Anda di halaman 1dari 4

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 2 (SP 3, 4)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien : Klien sedang duduk di kursi sambil melamun, namun langsung

mengangguk dan membalas sapa saat mahasiswa datang

2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional (D. 0087)

3. Tujuan :

- Tujuan Umum : Klien memiliki konsep diri yang positif dan dapat mengidentifikasi

kemampuan maupun aspek positif yang dimiliki dan melanjutkan tingkat fungsi

sebelumnya

- TUK 5 : Menilai dan memobilisasi sistem yang pendukung yang ada saat ini

- TUK 6 : Membantu klien untuk mengetahui kemampuan koping baru

- TUK 7 : Meningkatkan pengetahuan dan kesiapan keluarga dalam merawat klien

demgan harga diri rendah situasional


4. Tindakan Keperawatan :

1. Mengetahui sistem pendukung yang ada saat ini melalui penilaian (apakah dia tinggal

sendiri, apakah dia memiliki teman, keluarga yang tersedia, pernahkan dia

menggunakan sumber daya masyarakat)

2. Berlatih bicara sendiri (menguraikan tentang perubahan dan konsekuensinya)

3. Tantang klien untuk membayangkan masa depan yang positif dan hasilnya

4. Dorong percobaan perilaku baru

5. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

6. Diskusikan tentang HDR situasional dan dampaknya

7. Latih keluarga untuk mempraktikan cara merawat dengan harga diri rendah

situasional

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik :

- “Assalamualaikum, selamat siang mbak, sesuai dengan janji saya hari ini, saya

datang lagi ya mbak. Mbak masih ingat kan dengan saya? Coba saya siapa? Baik,

sekarang saya akan melatih mbak untuk mengenal hal-hal yang harus mbak ketahui

kalau mbak jarang bincang bincang dan selalu sendirian jika berpergian”

2. Evaluasi / validasi :

- “Bagaimana perasaan mbak saat ini? Apakah mbak dalam keadaan baik?”

3. Kontrak : (Topik, Waktu dan Tempat)


- Topik : “Baik sekarang kita akan berlatih menyebutkan mengapa mbak lebih suka

bersepeda atau jalan sendirian? Mengapa mbak tidak minta ditemai oleh ibu atau

bapaknya mbak”

- Waktu : “Mbak mau berapa lama kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit

saja? Sebentar saja kan mbak?”

- Tempat : “Apakah mbak nyaman jika kita berbincang-bincang disini lagi?”

KERJA : (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)

a. “Mbak, kalau saya boleh tau mbak kan tinggal satu rumah dengan bapak, ibu dan juga

adik nya mbak? Namun mengapa mbak lebih suka berpergian seperti beli jajan, atau

berbelanja sendirian?”

b. “Mbak kemarin sudah mulai menyapa bahkan mengajak tetangga belum untuk pergi beli

jajan bareng mbak?”

c. “Coba mbak sebutkan bila mbak sendirian apa keuntungannya dan apakah kerugiannya?”

d. “Jadi seperti itu mbak, lebih nyaman jika ada temennya berbincang-bincang kan? Mulai

hari ini mbak juga harus percaya diri jika mau memgajak keluarga, tetangga mbak pasti

mereka mau menemani mbak” “Mbak juga harus menyapa tetangga mbak dan

menunjukkan senyuman mbak”

e. “Baik mbak janji ya setelah ini mbak mau bila kemana-mana tidak sendirian lagi mau

untuk ditemani supaya tidak berbahaya juga untuk mbak”

f. Pada keluarga “Baik saya sekarang berbincang-bincang dengan ibu, ibu yang sabar

menghadapi mbak nya ya, harus terus berusaha dan yakin bila mbaknya baik-baik dan

selalu sehat” “Baik ibu seperti yang sudah saya diskusikan dengan mbaknya, bila Ibu atau
bapak diajak untuk menemani mbak nya Ibu harus bersedia karena agar menjamin

keselamatan mbaknya dijalan”

g. Pada keluarga “Baik, apakah sudah paham bapak, ibu?”

TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (Subyektif dan Obyektif)

a. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berdiskusi mengenai keuntungan jika mbak

ditemani seseorang? Mbak harus percaya diri ya mulai sekarang, jika ada tetangga

mbak baik sekali bla bertegur sapa”

Pada keluarga “Bagaimana ibu bapak, sudah paham yang saya tadi diskusikan?

Bapak dan ibu berikan terus dukungan agar mbaknya semakin percaya diri”

b. Evaluasi Objektif

“Coba bapak atau ibu apakah yang bapak ibu katakan bila mbaknya mau mengajak

bapak/ibu pergi”

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah

dilakukan):

“Baik, bagus sekali mbak, bapak ibu, dari penjelasan tersebut semoga bisa membantu

mbak untuk lebih percaya diri kembali ya”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, Waktu dan Tempat)

Masalah harga diri rendah situasional teratasi sebagian, SP 3 dan 4 tetap dilanjutkan

dengan dukungan keluarga

“Baik mbak, bapak, ibu pertemuan kita sudah selesai, terimakasih atas kerjasamanya,

saya pamit dulu ya mbak. Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai