Anda di halaman 1dari 68

IDENTITAS

MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN AKUNTANSI

Bidang Keahlian : Bisnis dan Managemen


Program Keahlian : Akuntansi Keuangan dan Lembaga
Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa Dagang
Fase :F
Nama Pengampuh : Sriani Purwaningsih,S.Pd
Instansi : SMK Swasta Nur Azizi

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 1


SMK SWASTA NUR AZIZI TANJUNG
MORAWA

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 2


K

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 3


ATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
karunia, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Ajar
Konsentrasi Keahlian Akuntansi Elemen Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan
Manufaktur SMK /Fase F dengan baik.

Modul Ajar ini untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum paradigma baru yang
menekankan pada prinsip merdeka berlajar sekaligus pembentukan profil pelajar pancasila.
Penulis berharap Modul Ajar ini dapat membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta
didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada student center.

Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan Modul Ajar
ini. Semoga Modul Ajar ini memberikan manfaat kepada Bapak/ Ibu guru dan peserta didik
dalam menyelesaikan pembelajaran pada elemen Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan
Manufaktur pada Konsentrasi Keahlian Akuntansi.

Kupang, Juli 2023

Penulis

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 4


Daftar Isi

Halaman
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
A. INFORMASI UMUM 5
A.1 IDENTITAS MODUL 5
A.2 KOMPETENSI AWAL 6
A.3 PROFIL PELAJAR PANCASILA 6
A.4 SARANA PRASARANA 6
A.4.a Sarana 6
A.4.b Prasarana 6
A.5 TARGET PESERTA DIDIK 6
A.6 KETERSEDIAAN MATERI 6
A.7 STRATEGI PEMBELAJARAN 6
B. KOMPONEN INTI 7
B.1 TUJUAN PEMBELAJARAN 7
B.2 PEMAHAMAN BERMAKNA 10
B.3 PERTANYAAN PEMANTIK 10
B.4 PERSIAPAN PEMBELAJARAN 11
B.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 12
B.6 PENGAYAAN 13
B.7 REMEDIAL 13
B.8 REFLEKSI 14
B.8.a Refleksi Guru 14
B.8.b Refleksi Peserta Didik 14
C. LAMPIRAN 16
C.1 BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK 16
C.2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 63
D. PENILAIAN KETERAMPILAN 70
DAFTAR PUSTAKA 74

A. Informasi Umum

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 5


A.1 Identitas Modul

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 6


Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Akuntansi
Judul Modul : Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan
Manufaktur
Fase / Kelas : F / XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : ______ X 45 Menit
Pertemuan : Pertemuan ke
TP : 2.1 Memahami dokumen sumber dan dokumen
pendukung pada perusahaan (entitas) wajib pajak
orang pribadi dan badan baik PKP maupun non
PKP pada perusahaan jasa, dagang, dan
manufaktur
2.2 Memahami proses pencatatan transaksi ke dalam
jurnal umum atau khusus pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
2.3 Memahami proses pencatatan ke dalam buku
pembantu kartu piutang, kartu utang, dan kartu
persediaan pada perusahaan dagang dan
manufaktur
2.4 Memahami posting jurnal umum atau khusus ke
dalam buku besar pada perusahaan jasa, dagang
dan manufaktur
2.5 Memahami neraca saldo pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
2.6 Memahami transaksi penyesuaian pada
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
2.7 Memahami jurnal penyesuaian pada perusahaan
jasa, dagang dan manufaktur
2.8 Memahami posting jurnal penyesuaian ke dalam
buku besar pada perusahaan jasa, dagang, dan
manufaktur
2.9 Memahami neraca lajur (worksheet) pada
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
2.10 Memahami laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas (perubahan modal), laporan posisi
keuangan (neraca), laporan arus kas, dan cartatan
atas laporan keuangan pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
2.11 Memahami jurnal penutup pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur
2.12 Memahami posting jurnal penutup ke dalam
buku besar pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur
2.13 Memahami neraca saldo setelah penutupan pada
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur

Kata kunci : Perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan


manufaktur, akun, bukti transaksi, jurnal,
posting, harga pokok penjualan, neraca saldo,
neraca lajur, jurnal penyesuaian, laporan
keuangan, buku besar, harga pokok produksi,
harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik,
harga pokok proses.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 7


A.2 Kompetensi Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini yaitu peserta didik
sudah memiliki kemampuan dasar tentang materi persamaan dasar akuntansi.

A.3 Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis, mandiri dan kreatif.

A.4 Sarana dan Prasarana


A.4.a. Sarana
Sarana Digital dan Non Digital berupa Buku Paket, e-book, portal pembelajaran, tautan
edukasi di internet, video pembelajaran di internet, Buku Akuntansi Perusahaan Jasa, Buku
Akuntansi Perusahaan Dagang, Buku Akuntansi Perusahaan Manufaktur
A.4.b Prasarana
1. Perangkat keras (PC, laptop, LCD)
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A.5 Target Peserta Didik


Modul Ajar ini dapat digunakan untuk guru yang mengajar di kelas XI (sebelas) Konsentrasi
Keahlian Akuntansi SMK siswa regular.

A.6 Ketersediaan Materi


Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak, membaca,
bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, atau lainnya) sehingga menghasilkan
proses kognitif, afektif, dan psikomotorik yang membentuk karakter, terdiri dari:
• Membaca buku dan dokumen transaksi, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses daring atau luring
• Mengamati setiap proses tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur
• Mengamati langkah proses akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan manufaktur di
youtube dan buku panduan
• Penugasan proyek sederhana secara berkelompok
• Materi disajikan dalam bentuk teks dan gambar
A.7 Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran project-based learning
3. Metode diskusi, tanya jawab, presentasi dan studi kasus
B. Kompetensi Inti

B.1 Tujuan Pembelajaran


1. “Fase F”
2. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai
berikut :

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 8


Elemen Capaian Pembelajaran
Akuntansi Perusahaan Jasa, Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Dagang dan Manufaktur menganalisis dokumen sumber dan dokumen
pendukung pada perusahaan (entitas) untuk Wajib
Pajak orang Pribadi dan Badan baik yang telah
menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) maupun
non PKP, menerapkan proses pencatatan transaksi
ke dalam jurnal umum atau khusus, menerapkan
pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu
kartu piutang, kartu utang, dan kartu persediaan
barang dagang, menerapkan posting jurnal umum
atau khusus ke dalam buku besar, menyusun
neraca saldo, menganalisis transaksi penyesuaian,
menerapkan posting jurnal penyesuaian ke dalam
buku besar, menyusun neraca lajur (worksheet),
menyusun laporan laba/rugi, laporan perubahan
equitas (perubahan modal), laporan posisi
keuangan (neraca), laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan, menyusun jurnal penutup
serta neraca saldo setelah penutupan.
Khusus untuk perusahaan manufaktur
ditambah kompetensi menghitung harga pokok
pesanan dan harga pokok proses.

3. Tujuan Pembelajaran yang ingin Dicapai

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 9


Tujuan Pembelajaran (TP) Kriteria Pencapaian Tujuan Pembelajaran (KPTP)
2.1 Memahami dokumen 1
sumber dan dokumen 2
pendukung pada 2.1
perusahaan (entitas) wajib 2.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan ruang lingkup, operasi
pajak orang pribadi dan dan karakteristik perusahaan jasa, dagang dan
badan baik PKP maupun manufaktur
non PKP pada perusahaan 2.1.2 Peserta didik dapat menganalisis dokumen sumber dan
jasa, dagang, dan dokumen pendukung pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur manufaktur
2.2 Memahami proses 2.1.3 Peserta didik dapat menjelaskan penyimpanan dokumen
pencatatan transaksi ke transaksi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
dalam jurnal umum atau 2.2
khusus pada perusahaan 2.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan jurnal dan fungsinya
jasa, dagang dan 2.2.2 Peserta didik dapat menyeleksi daftar akun (rekening)
manufaktur 2.2.3 Peserta didik dapat melakukan pencatatan transaksi
2.3 Memahami proses kedalam jurnal umum pada perusahaan jasa dan jurnal
pencatatan ke dalam buku khusus pada perusahaan dagang dan manufaktur
pembantu kartu piutang, 2.3
kartu utang, dan kartu 2.3.1 Peserta didik dapat melakukan pencatatan transaksi ke
persediaan pada perusahaan dalam buku pembantu kartu piutang, kartu utang, kartu
dagang dan manufaktur persediaan pada perusahaan dagang dan manufaktur
2.4 Memahami posting jurnal 2.4
umum atau khusus ke 2.4.1 Peserta didik dapat melakukan posting jurnal umum ke
dalam buku besar pada dalam buku besar pada perusahaan jasa
perusahaan jasa, dagang 2.4.2 Peserta didik dapat melakukan posting jurnal-jurnal ke
dan manufaktur buku besar perusahaan dagang dan manufaktur

2.5 Memahami neraca saldo


pada perusahaan jasa,
dagang dan manufaktur 2.5
2.6 Memahami transaksi 2.5.1 Peserta didik dapat menyusun neraca saldo pada
penyesuaian pada perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
perusahaan jasa, dagang 2.6
dan manufaktur 2.6.1 Peserta didik dapat menganalisis transaksi penyesuaian
2.7 Memahami jurnal untuk perusahaan jasa
penyesuaian pada 2.6.2 Peserta didik dapat menganalisis transaksi penyesuaian
perusahaan jasa, dagang pemakaian supplies, biaya depresiasi aset tetap,
dan manufaktur pembebanan biaya sewa, biaya asuransi, biaya bunga,
2.8 Memahami posting jurnal biaya kerugian piutang, penyesuaian pendapatan,
penyesuaian ke dalam buku pembuatan rekonsiliasi bank dan koreksi fiskal pada
besar pada perusahaan jasa, perusahaan dagang
dagang, dan manufaktur

2.9 Memahami neraca lajur 2.6.3 Peserta didik dapat menganalisis transaksi penyesuaian
(worksheet) pada antara lain pemakaian biaya overhead pabrik, transfer
perusahaan jasa, dagang harga produk-produk selesai, penyesuaian biaya-biaya
dan manufaktur akrual/deferal, dan alokasi biaya overhead pabrik ke
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 10
B.2 Pemahaman Bermakna
1. Sumber pencatatan dan analisa bukti transaksi
2. Jurnal umum perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
3. Buku besar perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
4. Neraca saldo perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
5. Jurnal penyesuaian perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
6. Neraca lajur (worksheet) perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
7. Laporan keuangan perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
8. Jurnal penutup perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
9. Neraca saldo setelah penutupan perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
10. Jurnal pembalik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
11. Harga pokok penjualan perusahaan dagang dan manufaktur
12. Persediaan barang dagang perusahaan dagang
13. Biaya produksi perusahaan manufaktur
14. Harga pokok pesanan perusahaan manufaktur
15. Harga pokok proses perusahaan manufaktur

B.3 Pertanyaan Pemantik


1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan jasa, dagang dan manufaktur?
2. Apa saja transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan jasa, dagang dan manufaktur?
3. Apakah menurut pendapat kalian proses akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur itu sama?
4. Mengapa setiap terjadi transaksi keuangan harus disertai dengan alat bukti transaksi?
5. Coba sebutkan bukti transaksi apa saja yang kalian ketahui!
6. Apa yang kalian ketahui tentang jurnal umum?
7. Bagaimana cara memposting jurnal umum ke buku besar?
8. Apa yang kalian ketahui tentang neraca saldo?
9. Apa yang kalian ketahui tentang jurnal penyesuaian?
10. Bagaimana cara menyusun neraca lajur (worksheet)?
11. Apa yang anda ketahui tentang jurnal penutup?
12. Bagaimana cara menutup akun buku besar?
13. Apa yang anda ketahui tentang neraca saldo setelah penutupan?
14. Apa yang anda ketahui tentang jurnal pembalik?
15. Bagaimana cara membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur?
16. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok penjualan?
17. Apa yang kalian ketahui tentang persediaan barang dagang?
18. Bagaimana menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur?
19. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok pesanan?
20. Apa yang kalian ketahui tentang harga pokok proses?

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 11


B.4 Persiapan Pembelajaran

Strategi
No Materi Tempat Alat Bantu Waktu Asesmen
Pembelajaran
Awal Formatif Sumatif
1 Akuntansi Perusahaan Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir kompetensi
Jasa informasi tentang Kelas XI LKPD, sejauh mana belajar guru dilakukan tes secara
akuntansi perusahaan AKL LCD, pemahaman menanyakan holistic dengan
jasa Lapto, PC, peserta didik secara acak tujuan menentukan
Buku, mengenai kepada peserta siswa kompeten atau
ebook, akuntansi didik tentang tidak untuk
Internet perusahaan jasa pamahaman mengetahui
materi ketuntasan
2 Akuntansi Perusahaan Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir kompetensi
Dagang informasi tentang Kelas XI LKPD, sejauh mana belajar guru dilakukan tes secara
akuntansi perusahaan AKL LCD, pemahaman menanyakan holistic dengan
dagang Lapto, PC, peserta didik secara acak tujuan menentukan
Buku, mengenai kepada peserta siswa kompeten atau
ebook, akuntansi didik tentang tidak untuk
Internet perusahaan jasa pamahaman mengetahui
materi ketuntasan
3 Akuntansi Perusahaan Penugasan mencari Ruang ATK, Mengukur Dalam proses Di akhir kompetensi
Manufaktur informasi tentang Kelas XII LKPD, sejauh mana belajar guru dilakukan tes secara
akuntansi perusahaan AKL LCD, pemahaman menanyakan holistic dengan
Manufaktur Lapto, PC, peserta didik secara acak tujuan menentukan
Buku, mengenai kepada peserta siswa kompeten atau
ebook, akuntansi didik tentang tidak untuk
Internet perusahaan jasa pamahaman mengetahui
materi ketuntasan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 1


B.5 Kegiatan Pembelajaran
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN ____ (6 JP X 45 Menit = 270 Menit)
Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 1


ALOKASI
KEGIATAN SINTAX DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru memastikan masing-masing peserta didik telah 20 Menit
memenuhi persyaratan protocol kesehatan, seperti
menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak.
2. Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam
3. Salah satu peserta didik memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai
4. Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen peserta
didik
5. Guru memberikan informasi mengenai kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah serta strategi
pembelajaran yang akan dilaksanakan
6. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan
mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.
7. Guru memberikan pre-tes mengenai dokumen sumber
dan dokumen pendukung perusahaan
Kegiatan Inti Penentuan 1. Peserta didik melalui berbagai sumber informasi 240 Menit
pertanyaan diminta untuk mengamati perbedaan dokumen sumber
mendasar dan dokumen pendukung pada perusahaan jasa.
2. Peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk
mengemukakan pendapatnya tentang dokumen sumber
dan dokumen pendukung perusahaan serta manfaat
dari dokumen tersebut bagi perusahaan jasa.
Perencanaan 1. Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan
proyek sebuah proyek yaitu mencari sebanyak-banyaknya
dokumen perusahaan jasa dan mengelompokan
dokumen tersebut ke dalam dua kategori.
2. Peserta didik dikelompokan dengan anggota tiga orang
3. Guru membagikan lembar kerja yang akan dipakai
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang telah diberikan
dengan mencari dari berbagai sumber belajar.
Memonitor 1. Peserta didik melaksanakan proyek sesuai rancangan
peserta didik bersama-sama kelompoknya.
dan 2. Peserta didik mengamati dokumen akuntansi apa saja
kemajuan yang digunakan dalam perusahaan jasa dan
proyek mencatatnya dalam LKPD
3. Peserta didik menampilkan hasil yang sudah dibuat
4. Peserta didik mempresentasikan hasil yang sudah
dikerjakan dan di tanggapi oleh kelompok lain dan
kelompok meyempurnakan hasil proyek sebelum
dikumpulkan.
5. Selama penyelesaian proyek, guru memonitor aktivitas
yang penting dari peserta didik, menanyakan masalah
yang ditemui untuk menilai sikap mandiri, kritis dan
kreatif dari masing-masing peserta didik
6. Peserta didik mengumpulkan laporan proyek.
Penutup 1. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik 10 Menit
untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang
sudah dilaksanakan
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan
memberikan motivasi untuk tetap semangat.
3. Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.

B.6 Pengayaan
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 2
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria
Ketuntasan, diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai ketuntasan berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

No Langkah-langkah Kegiatan Target Hasil


1 Diskusikanlah dengan kelompokmu, keuntungan apa Ada hasil kelompok dengan
saja yang diperoleh ketika menggunakan aplikasi nama masing-masing peserta
komputer akuntansi terkait dengan data awal didik
perusahaan dan dokumen sumber dan dokumen
pendukung
2 Hasil pengamatan dan diskusi, buatlah power pointnya Ada hasil kerja
3 Untuk sumber informasi, gunakan internet, buku paket, Ada hasil kerja
atau buku sumber lain yang relevan
4 Presentasikan hasilnya pada kelompok lain untuk Ada laporan individu dan
dibandingkan dan saling melengkapi laporan kelompok
5 Kelompok lain menanggapi, tanggapan kelompok lain Ada tanggapan dari masing-
dijadikan masukan untuk menyempurnakan laporan masing kelompok
tugas

B.7 Remidial
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan belajar, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (remedial teaching). Kemudian
diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran dengan ketentuan:
1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
3. Peserta didik yang sudah tuntas dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memperbaiki nilai.

B.8 Refleksi
B.8.a Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian
tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan mengekspresikan kesan konstruktif, pesan,
harapan, dan kritik terhadap pembelajaran yang diterima. Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik dengan memina pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran, pemahaman
pembelajaran ataupun meminta kritik dan saran kepada peserta didik terhadap pembelajaran dan
dirinya. Hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran berakhir sehingga tidak mengganggu
pembelajaran.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 3


1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan
peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar yang saya sajikan sesuai yang
diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal
peserta didik)?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang digunakan? Apakah media
sesuai dan mempermudah peserta didik menguasai kompetensi atau materi yang diajarkan?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap metode atau teknik pembelajaran yang saya
gunakan?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

B.8.b Refleksi Peserta Didik

Agar pembelajaran menyengkan dan bermakna untuk kalian, ayo sejenak berefleksi tentang aktivitas
pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan perasaan kalian
ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkan tanda centang (√) pada salah satu gambar yang mewakili perasaan kalian setelah
mempelajari materi ini!

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 4


1. Apa yang kalian pelajari?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
4. Apa upaya kalian untuk menguasau yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

C. Lampiran
C.1 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

A. AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


� Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang didalamnya menjalankan kegiatan usaha sebagai penyedia jasa
untuk memenuhi keinginan konsumennya.
Karakteristi Perusahaan Jasa antara lain:
1. Kegiatan yang dilakukan didalamnya yaitu kegiatan yang berupa pelayanan jasa
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 5
2. Pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan jasa yang dilakukan
3. Tidak ada perhitungan mengenai Harga Pokok Penjualan (HPP)
4. Perhitungan Laba/rugi diperoleh dengan membandingkan jumlah pendapatan yang diperoleh dengan beban
yang dikeluarkan
Ruang lingkup perusahaan jasa tidak terlalu luas karena hanya seputar mempersiapkan jasa yang akan
diberikan kepada konsumen, hingga pada saat produsen jasa menjual jasa yang telah disediakan kepada konsumen
yang memerlukan.

� Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Siklus Akuntansi adalah sebuah proses yang menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan guna penyelesaian
akuntansi secara manual. Perhatikan gambar berikut!

Tahap pencatatan
Tahap penggolongan
Tahap pengikhtisaran
Bukti Transaksi
Jurnal Umum
Buku Besar
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penutup
Menutup Buku Besar
NS Setelah Penutupan
Jurnal Pembalik
Neraca Lajur (Worksheet)
Tahap pelaporan
Laporan
keuangan

� Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa


Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1. Investasi oleh pihak pemilik atau calon pemilik, adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari
transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Transaksi bisnis yang berkaitan dengan pemilik ini
diantaranya adalah setoran dari pemilik yang akan mempengerahi harta perusahaan yang bertambah dan modal
pemilik yang juga mengalami penambahan. Disamping itu pemilik dapat melakukan transaksi lainnya yaitu
berupa pengambilan pribadi (Prive) yang akan mempengaruhu pengurangan harta perusahaan dan modal
perusahaan itu sendiri.
2. Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai atau kredit. Transaksi pembelian peralatan dan atau
perlengkapan secara tunai akan berpengaruh pada akun peralatan dan atau perlengkapan yang merupakan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 6


kelompok akun aset yang mengalami penambahan sedangkan akun kas yang juga merupakan kelompok akun
aset mengalami pengurangan. Sedangkan untuk transaksi pembelian secara kredit maka akan berpengaruh pada
akun kewajiban yaitu utang lancar yang bertambah.
3. Menerima pendapatan dari penjualan jasa. Transaksi ini akan berpengaruh pada akun kas yang bertaman
sebagai bagian dari kelompok akun aset, sedangkan disisi lain pada akun modal pemilik akan mengalami
peningkatan sebagai akibat dari penjualan jasanya.
4. Membayar macam-macam beban. Transaksi ini akan mempengaruhi akun kas perusahaan yang berkurang dan
disisi lain akun modal juga akan mengalami pengurangan sebagai akibat adanya pembayaran berbagai macam
beban tersebut.
5. Menerima piutang. Tranksasi ini akan mempengaruhi akun kas yang bertambah dan disisi lain akun piutang
juga yang keduanya merupakan kelompok aset akan mengalami pengurangan.

� Macam-Macam Bukti Transaksi


Bukti pencatatan/transaksi ada yang berasal dari transaksi itu sendiri beserta pendukungnya, tetapi ada juga
yang dibuat khusus intern perusahaan.
1. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan.
Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut :

a. Bukti Kas Masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.

Coba Anda perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini!

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 7


b. Bukti Kas Keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian
dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.

c. Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan
perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!

2. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
a. Kwitansi adalah tanda bukti telah terjadi transaksi tunai yang harus ditanda-tangani oleh penerima uang.
Kwitansi yang asli diserahkan kepada si pembayar sedangkan bagian potongan disimpan oleh pihak yang
menerima uang. Kwitansi juga bisa dibubuhi materai dalam jumlah tertentu.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 8


b. Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi (secara rinci) pembelian barang secara tunai. Nota
kontan dbuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.

c. Nota kredit adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah menerima kembali barang yang sudah dijual (di
retur). Nota kredit dibuat oleh pihak penjual.

d. Nota debet adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah mengembalikan barang yang telah dibeli. Nota
debet dibuat oleh pihak pembeli

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 9


e. Faktur adalah bukti transaksi yang dilakukan secara kredit atas transaksi penjualan atau pembelian. Faktur
biasanya dibuat rangkap 2 faktur yang asli (lembar pertama) disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk
melakukan penagihan dan lembar kedua diserahkan pada pembeli.

f. Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar
sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan
dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
• Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
• Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.

� ANALISA BUKTI TRANSAKSI


Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisa atau diteliti terlebih dahulu. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Setiap transaksi yang masuk akan berpengaruh terhadap perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban
akan dicatat dengan mendebet dan mengkredit pada perkiraan dengan jumlah yang sama. Dari setiap transaksi akan
mempengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan perkiraan di kredit.
Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, perhatikan tabel berikut di bawah ini!

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 10


Perkiraan Bertambah (+) Berkurang (-) Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Utang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

Di bawah ini mekanisme cara mendebit dan mengkredit:


1. Aset sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sisi debit. Jika terjadi penambahan aset dicatat di sisi
debit dan apabila terjadi pengurangan aset akan dicatat di sisi kredit. Pada akhir periode akuntansi, aset akan
bersaldo debit sebagai saldo normalnya.
2. Liabilitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit. Apabila liabilitas bertambah
dicatat di sisi kredit dan jika berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, liabilitas akan
bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.
3. Ekuitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit. Apabila ekuitas bertambah dicatat di
sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, ekuitas akan bersaldo kredit
sebagai saldo normalnya.
4. Pendapatan sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun pembantu modal, artinya selalu
berpengaruh terhadap modal. Apabila bertambah dicatat di sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di sisi
debit. Pada akhir periode akuntansi, pendapatan akan bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.
5. Beban sebagai sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun pembantu modal, artinya selalu
berpengaruh terhadap modal. Jika beban bertambah dicatat di sisi debit dan jika berkurang dicatat di sisi kredit.
Pada akhir periode akuntansi, beban akan bersaldo debit sebagai saldo normalnya.

� Penyimpanan Bukti Transaksi


Semua bukti transaksi, setelah dicatat harus disimpan dengan baik. Terdapat kemungkinan bahwa bukti-bukti
tersebut diperlukan lagi di masa datang, misalnya untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak pajak. Peraturan
pajak di Indonesia mengharuskan agar bukti-bukti pembukuan disimpan selama 10 tahun.
Penyimpanan bukti transaksi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari lagi. Penyimpanan
menurut nomor urut atau tanggal sering digunakan. Bukti transaksi perlu disimpan dalam tempat yang kuat dan
aman sehingga tidak mudah rusak dan disalahgunakan.

� Jurnal Umum (General Journal)


Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi – transaksi yang terjadi dalam perusahaan
secara sistematis dan kronologis. Pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan akun yang
akan di debit dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing).
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku Besar, harus dicatat dahulu
dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama ( Book of Original Entry). Tujuan
dilakukannya pencatatan transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan bagaimana pengaruh setiap transaksi
ke dalam akun perusahaan.
Fungsi jurnal umum dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi historis, maknanya adalah bahwa pencatatan setiap transaksi harus dilakukan berdasarkan tanggal
terjadinya transaksi, dimana jurnal menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus
menerus yang harus dilakukan pencatatannya secara sistematis dan kronologis.
2. Fungsi pencatatan, maknanya adalah bahwa jurnal umum digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang
terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan yang terjadi pada aset, hutang, modal, pendaptan dan biaya harus
terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal umum, agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan
secara lengkap.
3. Fungsi analisis, maknanya adalah bahwa pencatatan dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi
melaui proses pendebitan dan pengkreditan akun yang terpengaruh. Analisis ini berkaitan dengan proses
penggolongan nama akun, pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya
4. Fungsi instruksi, maknanya adalah bahwa catatan dalam jurnal umum merupakan perintah untuk mendebit dan
mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal. Dengan demikian, pencatatan dalam jurnal umum bukan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 11


hanya sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi, artinya jurnal umum berfungsi
memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar
5. Fungsi informatif, maknanya adalah bahwa catatan dalam jurnal umum memberikan penjelasan ataupun
keterangan mengenai bukti pencatatan transaksi yang terjadi dari waktu ke waktu.
Pada umumnya, jurnal umum ini dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala
transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis. Jurnal umum sendiri merupakan jurnal standar
yang berbentuk secara umum. Jurnal ini sering juga disebut sebagai jurnal memorial. Umumnya buku jurnal atau
buku harian menggunakan bentuk jurnal umum dua kolom.

(1) Berisi tanggal, bulan dan tahun kejadian transaksi. Untuk bulan dan tahun cukup ditulis sekali saja tiap
halaman judul, kecuali jika ada pergantian bulan/tahun.
(2) Diisi nomor dokumen bukti transaksi.
(3) Diisi oleh akun yang berpengaruh akibat transaksi yang terjadi, yang akan didebet/dikredit.
(4) Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah dipindahkan/tertera di buku besar.
(5) Diisi nilai nominal akun yang didebet.
(6) Diisi nilai nominal akun yang dikredit.
(7) Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada).

Setelah proses pencatatan transaksi pada jurnal umum selesai kemudian proses pencatatan selanjutnya adalah
pemindahan masing-masing akun (posting) ke dalam buku besar. Perhatikan transaksi-transaksi salon Alya selama
bulan Desember 2021 berikut ini:
Pada tanggal 1 Desember 2021, Alya mendirikan usaha salon kecantikan dengan nama salon Alya. Alya
mengivestasikan hartanya ke perusahaan berupa Uang tunai Rp 10.000.000 dan Peralatan Salon Rp 8.000.000
Maka jurnalnya adalah :

Tanggal 1 Desember 2021, Dibayar sewa ruangan kantor untuk 6 bulan Rp 1.500.000

Tanggal 1 Desember 2021, Dibeli peralatan Kantor sebagai aktiva tetap senilai Rp 2.400.000

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 12


Tanggal 2 Desember 2021, Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp 600.000

Tanggal 3 Desember 2021, Salon Alya menerima pendapatan jasa sebesar Rp 5.400.000 untuk proyek salon
bersama dari pemerintah selama 6 bulan

Tanggal 5 Desember 2021, Dibeli dengan tunai perlengkapan salon Rp 1.000.0000

Tanggal 7 Desember 2021, Dibeli peralatan dengan kredit dari toko jelita seharga Rp.3.000.000

Tanggal 10 Desember 2021, Di terima pendapatan salon Rp 6.000.000

Tanggal 15 Desember 2021, Dibayar beban gaji pegawai Rp 1.000.000, rekening listrik + air Rp 500.000 dan
beban- beban lain Rp 2.000.000

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 13


Tanggal 20 Desember 2021, Dibayar sebagai hutang kepada toko jelita Rp 1.000.000

Tanggal 25 Desember 2021, Alya mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp500.000

Tanggal 27 Desember 2021, Telah diselesaikan pekerjaan Ny.Tutik seharga Rp 3.000.000 dan kepada keluarga Ny.
Tutik telah di sampaikan faktur (nota tagihan)

Tanggal 30 Desember 2021, Di terima kas dari Ny Tutik sebagian tagihan sebesar Rp.2.000.000

Tanggal 31 Desember 2021, Dibayar beban lain-lain Rp 1.000.000

� Buku Besar (Ledger)


Buku besar adalah adalah kumpulan dari akun-akun sejenis yang satu sama lain saling berhubungan secara
sistematis. Akun buku besar merupakan formulis tempat mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan,
dan beban akibat transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan bisa dibedakan ke dalam:
1. Bentuk Scontro Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom. Contoh
bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut:

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 14


2. Bentuk Staffel Yang dimaksud dengan buku besar bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau
disebut juga buku besar 4 kolom. Bentuk ini terdiri dari sisa debet dan sisa kredit. Adapun bentuk Staffel,
perhatikan gambar berikut ini:

Penjelasan mengenai bentuk buku besar di atas adalah:


(a) Nama akun diisi dengan nama akun, misalnya akun kas, modal, dan yang lainnya.
(b) Nomor akun diisi dengan nomor kode yang telah ditetapkan untuk akun tersebut, misalnya akun kas dengan
kode 111, akun modal dengan 311.
(c) Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. Tanggal transaksi ini sudah dicatat di dalam jurnal,
maka mengisinya harus sesuai dengan tanggal jurnal.
(d) Kolom keterangan diisi dengan keterangan singkat mengenai transaksi tersebut dan penjelasan singkat ini
sudah dibuat dalam jurnal.
(e) Kolom Ref (referensi) diisi dengan halaman jurnal dari mana transaksi tersebut dipindahkan.
(f) Kolom debit dan kredit diisi dengan jumlah transaksi tersebut yang terdapat dalam jurnal.
Setelah pencatatan transaksi pertama dalam jurnal, langkah selanjutnya melakukan pencatatan ke dalam buku
besar dengan jalan memindahkan kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan kolom kredit jurnal ke buku
besar sebelah kredit.
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke dalam buku besar disebut dengan posting.
Sebelum melakukan posting dari jurnal, terlebih dahulu jika terdapat saldo awal sebelum memulai kegiatan
akuntansi, dilakukan pencatatan saldo-saldo akun buku besar pada awal periode ke akun buku besar yang sesuai.

Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar (posting) dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Tanggal jurnal dipindahkan pada kolom tanggal buku besar.
b) Halaman jurnal dipindahkan pada kolom Ref buku besar dengan menuliskan JU. Misalnya JU 1 berarti posting
buku besar berasal dari jurnal umum halaman 1.
c) Jumlah pada jurnal dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akun yang bersangkutan. Jumlah debit jurnal
ditempatkan pada debit buku besar dan jumlah kredit jurnal ditempatkan pada kredit buku besar.
d) Kolom Ref jurnal diisi dengan nomor kode akun buku besar yang digunakan.

Perhatikan contoh di bawah ini. Perhatikan garis putus-putus yang ada pada contoh buku jurnal dan buku besar.

� Neraca Saldo (Trial Balance)


Pada setiap akhir periode akuntansi, misalnya tiap bulan, kesamaan antara debet dan kredit perlu dibuktikan.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat neraca saldo. Perlu diingat bahwa kesamaan debet dan kredit pada neraca
saldo tidak berarti bahwa pencatatan telah dilakukan dengan benar. Misalnya, kesalahan dalam membukukan ke
suatu akun (seharusnya debet ke akun perlengkapan, salah dibukukan sebagai debet ke akun peralatan) tidak akan
mempengaruhi keseimbangan debet dan kredit, walaupun hal tersebut tetap merupakan suatu kesalahan.
Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku besar yang disusun di akhir
periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap transaksi berada pada nilai dan posisi yang benar. Sumber
penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Berikut bentuk kolom neraca saldo:

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 15


Keterangan:
a) Kolom nomor akun diisi dengan nomor kode akun.
b) Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan urutan nomor akun.
c) Kolom debit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo debit.
d) Kolom kredit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo kredit.

Penyusunan neraca saldo didasarkan pada saldo akun yang terdapat pada buku besar sehingga penyusunan
neraca saldo harus memperhatikan bentuk buku besarnya. Penyusunan neraca saldo sebagai berikut:
1. Menghitung saldo tiap-tiap akun buku besar.
2. Menyusun saldo tiap-tiap akun buku besar dalam neraca saldo sesuai nomor kode akun dan tingkat likuiditas.

� Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)


Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi, tetapi didasarkan pada
perhitungan atau keterangan tertentu seperti beban penyusutan gedung, beban sewa gedung, dan utang gaji. Tujuan
Jurnal penyesuaian
1. Membuat setiap akun riil (akun aset, liabilitas, dan ekuitas) menunjukkan jumlah sebenarnya pada akhir
periode akuntansi.
2. Membuat setiap akun nominal (pendapatan dan beban) menunjukkan jumlah pendapatan dan beban yang betul
terjadi pada akhir periode akuntansi.

Dalam perusahaan jasa ada tujuh kejadian yang sering terjadi dan memerlukan penyesuaian pada akhir periode
akuntansi. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian sebagai berikut:
a. Perlengkapan adalah barang yang digunakan perusahaan untuk kegatan operasional yang habis dipakai kurang
dari satu tahun (dalam satu periode akuntansi). Perlengkapan yang sudah terpakai akan menjadi beban pada
akhir periode akuntansi.
Perhatikan contoh berikut!
Pada tanggal 4 Mei 2019 Clean & Fresh Laundry membeli perlengkapan sebesar Rp900.000,00 secara tunai.
Pada tanggal 31 Desember 2019 perlengkapan yang tersisa sebesar Rp100.000,00. Artinya, perlengkapan yang
habis dipakai dalam satu periode akuntansi sebesar Rp900.000,00 – Rp100.000,00 = Rp800.000,00. Jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban perlengkapan Rp800.000,00


Perlengkapan Rp800.000,00

b. Penyusutan Aset Tetap


Aset tetap adalah aset berwujud yang siap digunakan dalam operasional perusahaan dan digunakan lebih dari
satu tahun. Contoh aset tetap adalah peralatan usaha, kendaraan, mesin, dan gedung. Aset tetap mengalami
penyusutan atau berkurangnya kemampuan untuk memberikan manfaat ekonomi secara berangsur-angsur.
Pada tanggal 2 Mei 2019 pada neraca saldo Clean & Fresh Laundry terdapat akun peralatan usaha sebesar
Rp12.000.000,00. Perusahaan menetapkan penyusutan peralatan sebesar 10% per tahun. Jadi, penyusutan
peralatan sebesar 8/12 x 10% x Rp12.000.000,00 = Rp800.000,00.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban penyusutan peralatan Rp800.000,00


Akumulasi penyusutan peralatan Rp800.000,00

c. Beban dibayar di muka


Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 16
Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada awalnya dianggap sebagai harta (aset), tetapi menjadi beban
pada kemudian hari. Beban ini merupakan harta perusahaan yang pada masa depan akan memberikan manfaat.
Contoh akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di
muka, dan bunga dibayar di muka. Pencatatan jurnal penyesuaian akun beban dibayar di muka dapat dilakukan
dalam dua cara yaitu:
• Dicatat sebagai harta (Pendekatan Neraca)
Berikut ini merupakan contoh transaksi pembayaran sewa dibayar di muka. Pada tanggal 1 Maret 2019,
Clean & Fresh Laundry membayar sewa tempat usaha sebesar Rp6.000.000,00 untuk masa satu tahun.
Pada saat transaksi pembayaran sewa, pencatatan pada jurnal umum dilakukan dengan cara mendebit akun
sewa dibayar di muka dan mengkredit akun kas. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019
sebagai berikut:

Sewa dibayar di muka Rp6.000.000,00


Kas Rp6.000.000,00
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan cara mendebit akun beban sewa
dan mengkredit akun sewa dibayar di muka. Sewa yang telah menjadi beban hingga tanggal 31 Desember
2019 adalah 10 bulan (1 Maret – 31 Desember 2019). Jumlah beban sewa sebesar
10/12 x Rp6.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban sewa Rp5.000.000,00


Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00

• Dicatat sebagai beban (Pendekatan Laba Rugi)


Jika transaksi di atas dicatat sebagai beban, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun
beban sewa dan mengkredit akun kas. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019 sebagai berikut:

Beban sewa Rp6.000.000,00


Kas Rp6.000.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan bagian sewa yang masih harus
menjadi sewa dibayar di muka pada akhir periode akuntansi (Januari – Februari 2020 = 2 bulan) yaitu 2/12
x Rp6.000.000,00 = Rp1.000.000,00.
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan mendebit sewa dibayar di muka
dan mengkredit beban sewa.
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa dibayar di muka Rp1.000.000,00


Beban sewa Rp1.000.000,00

d. Pendapatan diterima di muka


Pendapatan diterima di muka merupakan transaksi yang dicatat sebagai utang, tetapi akan menjadi pendapatan
pada kemudian hari. Pendapatan ini muncul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu
pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa
diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan bunga diterima di muka. Penyesuaian akun pendapatan
diterima di muka bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

• Dicatat sebagai utang (Pendekatan Posisi Kuangan)


Berikut merupakan contoh transaksi penerimaan sewa diterima di muka. Pada tanggal 1 April 2019 CV
Jasa Kios menerima pendapatan sewa atas kios untuk masa satu tahun senilai Rp7.500.000,00. Jika dicatat
sebagai utang, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun sewa
diterima di muka. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 April 2019 sebagai berikut:
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 17
Kas Rp. 7.500.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 7.500.000,00

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan cara mendebit akun sewa diterima
di muka dan mengkredit akun pendapatan sewa. Bagian sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 9
bulan (1 April – 31 Desember 2019) sebesar 9/12 x Rp7.500.000,00 = Rp5.625.000,00. Jurnal penyesuaian
pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa diterima di muka Rp5.625.000,00


Pendapatan sewa Rp5.625.000,00

• Dicatat sebagai pendapatan (Pendekatan Laba Rugi)


Jika transaksi di atas dicatat sebagai pendapatan, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun
kas dan mengkredit akun pendapatan sewa. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 April 2019 sebagai
berikut:

Kas Rp7.500.000,00
Pendapatan sewa Rp7.500.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan bagian pendapatan yang masih
menjadi sewa diterima di muka pada akhir periode akuntansi 31 Desember 2019, yaitu Januari – Maret
2020 = 3 bulan, sebesar 3/12 x Rp7.500.000,00 = Rp1.875.000,00.
Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan mendebit akun pendapatan sewa
dan mengkredit akun sewa diterima di muka. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai
berikut.

Pendapatan sewa Rp1.875.000,00


Sewa diterima di muka Rp1.875.000,00

e. Beban Yang Masih Harus Dibayar (Utang Beban)


Beban yang masih harus dibayar (utang beban) adalah beban yang sudah menjadi kewajiban ditinjau dari segi
waktu (jatuh tempo), tetapi perusahaan belum melakukan pembayaran. Contohnya adalah gaji yang masih
harus dibayar dan bunga yang masih harus dibayar.
Misalnya, suatu perusahaan menetapkan pembayaran gaji pada tanggal 1 Desember 2019 kepada empat
karyawan sebesar Rp8.000.000,00. Selama bulan Desember, ada seorang karyawan yang belum mengambil
gaji sebesar Rp2.000.000,00. Hal ini berarti perusahaan memiliki utang gaji kepada karyawan yang
bersangkutan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban gaji Rp2.000.000,00


Utang gaji Rp2.000.000,00

f. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)


Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya hingga akhir periode akuntansi. Meskipun belum menerima
uang, pada akhir periode perusahaan akan mencatat pendapatan tersebut sebagai penghasilan karena
perusahaan telah memberikan jasanya. Piutang bunga dan piutang sewa merupakan contoh pendapatan yang
harus diterima. Misalnya pada tanggal 13 Desember 2019 persewaan mobil BARESH menyewakan mobil
selama satu minggu senilai Rp2.500.000,00. Akan tetapi, hingga pada tanggal 31 Desember 2019 perusahaan
tersebut belum menerima pelunasan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Piutang sewa Rp2.500.000,00


Pendapatan sewa Rp2.500.000,00

g. Piutang Tidak Tertagih


Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 18
Piutang tidak tertagih adalah resiko akibat tidak tertagihnya piutang perusahaan karena pelanggan tidak
melakukan pembayaran. Transaksi piutang tidak tertagih diperlakukan sebagai beban. Misalnya Clean n Fresh
Laundry menetapkan 5% sebagai piutang tidak tertagih atas piutang usaha sebesar Rp9.000.000,00.
Perhitungan piutang tidak tertagih adalah 5% x Rp9.000.000,00 = Rp450.000,00. Jurnal penyesuaian sebagai
berikut.

Beban kerugian piutang Rp450.000,00


Cadangan kerugian piutang Rp450.000,00

Bentuk jurnal penyesuaian antara lain :

� Neraca Lajur (Worksheet)


Setelah menyusun neraca saldo yang berasal dari saldo masing- masing akun di buku besar yang dilanjutkan
dengan penyusunan jurnal penyesuaian maka selanjutnya dipersiapkan menyusun laporan keuangan. Untuk
mempersiapkan laporan keuangan, perlu disusun Neraca Lajur. Neraca Lajur atau kertas kerja adalah suatu bentuk
daftar berkolom yang dapat digunakan dalam proses penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur
bukan merupakan catatan akuntansi permanen dan karena itu penyusunan Neraca Lajur bersifat opsional.
Tujuan penyusunan kertas kerja yaitu:
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldod an data penyesuaian, sehingga merupakan
persiapan sebelum menyusun laporan keuangan yang formal.
3. Mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Bentuk umum Neraca Lajur sebagai berikut:

� Laporan Keuangan (Finansial Statement)


Laporan Keuangan pada perusahaan jasa terdiri atas Neraca, Perhitungan Laba/Rugi, Laporan Perubahan
Modal, dan laporan Arus Kas.
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah daftar tentang aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan pada saat tertentu (akhir periode
akuntansi). Komponen dalam neraca antara lain :
• Aktiva adalah uang tunai dan aktiva lain yang diharapkan dapat ditukarkan ke dalam uang tunai, baik
langsung maupun tidak langsung, dalamjangka pendek, biasanya satu tahun. Termasuk dalam aktiva lancar,
di samping kas dan bank, adalah wesel tagih, piutang dagang, perlengkapan, dan bermacam-macam biaya
dibayar di muka. Aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya permanen, digunakan dalam kegiatan
perusahaan, tidak untuk diperjualbelikan dan nilainya relatif besar. Termasuk dalam kategori aktiva tetap
adalah tanah, gedung, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 19


• Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya dalam jangka pendek, biasanya satu tahun.
Contoh kewajiban lancar adalah wesel bayar, utang dagang, utang gaji, utang bunga, dan utang pajak.
Kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun disebut kewajiban jangka panjang. Wesel hipotik dan
utang obligasi termasuk dalam kategori kewajiban jangka panjang ini.
• Modal mencerminkan klaim pemilih perusahaan. Artinya, jumlah yang tercantum sebagai modal akan
menjadi hak pemilik jika perusahaan dilikuidasi dan semua aktiva dijual serta semua kewajiban dilunasi.
Jumlah yang tercantum sebagai modal dalam neraca terdiri atas penanaman-penanaman yang dilakukan
pemilik, dikurangi penarikan ditambah dengan laba usaha yang diperoleh. Akun modal biasanya disertai
dengan nama pemiliknya. Misalnya, Modal Nona Fitria. Penarikan-penarikan yang dilakukan oleh pemilik
dalam suatu periode dicatat dalam akun tersendiri yang disebut dengan Prive.

Di atas disebutkan bahwa aktiva lancar adalah uang tunai dan aktiva lain yang dapat ditukarkan ke uang
tunai dalam jangka waktu satu tahun. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Artinya, dari neraca
dapat diketahui kuat-lemahnya keadaan keuangan perusahaan tersebut. Dari neraca dapat dilihat jumlah aktiva
yang dimiliki perusahaan serta jenis dan bentuknya. Di sisi lain, neraca memperlihatkan jumlah kewajiban
yang harus dipenuhi di masa datang, juga dalam jenis dan bentuk. Pemenuhan kewajiban akan mengurangi
aktiva. Jadi, dengan melihat perbandingan antara aktiva dan kewajiban dapat disimpulkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh tempo. Aktiva dibagi menjadi aktiva
lancar dan aktiva tetap. Sementara itu, kewajiban dibagi menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka
panjang.
Perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Sebab, aktiva lancar adalah aktiva
yang dapat mendatangkan uang dalam jangka waktu satu tahun, sedang kewajiban lancar adalah kewajiban
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu yang sama.
Perbandingan antara kewajiban dan modal juga dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan.
Kewajiban harus dilunasi dalam jangka waktu yang tetap. Modal, di lain pihak merupakan jumlah yang
bervariasi, bergantung pada keperluan perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban yang
telah jatuh tempo, pemilik wajib menyediakan dana untuk itu. Jadi, perbandingan antara kewajiban dan modal
dapat menunjukkan sampai seberapa besar kewajiban didukung oleh dana yang berasal dari pemilik.
2. Perhitungan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja sebuah perusahaan
berupa informasi pendapatan yang diperoleh dan beban yang dikeluarkan perusahaan selama satu periode
akuntansi. Dengan membandingkan jumlah pendapatan dan jumlah beban, dapat diketahui sebuah perusahaan
mengalami laba atau rugi. Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban selama satu periode akuntansi.
a) Pendapatan (Revenue)
Terdiri atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang
diperoleh perusahaan dari kegiatan utama perusahaan. Pendapatan di luar usaha merupakan pendaatan yang
berasal dari kegiatan di luar usaha utama, misalnya bunga bank dan deviden.
b) Beban (Expense)
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memperoleh hasil ekonomis.
Bentuk laporan laporan laba/rugi antara lain :

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 20


3. Laporan Perubahan Modal / Ekuitas (Statement of Owner’s Equity)
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekiutas suatu perusahaan selama satu
periode akuntansi. Komponen Laporan Perubahan Ekuitas meliputi Modal awal, Investasi tambahan, Laba atau
rugi bersih, Prive, dan Modal akhir.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)


Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi arus masuk keluar kas dan setara kas.
Kas meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas meliputi investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.

� Jurnal Penutup (Closing Entries)


Akun-akun pendapatan dan beban adalah akun-akun sementara yang digunakan untuk menghitung laba atau
rugi selama suatu periode. Laba atau rugi ini kemudian akan dipindahkan ke akun modal. Agar dapat digunakan
untuk pencatatan periode berikutnya, akun-akun tersebut harus bersaldo nol. Untuk itu perlu dibuatkan jurnal
penutupan. Akun prive juga merupakan akun sementara. Akun ini digunakan untuk mencatat penarikan modal yang
dilakukan dalam periode yang bersangkutan. Pada akhir tahun akun itu juga harus ditutup dan dipindahkan ke akun
modal, melalui jurnal penutupan.
Untuk membuat jurnal penutupan diperlukan satu akun baru yang dapat digunakan untuk mengikhtisarkan data
yang terdapat dalam akun-akun pendapatan dan beban. Akun ini disebut ikhtisar laba/rugi. Ada empat akun jurnal
penutupan, yaitu:
a) Jurnal penutupan untuk akun pendapatan.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 21


Dalam jurnal penutup sebagai laporan laba/rugi, pendapatan akan dicatat didebet dan ikhtisar laba rugi dicatat
di kredit dengan jumlah yang didapat dari akun pendapatan
b) Jurnal penutupan untuk akun beban.
Ayat jurnal penutupan untuk akun-akun beban akan berada di kredit dan ikhtisar laba/rugi di debet sebesar total
biaya
c) Jurnal penutupan untuk akun ikhtisar laba/rugi.
Dalam jurnal penutup, jika perusahaan memiliki laba, maka jurnal yang dibuat yaitu ikhtisar laba/rugi di debet
dan di kredit akun modal dengan jumlah yang sama. Namun jika mengalami kerugian maka akunnya akan
kebalikannya
d) Jurnal penutupan untuk akun prive.
Untuk akun prive akan mencatat prive di kredit dan mendebet akun modal dengan jumlah yang sama.

� Neraca Saldo Penutupan (Post Closing Trial Balance)


Setelah penyusunan jurnal penutup, tahap yang selanjutnya adalah penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jumlah saldo buku besar seimbang ( balance), sebelum melanjutkan ke
pencatatan data akuntansi selanjutnya.
Neraca saldo setelah penutupan dibuat setelah jurnal penutup di posting ke dalam buku besar. Akun-akun yang
dimuat dalam neraca saldo setelah penutupan adalah akun rill saja. Sedangkan akun nominal sudah ditutup atau
bersaldo nol. Setelah jurnal penutupan, saldo-saldo akun di buku besar sebagai berikut:
1) Akun aktiva bersaldo debet
2) Akun kewajiban bersaldo kredit
3) Akun modal bersaldo kredit

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 22


4) Akun prive bersaldo nol
5) Akun pendapatan bersaldo nol
6) Akun beban bersaldo nol.

� Jurnal Pembalik (Reversing Entries)


Jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode berikutnya.
Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Jurnal penyesuaian yang biasanya
memerlukan jurnal pembalik antara lain :
1) Beban dibayar dimuka.
Jika pada saat terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat dengan menggunakan pendekatan
harta, akun yang akan muncul ialah “beban dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka
yang dicatat dengan pendekatan akun riil pada awal periode tidak memerlukan jurnal pembalik karena akun
tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya menunjukkan saldo yang sebenarnya dari akun yang
bersangkutan.
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 23
Adapun jika dicatat dengan menggunakan pendekatan beban, akun yang akan muncul ialah “beban” (akun
nominal). Akun beban pada akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol.
Berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon. Transaksi 1 Oktober 2006 dibayar beban
sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal
sebagai berikut.

Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, dapat dilihat pada tanggal 31 Desember 2006 saldo akun
beban sewa nol. Selanjutnya, setelah ada jurnal pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa
sebesar Rp900.000,00. Hal tersebut, menunjukkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk periode
mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk akuntansi periode berikutnya.

2) Pendapatan diterima dimuka atau utang pendapatan.


Jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai utang, akun yang akan
muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil). Namun, jika pada saat terjadi transaksi penerimaan
pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun
nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada akhir periode akan ditutup
sehingga saldonya menjadi nol. Oleh karena itu, diperlukan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa untuk jangka waktu 6 bulan
sebesar Rp24.000.000,00. Pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 24


3) Beban yang akan dibayar/utang beban
Eva salon, mempunyai utang gaji dan upah kepada karyawannya sebesar Rp150.000,00. Utang gaji dan upah
tersebut terdiri atas beban gaji dan upah bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban gaji dan upah bulan
Januari sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari 2006. Pada tanggal 31
Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 25


Karena beban gaji tersebut sudah dicatat sebagai utang gaji maka akun “utang gaji” serta akun “beban gaji”
harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada awal periode disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik
sebagai berikut.

4) Pendapatan yang akan diterima/piutang pendapatan


Eva Salon mempunyai piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan sebesar Rp300.000. Bunga
tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober. Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:

Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai piutang dan pendapatan bunga, akun
piutang bunga dan pendapatan bunga harus dihilangkan (disesuaikan). Pada awal periode harus disesuaikan
kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut:

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 26


B. Akuntansi Perusahaan Dagang

� Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya) adalah membeli barang dari pemasok
lalu menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang dagangnya. Mudahnya, bisa kamu temukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis usaha tersebut
membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari supplier atau pemasok kemudian menjualkannya lagi ke konsumen.
Perusahaan dagang umumnya dibedakan dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari perusahaan dagang antara lain:
a) Pendapatannya berasal dari penjualan barang dagang
b) Biaya utamanya bersumber dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 27


c) Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun persediaan barang dagang
d) Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen
e) Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak dibentuk dan dirubah sedemikian rupa
f) Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh laba dengan cara menjual barang dagang dengan harga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya
Siklus akuntansi perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa. Perbedaan antara akuntansi perusahaan
dagang dan akuntansi perusahaan jasa hanya terletak pada prosedur transaksi jual beli barang dagangan, bukan
pada siklus akuntansinya. Perbedaan detail antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa antara lain:
a) Perbedaan akun-akun yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang seperti; persediaan barang
dagangan, harga pokok penjualan, piutang dagang, utang dagang, retur pembelian/penjualan, potongan
pembelian/penjualan, biaya angkut pembelian/penjualan dsb, yang tidak ada di perusahaan jasa.
b) Perbedaan cara melakukan perhitungan laba/rugi perusahaan. Laba (rugi) pada perusahaan jasa adalah selisih
pendapatan jasa dengan biaya. Namun, pada perusahaan dagang terdapat laba kotor dan laba bersih. Laba kotor
adalah selisih penjualan dengan harga pokok penjualan. Laba bersih adalah selisih laba kotor dengan biaya
perusahaan dagang.
Pendapatan utama perusahaan dagang adalah penjualan barang dagang (penjualan). Besar kecilnya keuntungan
dari penjualan tentu dipengaruhi oleh harga perolehan persediaan barang dagang.

� Akun-Akun pada Perusahaan Dagang


Pada dasarnya akun-akun pada perusahaan dagang dan jasa tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa akun yang
tidak ada di perusahaan jasa karena bidang bisnisnya berbeda. Dibawah ini beberapa akun yang tidak ada di
perusahaan jasa tetapi ada di perusahaan dagang.
a. Pembelian (Purchase)
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagangan dengan tujuan untuk dijual kembali.
Pembelian bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan
sebagian kredit. Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun yang lain.
Pembelian selain barang dagang yang misalnya pembelian peralatan dicatat dalam akun peralatan dan jika
dibeli perlengkapan maka dicatat dalam akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan
pembelian tersebut adalah faktur atau kwitansi.
b. Retur Pembelian (Purchase Return)
Retur pembelian merupakan pengembalian barang kepada penjual dikarenakan alasan-alasan tertentu seperti
barang yang dibeli dan dikirimkan ke gudang ternyata ada yang cacat, barang tidak sesuai pesanan baik tipe,
kualitas, warna, dan lain sebagainya. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka
penjual akan mengembalikan besarnya retur secara tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu
dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga faktur. Dasar pencatatannya berupa nota
debit.
c. Potongan Pembelian (Purchase Discount)
Potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar
pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih
dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi potongan yang diterima. Dasar
pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
d. Penjualan (Sales)
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dengan tujuan
untuk memperoleh laba, penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang
sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah
faktur ( jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
e. Retur Penjualan ( Sales Return)
Retur penjualan merupakan pengembalian barang kepada penjual dikarenakan alasan-alasan tertentu seperti;
barang yang dijual dan dikirimkan ke gudang ternyata ada yang cacat, barang tidak sesuai pesanan baik tipe,
kualitas, warna, dan lain sebagainya. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihan kepada
pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
f. Potongan Penjualan (Sales Discount)
Potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan kepada kepada penjual dengan
harapan agar tagihan dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual
sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan.
dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang didalamnya dijelaskan besarnya
potongan.
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 28
g. Persediaan Barang Dagang ( Merchandise Inventory)
Akun persediaan barang dagang digunakan untuk mencatat nilai persediaan yang masih tersisa pada awal
periode dan akhir periode. Penambahan persediaan yang timbul dari pembelian dan pengurangan yang timbul
dari penjualan tidak dicatat dalam akun ini. Pada mulanya, akun ini dicatat sebesar nilai barang dagangan yang
disetorkan oleh pemilik. Metode pencatatan persediaan yang akan kita lakukan menggunakan metode
persediaan periodik. ‘Persediaan’ pada Laporan Neraca periode sebelumnya menujukkan persediaan pada awal
periode, sedangkan persediaan pada akhir periode diperoleh dengan melakukan perhitungan barang di gudang.
Penentuan persediaan pada awal dan akhir periode dilakukan untuk menghitung harga pokok penjualan pada
akhir periode.
h. Biaya angkut pembelian ( Freight In)
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut barang-barang yang dibeli jika biaya ini ditanggung
oleh perusahaan. Di dalam laporan laba-rugi, akun ini dilaporkan sebagai penambah akun pembelian. Biaya
angkut pembelian akan menambah harga pokok barang yang dibeli. Dasar pencatatannya berupa bukti kas
keluar atau kwitansi.
i. Biaya angkut penjualan ( Freight Out)
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya pengangkutan barang-barang yang dijual yang
ditanggung perusahaan. Akun ini dilaporkan di laporan rugi laba bukan sebagai pengurang akun penjualan,
melainkan sebagai satu pos dalam kelompok biaya perusahaan. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar
atau kwitansi.
j. Pajak pertambahan nilai /PPN ( Value-Added Tax/VAT)
Akun ini digunakan untuk mencatat pungutan pajak yang dilakukan oleh pembeli ataupun oleh penjual. Di
Indonesia setiap transaksi pembelian atau penjualan barang dagang akan dikenakan pajak pertambahan nilai
sebesar 10%. Pajak yang muncul akibat penjualan barang akan dikenakan kepada konsumen yang disebut PPN
Keluaran. Sebaliknya pajak yang terjadi akibat membeli barang dagangan disebut pajak masukan.
k. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Akun HPP digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual selama satu periode akuntansi.
Akun ini diselenggarakan pada akhir periode melalui jurnal penyesuaian, setelah kita mengetahui harga pokok
persediaan pada akhir periode.

� Syarat Penyerahan
Syarat penyerahan adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual mengenai tempat dimana akan diserah
terimakan barang yang diperjual-belikan, sehingga jelas siapa yang akan menanggung beban dan resiko atan
pengiriman barang dagangan. Adapun syarat penyerahan yang biasa digunakan adalah :
1. Franco Gudang Penjual ( Free On Board Shipping Point)
Artinya penjual menyerahkan semua barang yang dijual kepada pembeli di gudang penjual sehingga pembeli-
lah yang harus menanggung semua biaya dan semua resiko yang terjadi selama perjalanan dari gudang penjual
menuju ke gudang pembeli.
2. Franco Gudang Pembeli ( Free On Board Destination Point)
Artinya penjual menyerahkan semua barang yang dijual kepada pembeli di gudang pembeli dalam hal ini
penjual baru mengakui transaksi dan mencatat ke dalam jurnal bila barang sudah sampai ke tangan pembeli
sehingga penjual-lah yang harus menanggung semua biaya dan resiko yang terjadi selama perjalanan dari
gudang penjual menuju ke gudang pembeli.
3. Cost Insurance and Freight (CIF)
Artinya penjual harus menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi kerugian atas barang tersebut.
CIF ini sama dengan FOB Destination Point, yang membedakan CIF biasanya dipakai untuk barang export
import.

� Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran barang dagang merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli atas pembayaran barang
dagang yang dibeli. Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran dan
besarnya potongan yang diberikan. berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual beli
secara kredit :

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 29


a. Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi jual beli tanpa
potongan
b. Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadinya transaksi atau kurang
akan mendapat potongan 2% dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi dan
tanpa potongan.
c. Syarat 2/10, 1/5, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang akan mendapat potongan 2%.
Namun jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan mendapat potongan 1%. Pembayaran
faktur paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi tanpa potongan.
d. Syarat EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir bulan berjalan. e.n/10
EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa potongan.

� Jurnal Umum (General Journal) Perusahaan Dagang


Tahap siklus akuntansi yang pertama adalah mengidentifikasi transaksi yang terjadi pada perusahaan yang
melibatkan semua akun. Terdapat dua cara membuatnya, yakni metode periodik (fisik) dan perpetual (terus-
menerus). Berikut ini akan ditampilkan contoh jurnal umum dari kedua metode yang digunakan, yaitu :
1. Jurnal Umum Periodik
Metode Periodik atau Fisik biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan
harga yang relatif murah, tetapi sering terjadi. Dalam metode Periodik atau Fisik, perpindahan barang dagangan
baik yang masuk maupun keluar tidak akan dicatat. Selain itu, akun persediaan barang dagangan tidak bisa

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 30


dicatat didebit untuk transaksi pembelian barang dagangan dan tidak bisa dicatat dikredit untuk transaksi
penjualan barang dagangan.
Dalam metode Periodik atau Fisik, akun pembelian bisa dicatat didebit untuk transaksi pembelian barang
dagangan, sedangkan akun penjualan bisa dicatat dikredit untuk transaksi penjualan barang dagangan.
Pencatatan traksaksi dengan metode ini mengakibatkan persediaan barang tidak bisa diketahui setiap saat
karena pencatatan dilakukan secara periodik (berkala) pada akhir periode. Berikut ini akan ditampilkan contoh
jurnal umum bentuk periodik.

2. Jurnal Umum Perpetual


Metode perpetual atau terus-menerus biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangan
dengan harga yang relatif mahal, tetapi jarang terjadi. Pada metode perpetual atau terus-menerus, transaksi
pembelian barang dagangan dapat dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga
beli (harga perolehan), sebaliknya jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan
barang dagangan sebesar harga pokoknya. Pencatatan traksaksi dengan metode ini hasilnya lebih akurat
dibandingkan metode periodik karena pencatatan dilakukan secara terus-menerus dan terperinci untuk setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, selain itu persediaan barang dagang dapat diketahui setiap saat
karena tercatat secara terus-menerus. Berikut ini akan ditampilkan contoh jurnal umum bentuk perpetual.
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 31
� Jurnal Khusus (Special Journal)
Bagi perusahaan yang mempunyai transaksi yang sedikit mungkin bisa saja hanya menggunakan jurnal umum
untuk mencatat transaksinya. Namun pada kasus perusahaan dengan transaksi yang banyak, tentu sulit untuk
mengkelompokkannya, jadi butuh jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-transaksi tertentu.
Penggunaan jurnal khusus dapat membuat efisiensi waktu tenaga dan biaya. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya :
1. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 32


Jurnal penerimaan kas adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh transaksi-transaksi yang terjadi
berkaitan dengan penerimaan atau adanya pemasukan kas ke dalam perusahaan. Di dalam jurnal penerimaan
kas, juga terdapat beberapa transaksis khusus, yaitu:
• Penjualan tunai
• Penerimaan pelunasan piutang
• Pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan
• Penerimaan pendapatan

2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Jurnal khusus pengeluaran kas dapat diartikan sebagai sebuah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat
semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang atau pembayaran uang tunai kepada suplayer.
Berikut ini beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas:
• Pembayaran atau pelunasan utang dagang
• Pembelian secara tunai
• Retur penjualan
• Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi atau prive
• Pembayaran beban-beban

3. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)


Jurnal khusus pembelian itu sendiri merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis
transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, baik pembelian barang maupun bukan barang dagang.
Pencatatanya meliputi :
• Pembelian barang dagang dengan kredit
• Pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit

4. Jurnal Penjualan (Sales Journal)


Merupakan bentuk buku jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan
dengan penjualan barang dagan cara kerdit. Tidak ada akun khusus yang harus dimasukkan dalam jurnal ini
adalah hal yang membedakan antara jurnal penjualan dengan yang lainnya.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 33


Note: Jika ada transaksi yang tidak bisa dimasukkan kedalam jurnal khusus maka dibuatkan jurnal
memorial atau jurnal umumnya.

� Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)


Setelah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang juga membuat buku
besar khusus yang disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar
umum yang digunakan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa akun tertentu (akun
piutang dan akun hutang) untuk kemudian dijadikan dasar informasi untuk menyusun neraca saldo suatu
perusahaan dagang. Jenis buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang digunakan perusahaan umumnya terdiri
dari :
1. Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary ledger). Buku besar pembantu utang ini berfungsi
untuk mencatat rincian utang menurut nama kreditor.

2. Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger) merupakan berkebalikan dengan buku
utang. Buku piutang ini berfungsi mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama langganan (debitor).

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 34


3. Kartu Persediaan Barang Dagang (Inventory Card). Dalam perusahaan dagang, mutasi masuk keluarnya
persediaan barang dagang dicatat dalam kartu persediaan barang dagang. Dokumen sumber kartu persediaan
barang dagang adalah faktur(penjualan dan pembelian) dan nota kontan yang berkaitan dengan barang dagang.

� Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)


Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara fisik, secara otomatis besarnya harga pokok
barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus
mencatat harga pokok penjualan.
Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan. Perhitungan harga pokok penjualan disusun pada akhir periode akuntansi atau pada saat
pembuatan laporan keuangan, dan laporan HPP disajikan secara terpisah dari laporan laba rugi. Agar kamu lebih
paham, berikut cara menghitung HPP:

� Neraca Saldo (Trial Balance)


Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo adalah berasal dari buku besar yaitu setiap saldo akhir
pada setiap akun-akun. Posisi debet dan kredit harus balance, jika tidak balance artinya ada kesalahan saat mencatat
dari buku besar.

� Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 35


Pembuatan jurnal penyesuaian adalah akibat dari terjadi transaksi yang berpengaruh kepada sejumlah akun
perusahaan dan terkadang memunculkan kehadiran akun baru. Contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan
dagang biasanya adalah sewa toko yang sudah jatuh tempo.

� Neraca Lajur (Worksheet)


Neraca lajur adalah alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Data yang akan dicatat
dalam neraca lajur diambil dari data yang ada dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Penggolongan kolom
neraca lajur terbagi menjadi enam jenis yaitu Neraca Saldo, Neraca penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian,
Neraca dan Laba Rugi.

� Laporan Keuangan (Financial Statement) Perusahaan Dagang


Tahap berikutnya adalah pembuatan laporan keuangan. laporan keuangan ini dibuat dengan tujuan untuk
memudahkan pencarian informasi mengenai posisi keuangan perusahaan seperti keadaan harta, utang dan modal
perusahaan. Informasi yang digunakan pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo yang telah disesuaikan.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 36


Informasi tersebut bisa didapatkan pada laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca
dan arus kas.
1. Laporan laba/rugi (Income Statement)

2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Change Equity)

3. Laporan Neraca/Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Report)

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 37


4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

� Jurnal Penutup (Closing Journal)


Tahap berikutnya adalah membuat jurnal penutup dari akun-akun yang terdapat di laporan laba rugi yaitu akun
pendapatan dan biaya.

� Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance)


Tahap ini adalah penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup. Akunakun perlu disesuaikan, karena
bisa saja ada akun yang berubah dari awal pencatatan. Fungsinya untuk mencatat kembali akun-akun yang telah
berubah baik saldo atau pun akunnya.

� Jurnal Pembalik (Reversing Entries)


Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik karena jurnal pembalik dibuat hanya untuk akun-akun
tertentu saja. Misalnya, untuk transaksi pendapatan yang diterima di muka yang pada saat penjurnalan dicatat
dengan sebagai pendapatan atau untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang).

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 38


C. Akuntansi Perusahaan Manufaktur

� Pengertian, Karakteristik dan Ruang Lingkup Perusahaan


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi yang siap dijual atau dipasarkan ke konsumen. Akuntansi pada perusahaan manufaktur sering
disebut dengan akuntansi biaya. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Membeli bahan baku untuk disimpan sementara
2. Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
3. Menyimpan produk jadi untuk sementara
4. Menjual produk jadi
Adapun jenis pengeluaran di perusahaan manufaktur untuk mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi meliputi 3 unsur:
a. Biaya pemakaian bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya produksi lainnya, yaitu biaya diluar dari bahan baku dan tenaga kerja langsung.

1. Terminologi Biaya
Biaya atau cost adalah merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau modal dapat diukur dengan nilai
uang baik yang sudah terjadi (masuk ke dalam akun beban), ataupun yang belum terjadi (masuk ke dalam akun
harta) untuk tujuan pengambilan keputusan.

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 39


Kemudian selama proses produksi berlangsung dengan menggunakan mesin produksi tentunya perusahaan
akan menghitung beban penyusutan. Penghitungan beban penyusutan bisa dilakukan setiap bulan atau tahunan
atau berdasarkan unit yang dihasilkan. Inilah yang disebut expense.
Istilah Cost bisa dipakai untuk istilah biaya atau harga pokok atau harga perolehan atau harga beli. Di
akuntansi manufaktur istilah cost sama dengan biaya. Sedangkan expense dipakai untuk istilah beban.
Kalau “cost” indentik dengan pengorbanan untuk memproduksi barang/jasa, misalnya biaya bahan baku,
tenaga kerja dan overhead pabrik. kalau expense indentik dengan segala jenis pengorbanan dan pengeluaran
dalam rangka menciptakan dan mendapatkan penghasilan. Misalnya beban iklan, beban telepon dan beban lain-
lain.
2. Klasifikasi Biaya
a. Berbasis elemen produk / objek pengeluaran
∙ Biaya bahan baku (Raw Materials Cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat denga mudah dan
langsung diidentifikasi dengan barang jadi. Contohnya kayu bagi perusahaan mebel dan tembako bagi
perusahaan rokok.
∙ Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost) yaitu biaya tenaga kerja yang menangani secara
langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasi langsung dengan barang jadi. Contohnya
tukang kayu pada perusahaan mebel atau pelinting rokok pada perusahaan rokok.
∙ Biaya overhead pabrik (Overhead Cost) adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Contohnya
1) Bahan pembantu/bahan tidak langsung (Indirect Materials) misalkan perlengkapan pabrik (mur,
baut, pelitur dalam perusahaan mebel)
2) Tenaga kerja tidak langsung (Indirect Labor ) yaitu pekerja yang pekerjaanya tidak dapat
diidentifikasi langsung dengan barang yang dihasilkan. Misalnya gaji mandor
3) Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)
4) Listrik, air, telepon, dll
b. Berbasis keterlacakan dengan produk / hubungan dengan suatu biaya
∙ Biaya langsung adalah biaya yang terjadi secara langsung untuk proses produksi. Contohnya biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
∙ Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi secara tidak langsung untuk membantu proses produksi.
Contohnya biaya penyusutan mesin pabrik, biaya asuransi pabrik, dll
c. Berbasis hubungannya dengan produksi
∙ Biaya prima ( Prime Cost) disebut juga biaya utama adalah biaya yang secara langsung berhubungan
dengan produksi, biaya utama terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
∙ Biaya konversi ( Conversion Cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah bahan baku
menjadi produk jadi. Biaya konversi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
d. Berbasis hubungannya dengan volume
∙ Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proposional pada saat level atau jumlah
dari aktivitas berubah. Aktivitasnya berupa unit produksi, unit terjual, jam kerja, dll. Contohnya biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
∙ Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume kegiatan berubah. Volume kegiatan
berubah maka akan mempengaruhi perubahan unit. Misalnya biaya sewa alat perbulan, biaya
depresiasi, asuransi, pajak, gaji administrasi, dan biaya advertising.
∙ Biaya semi variabel atau semi tetap yaitu biaya yang selalu berhubungan tetapi perubahannya tidak
proporsional (sebanding) dengan perubahan kegiatan volume perusahaan. Contohnya gaji
salesman/salesgirl yang sistem penggajiannya dengan gaji tetap plus presentasi tertentu dari penjualan,
biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya pemasaran dan penerangan, biaya pemeriksaan dan pengawasan
produk, dll.
e. Berbasis area fungsional

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 40


∙ Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam suatu proses produksi yang meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
∙ Biaya pemasaran adalah biaya komersial yang terjadi karena adanya penjualan atau pemasaran produk
jadi kepada konsumen.
∙ Biaya administrasi adalah biaya yang berhubungan dengan kegiatan pengaturan dan administrasi
perkantoran suatu perusahaan diluar biaya produksi.
f. Berbasis Periode dibebankan pada pendapatan (biaya produk dan biaya periode)
∙ Biaya produk adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat
dihubungkan langsung dengan produk jadi.
∙ Biaya periode adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
dihubungkan langsung dengan produk jadi.

Berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, pada perusahaan manufaktur terdapat proses pengolahan bahan
mentah menjadi bahan baku ataupun bahan jadi, untuk selanjutnya diolah menjadi produk dengan nilai jual yang
lebih tinggi, maka tentunya perhitungan keuangannya lebih rumit seperti perhitungan bahan baku, persediaan
barang dalam proses, persediaan bahan pembantu, persediaan barang jadi.
Untuk dapat menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produksi, diperlukan pengumpulan data biaya-biaya
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Proses pengumpulan biaya produksi yang
digunakan suatu perusahaan manufaktur dimulai dari usaha memperoleh bahan baku, melalui serangkaian proses
produksi sampai pada pengakuan produk jadi. Sistem pengumpulan biaya pokok lazim digunakan pada perusahaan
manufaktur ada dua macam, yaitu:
a) Sistem Fisik (Periodik)
b) Sistem Perpetual (Perpectual)

� Jurnal – Jurnal Khusus ( Special Journal) pada Perusahaan Manufaktur


1. Jurnal Pembelian (Purchase Journal), khusus mencatat semua transaksi pembelian barang dagang secara
kredit.

2. Jurnal Penjualan (Sales Journal), khusus mencatat semua transaksi penjualan barang dagangan secara kredit

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 41


3. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal), digunakan khusus mencatat semua transaksi yang berkaitan
dengan pengeluaran kas

4. Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal), khusus mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan
penerimaan kas.

5. Jurnal Pemakaian Bahan (Material Used Journal), digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku.

� Buku Pembantu dan Kartu Persediaan


1. Buku Besar Pembantu Piutang (Kartu Piutang)

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 42


2. Buku Besar Pembantu Utang (Kartu Utang)

3. Kartu Persediaan Bahan Baku, Kartu Persediaan Bahan Penolong dan Kartu Persediaan Barang Jadi. Ketiganya
memiliki format yang sama yaitu seperti gambar di bawah.

� Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 43


Untuk dapat menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produk, diperlukan pengumpulan data biaya-biaya
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Secara umum, langkah dasar dalam proses
produksi meliputi:
1) Pembelian / Perolehan Bahan Baku
2) Pemakaian Bahan Baku
3) Penggunaan Tenaga Kerja
4) Pengakuan Biaya Overhead
5) Pembebanan Biaya Overhead
6) Pengakuan Produk Selesai.
Metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yaitu metode harga pokok proses dan metode
harga pokok pesanan. Adapun perbedaan kedua metode tersebut adalah :

Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok


Kriteria
Pesanan Proses
Proses produksi barang atau Secara terputus-putus Secara terus-menerus
jasa (diproduksi jika ada pesanan) (Produksi tidak tergantung
ada tidaknya pesanan)
Tujuan produksi Melayani Pesanan Memnuhi persediaan di
gudang
Produk yang dihasilkan Beraneka ragam sesuai Satu macam (merupakan
(Output) dengan pesanan produk standar)
Pengelompokan biaya Biaya produksi langsung Biaya bahan baku (langsung
produksi (BBB, BTKL) dan biaya dan pembantu), biaya tenaga
produksi tak langsung kerja langsung, dan biaya
Overhead pabrik
Formula penghitungan Jumlah total biaya yang Total biaya produksi
(Rumus) terdapat dalam kartu harga
pokok
Pengumpulan biaya produksi Dikumpulkan untuk setiap Dikumpulkan untuk tiap
jenis produk tertentu periode tertentu
Dasar penghitungan biaya Data biaya produksi yang Jumlah biaya produksi dalam
pokok tercatat dalam kartu harga suatu periode tertentu
pokok produk yang
bersangkutan
Pembebanan biaya Overhead Dibebankan kepada produk Dibebankan kepada produk
pabrik atas dasar tarif yang sebesar biaya yang
ditentukan dimuka sesungguhnya terjadi selama
periode akuntansi

� Harga Pokok Proses


Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga pokok produk dimana total biaya produksi
dibebankan kepada proses produksi selama periode yang bersangkutan dan dibagikan sama rata kepada produk
yang dihasilkan dalam periode tersebut. Adapaun karakteristik metode harga pokok proses adalah:
a. Sifat produksi terus menerus
b. Produksi bersifat massa untuk mengisi persediaan di gudang yang siap dijual
c. Produk yang dihasilkan bersifat standar
d. Biaya yang terjadi bersifat homogeny
e. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya produksi dibagi dengan unit yang dihasilkan
f. Pengumpulan biaya berdasarkan periode tertentu

� Harga Pokok Pesanan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 44


Metode harga pokok pesanan banyak dipakai oleh perusahaan yang memproduksi lebih dari satu produk. Metode
ini digunakan menghitung/mengumpulkan biaya produksi untuk pesanan tertentu setelah produk selesai dikerjakan.
Harga pokok persatuan produk yang dihasilkan dihitung dengancara membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pengumpulan biaya harga pokok untuk
setiap jenis dicatat dalam kartu harga pokok pesanan.
Adapun karakteristik metode harga pokok pesanan adalah:
a. Sifat produksi tergantung pesanan yang diterima
b. Spesifikasi produk tergantung pesanan
c. Biaya produksi dicatat dalam kartu pesanan
d. Kalkulasi biaya dihitung setelah produk selesai
e. Biaya per unit produk hasil dari penjumlahan biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik) dibagi dengan unit yang dihasilkan
f. Produk selesai dapat langsung diserahkan ke pemesan

� Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur


1. Laporan biaya produksi
Tahapan penyusunan laporan biaya produksi adalah tahapan pertama dalam menyusun laporan keuangan
perusahaan manufaktur, adapun data yang harus ada sebagai berikut:
a. Data pemakaian biaya baku
b. Data pemakaian biaya tenaga kerja langsung
c. Data pemakaian biaya overhead pabrik
d. Data persediaan produk dalam proses awal
e. Data persediaan produk dalam proses akhir

2. Laporan laba rugi


Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke dua dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan biaya produksi. Adapun data yang harus ada adalah sebagai
berikut:
a. Data penjualan bersih
b. Data harga pokok penjualann (Data produk jadi awal, data harga pokok produksi (diambil dari hasil
penyusunan laporan biaya produksi) dan data produk jadi akhir.
c. Data biaya operasional yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi umum
d. Data biaya diluar usaha (kalau ada)
e. Data pendapatan diluar usaha (kalau ada)

3. Laporan modal atau laba akhir


Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 45
Laporan modal atau laba akhir pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke tiga dalam menyusun
laporan keuangan. Adapun data yang harus ada data modal awal, data laba awal dan data prive atau deviden

4. Laporan neraca
Laporan neraca pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke empat dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan modal atau laba akhir. Adapun data yang harus ada adalah sebagai
berikut:
a. Data aktiva (harta) lancar dan tetap
b. Data hutang jangka pendek dan panjang
c. Data modal akhir atau laba akhir (diambil dari laporan modal / laba akhir)

5. Laporan arus kas


Laporan arus kas pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke lima dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan neraca. Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data laba bersih
b. Data sumber dan penggunaan kas dari operasional
c. Data sumber dan penggunaan kas dari investasi
d. Data sumber dan penggunaan kas dari pendanaan

C.2 Lembar Kerja Peserta Didik


Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 46
Tugas 1.
Carilah salah satu contoh usaha jasa, contoh perusahaan dagang, dan contoh perusahaan manufaktur. Kemudian
buatlah kesimpulan dari pertanyaan karakteristik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur diatas.
Buatlah brosur dari masing-masing karakteristik perusahaan tersebut!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


NAMA : ___________________________
KELAS : ___________________________

____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________

Sumber : (diisi dari mana referensi diambil misalkan buku atau internet)
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________

Tugas 2

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 47


Setelah Anda mempelajari materi di atas, saatnya anda berlatih dengan mengerjakan tugas mandiri secara jujur,
teliti, dan rasa tanggung jawab. Selamat mengerjakan, jangan lupa berdoa sebelum memulai mengerjakan.
Berikut ini disajikan saldo berbagai akun dan transaksi-transaksi per tanggal 1 Desember 2019 untuk perusahaan
DND Decoration:
111 Kas (D) Rp9.140.000,00
112 Surat-surat Berharga (D) Rp.1.500.000,00
113 Piutang usaha (D) Rp800.000,00
114 Perlengkapan (D) Rp2.000.000,00
115 Asuransi dibayar di muka Rp1.200.000,00
121 Kendaraan (D) -
122 Peralatan Dekorasi (D) Rp4.000.000,00
123 Akum. Penyus. Peralatan Dekorasi (K) Rp800.000,00
211 Utang usaha (K) Rp4.290.000,00
212 Pendapatan diterima di muka (K) -
311 Modal DND Decoration (K) Rp9.980.000,00
312 Prive (D) Rp150.000,00
411 Pendapatan jasa (K) Rp5.100.000,00
511 Beban gaji (D) Rp1.050.000,00
512 Beban iklan (D) Rp100.000,00
513 Beban listrik dan telepon (D) Rp90.000,00
514 Beban serba-serbi (D) Rp140.000,00
Transaksi-transaksi yang terjadi sebagai berikut:
Des 2 Dibeli macam-macam jenis bunga dan perlengkapan dekorasi seharga
Rp800.000,00.
3 Diterima dari PT Tanjung Barat uang sebesar Rp2.400.000,00 dengan perjanjian
untuk penyelesaikan susunan dekorasi rumah.
5 Dibeli kendaraan untuk memperlancar usaha seharga Rp12.500.000,00 dan baru
dibayar Rp10.500.000,00 sedangkan sisanya dibayar bulan depan.
6 Telah diselesaikan pekerjaan mendekor rumah Bapak Djoko dan diterima uang
sebesar Rp1.300.000,00.
12 Dibayar iklan pada media online sebesar Rp80.000,00.
16 Dibayar gaji untuk bulan ini sebesar Rp450.000,00
18 Dibayar rekening listrik dan telepon Rp50.000,00.
28 Dibayar bermacam-macam beban sebesar Rp20.000,00
31 Pengambilan untuk keperluan pribadi sebesar Rp50.000,00.
Diminta: Buatlah jurnal umum dan lakukan posting ke buku besar dari data di atas!

Tugas 3
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 48
Pada tanggal 1 September 2019 Indra di Surabaya membuka sebuah toko suku cadang kendaraan bermotor dengan
nama “Indra Motor Supplay”
Catatlah transaksi-transaksi disebelah ini kedalam Jurnal penerimaan kas, Jurnal pengeluaran, Jurnal Penjualan,
Jurnal Pembelian dan Memorial (jurnal umum)!
Setelah itu buatlah buku besar dan neraca saldo!
Sept 1 Disetor dalam kas toko investrasi pemilik Rp 15.000.000,00
1 Dibayar dimuka sewa toko sewa toko di bulan September s.d november 2019
Rp30.000,00
2 Dibeli dengan kredit dari toko mebel indah Peralatan toko Rp 1.500.000,00 dan
Peralatan kantor Rp.500.000,00
3 Dibeli dengan kredit dari PT rajawali suku cadang kendaraan bermotor
Rp2.500.000,00
3 Dibeli dan dibayar per kas Perlengkapan toko Rp 20.000,00 dan Perlengkapan
kantor Rp.15.000,00
4 Dibeli dengan kredit dari PT maju suku cadang kendaraan bermotor
Rp3.000.000,00
4 Dibayar kuitansi tukang kayu, yaitu biaya pembetulan pintu-pintu toko
Rp85.000,00
5 Dibeli dengan kredit dari firma Asyad suku cadang kendaraan bermotor
Rp2.750.000,00
10 Dibayar per kas biaya pemasangan iklan Rp 50.000,00
15 Dibayar upah pelayanan toko Rp 75.000,00
17 Dibeli dengan kredit dari PT Sukardi sebuah mesin kas untuk di pakai di toko
Rp450.000,00
20 Dibayar kuitansi toko mebel indah Rp 2.000.000,00
23 Dibeli dengan pembayaran tunai separtai suku cadang kendaraan bermotor Rp
325.000,00
25 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 957.500,00
26 Dibayar biaya mengecet gedung toko Rp 150.000,00
26 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 659.800,00
27 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 810.000,00
27 Dibayar kuitansi PT rajawali Rp 2.500.000,00 dikurangi dengan 2% untuk
potongan tunai.
28 Di jual dengan kredit kepada PLN suku cadang kendaraan bermotor
Rp1.985.000,00
28 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 375.500.00
29 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp 375.500.00
29 Di beli dengan kredit dari PT rajawali suku cadang kendaraan bermotor
Rp3.578.000
30 Di terima dari PLN harga faktur kita tertanggal 28 yang lalu , dikurangi dengan 2
% potongan tunai
30 Di beli dengan pembayaraan tunai cadang kendaraan bermotor Rp 215.000,00
30 Dibayar perkas harga sebuah papan nama toko Rp110.000,00
30 Penjualan tunai menurut mesin kas Rp500.000,00
30 Diambil oleh Indra untuk keperluan pribadinya Rp150.000,00
30 Di bayar upah pelayanan toko Rp 75.000,00
30 Di beli per kas sebuah peti dari kayu untuk pengiriman suku cadang keluar kota
Rp125.000,00
30 Dibayar kuitansi PT Maju tertanggal 4 yang lalu dikurangi dengan 1 % untuk
potongan tunai.

LAMPIRAN
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 49
A. PENILAIAN SIKAP

LEMBAR PENGAMATAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Elemen : Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
Kelas / Jurusan : XI / Akuntansi
No Nama Peserta Didik Observasi
Kritis Mandiri Kreatif
1 2 3
1
2
3
4
5

B. PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi-kisi dan Soal


Capaian Tujuan Teknik
Indikator Soal Soal
Pembelajaran Pembelajaran Penilaian
Pada akhir fase Menganalisis 1. Peserta didik dapat Tes 1. Jelaskan ruang
F, peserta didik dokumen sumber menjelaskan ruang Tertulis lingkup dan
mampu dan dokumen lingkup, operasi karakteristik dari
menganalisis pendukung pada dan karakteristik perusahaan jasa,
dokumen sumber perusahaan perusahaan jasa, dagang dan
dan dokumen (entitas) untuk dagang dan manufaktur!
pendukung pada Wajib Pajak orang manufaktur
perusahaan Pribadi dan Badan 2. Peserta didik dapat 2. Jelaskan perbedaan
(entitas) untuk baik yang telah menganalisis dari nota debet dan
Wajib Pajak menjadi Pengusaha dokumen sumber nota kredit!
orang Pribadi Kena Pajak (PKP) dan dokumen
dan Badan baik maupun non PKP pendukung pada
yang telah perusahaan jasa,
menjadi dagang dan
Pengusaha Kena manufaktur
Pajak (PKP) 3. Peserta didik dapat 3. Jelaskan alasan
maupun non menjelaskan mengapa penting
PKP penyimpanan dilakukan
dokumen transaksi penyimpanan bukti
perusahaan jasa, transaksi!
dagang dan
manufaktur

Pedoman Penilaian Pengetahuan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 50


No Jawaban Skor
1 1. Karakteristik Perusahaan Jasa antara lain: 40
a) Kegiatan yang dilakukan didalamnya yaitu
kegiatan yang berupa pelayanan jasa
b) Pendapatan yang diperoleh berasal dari
penjualan jasa yang dilakukan
c) Tidak ada perhitungan mengenai Harga Pokok
Penjualan (HPP)
d) Perhitungan Laba/rugi diperoleh dengan
membandingkan jumlah pendapatan yang
diperoleh dengan beban yang dikeluarkan
Ruang lingkup perusahaan jasa tidak terlalu luas
karena hanya seputar mempersiapkan jasa yang
akan diberikan kepada konsumen, hingga pada saat
produsen jasa menjual jasa yang telah disediakan
kepada konsumen yang memerlukan.
2. Ciri-ciri dari perusahaan dagang antara lain:
a) Pendapatannya berasal dari penjualan barang
dagang
b) Biaya utamanya bersumber dari harga pokok
barang yang terjual dan biaya usaha lainnya
c) Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun
persediaan barang dagang
d) Perusahaan dagang berperan sebagai perantara
antara produsen dan konsumen
e) Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak
dibentuk dan dirubah sedemikian rupa
f) Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh
laba dengan cara menjual barang dagang
dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan harga belinya
Siklus akuntansi perusahaan dagang sama dengan
perusahaan jasa. Perbedaan antara akuntansi
perusahaan dagang dan akuntansi perusahaan jasa
hanya terletak pada prosedur transaksi jual beli
barang dagangan, bukan pada siklus akuntansinya.
3. Kegiatan perusahaan manufaktur meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a) Membeli bahan baku untuk disimpan
sementara
b) Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
c) Menyimpan produk jadi untuk sementara
d) Menjual produk jadi
2 Nota kredit digunakan jika perusahaan telah menerima 30
kembali barang yang sudah dijual ( di retur) dengan
alasan rusak atau tidak sesuai pesanan. Sedangkan nota
debet digunakan jika perusahaan telah mengembalikan
barang yang sudah dibeli dengan alasan rusak atau
tidak sesuai dengan pesanan.
3 Semua bukti transaksi, setelah dicatat harus disimpan 30
dengan baik. Terdapat kemungkinan bahwa bukti-bukti
tersebut diperlukan lagi di masa datang, misalnya
untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak pajak.
Peraturan pajak di Indonesia mengharuskan agar bukti-
bukti pembukuan disimpan selama 10 tahun.
Penyimpanan bukti transaksi harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari lagi.
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 51
C. BENTUK INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

No Rubrik penilaian Skor Total Catatan


1 Ruang lingkup dan 40 40 - Skor 40, apabila peserta
karakteristik dari didik dapat menjelaskan
perusahaan jasa, dagang ketiga karakteristik dan
dan manufaktur ruang lingkup
perusahaan
- Skor 30, apabila peserta
didik dapat menjelaskan
dua karakteristik dan
ruang lingkup
perusahaan
- Skor 20, apabila peserta
didik menjelaskan satu
karakteristik dan ruang
lingkup perusahaan
2 Perbedaan nota kredit dan 30 30 - Skor 30, apabila peserta
nota debet didik menjelaskan
perbedaan dengan baik
dan benar
- Skor 15 apabila peserta
didik menjelaskan
perbedaan dengan
kurang tepat
3 Pentingnya dilakukan 30 30 - Skor 30, apabila peserta
penyimpanan bukti didik menjelaskan alasan
transaksi! dengan baik dan benar
- Skor 15, apabila peserta
didik menjelaskan alasan
dengan kurang tepat

D. Penilaian Keterampilan

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 52


Capaian Tujuan Teknik
Indikator Soal Soal
Pembelajaran Pembelajaran Penilaian
Pada akhir fase Melakukan 1. Peserta didik Tes 1. Penilaian unjuk kerja
F, peserta didik pencatatan dapat Praktek/ persiapan
mampu transaksi ke Mencatat unjuk kerja a. Menyiapkan alat
menerapkan dalam jurnal dokumen sumber tulis
proses umum atau ke dalam jurnal b. Menyiapkan
pencatatan khusus pada 2. Peserta didik LKPD
transaksi ke perusahaan dapat 2. Penilaian unjuk kerja
dalam jurnal jasa, dagang mengarsipkan pelaksanaan
umum atau dan manufaktur dokumen sumber a. Mampu mencatat
khusus dan dokumen semua transaksi
pendukung dengan benar
b. Mampu
mengurutkan
semua dokumen
transaksi dengan
benar
3. Penilaian unjuk kerja
penutupan
a. Mengisi jurnal
dengan semua
transaksi dengan
benar

Capaian
Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
Persiapan
Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 53
1.1 Mempersiapkan bahan Kriteria unjuk kerja:
sesuai kebutuhan ∙ Tersedia format general journal
Mempersiapkan semua bahan dengan benar Sangat Baik
Mempersiapkan banyak bahan dengan benar Baik
Mempersiapkan bebarapa bahan dengan benar Cukup
Tidak mempersiapkan semua bahan Tidak
1.2 Menyediakan peralatan Kriteria unjuk kerja:
sesuai kebutuhan ∙ Tersedia pulpen hitam/pensil
∙ Tersedia LKPD
Mempersiapkan semua alat dengan benar Sangat Baik
Mempersiapkan banyak alat dengan benar Baik
Mempersiapkan beberapa alat dengan benar Cukup
Tidak mempersiapkan semua alat Tidak
Pelaksanaan
2.1 Mencatat dokumen Kriteria unjuk kerja:
sumber ke dalam jurnal ∙ General journal
Mencatat semua transaksi dengan benar Sangat Baik
Mencatat banyak transaksi dengan benar Baik
Mencatat beberapa transaksi dengan benar Cukup
Tidak mencatat semua transaksi Tidak
2.2 Mengarsipkan dokumen Kriteria unjuk kerja:
Sumber dan Pendukung ∙ Berurutan berdasarkan tanggal
∙ Berurutan berdasarkan nomor dokumen
Mengurutkan semua dokumen dengan benar Sangat Baik
Mengurutkan banyak dokumen dengan benar Baik
Mengurutkan beberapa dokumen dengan benar Cukup
Tidak Mengurutkan semua dokumen Tidak
Hasil
3.1 General Journal Kriteria unjuk hasil:
∙ Diisi sesuai dengan fungsi kolom
∙ Diisi berurutan sesuai dengan dokumen
∙ Dijumlahkan
∙ Rekapitulasi terisi
∙ Rekapitulasi dijumlahkan
Mengisi GJ semua transaksi dengan benar Sangat Baik
Mengisi GJ banyak transaksi dengan benar Baik
Mengisi GJ beberapa transaksi dengan benar Cukup
Tidak Mengisi GJ semua transaksi Tidak

GLOSARIUM
Akun : Perkiraan atau rekening

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 54


Average : Rata-rata bergerak
Buku besar : Kumpulan rekening atau perkiraan
Buku pembantu : Buku besar yang berisi rincian dari akun tertentu yang
terdapat dalam buku besar utama
Buku harian : Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi harian
perusahaan
Daftar Akun : Daftar perkiraan yang ada dalam perusahaan lengkap
dengan nama dan nomor kode perkiraannya.
Faktur : Bukti transaksi pembelian/penjualan secara kredit
FIFO : First in first out (Masuk Pertama Keluar Pertama)
FOB Shipping Point : Penjual menyerahkan semua barang yang dijual
kepada pembeli di gudang penjual
FOB Destination point : Penjual menyerahkan semua barang yang dijual
kepada pembeli di gudang pembeli
Harga Pokok Penjualan : Nilai pokok/harga dasar suatu barang yang akan dijual

Jurnal khusus : Jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat


transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau
berulang-ulang
Jurnal umum : Jurnal untuk mencatat semua transaksi
Kartu persediaan : Kartu yang dipergunakan untuk mencatat harga pokok
barang dagang yang masuk dan keluar beserta saldonya
LIFO : Last in first out (Masuk Terakhir Keluar Pertama)
Laba bruto : Laba kotor yang diperoleh perusahaan
Nota debet : Bukti transaksi pengembalian barang /retur pembelian
Nota kredit : Bukti transaksi pengembalian barang /retur penjualan
Nota kontan : Bukti transaksi pembelian/penjualan secara tunai
Perusahaan dagang : Perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang
dagang untuk dijual kembali tanpa merubah bentuk dan
sifatnya
Perusahaan Jasa : Perusahaan yang memberikan pelayanan atau jasa
Persediaan barang dagang : Barang-barang yang dibeli dan disimpan sementara dengan
tujuan untuk dijual kembali dalam operasi
usaha perusahaan
Potongan harga : Pengurangan harga produk dari harga normal
Potongan kuantitas : Pengurangan banyaknya barang yang dibeli

Retur : Pengembalian barang karena rusak atau tidak sesuai


pesanan
Sistem Periodik : Penilaian persediaan secara fisik
Sistem Perpetual : Penilaian persediaan secara terus menerus

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 55


Capaian Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Akuntansi Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga Tahun 2022
Karmi, S.Pd Akt dan Luh Gede Wahyu Komalasari Giri, S.Pd. 2017. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa.
Denpasar : Pustaka Mulia
Lilik Indarwati, S.Pd dan Karmi, S.Pd, S.Akt. 2018. Praktikum Akuntansi Perusahaan Dagang. Denpasar : Pustaka
Mulia
Ni Kadek Ayu Mega Adiyani, S.Pd, Drs Miftahul Munir, M.Pd.I dan Ny Wayan Martini, S.Pd,M.Pd. 2019.
Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Denpasar : Pustaka Mulia

Akuntansi Perusahan Jasa, Dagang dan Manufaktur | 56

Anda mungkin juga menyukai