1. iya,nanti di akhirat ada beberapa proses salah al hisah, al hisab yaitu
menimbang/menjumlah kebaikan dan keburukannya. 2. Al-Afuw artinya adalah maha mengampuni.maka,contoh perbuatan manusia yg meneladani sifat Allah Al-Afuw adalah gampang memaafkan kesalahan orang lain,Tidak menyimpan dendam kepada orang lain,dan apalagi bila melewati batas tiga hari. 3. Terlebih dahulu kita harus memastikan bahwa kita benar-benar meyakini bahwa sumber segala rizki itu hanya dari Allah swt dan dia adalah esa dan sifatnya yang paling melekat dalam konteks ini adalah al-razak. Jadi ketika ada kekawatiraran datang menghampiri kita dengan keyakinan yang membentang sudah dapat di pastikan kita berpegang terus. 4. Di karenakan Dengan al-Asmā` al-Ḥusna kita mengusahakan kebaikan sebagai cerminan atas-Nya. Dan dengan sifat-sifat yang ada dalam asmaul husna itulah kita dapat menggenal Allah swt. Karena nilai-nilai dalam sifat itu batas karsa pengetahuan akal. 5. jadi setiap apa yang kita kerjakan di muka bumi ini semua ada catatannya baik yang baik(golongan kanan)ataupun yang buruk(golongan kiri), tanpa ada yang terlewatkan sekalipun itu masih dalam hati belum sempat di ucapkan. apapun yang kita kerjakan semasa hidupnya akan di kembalikan/di perlihatkan kepada diri kita masing-masing entah itu kebaikan/keburukan ketika yaumil hisab (perhitungan catatan)