis, maknanya adalah bahwa pencatatan setiap transaksi harus
dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi, dimana jurnal
menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus
menerus yang harus dilakukan pencatatannya secara sistematis dan kronologis.
2. Fungsi pencatatan, maknanya adalah bahwa jurnal umum digunakan untuk
mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan yang
terjadi pada aset, hutang, modal, pendaptan dan biaya harus terlebih dahulu
dicatat ke dalam jurnal umum, agar pembuatan laporan keuangan perusahaan
dapat dilakukan secara lengkap.
3. Fungsi analisis, maknanya adalah bahwa pencatatan dalam jurnal umum
merupakan hasil analisis transaksi melaui proses pendebitan dan pengkreditan
akun yang terpengaruh. Analisis ini berkaitan dengan proses penggolongan
nama akun, pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta
jumlahnya
4. Fungsi instruksi, maknanya adalah bahwa catatan dalam jurnal umum
merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan
dalam jurnal. Dengan demikian, pencatatan dalam jurnal umum bukan hanya
sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi, artinya
jurnal umum berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses
memasukkan data ke buku besar

23
5. Fungsi informatif, maknanya adalah bahwa catatan dalam jurnal umum
memberikan penjelasan ataupun keterangan mengenai bukti pencatatan
transaksi yang terjadi dari waktu ke waktu.
Pada umumnya, jurnal umum ini dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa
karena pada prinsipnya segala transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat
secara kronologis. Jurnal umum sendiri merupakan jurnal standar yang berbentuk
secara umum. Jurnal ini sering juga disebut sebagai jurnal memorial. Umumnya
buku jurnal atau buku harian menggunakan bentuk jurnal umum dua kolom.

(1) Berisi tanggal, bulan dan tahun kejadian transaksi. Untuk bulan dan tahun
cukup ditulis sekali saja tiap halaman judul, kecuali jika ada pergantian
bulan/tahun.
(2) Diisi nomor dokumen bukti transaksi.
(3) Diisi oleh akun yang berpengaruh akibat transaksi yang terjadi, yang akan
didebet/dikredit.
(4) Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah
dipindahkan/tertera di buku besar.
(5) Diisi nilai nominal akun yang didebet.
(6) Diisi nilai nominal akun yang dikredit.
(7) Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada).

Setelah proses pencatatan transaksi pada jurnal umum selesai kemudian proses
pencatatan selanjutnya adalah pemindahan masing-masing akun (posting) ke dalam
buku besar. Perhatikan transaksi-transaksi salon Alya selama bulan Desember 2021
berikut ini:
Pada tanggal 1 Desember 2021, Alya mendirikan usaha salon kecantikan dengan
nama salon Alya. Alya mengivestasikan hartanya ke perusahaan berupa Uang tunai
Rp 10.000.000 dan Peralatan Salon Rp 8.000.000
Maka jurnalnya adalah :

24
Tanggal 1 Desember 2021, Dibayar sewa ruangan kantor untuk 6 bulan Rp
1.500.000

Tanggal 1 Desember 2021, Dibeli peralatan Kantor sebagai aktiva tetap senilai Rp
2.400.000

Tanggal 2 Desember 2021, Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp 600.000

Tanggal 3 Desember 2021, Salon Alya menerima pendapatan jasa sebesar Rp


5.400.000 untuk proyek salon bersama dari pemerintah selama 6 bulan

Tanggal 5 Desember 2021, Dibeli dengan tunai perlengkapan salon Rp 1.000.0000

25
Tanggal 7 Desember 2021, Dibeli peralatan dengan kredit dari toko jelita seharga
Rp.3.000.000

Tanggal 10 Desember 2021, Di terima pendapatan salon Rp 6.000.000

Tanggal 15 Desember 2021, Dibayar beban gaji pegawai Rp 1.000.000, rekening


listrik + air Rp 500.000 dan beban- beban lain Rp 2.000.000

Tanggal 20 Desember 2021, Dibayar sebagai hutang kepada toko jelita Rp


1.000.000

26
Tanggal 25 Desember 2021, Alya mengambil uang perusahaan untuk keperluan
pribadi sebesar Rp500.000

Tanggal 27 Desember 2021, Telah diselesaikan pekerjaan Ny.Tutik seharga Rp


3.000.000 dan kepada keluarga Ny. Tutik telah di sampaikan faktur (nota tagihan)

Tanggal 30 Desember 2021, Di terima kas dari Ny Tutik sebagian tagihan sebesar
Rp.2.000.000

Tanggal 31 Desember 2021, Dibayar beban lain-lain Rp 1.000.000

27
Salon Alya
Jurnal Umum
Des-21

TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT

Des-21 1 kas 101 10.000.000


peralatan salon 111 8.000.000
modal alya 301 18.000.000
(Setoran modal awal)
Des-21 1 sewa dibayar dimuka 104 1.500.000
kas 101 1.500.000
(pembayaran sewa ruangan)
Des-21 1 peralatan kantor 112 2.400.000
kas 101 2.400.000
(pembelian peralatan kantor)
Des-21 2 beban asuransi 504 600.000
kas 101 600.000
(pembayaran premi asuransi)
Des-21 3 kas 101 5.400.000
pendapatan diterima dimuka 202 5.400.000
(penerimaan pendapatan jasa salon)
Des-21 5 perlengkapan salon 103 1.000.000
kas 101 1.000.000
(pembelian perlengkapan)
Des-21 7 peralatan salon 111 3.000.000
hutang usaha 201 3.000.000
(pembelian peralatan salon)
Des-21 10 kas 101 6.000.000
pendapatan jasa salon 401 6.000.000
(penerimaan pendapatan jasa )
Des-21 15 beban gaji 501 1.000.000
beban listrik dan air 502 500.000
beban lain-lain 509 2.000.000
kas 101 3.500.000
(pembayaran beban-beban)
Des-21 20 hutang usaha 201 1.000.000
kas 101 1.000.000
(pembayaran hutang usaha)
Des-21 25 Prive Alya 302 500.000
kas 101 500.000
(pengambilan prive)
Des-21 27 piutang usaha 102 3.000.000
pendapatan jasa salon 401 3.000.000
(pendapatan jasa salon)
Des-21 30 kas 401 2.000.000
piutang usaha 101 2.000.000
(penerimaan piutang usaha)
Des-21 31 beban lain-lain 509 1.000.000
kas 101 1.000.000
(pembayaran beban lain-lain)
Saldo 48.900.000 48.900.000

28
 Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah adalah kumpulan dari akun-akun sejenis yang satu sama lain
saling berhubungan secara sistematis. Akun buku besar merupakan formulis tempat
mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban akibat transaksi
yang terjadi di dalam perusahaan.
Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan bisa dibedakan
ke dalam:
1. Bentuk Scontro Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah
atau disebut 2 kolom. Contoh bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut:

2. Bentuk Staffel Yang dimaksud dengan buku besar bentuk Staffel adalah buku
besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom. Bentuk ini terdiri
dari sisa debet dan sisa kredit. Adapun bentuk Staffel, perhatikan gambar berikut
ini:

Penjelasan mengenai bentuk buku besar di atas adalah:


(a) Nama akun diisi dengan nama akun, misalnya akun kas, modal, dan yang
lainnya.
(b) Nomor akun diisi dengan nomor kode yang telah ditetapkan untuk akun tersebut,
misalnya akun kas dengan kode 111, akun modal dengan 311.
(c) Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. Tanggal transaksi ini
sudah dicatat di dalam jurnal, maka mengisinya harus sesuai dengan tanggal
jurnal.
(d) Kolom keterangan diisi dengan keterangan singkat mengenai transaksi tersebut
dan penjelasan singkat ini sudah dibuat dalam jurnal.
(e) Kolom Ref (referensi) diisi dengan halaman jurnal dari mana transaksi tersebut
dipindahkan.
(f) Kolom debit dan kredit diisi dengan jumlah transaksi tersebut yang terdapat
dalam jurnal.
Setelah pencatatan transaksi pertama dalam jurnal, langkah selanjutnya
melakukan pencatatan ke dalam buku besar dengan jalan memindahkan kolom debit
29
jurnal ke buku besar sebelah debit dan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah
kredit.
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke dalam buku besar
disebut dengan posting. Sebelum melakukan posting dari jurnal, terlebih dahulu jika
terdapat saldo awal sebelum memulai kegiatan akuntansi, dilakukan pencatatan
saldo-saldo akun buku besar pada awal periode ke akun buku besar yang sesuai.

Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar (posting) dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a) Tanggal jurnal dipindahkan pada kolom tanggal buku besar.
b) Halaman jurnal dipindahkan pada kolom Ref buku besar dengan menuliskan JU.
Misalnya JU 1 berarti posting buku besar berasal dari jurnal umum halaman 1.
c) Jumlah pada jurnal dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akun yang
bersangkutan. Jumlah debit jurnal ditempatkan pada debit buku besar dan jumlah
kredit jurnal ditempatkan pada kredit buku besar.
d) Kolom Ref jurnal diisi dengan nomor kode akun buku besar yang digunakan.

Perhatikan contoh di bawah ini. Perhatikan garis putus-putus yang ada pada
contoh buku jurnal dan buku besar.

 Neraca Saldo (Trial Balance)


Pada setiap akhir periode akuntansi, misalnya tiap bulan, kesamaan antara debet
dan kredit perlu dibuktikan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat neraca saldo.

30
Perlu diingat bahwa kesamaan debet dan kredit pada neraca saldo tidak berarti
bahwa pencatatan telah dilakukan dengan benar. Misalnya, kesalahan dalam
membukukan ke suatu akun (seharusnya debet ke akun perlengkapan, salah
dibukukan sebagai debet ke akun peralatan) tidak akan mempengaruhi
keseimbangan debet dan kredit, walaupun hal tersebut tetap merupakan suatu
kesalahan.
Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku
besar yang disusun di akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap
transaksi berada pada nilai dan posisi yang benar. Sumber penyusunan neraca
saldo adalah buku besar. Berikut bentuk kolom neraca saldo:

Keterangan:
a) Kolom nomor akun diisi dengan nomor kode akun.
b) Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan urutan nomor
akun.
c) Kolom debit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo debit.
d) Kolom kredit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo kredit.

Penyusunan neraca saldo didasarkan pada saldo akun yang terdapat pada buku
besar sehingga penyusunan neraca saldo harus memperhatikan bentuk buku
besarnya. Penyusunan neraca saldo sebagai berikut:
1. Menghitung saldo tiap-tiap akun buku besar.
2. Menyusun saldo tiap-tiap akun buku besar dalam neraca saldo sesuai nomor
kode akun dan tingkat likuiditas.

 Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)


Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi,
tetapi didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu seperti beban
penyusutan gedung, beban sewa gedung, dan utang gaji. Tujuan Jurnal
penyesuaian
1. Membuat setiap akun riil (akun aset, liabilitas, dan ekuitas) menunjukkan jumlah
sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
2. Membuat setiap akun nominal (pendapatan dan beban) menunjukkan jumlah
pendapatan dan beban yang betul terjadi pada akhir periode akuntansi.

31
Dalam perusahaan jasa ada tujuh kejadian yang sering terjadi dan memerlukan
penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun-akun yang memerlukan
penyesuaian sebagai berikut:
a. Perlengkapan adalah barang yang digunakan perusahaan untuk kegatan
operasional yang habis dipakai kurang dari satu tahun (dalam satu periode
akuntansi). Perlengkapan yang sudah terpakai akan menjadi beban pada akhir
periode akuntansi.
Perhatikan contoh berikut!
Pada tanggal 4 Mei 2019 Clean & Fresh Laundry membeli perlengkapan sebesar
Rp900.000,00 secara tunai. Pada tanggal 31 Desember 2019 perlengkapan yang
tersisa sebesar Rp100.000,00. Artinya, perlengkapan yang habis dipakai dalam
satu periode akuntansi sebesar Rp900.000,00 – Rp100.000,00 = Rp800.000,00.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban perlengkapan Rp800.000,00


Perlengkapan Rp800.000,00

b. Penyusutan Aset Tetap


Aset tetap adalah aset berwujud yang siap digunakan dalam operasional
perusahaan dan digunakan lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap adalah
peralatan usaha, kendaraan, mesin, dan gedung. Aset tetap mengalami
penyusutan atau berkurangnya kemampuan untuk memberikan manfaat ekonomi
secara berangsur-angsur.
Pada tanggal 2 Mei 2019 pada neraca saldo Clean & Fresh Laundry terdapat
akun peralatan usaha sebesar Rp12.000.000,00. Perusahaan menetapkan
penyusutan peralatan sebesar 10% per tahun. Jadi, penyusutan peralatan
sebesar 8/12 x 10% x Rp12.000.000,00 = Rp800.000,00.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban penyusutan peralatan Rp800.000,00


Akumulasi penyusutan peralatan Rp800.000,00

c. Beban dibayar di muka


Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada awalnya dianggap sebagai
harta (aset), tetapi menjadi beban pada kemudian hari. Beban ini merupakan
harta perusahaan yang pada masa depan akan memberikan manfaat. Contoh
akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di
muka, iklan dibayar di muka, dan bunga dibayar di muka. Pencatatan jurnal
penyesuaian akun beban dibayar di muka dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:
• Dicatat sebagai harta (Pendekatan Neraca)
Berikut ini merupakan contoh transaksi pembayaran sewa dibayar di muka.
Pada tanggal 1 Maret 2019, Clean & Fresh Laundry membayar sewa tempat
usaha sebesar Rp6.000.000,00 untuk masa satu tahun. Pada saat transaksi
32
pembayaran sewa, pencatatan pada jurnal umum dilakukan dengan cara
mendebit akun sewa dibayar di muka dan mengkredit akun kas. Pencatatan
jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019 sebagai berikut:

Sewa dibayar di muka Rp6.000.000,00


Kas Rp6.000.000,00
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan
cara mendebit akun beban sewa dan mengkredit akun sewa dibayar di muka.
Sewa yang telah menjadi beban hingga tanggal 31 Desember 2019 adalah 10
bulan (1 Maret – 31 Desember 2019). Jumlah beban sewa sebesar
10/12 x Rp6.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban sewa Rp5.000.000,00


Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00

• Dicatat sebagai beban (Pendekatan Laba Rugi)


Jika transaksi di atas dicatat sebagai beban, transaksi dicatat pada jurnal
umum dengan mendebit akun beban sewa dan mengkredit akun kas.
Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019 sebagai berikut:

Beban sewa Rp6.000.000,00


Kas Rp6.000.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan


bagian sewa yang masih harus menjadi sewa dibayar di muka pada akhir
periode akuntansi (Januari – Februari 2020 = 2 bulan) yaitu 2/12 x
Rp6.000.000,00 = Rp1.000.000,00.
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan
mendebit sewa dibayar di muka dan mengkredit beban sewa.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa dibayar di muka Rp1.000.000,00


Beban sewa Rp1.000.000,00

d. Pendapatan diterima di muka


Pendapatan diterima di muka merupakan transaksi yang dicatat sebagai utang,
tetapi akan menjadi pendapatan pada kemudian hari. Pendapatan ini muncul
karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi
belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Contoh pendapatan diterima di muka
adalah sewa diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan bunga diterima di

33
muka. Penyesuaian akun pendapatan diterima di muka bisa dilakukan dengan
dua cara sebagai berikut:

• Dicatat sebagai utang (Pendekatan Posisi Kuangan)


Berikut merupakan contoh transaksi penerimaan sewa diterima di muka.
Pada tanggal 1 April 2019 CV Jasa Kios menerima pendapatan sewa atas
kios untuk masa satu tahun senilai Rp7.500.000,00. Jika dicatat sebagai
utang, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun kas dan
mengkredit akun sewa diterima di muka. Pencatatan jurnal umum pada
tanggal 1 April 2019 sebagai berikut:

Kas Rp. 7.500.000,00


Sewa dibayar dimuka Rp.
7.500.000,00

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan


cara mendebit akun sewa diterima di muka dan mengkredit akun pendapatan
sewa. Bagian sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 9 bulan (1 April –
31 Desember 2019) sebesar 9/12 x Rp7.500.000,00 = Rp5.625.000,00. Jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa diterima di muka Rp5.625.000,00


Pendapatan sewa Rp5.625.000,00

• Dicatat sebagai pendapatan (Pendekatan Laba Rugi)


Jika transaksi di atas dicatat sebagai pendapatan, transaksi dicatat pada
jurnal umum dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan
sewa. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 April 2019 sebagai berikut:

Kas Rp7.500.000,00
Pendapatan sewa Rp7.500.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan


bagian pendapatan yang masih menjadi sewa diterima di muka pada akhir
periode akuntansi 31 Desember 2019, yaitu Januari – Maret 2020 = 3 bulan,
sebesar 3/12 x Rp7.500.000,00 = Rp1.875.000,00.
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan
mendebit akun pendapatan sewa dan mengkredit akun sewa diterima di
muka. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Pendapatan sewa Rp1.875.000,00


Sewa diterima di muka Rp1.875.000,00

34
e. Beban Yang Masih Harus Dibayar (Utang Beban)
Beban yang masih harus dibayar (utang beban) adalah beban yang sudah
menjadi kewajiban ditinjau dari segi waktu (jatuh tempo), tetapi perusahaan
belum melakukan pembayaran. Contohnya adalah gaji yang masih harus dibayar
dan bunga yang masih harus dibayar.
Misalnya, suatu perusahaan menetapkan pembayaran gaji pada tanggal 1
Desember 2019 kepada empat karyawan sebesar Rp8.000.000,00. Selama
bulan Desember, ada seorang karyawan yang belum mengambil gaji sebesar
Rp2.000.000,00. Hal ini berarti perusahaan memiliki utang gaji kepada karyawan
yang bersangkutan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019
sebagai berikut.

Beban gaji Rp2.000.000,00


Utang gaji Rp2.000.000,00

f. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)


Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan adalah
pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima
pembayarannya hingga akhir periode akuntansi. Meskipun belum menerima
uang, pada akhir periode perusahaan akan mencatat pendapatan tersebut
sebagai penghasilan karena perusahaan telah memberikan jasanya. Piutang
bunga dan piutang sewa merupakan contoh pendapatan yang harus diterima.
Misalnya pada tanggal 13 Desember 2019 persewaan mobil BARESH
menyewakan mobil selama satu minggu senilai Rp2.500.000,00. Akan tetapi,
hingga pada tanggal 31 Desember 2019 perusahaan tersebut belum menerima
pelunasan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Piutang sewa Rp2.500.000,00


Pendapatan sewa Rp2.500.000,00

g. Piutang Tidak Tertagih


Piutang tidak tertagih adalah resiko akibat tidak tertagihnya piutang perusahaan
karena pelanggan tidak melakukan pembayaran. Transaksi piutang tidak tertagih
diperlakukan sebagai beban. Misalnya Clean n Fresh Laundry menetapkan 5%
sebagai piutang tidak tertagih atas piutang usaha sebesar Rp9.000.000,00.
Perhitungan piutang tidak tertagih adalah 5% x Rp9.000.000,00 = Rp450.000,00.
Jurnal penyesuaian sebagai berikut.

Beban kerugian piutang Rp450.000,00


Cadangan kerugian piutang
Rp450.000,00

35
Bentuk jurnal penyesuaian antara lain :

 Neraca Lajur (Worksheet)


Setelah menyusun neraca saldo yang berasal dari saldo masing- masing akun di
buku besar yang dilanjutkan dengan penyusunan jurnal penyesuaian maka
selanjutnya dipersiapkan menyusun laporan keuangan. Untuk mempersiapkan
laporan keuangan, perlu disusun Neraca Lajur. Neraca Lajur atau kertas kerja
adalah suatu bentuk daftar berkolom yang dapat digunakan dalam proses
penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur bukan merupakan
catatan akuntansi permanen dan karena itu penyusunan Neraca Lajur bersifat
opsional.
Tujuan penyusunan kertas kerja yaitu:
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldod an data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum menyusun laporan
keuangan yang formal.
3. Mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.
Bentuk umum Neraca Lajur sebagai berikut:

 Laporan Keuangan (Finansial Statement)


Laporan Keuangan pada perusahaan jasa terdiri atas Neraca, Perhitungan
Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan laporan Arus Kas.
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah daftar tentang aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan pada
saat tertentu (akhir periode akuntansi). Komponen dalam neraca antara lain :
• Aktiva adalah uang tunai dan aktiva lain yang diharapkan dapat ditukarkan ke
dalam uang tunai, baik langsung maupun tidak langsung, dalamjangka
pendek, biasanya satu tahun. Termasuk dalam aktiva lancar, di samping kas

36
dan bank, adalah wesel tagih, piutang dagang, perlengkapan, dan bermacam-
macam biaya dibayar di muka. Aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya
permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan, tidak untuk
diperjualbelikan dan nilainya relatif besar. Termasuk dalam kategori aktiva
tetap adalah tanah, gedung, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan.
• Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya dalam jangka
pendek, biasanya satu tahun. Contoh kewajiban lancar adalah wesel bayar,
utang dagang, utang gaji, utang bunga, dan utang pajak. Kewajiban yang
jatuh temponya lebih dari satu tahun disebut kewajiban jangka panjang.
Wesel hipotik dan utang obligasi termasuk dalam kategori kewajiban jangka
panjang ini.
• Modal mencerminkan klaim pemilih perusahaan. Artinya, jumlah yang
tercantum sebagai modal akan menjadi hak pemilik jika perusahaan
dilikuidasi dan semua aktiva dijual serta semua kewajiban dilunasi. Jumlah
yang tercantum sebagai modal dalam neraca terdiri atas penanaman-
penanaman yang dilakukan pemilik, dikurangi penarikan ditambah dengan
laba usaha yang diperoleh. Akun modal biasanya disertai dengan nama
pemiliknya. Misalnya, Modal Nona Fitria. Penarikan-penarikan yang dilakukan
oleh pemilik dalam suatu periode dicatat dalam akun tersendiri yang disebut
dengan Prive.

Di atas disebutkan bahwa aktiva lancar adalah uang tunai dan aktiva lain
yang dapat ditukarkan ke uang tunai dalam jangka waktu satu tahun. Neraca
menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Artinya, dari neraca dapat diketahui
kuat-lemahnya keadaan keuangan perusahaan tersebut. Dari neraca dapat
dilihat jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan serta jenis dan bentuknya. Di sisi
lain, neraca memperlihatkan jumlah kewajiban yang harus dipenuhi di masa
datang, juga dalam jenis dan bentuk. Pemenuhan kewajiban akan mengurangi
aktiva. Jadi, dengan melihat perbandingan antara aktiva dan kewajiban dapat
disimpulkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
pada saat jatuh tempo. Aktiva dibagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap.

37
Sementara itu, kewajiban dibagi menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka
panjang.
Perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo. Sebab, aktiva lancar adalah aktiva yang dapat
mendatangkan uang dalam jangka waktu satu tahun, sedang kewajiban lancar
adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu yang sama.
Perbandingan antara kewajiban dan modal juga dapat menunjukkan posisi
keuangan perusahaan. Kewajiban harus dilunasi dalam jangka waktu yang tetap.
Modal, di lain pihak merupakan jumlah yang bervariasi, bergantung pada
keperluan perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban
yang telah jatuh tempo, pemilik wajib menyediakan dana untuk itu. Jadi,
perbandingan antara kewajiban dan modal dapat menunjukkan sampai seberapa
besar kewajiban didukung oleh dana yang berasal dari pemilik.
2. Perhitungan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang
kinerja sebuah perusahaan berupa informasi pendapatan yang diperoleh dan
beban yang dikeluarkan perusahaan selama satu periode akuntansi. Dengan
membandingkan jumlah pendapatan dan jumlah beban, dapat diketahui sebuah
perusahaan mengalami laba atau rugi. Laporan laba rugi menyajikan pendapatan
dan beban selama satu periode akuntansi.
a) Pendapatan (Revenue)
Terdiri atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan
usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama
perusahaan. Pendapatan di luar usaha merupakan pendaatan yang berasal
dari kegiatan di luar usaha utama, misalnya bunga bank dan deviden.
b) Beban (Expense)
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka
memperoleh hasil ekonomis.
Bentuk laporan laporan laba/rugi antara lain :

38
3. Laporan Perubahan Modal / Ekuitas (Statement of Owner’s Equity)
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan
ekiutas suatu perusahaan selama satu periode akuntansi. Komponen Laporan
Perubahan Ekuitas meliputi Modal awal, Investasi tambahan, Laba atau rugi
bersih, Prive, dan Modal akhir.

4. aporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)


Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi arus
masuk keluar kas dan setara kas. Kas meliputi uang tunai atau saldo kas dan
rekening giro, sedangkan setara kas meliputi investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat dijadikan/dicairkan
menjadi kas.

39
 Jurnal Penutup (Closing Entries)
Akun-akun pendapatan dan beban adalah akun-akun sementara yang digunakan
untuk menghitung laba atau rugi selama suatu periode. Laba atau rugi ini kemudian
akan dipindahkan ke akun modal. Agar dapat digunakan untuk pencatatan periode
berikutnya, akun-akun tersebut harus bersaldo nol. Untuk itu perlu dibuatkan jurnal
penutupan. Akun prive juga merupakan akun sementara. Akun ini digunakan untuk
mencatat penarikan modal yang dilakukan dalam periode yang bersangkutan. Pada
akhir tahun akun itu juga harus ditutup dan dipindahkan ke akun modal, melalui
jurnal penutupan.
Untuk membuat jurnal penutupan diperlukan satu akun baru yang dapat
digunakan untuk mengikhtisarkan data yang terdapat dalam akun-akun pendapatan
dan beban. Akun ini disebut ikhtisar laba/rugi. Ada empat akun jurnal penutupan,
yaitu:
a) Jurnal penutupan untuk akun pendapatan.
Dalam jurnal penutup sebagai laporan laba/rugi, pendapatan akan dicatat didebet
dan ikhtisar laba rugi dicatat di kredit dengan jumlah yang didapat dari akun
pendapatan

b) Jurnal penutupan untuk akun beban.


Ayat jurnal penutupan untuk akun-akun beban akan berada di kredit dan ikhtisar
laba/rugi di debet sebesar total biaya
c) Jurnal penutupan untuk akun ikhtisar laba/rugi.
Dalam jurnal penutup, jika perusahaan memiliki laba, maka jurnal yang dibuat
yaitu ikhtisar laba/rugi di debet dan di kredit akun modal dengan jumlah yang
sama. Namun jika mengalami kerugian maka akunnya akan kebalikannya
d) Jurnal penutupan untuk akun prive.
Untuk akun prive akan mencatat prive di kredit dan mendebet akun modal
dengan jumlah yang sama.

40
 Neraca Saldo Penutupan (Post Closing Trial Balance)
Setelah penyusunan jurnal penutup, tahap yang selanjutnya adalah penyusunan
neraca saldo setelah penutupan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jumlah
saldo buku besar seimbang ( balance), sebelum melanjutkan ke pencatatan data
akuntansi selanjutnya.
Neraca saldo setelah penutupan dibuat setelah jurnal penutup di posting ke
dalam buku besar. Akun-akun yang dimuat dalam neraca saldo setelah penutupan
adalah akun rill saja. Sedangkan akun nominal sudah ditutup atau bersaldo nol.
Setelah jurnal penutupan, saldo-saldo akun di buku besar sebagai berikut:
1) Akun aktiva bersaldo debet
2) Akun kewajiban bersaldo kredit
3) Akun modal bersaldo kredit
4) Akun prive bersaldo nol
5) Akun pendapatan bersaldo nol
6) Akun beban bersaldo nol.

 Jurnal Pembalik (Reversing Entries)


Jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan
pada awal periode berikutnya. Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian
dibuatkan jurnal pembalik. Jurnal penyesuaian yang biasanya memerlukan jurnal
pembalik antara lain :
1) Beban dibayar dimuka.
Jika pada saat terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat
dengan menggunakan pendekatan harta, akun yang akan muncul ialah “beban
dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka yang dicatat
dengan pendekatan akun riil pada awal periode tidak memerlukan jurnal

41
pembalik karena akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya
menunjukkan saldo yang sebenarnya dari akun yang bersangkutan.
Adapun jika dicatat dengan menggunakan pendekatan beban, akun yang akan
muncul ialah “beban” (akun nominal). Akun beban pada akhir periode akan
ditutup sehingga saldonya menjadi nol.
Berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon. Transaksi 1
Oktober 2006 dibayar beban sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada
saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut.

Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, dapat dilihat pada tanggal 31
Desember 2006 saldo akun beban sewa nol. Selanjutnya, setelah ada jurnal
pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa sebesar Rp900.000,00.
Hal tersebut, menunjukkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk
periode mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk
akuntansi periode berikutnya.

42
2) Pendapatan diterima dimuka atau utang pendapatan.
Jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat
sebagai utang, akun yang akan muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil).
Namun, jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka
dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun
nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada
akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Oleh karena itu,
diperlukan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa
untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp24.000.000,00. Pada saat pembayaran,
transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

43
3) Beban yang akan dibayar/utang beban
Eva salon, mempunyai utang gaji dan upah kepada karyawannya sebesar
Rp150.000,00. Utang gaji dan upah tersebut terdiri atas beban gaji dan upah
bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban gaji dan upah bulan Januari
sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari
2006. Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal
penyesuaian sebagai berikut:

Karena beban gaji tersebut sudah dicatat sebagai utang gaji maka akun “utang
gaji” serta akun “beban gaji” harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada awal
periode disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut.

4) Pendapatan yang akan diterima/piutang pendapatan

44
Eva Salon mempunyai piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan
sebesar Rp300.000. Bunga tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober.
Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:

Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai piutang
dan pendapatan bunga, akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus
dihilangkan (disesuaikan). Pada awal periode harus disesuaikan kembali dengan
jurnal pembalik sebagai berikut:

45
B. Akuntansi Perusahaan Dagang

 Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya)
adalah membeli barang dari pemasok lalu menjual lagi ke konsumen tanpa
mengubah wujud barang dagangnya. Mudahnya, bisa kamu temukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang
lainnya. Jenis usaha tersebut membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari
supplier atau pemasok kemudian menjualkannya lagi ke konsumen.
Perusahaan dagang umumnya dibedakan dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari
perusahaan dagang antara lain:
a) Pendapatannya berasal dari penjualan barang dagang
b) Biaya utamanya bersumber dari harga pokok barang yang terjual dan biaya
usaha lainnya
c) Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun persediaan barang dagang
d) Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen
e) Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak dibentuk dan dirubah sedemikian
rupa
f) Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh laba dengan cara menjual
barang dagang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga
belinya
Siklus akuntansi perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa. Perbedaan
antara akuntansi perusahaan dagang dan akuntansi perusahaan jasa hanya terletak
pada prosedur transaksi jual beli barang dagangan, bukan pada siklus akuntansinya.
Perbedaan detail antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa antara lain:
a) Perbedaan akun-akun yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang
seperti; persediaan barang dagangan, harga pokok penjualan, piutang dagang,
utang dagang, retur pembelian/penjualan, potongan pembelian/penjualan, biaya
angkut pembelian/penjualan dsb, yang tidak ada di perusahaan jasa.
b) Perbedaan cara melakukan perhitungan laba/rugi perusahaan. Laba (rugi) pada
perusahaan jasa adalah selisih pendapatan jasa dengan biaya. Namun, pada
perusahaan dagang terdapat laba kotor dan laba bersih. Laba kotor adalah
selisih penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba bersih adalah selisih laba
kotor dengan biaya perusahaan dagang.
Pendapatan utama perusahaan dagang adalah penjualan barang dagang
(penjualan). Besar kecilnya keuntungan dari penjualan tentu dipengaruhi oleh harga
perolehan persediaan barang dagang.

 Akun-Akun pada Perusahaan Dagang


Pada dasarnya akun-akun pada perusahaan dagang dan jasa tidak jauh
berbeda, hanya ada beberapa akun yang tidak ada di perusahaan jasa karena
bidang bisnisnya berbeda. Dibawah ini beberapa akun yang tidak ada di perusahaan
jasa tetapi ada di perusahaan dagang.
a. Pembelian (Purchase)

46
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagangan dengan
tujuan untuk dijual kembali. Pembelian bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu
pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian
kredit. Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam
akun yang lain. Pembelian selain barang dagang yang misalnya pembelian
peralatan dicatat dalam akun peralatan dan jika dibeli perlengkapan maka dicatat
dalam akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan
pembelian tersebut adalah faktur atau kwitansi.
b. Retur Pembelian (Purchase Return)
Retur pembelian merupakan pengembalian barang kepada penjual dikarenakan
alasan-alasan tertentu seperti barang yang dibeli dan dikirimkan ke gudang
ternyata ada yang cacat, barang tidak sesuai pesanan baik tipe, kualitas, warna,
dan lain sebagainya. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara
tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur secara tunai juga. Akan
tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka
besarnya retur akan mengurangi harga faktur. Dasar pencatatannya berupa nota
debit.
c. Potongan Pembelian (Purchase Discount)
Potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada
pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo
atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa
potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi potongan yang
diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
d. Penjualan (Sales)
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang
diperoleh dari pemasok dengan tujuan untuk memperoleh laba, penjualan dapat
dilakukan dengan tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya
dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar
pencatatannya adalah faktur ( jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika
dengan tunai.
e. Retur Penjualan ( Sales Return)
Retur penjualan merupakan pengembalian barang kepada penjual dikarenakan
alasan-alasan tertentu seperti; barang yang dijual dan dikirimkan ke gudang
ternyata ada yang cacat, barang tidak sesuai pesanan baik tipe, kualitas, warna,
dan lain sebagainya. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi
tagihan kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
f. Potongan Penjualan (Sales Discount)
Potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan
kepada kepada penjual dengan harapan agar tagihan dapat segera dilunasi.
Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah
yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan
yang diberikan. dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan
piutang yang didalamnya dijelaskan besarnya potongan.
g. Persediaan Barang Dagang ( Merchandise Inventory)

47
Akun persediaan barang dagang digunakan untuk mencatat nilai persediaan
yang masih tersisa pada awal periode dan akhir periode. Penambahan
persediaan yang timbul dari pembelian dan pengurangan yang timbul dari
penjualan tidak dicatat dalam akun ini. Pada mulanya, akun ini dicatat sebesar
nilai barang dagangan yang disetorkan oleh pemilik. Metode pencatatan
persediaan yang akan kita lakukan menggunakan metode persediaan periodik.
‘Persediaan’ pada Laporan Neraca periode sebelumnya menujukkan persediaan
pada awal periode, sedangkan persediaan pada akhir periode diperoleh dengan
melakukan perhitungan barang di gudang. Penentuan persediaan pada awal dan
akhir periode dilakukan untuk menghitung harga pokok penjualan pada akhir
periode.
h. Biaya angkut pembelian ( Freight In)
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut barang-barang yang
dibeli jika biaya ini ditanggung oleh perusahaan. Di dalam laporan laba-rugi, akun
ini dilaporkan sebagai penambah akun pembelian. Biaya angkut pembelian akan
menambah harga pokok barang yang dibeli. Dasar pencatatannya berupa bukti
kas keluar atau kwitansi.
i. Biaya angkut penjualan ( Freight Out)
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya pengangkutan barang-
barang yang dijual yang ditanggung perusahaan. Akun ini dilaporkan di laporan
rugi laba bukan sebagai pengurang akun penjualan, melainkan sebagai satu pos
dalam kelompok biaya perusahaan. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar
atau kwitansi.
j. Pajak pertambahan nilai /PPN ( Value-Added Tax/VAT)
Akun ini digunakan untuk mencatat pungutan pajak yang dilakukan oleh pembeli
ataupun oleh penjual. Di Indonesia setiap transaksi pembelian atau penjualan
barang dagang akan dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%. Pajak
yang muncul akibat penjualan barang akan dikenakan kepada konsumen yang
disebut PPN Keluaran. Sebaliknya pajak yang terjadi akibat membeli barang
dagangan disebut pajak masukan.
k. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Akun HPP digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual
selama satu periode akuntansi. Akun ini diselenggarakan pada akhir periode
melalui jurnal penyesuaian, setelah kita mengetahui harga pokok persediaan
pada akhir periode.

 Syarat Penyerahan
Syarat penyerahan adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual mengenai
tempat dimana akan diserah terimakan barang yang diperjual-belikan, sehingga

48
jelas siapa yang akan menanggung beban dan resiko atan pengiriman barang
dagangan. Adapun syarat penyerahan yang biasa digunakan adalah :
1. Franco Gudang Penjual ( Free On Board Shipping Point)
Artinya penjual menyerahkan semua barang yang dijual kepada pembeli di
gudang penjual sehingga pembeli-lah yang harus menanggung semua biaya dan
semua resiko yang terjadi selama perjalanan dari gudang penjual menuju ke
gudang pembeli.
2. Franco Gudang Pembeli ( Free On Board Destination Point)
Artinya penjual menyerahkan semua barang yang dijual kepada pembeli di
gudang pembeli dalam hal ini penjual baru mengakui transaksi dan mencatat ke
dalam jurnal bila barang sudah sampai ke tangan pembeli sehingga penjual-lah
yang harus menanggung semua biaya dan resiko yang terjadi selama perjalanan
dari gudang penjual menuju ke gudang pembeli.
3. Cost Insurance and Freight (CIF)
Artinya penjual harus menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi
kerugian atas barang tersebut. CIF ini sama dengan FOB Destination Point, yang
membedakan CIF biasanya dipakai untuk barang export import.

 Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran barang dagang merupakan perjanjian antara penjual dan
pembeli atas pembayaran barang dagang yang dibeli. Syarat pembayaran ini
berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran dan besarnya
potongan yang diberikan. berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam
perjanjian jual beli secara kredit :
a. Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah
terjadinya transaksi jual beli tanpa potongan
b. Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah
terjadinya transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2% dan pembayaran
faktur paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi dan tanpa potongan.
c. Syarat 2/10, 1/5, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang
akan mendapat potongan 2%. Namun jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari
sampai 15 hari, akan mendapat potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat
30 hari setelah terjadinya transaksi tanpa potongan.
d. Syarat EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada
akhir bulan berjalan. e.n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling
lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa potongan.

 Jurnal Umum (General Journal) Perusahaan Dagang


Tahap siklus akuntansi yang pertama adalah mengidentifikasi transaksi yang
terjadi pada perusahaan yang melibatkan semua akun. Terdapat dua cara
membuatnya, yakni metode periodik (fisik) dan perpetual (terus-menerus). Berikut ini
akan ditampilkan contoh jurnal umum dari kedua metode yang digunakan, yaitu :
1. Jurnal Umum Periodik

49
Metode Periodik atau Fisik biasanya digunakan pada perusahaan yang
menjual barang dagangan dengan harga yang relatif murah, tetapi sering terjadi.
Dalam metode Periodik atau Fisik, perpindahan barang dagangan baik yang
masuk maupun keluar tidak akan dicatat. Selain itu, akun persediaan barang
dagangan tidak bisa dicatat didebit untuk transaksi pembelian barang dagangan
dan tidak bisa dicatat dikredit untuk transaksi penjualan barang dagangan.
Dalam metode Periodik atau Fisik, akun pembelian bisa dicatat didebit untuk
transaksi pembelian barang dagangan, sedangkan akun penjualan bisa dicatat
dikredit untuk transaksi penjualan barang dagangan. Pencatatan traksaksi
dengan metode ini mengakibatkan persediaan barang tidak bisa diketahui setiap
saat karena pencatatan dilakukan secara periodik (berkala) pada akhir periode.
Berikut ini akan ditampilkan contoh jurnal umum bentuk periodik.

50
2. Jurnal Umum Perpetual
Metode perpetual atau terus-menerus biasanya digunakan pada perusahaan
yang menjual barang dagangan dengan harga yang relatif mahal, tetapi jarang
terjadi. Pada metode perpetual atau terus-menerus, transaksi pembelian barang
dagangan dapat dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan
sebesar harga beli (harga perolehan), sebaliknya jika terjadi penjualan akan
dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga
pokoknya. Pencatatan traksaksi dengan metode ini hasilnya lebih akurat
dibandingkan metode periodik karena pencatatan dilakukan secara terus-
menerus dan terperinci untuk setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan
dagang, selain itu persediaan barang dagang dapat diketahui setiap saat karena
tercatat secara terus-menerus. Berikut ini akan ditampilkan contoh jurnal umum
bentuk perpetual.

51
 Jurnal Khusus (Special Journal)
Bagi perusahaan yang mempunyai transaksi yang sedikit mungkin bisa saja
hanya menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun pada kasus
perusahaan dengan transaksi yang banyak, tentu sulit untuk mengkelompokkannya,
jadi butuh jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-transaksi
tertentu. Penggunaan jurnal khusus dapat membuat efisiensi waktu tenaga dan
biaya. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya :
1. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh
transaksi-transaksi yang terjadi berkaitan dengan penerimaan atau adanya
pemasukan kas ke dalam perusahaan. Di dalam jurnal penerimaan kas, juga
terdapat beberapa transaksis khusus, yaitu:
• Penjualan tunai
• Penerimaan pelunasan piutang
• Pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan
• Penerimaan pendapatan

2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Jurnal khusus pengeluaran kas dapat diartikan sebagai sebuah jurnal khusus
yang dibuat untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan
pengeluaran uang atau pembayaran uang tunai kepada suplayer. Berikut ini
beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas:
• Pembayaran atau pelunasan utang dagang
• Pembelian secara tunai
• Retur penjualan
• Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi atau prive
• Pembayaran beban-beban

52
3. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal khusus pembelian itu sendiri merupakan jurnal yang digunakan untuk
mencatat semua jenis transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, baik
pembelian barang maupun bukan barang dagang. Pencatatanya meliputi :
• Pembelian barang dagang dengan kredit
• Pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit

4. Jurnal Penjualan (Sales Journal)


Merupakan bentuk buku jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat
semua transaksi yang berkaitan dengan penjualan barang dagan cara kerdit.
Tidak ada akun khusus yang harus dimasukkan dalam jurnal ini adalah hal yang
membedakan antara jurnal penjualan dengan yang lainnya.

Note: Jika ada transaksi yang tidak bisa dimasukkan kedalam jurnal khusus
maka dibuatkan jurnal memorial atau jurnal umumnya.

 Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)


Setelah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan
dagang juga membuat buku besar khusus yang disebut dengan buku besar
pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar umum yang
digunakan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa
akun tertentu (akun piutang dan akun hutang) untuk kemudian dijadikan dasar
informasi untuk menyusun neraca saldo suatu perusahaan dagang. Jenis buku
besar pembantu (subsidiary ledger) yang digunakan perusahaan umumnya terdiri
dari :

53
1. Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary ledger). Buku besar
pembantu utang ini berfungsi untuk mencatat rincian utang menurut nama
kreditor.

2. Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger) merupakan


berkebalikan dengan buku utang. Buku piutang ini berfungsi mencatat rincian
piutang perusahaan menurut nama langganan (debitor).

3. Kartu Persediaan Barang Dagang (Inventory Card). Dalam perusahaan dagang,


mutasi masuk keluarnya persediaan barang dagang dicatat dalam kartu
persediaan barang dagang. Dokumen sumber kartu persediaan barang dagang

54
adalah faktur(penjualan dan pembelian) dan nota kontan yang berkaitan dengan
barang dagang.

 Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)


Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara fisik, secara
otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi
penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok
penjualan.
Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba
rugi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Perhitungan harga pokok
penjualan disusun pada akhir periode akuntansi atau pada saat pembuatan laporan
keuangan, dan laporan HPP disajikan secara terpisah dari laporan laba rugi. Agar
kamu lebih paham, berikut cara menghitung HPP:

 Neraca Saldo (Trial Balance)


Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo adalah berasal dari buku
besar yaitu setiap saldo akhir pada setiap akun-akun. Posisi debet dan kredit harus
balance, jika tidak balance artinya ada kesalahan saat mencatat dari buku besar.

55
 Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)
Pembuatan jurnal penyesuaian adalah akibat dari terjadi transaksi yang
berpengaruh kepada sejumlah akun perusahaan dan terkadang memunculkan
kehadiran akun baru. Contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang
biasanya adalah sewa toko yang sudah jatuh tempo.

 Neraca Lajur (Worksheet)


Neraca lajur adalah alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Data yang akan dicatat dalam neraca lajur diambil dari data yang ada
dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Penggolongan kolom neraca lajur
terbagi menjadi enam jenis yaitu Neraca Saldo, Neraca penyesuaian, Neraca saldo
setelah penyesuaian, Neraca dan Laba Rugi.

56
 Laporan Keuangan (Financial Statement) Perusahaan Dagang
Tahap berikutnya adalah pembuatan laporan keuangan. laporan keuangan ini
dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pencarian informasi mengenai posisi
keuangan perusahaan seperti keadaan harta, utang dan modal perusahaan.
Informasi yang digunakan pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo yang
telah disesuaikan. Informasi tersebut bisa didapatkan pada laporan keuangan yaitu
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan arus kas.
1. Laporan laba/rugi (Income Statement)

57
2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Change Equity)

3. Laporan Neraca/Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Report)

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

58
 Jurnal Penutup (Closing Journal)
Tahap berikutnya adalah membuat jurnal penutup dari akun-akun yang terdapat
di laporan laba rugi yaitu akun pendapatan dan biaya.

 Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance)


Tahap ini adalah penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup.
Akunakun perlu disesuaikan, karena bisa saja ada akun yang berubah dari awal
pencatatan. Fungsinya untuk mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik
saldo atau pun akunnya.

 Jurnal Pembalik (Reversing Entries)


Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik karena jurnal pembalik
dibuat hanya untuk akun-akun tertentu saja. Misalnya, untuk transaksi pendapatan
yang diterima di muka yang pada saat penjurnalan dicatat dengan sebagai
pendapatan atau untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang).

C. Akuntansi Perusahaan Manufaktur

 Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang siap dijual atau dipasarkan
ke konsumen. Akuntansi pada perusahaan manufaktur sering disebut dengan
akuntansi biaya. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Membeli bahan baku untuk disimpan sementara
2. Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
3. Menyimpan produk jadi untuk sementara
4. Menjual produk jadi
Adapun jenis pengeluaran di perusahaan manufaktur untuk mengolah bahan
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi meliputi 3 unsur:
a. Biaya pemakaian bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya produksi lainnya, yaitu biaya diluar dari bahan baku dan tenaga kerja
langsung.

1. Terminologi Biaya
Biaya atau cost adalah merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau modal
dapat diukur dengan nilai uang baik yang sudah terjadi (masuk ke dalam akun
beban), ataupun yang belum terjadi (masuk ke dalam akun harta) untuk tujuan
pengambilan keputusan.
Kemudian selama proses produksi berlangsung dengan menggunakan mesin
produksi tentunya perusahaan akan menghitung beban penyusutan.

59
Penghitungan beban penyusutan bisa dilakukan setiap bulan atau tahunan atau
berdasarkan unit yang dihasilkan. Inilah yang disebut expense.
Istilah Cost bisa dipakai untuk istilah biaya atau harga pokok atau harga
perolehan atau harga beli. Di akuntansi manufaktur istilah cost sama dengan
biaya. Sedangkan expense dipakai untuk istilah beban.
Kalau “cost” indentik dengan pengorbanan untuk memproduksi barang/jasa,
misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik. kalau expense
indentik dengan segala jenis pengorbanan dan pengeluaran dalam rangka
menciptakan dan mendapatkan penghasilan. Misalnya beban iklan, beban
telepon dan beban lain-lain.
2. Klasifikasi Biaya
a. Berbasis elemen produk / objek pengeluaran
 Biaya bahan baku (Raw Materials Cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan
yang dapat denga mudah dan langsung diidentifikasi dengan barang jadi.
Contohnya kayu bagi perusahaan mebel dan tembako bagi perusahaan
rokok.
 Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost) yaitu biaya tenaga kerja
yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat
diidentifikasi langsung dengan barang jadi. Contohnya tukang kayu pada
perusahaan mebel atau pelinting rokok pada perusahaan rokok.
 Biaya overhead pabrik (Overhead Cost) adalah semua biaya produksi
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contohnya
1) Bahan pembantu/bahan tidak langsung (Indirect Materials) misalkan
perlengkapan pabrik (mur, baut, pelitur dalam perusahaan mebel)
2) Tenaga kerja tidak langsung (Indirect Labor ) yaitu pekerja yang
pekerjaanya tidak dapat diidentifikasi langsung dengan barang yang
dihasilkan. Misalnya gaji mandor
3) Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)
4) Listrik, air, telepon, dll
b. Berbasis keterlacakan dengan produk / hubungan dengan suatu biaya
 Biaya langsung adalah biaya yang terjadi secara langsung untuk proses
produksi. Contohnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
 Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi secara tidak langsung untuk
membantu proses produksi. Contohnya biaya penyusutan mesin pabrik,
biaya asuransi pabrik, dll
c. Berbasis hubungannya dengan produksi
 Biaya prima ( Prime Cost) disebut juga biaya utama adalah biaya yang
secara langsung berhubungan dengan produksi, biaya utama terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya konversi ( Conversion Cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan
untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya konversi terdiri
dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
d. Berbasis hubungannya dengan volume

60
 Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proposional
pada saat level atau jumlah dari aktivitas berubah. Aktivitasnya berupa
unit produksi, unit terjual, jam kerja, dll. Contohnya biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume kegiatan
berubah. Volume kegiatan berubah maka akan mempengaruhi perubahan
unit. Misalnya biaya sewa alat perbulan, biaya depresiasi, asuransi, pajak,
gaji administrasi, dan biaya advertising.
 Biaya semi variabel atau semi tetap yaitu biaya yang selalu berhubungan
tetapi perubahannya tidak proporsional (sebanding) dengan perubahan
kegiatan volume perusahaan. Contohnya gaji salesman/salesgirl yang
sistem penggajiannya dengan gaji tetap plus presentasi tertentu dari
penjualan, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya pemasaran dan
penerangan, biaya pemeriksaan dan pengawasan produk, dll.
e. Berbasis area fungsional
 Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam suatu proses
produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik.
 Biaya pemasaran adalah biaya komersial yang terjadi karena adanya
penjualan atau pemasaran produk jadi kepada konsumen.
 Biaya administrasi adalah biaya yang berhubungan dengan kegiatan
pengaturan dan administrasi perkantoran suatu perusahaan diluar biaya
produksi.
f. Berbasis Periode dibebankan pada pendapatan (biaya produk dan biaya
periode)
 Biaya produk adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun
tidak langsung yang dapat dihubungkan langsung dengan produk jadi.
 Biaya periode adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan produk
jadi.

Berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, pada perusahaan manufaktur


terdapat proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku ataupun bahan jadi,
untuk selanjutnya diolah menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi, maka
tentunya perhitungan keuangannya lebih rumit seperti perhitungan bahan baku,
persediaan barang dalam proses, persediaan bahan pembantu, persediaan barang
jadi.
Untuk dapat menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produksi, diperlukan
pengumpulan data biaya-biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
tersebut. Proses pengumpulan biaya produksi yang digunakan suatu perusahaan
manufaktur dimulai dari usaha memperoleh bahan baku, melalui serangkaian proses

61
produksi sampai pada pengakuan produk jadi. Sistem pengumpulan biaya pokok
lazim digunakan pada perusahaan manufaktur ada dua macam, yaitu:
a) Sistem Fisik (Periodik)
b) Sistem Perpetual (Perpectual)

 Jurnal – Jurnal Khusus ( Special Journal) pada Perusahaan Manufaktur


1. Jurnal Pembelian (Purchase Journal), khusus mencatat semua transaksi
pembelian barang dagang secara kredit.

2. Jurnal Penjualan (Sales Journal), khusus mencatat semua transaksi penjualan


barang dagangan secara kredit

3. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal), digunakan khusus mencatat


semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas

62
4. Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal), khusus mencatat semua
transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas.

5. Jurnal Pemakaian Bahan (Material Used Journal), digunakan untuk mencatat


pemakaian bahan baku.

 Buku Pembantu dan Kartu Persediaan


1. Buku Besar Pembantu Piutang (Kartu Piutang)

2. Buku Besar Pembantu Utang (Kartu Utang)

63
3. Kartu Persediaan Bahan Baku, Kartu Persediaan Bahan Penolong dan Kartu
Persediaan Barang Jadi. Ketiganya memiliki format yang sama yaitu seperti
gambar di bawah.

 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi


Untuk dapat menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produk, diperlukan
pengumpulan data biaya-biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
tersebut. Secara umum, langkah dasar dalam proses produksi meliputi:
1) Pembelian / Perolehan Bahan Baku
2) Pemakaian Bahan Baku
3) Penggunaan Tenaga Kerja
4) Pengakuan Biaya Overhead
5) Pembebanan Biaya Overhead
6) Pengakuan Produk Selesai.
Metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yaitu metode
harga pokok proses dan metode harga pokok pesanan. Adapun perbedaan kedua
metode tersebut adalah :

Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok


Kriteria
Pesanan Proses
Proses produksi Secara terputus-putusSecara terus-menerus
barang atau jasa (diproduksi jika ada (Produksi tidak
pesanan) tergantung ada
tidaknya pesanan)
Tujuan produksi Melayani Pesanan Memnuhi persediaan
di gudang
Produk yang Beraneka ragam Satu macam
dihasilkan (Output) sesuai dengan (merupakan produk
pesanan standar)
Pengelompokan biaya Biaya produksi Biaya bahan baku
produksi langsung (BBB, BTKL) (langsung dan

64
dan biaya produksi tak pembantu), biaya
langsung tenaga kerja langsung,
dan biaya Overhead
pabrik
Formula penghitungan Jumlah total biaya Total biaya produksi
(Rumus) yang terdapat dalam
kartu harga pokok
Pengumpulan biaya Dikumpulkan untuk Dikumpulkan untuk
produksi setiap jenis produk tiap periode tertentu
tertentu
Dasar penghitungan Data biaya produksi Jumlah biaya produksi
biaya pokok yang tercatat dalam dalam suatu periode
kartu harga pokok tertentu
produk yang
bersangkutan
Pembebanan biaya Dibebankan kepada Dibebankan kepada
Overhead pabrik produk atas dasar tarif produk sebesar biaya
yang ditentukan yang sesungguhnya
dimuka terjadi selama periode
akuntansi

 Harga Pokok Proses


Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga pokok produk dimana
total biaya produksi dibebankan kepada proses produksi selama periode yang
bersangkutan dan dibagikan sama rata kepada produk yang dihasilkan dalam
periode tersebut. Adapaun karakteristik metode harga pokok proses adalah:
a. Sifat produksi terus menerus
b. Produksi bersifat massa untuk mengisi persediaan di gudang yang siap dijual
c. Produk yang dihasilkan bersifat standar
d. Biaya yang terjadi bersifat homogeny
e. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya produksi dibagi
dengan unit yang dihasilkan
f. Pengumpulan biaya berdasarkan periode tertentu

 Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan banyak dipakai oleh perusahaan yang memproduksi
lebih dari satu produk. Metode ini digunakan menghitung/mengumpulkan biaya
produksi untuk pesanan tertentu setelah produk selesai dikerjakan. Harga pokok
persatuan produk yang dihasilkan dihitung dengancara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan. Pengumpulan biaya harga pokok untuk setiap jenis dicatat dalam
kartu harga pokok pesanan.
Adapun karakteristik metode harga pokok pesanan adalah:

65
a. Sifat produksi tergantung pesanan yang diterima
b. Spesifikasi produk tergantung pesanan
c. Biaya produksi dicatat dalam kartu pesanan
d. Kalkulasi biaya dihitung setelah produk selesai
e. Biaya per unit produk hasil dari penjumlahan biaya produksi (biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik) dibagi dengan unit yang
dihasilkan
f. Produk selesai dapat langsung diserahkan ke pemesan

 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur


1. Laporan biaya produksi
Tahapan penyusunan laporan biaya produksi adalah tahapan pertama dalam
menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur, adapun data yang harus
ada sebagai berikut:
a. Data pemakaian biaya baku
b. Data pemakaian biaya tenaga kerja langsung
c. Data pemakaian biaya overhead pabrik
d. Data persediaan produk dalam proses awal
e. Data persediaan produk dalam proses akhir

66
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke dua
dalam menyusun laporan keuangan setelah anda mengerjakan laporan biaya
produksi. Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data penjualan bersih
b. Data harga pokok penjualann (Data produk jadi awal, data harga pokok
produksi (diambil dari hasil penyusunan laporan biaya produksi) dan data
produk jadi akhir.
c. Data biaya operasional yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya
administrasi umum
d. Data biaya diluar usaha (kalau ada)
e. Data pendapatan diluar usaha (kalau ada)

67
3. Laporan modal atau laba akhir
Laporan modal atau laba akhir pada perusahaan manufaktur adalah laporan
tahapan ke tiga dalam menyusun laporan keuangan. Adapun data yang harus
ada data modal awal, data laba awal dan data prive atau deviden

4. Laporan neraca
Laporan neraca pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke empat
dalam menyusun laporan keuangan setelah anda mengerjakan laporan modal
atau laba akhir. Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data aktiva (harta) lancar dan tetap
b. Data hutang jangka pendek dan panjang
c. Data modal akhir atau laba akhir (diambil dari laporan modal / laba akhir)

5. Laporan arus kas


Laporan arus kas pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke lima
dalam menyusun laporan keuangan setelah anda mengerjakan laporan neraca.
Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data laba bersih
b. Data sumber dan penggunaan kas dari operasional
c. Data sumber dan penggunaan kas dari investasi
d. Data sumber dan penggunaan kas dari pendanaan

68
69
C.2 Lembar Kerja Peserta Didik
Tugas 1.
Carilah salah satu contoh usaha jasa, contoh perusahaan dagang, dan contoh
perusahaan manufaktur. Kemudian buatlah kesimpulan dari pertanyaan karakteristik
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur diatas.
Buatlah brosur dari masing-masing karakteristik perusahaan tersebut!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


NAMA : ___________________________
KELAS : ___________________________

___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________

Sumber : (diisi dari mana referensi diambil misalkan buku atau internet)
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
____________________________________________________________

70
Tugas 2
Setelah Anda mempelajari materi di atas, saatnya anda berlatih dengan
mengerjakan tugas mandiri secara jujur, teliti, dan rasa tanggung jawab. Selamat
mengerjakan, jangan lupa berdoa sebelum memulai mengerjakan.
Berikut ini disajikan saldo berbagai akun dan transaksi-transaksi per tanggal 1
Desember 2019 untuk perusahaan DND Decoration:
111 Kas (D) Rp9.140.000,00
112 Surat-surat Berharga (D) Rp.1.500.000,00
113 Piutang usaha (D) Rp800.000,00
114 Perlengkapan (D) Rp2.000.000,00
115 Asuransi dibayar di muka Rp1.200.000,00
121 Kendaraan (D) -
122 Peralatan Dekorasi (D) Rp4.000.000,00
123 Akum. Penyus. Peralatan Dekorasi (K) Rp800.000,00
211 Utang usaha (K) Rp4.290.000,00
212 Pendapatan diterima di muka (K) -
311 Modal DND Decoration (K) Rp9.980.000,00
312 Prive (D) Rp150.000,00
411 Pendapatan jasa (K) Rp5.100.000,00
511 Beban gaji (D) Rp1.050.000,00
512 Beban iklan (D) Rp100.000,00
513 Beban listrik dan telepon (D) Rp90.000,00
514 Beban serba-serbi (D) Rp140.000,00
Transaksi-transaksi yang terjadi sebagai berikut:
Des 2 Dibeli macam-macam jenis bunga dan perlengkapan dekorasi
seharga Rp800.000,00.
3 Diterima dari PT Tanjung Barat uang sebesar Rp2.400.000,00
dengan perjanjian untuk penyelesaikan susunan dekorasi rumah.
5 Dibeli kendaraan untuk memperlancar usaha seharga
Rp12.500.000,00 dan baru dibayar Rp10.500.000,00 sedangkan
sisanya dibayar bulan depan.
6 Telah diselesaikan pekerjaan mendekor rumah Bapak Djoko dan
diterima uang sebesar Rp1.300.000,00.
12 Dibayar iklan pada media online sebesar Rp80.000,00.
16 Dibayar gaji untuk bulan ini sebesar Rp450.000,00
18 Dibayar rekening listrik dan telepon Rp50.000,00.
28 Dibayar bermacam-macam beban sebesar Rp20.000,00
31 Pengambilan untuk keperluan pribadi sebesar Rp50.000,00.
Diminta: Buatlah jurnal umum dan lakukan posting ke buku besar dari data di atas!

71
Tugas 3
Pada tanggal 1 September 2019 Indra di Surabaya membuka sebuah toko suku
cadang kendaraan bermotor dengan nama “Indra Motor Supplay”
Catatlah transaksi-transaksi disebelah ini kedalam Jurnal penerimaan kas, Jurnal
pengeluaran, Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian dan Memorial (jurnal umum)!
Setelah itu buatlah buku besar dan neraca saldo!
Sep 1 Disetor dalam kas toko investrasi pemilik Rp 15.000.000,00
t
1 Dibayar dimuka sewa toko sewa toko di bulan September s.d
november 2019 Rp30.000,00
2 Dibeli dengan kredit dari toko mebel indah Peralatan toko Rp
1.500.000,00 dan Peralatan kantor Rp.500.000,00
3 Dibeli dengan kredit dari PT rajawali suku cadang kendaraan
bermotor Rp2.500.000,00
3 Dibeli dan dibayar per kas Perlengkapan toko Rp 20.000,00 dan
Perlengkapan kantor Rp.15.000,00
4 Dibeli dengan kredit dari PT maju suku cadang kendaraan
bermotor Rp3.000.000,00
4 Dibayar kuitansi tukang kayu, yaitu biaya pembetulan pintu-pintu
toko Rp85.000,00
5 Dibeli dengan kredit dari firma Asyad suku cadang kendaraan
bermotor Rp2.750.000,00
10 Dibayar per kas biaya pemasangan iklan Rp 50.000,00

15 Dibayar upah pelayanan toko Rp 75.000,00

17 Dibeli dengan kredit dari PT Sukardi sebuah mesin kas untuk di


pakai di toko Rp450.000,00
20 Dibayar kuitansi toko mebel indah Rp 2.000.000,00

23 Dibeli dengan pembayaran tunai separtai suku cadang


kendaraan bermotor Rp 325.000,00
25 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 957.500,00

26 Dibayar biaya mengecet gedung toko Rp 150.000,00

26 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 659.800,00

27 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 810.000,00

27 Dibayar kuitansi PT rajawali Rp 2.500.000,00 dikurangi dengan 2%


untuk potongan tunai.
28 Di jual dengan kredit kepada PLN suku cadang kendaraan
bermotor Rp1.985.000,00
28 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 375.500.00

72
29 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 375.500.00

29 Di beli dengan kredit dari PT rajawali suku cadang kendaraan


bermotor Rp3.578.000
30 Di terima dari PLN harga faktur kita tertanggal 28 yang lalu ,
dikurangi dengan 2 % potongan tunai
30 Di beli dengan pembayaraan tunai cadang kendaraan bermotor
Rp 215.000,00
30 Dibayar perkas harga sebuah papan nama toko Rp110.000,00

30 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp500.000,00

30 Diambil oleh Indra untuk keperluan pribadinya Rp150.000,00

30 Di bayar upah pelayanan toko Rp 75.000,00

30 Di beli per kas sebuah peti dari kayu untuk pengiriman suku cadang
keluar kota Rp125.000,00
30 Dibayar kuitansi PT Maju tertanggal 4 yang lalu dikurangi dengan 1
% untuk potongan tunai.

73
LAMPIRAN
A. PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Elemen : Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
Kelas / Jurusan : XI / Akuntansi
Observasi
No Nama Peserta Didik Kritis Mandiri Kreatif
1 2 3
1
2
3
4
5

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-kisi dan Soal
Capaian Tujuan Teknik
Indikator Soal Soal
Pembelajaran Pembelajaran Penilaian
Pada akhir Menganalisis 1. Peserta didik Tes 1. Jelaskan ruang
fase F, dokumen dapat Tertulis lingkup dan
peserta didik sumber dan menjelaskan karakteristik dari
mampu dokumen ruang lingkup, perusahaan
menganalisis pendukung operasi dan jasa, dagang
dokumen pada karakteristik dan manufaktur!
sumber dan perusahaan perusahaan
dokumen (entitas) untuk jasa, dagang 2. Jelaskan
pendukung Wajib Pajak dan manufaktur perbedaan dari
pada orang Pribadi 2. Peserta didik nota debet dan
perusahaan dan Badan baik dapat nota kredit!
(entitas) untuk yang telah menganalisis
Wajib Pajak menjadi dokumen
orang Pribadi Pengusaha sumber dan
dan Badan Kena Pajak dokumen
baik yang (PKP) maupun pendukung
telah menjadi non PKP pada 3. Jelaskan alasan
Pengusaha perusahaan mengapa
Kena Pajak jasa, dagang penting
(PKP) dan manufaktur dilakukan
maupun non 3. Peserta didik penyimpanan
PKP dapat bukti transaksi!
menjelaskan
penyimpanan
dokumen
74
transaksi
perusahaan
jasa, dagang
dan manufaktur
Pedoman Penilaian Pengetahuan
No Jawaban Skor
1 1. Karakteristik Perusahaan Jasa antara lain: 40
a) Kegiatan yang dilakukan didalamnya
yaitu kegiatan yang berupa pelayanan
jasa
b) Pendapatan yang diperoleh berasal
dari penjualan jasa yang dilakukan
c) Tidak ada perhitungan mengenai
Harga Pokok Penjualan (HPP)
d) Perhitungan Laba/rugi diperoleh
dengan membandingkan jumlah
pendapatan yang diperoleh dengan
beban yang dikeluarkan
Ruang lingkup perusahaan jasa tidak
terlalu luas karena hanya seputar
mempersiapkan jasa yang akan diberikan
kepada konsumen, hingga pada saat
produsen jasa menjual jasa yang telah
disediakan kepada konsumen yang
memerlukan.
2. Ciri-ciri dari perusahaan dagang antara
lain:
a) Pendapatannya berasal dari penjualan
barang dagang
b) Biaya utamanya bersumber dari harga
pokok barang yang terjual dan biaya
usaha lainnya
c) Dalam pencatatan akuntansi terdapat
akun persediaan barang dagang
d) Perusahaan dagang berperan sebagai
perantara antara produsen dan
konsumen
e) Antara barang yang dibeli sampai
dijual tidak dibentuk dan dirubah
sedemikian rupa
f) Tujuan perusahaan dagang adalah
memperoleh laba dengan cara menjual
barang dagang dengan harga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan
harga belinya
Siklus akuntansi perusahaan dagang
sama dengan perusahaan jasa.

75
Perbedaan antara akuntansi perusahaan
dagang dan akuntansi perusahaan jasa
hanya terletak pada prosedur transaksi
jual beli barang dagangan, bukan pada
siklus akuntansinya.
3. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi
hal-hal sebagai berikut :
a) Membeli bahan baku untuk disimpan
sementara
b) Mengolah bahan baku menjadi produk
jadi
c) Menyimpan produk jadi untuk
sementara
d) Menjual produk jadi
2 Nota kredit digunakan jika perusahaan telah 30
menerima kembali barang yang sudah dijual (
di retur) dengan alasan rusak atau tidak
sesuai pesanan. Sedangkan nota debet
digunakan jika perusahaan telah
mengembalikan barang yang sudah dibeli
dengan alasan rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan.
3 Semua bukti transaksi, setelah dicatat harus 30
disimpan dengan baik. Terdapat
kemungkinan bahwa bukti-bukti tersebut
diperlukan lagi di masa datang, misalnya
untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
pajak. Peraturan pajak di Indonesia
mengharuskan agar bukti-bukti pembukuan
disimpan selama 10 tahun.
Penyimpanan bukti transaksi harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga mudah untuk
dicari lagi. Penyimpanan menurut nomor urut
atau tanggal sering digunakan. Bukti
transaksi perlu disimpan dalam tempat yang
kuat dan aman sehingga tidak mudah rusak
dan disalahgunakan
Jumlah 100

76
C. BENTUK INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

No Rubrik penilaian Skor Total Catatan


1 Ruang lingkup dan 40 40 - Skor 40, apabila
karakteristik dari peserta didik dapat
perusahaan jasa, menjelaskan ketiga
dagang dan karakteristik dan
manufaktur ruang lingkup
perusahaan
- Skor 30, apabila
peserta didik dapat
menjelaskan dua
karakteristik dan
ruang lingkup
perusahaan
- Skor 20, apabila
peserta didik
menjelaskan satu
karakteristik dan
ruang lingkup
perusahaan
2 Perbedaan nota kredit 30 30 - Skor 30, apabila
dan nota debet peserta didik
menjelaskan
perbedaan dengan
baik dan benar
- Skor 15 apabila
peserta didik
menjelaskan
perbedaan dengan
kurang tepat
3 Pentingnya dilakukan 30 30 - Skor 30, apabila
penyimpanan bukti peserta didik
transaksi! menjelaskan alasan
dengan baik dan
benar
- Skor 15, apabila
peserta didik
menjelaskan alasan
dengan kurang tepat

77
D. Penilaian Keterampilan

Capaian Tujuan Teknik


Indikator Soal Soal
Pembelajaran Pembelajaran Penilaian
Pada akhir Melakukan 1. Peserta didik Tes 1. Penilaian unjuk
fase F, pencatatan dapat Praktek/ kerja persiapan
peserta didik transaksi ke Mencatat unjuk a. Menyiapkan
mampu dalam jurnal dokumen kerja alat tulis
menerapkan umum atau sumber ke b. Menyiapkan
proses khusus pada dalam jurnal LKPD
pencatatan perusahaan 2. Peserta didik 2. Penilaian unjuk
transaksi ke jasa, dagang dapat kerja pelaksanaan
dalam jurnal dan mengarsipkan a. Mampu
umum atau manufaktur dokumen mencatat
khusus sumber dan semua
dokumen transaksi
pendukung dengan benar
b. Mampu
mengurutkan
semua
dokumen
transaksi
dengan benar
3. Penilaian unjuk
kerja penutupan
a. Mengisi jurnal
dengan semua
transaksi
dengan benar
Capaian
Komponen/Sub
Indikator Penilaian Kompetens
Komponen
i
Persiapan
1.1 Mempersiapkan Kriteria unjuk kerja:
bahan sesuai  Tersedia format general journal
kebutuhan Mempersiapkan semua bahan dengan Sangat
benar Baik
Mempersiapkan banyak bahan dengan Baik
benar
Mempersiapkan bebarapa bahan dengan Cukup
benar
Tidak mempersiapkan semua bahan Tidak

78
Capaian
Komponen/Sub
Indikator Penilaian Kompetens
Komponen
i
1.2 Menyediakan Kriteria unjuk kerja:
peralatan sesuai  Tersedia pulpen hitam/pensil
kebutuhan  Tersedia LKPD
Mempersiapkan semua alat dengan Sangat
benar Baik
Mempersiapkan banyak alat dengan Baik
benar
Mempersiapkan beberapa alat dengan Cukup
benar
Tidak mempersiapkan semua alat Tidak
Pelaksanaan
2.1 Mencatat Kriteria unjuk kerja:
dokumen sumber  General journal
ke dalam jurnal Mencatat semua transaksi dengan benarSangat
Baik
Mencatat banyak transaksi dengan Baik
benar
Mencatat beberapa transaksi dengan Cukup
benar
Tidak mencatat semua transaksi Tidak
2.2 Mengarsipkan Kriteria unjuk kerja:
dokumen Sumber  Berurutan berdasarkan tanggal
dan Pendukung  Berurutan berdasarkan nomor
dokumen
Mengurutkan semua dokumen dengan Sangat
benar Baik
Mengurutkan banyak dokumen dengan Baik
benar
Mengurutkan beberapa dokumen Cukup
dengan benar
Tidak Mengurutkan semua dokumen Tidak
Hasil
3.1 General Journal Kriteria unjuk hasil:
 Diisi sesuai dengan fungsi kolom
 Diisi berurutan sesuai dengan
dokumen
 Dijumlahkan
 Rekapitulasi terisi
 Rekapitulasi dijumlahkan

79
Capaian
Komponen/Sub
Indikator Penilaian Kompetens
Komponen
i
Mengisi GJ semua transaksi dengan Sangat
benar Baik
Mengisi GJ banyak transaksi dengan Baik
benar
Mengisi GJ beberapa transaksi dengan Cukup
benar
Tidak Mengisi GJ semua transaksi Tidak

80
GLOSARIUM

Akun : Perkiraan atau rekening


Average : Rata-rata bergerak
Buku besar : Kumpulan rekening atau perkiraan
Buku pembantu : Buku besar yang berisi rincian dari akun tertentu
yang
terdapat dalam buku besar utama
Buku harian : Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi
harian
perusahaan
Daftar Akun : Daftar perkiraan yang ada dalam perusahaan
lengkap
dengan nama dan nomor kode perkiraannya.
Faktur : Bukti transaksi pembelian/penjualan secara kredit
FIFO : First in first out (Masuk Pertama Keluar Pertama)
FOB Shipping Point : Penjual menyerahkansemua barang yang
dijual
kepada pembeli di gudang penjual
FOB Destination point : Penjual menyerahkansemua barang yang
dijual
kepada pembeli di gudang pembeli
Harga Pokok Penjualan : Nilai pokok/harga dasar suatu barang yang akan
dijual
Jurnal khusus : Jurnal yang dirancang secara khusus untuk
mencatattransaksi yang bersifat sama dan
sering terjadi atau
berulang-ulang
Jurnal umum : Jurnal untuk mencatat semua transaksi
Kartu persediaan : Kartu yang dipergunakan untuk mencatat harga
pokokbarang dagang yang masuk dan keluar
beserta saldonya
LIFO : Last in first out (Masuk Terakhir Keluar Pertama)
Laba bruto : Laba kotor yang diperoleh perusahaan
Nota debet : Bukti transaksi pengembalian barang /retur
pembelian
Nota kredit : Bukti transaksi pengembalian barang /retur
penjualan
Nota kontan : Bukti transaksi pembelian/penjualan secara tunai
Perusahaan dagang : Perusahaan yang kegiatan utamanya membeli
barangdagang untuk dijual kembali tanpa
merubah bentuk dan
sifatnya

81
Perusahaan Jasa : Perusahaan yang memberikan pelayanan atau
jasa
Persediaan barang dagang : Barang-barang yang dibeli dan disimpan
sementara dengan tujuan untuk dijual kembali
dalam operasi
usaha perusahaan
Potongan harga : Pengurangan harga produk dari harga normal
Potongan kuantitas : Pengurangan banyaknya barang yang dibeli

Retur : Pengembalian barang karena rusak atau tidak


sesuai
pesanan
Sistem Periodik : Penilaian persediaan secara fisik
Sistem Perpetual : Penilaian persediaan secara terus menerus

82
DAFTAR PUSTAKA

Capaian Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Akuntansi Program Keahlian


Akuntansi dan Keuangan Lembaga Tahun 2022
Karmi, S.Pd Akt dan Luh Gede Wahyu Komalasari Giri, S.Pd. 2017. Praktikum
Akuntansi Perusahaan Jasa. Denpasar : Pustaka Mulia
Lilik Indarwati, S.Pd dan Karmi, S.Pd, S.Akt. 2018. Praktikum Akuntansi
Perusahaan Dagang. Denpasar : Pustaka Mulia
Ni Kadek Ayu Mega Adiyani, S.Pd, Drs Miftahul Munir, M.Pd.I dan Ny Wayan
Martini, S.Pd,M.Pd. 2019. Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur.
Denpasar : Pustaka Mulia

83

Anda mungkin juga menyukai