Anda di halaman 1dari 34

WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

W O R K B O O K

SUKSES DARI
NABUNG
SAHAM

1
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

1
BAB
APA ITU SAHAM
Mari kita mulai dengan yang paling basic. Apa sih saham itu?

Saham adalah kepemilikan dari perusahaan. Memiliki saham artinya memiliki


kepemilikan dari suatu perusahaan. Jadi ketika kita membeli saham, itu sama
artinya kita membeli kepemilikan dari perusahaan tersebut.

Saya suka menganalogikan membeli saham seperti membeli emas. Karena


sama-sama membeli sesuatu yang berharga / bernilai. Emas berharga karena
kelangkaannya. Saham berharga karena merupakan kepemilikan dari perusahaan
yang mempunyai nilai karena memiliki asset, modal dan juga karena perusahaan
mempunyai potensi mendatangkan keuntungan.

Nilai atau value suatu saham berkaitan erat dengan value dari perusahaannya.
Saham suatu perusahaan yang terus menerus untung, pasti beda kan dengan saham
perusahaan yang terus menerus rugi. Makanya ada saham berkualitas, ada saham
yang tidak berkualitas. Seiring dengan pertumbuhan nilai suatu perusahaan, maka
nilai sahamnya pun meningkat.

Contoh:
1 lot ( 500 lbr ) Saham Astra International pada 4-Jan-2000= Rp1,912,5001
15 tahun kemudian (3-Nov-15) nilai satu lot itu menjadi Rp59,624,000

Mengapa Saham Astra (kode saham: ASII) merupakan saham berkualitas?

• Lebih dari 1 juta mobil dan 15 juta motor produksi Astra yang beredar di
Indonesia
• Manajemen Astra mempunyai reputasi yang bagus
• Dari tahun ke tahun selalu menghasilkan keuntungan

Mengapa kok perusahaan mau menjual sahamnya ?

Rugi dong… perusahaan yang tadinya dimiliki sendiri atau dimiliki keluarga, kok
dijual ke orang banyak ( publik )?

Jawabannya, karena menjual saham kepada publik ( Go Public ) adalah cara paling
baik untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha. Bayangkan kalau
perusahaan tersebut meminjam uang ke bank, perusahaan tersebut akan dibebani
utang dengan bunga yang terus bertambah setiap hari. Dengan menjual sebagian

3
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

sahamnya kepada publik maka perusahaan mendapatkan dana dari penjualan


saham tanpa dibebani utang. Pemilik perusahaan pun menikmati keuntungan..

Kalau saham yang dia jual itu meningkat nilainya di pasar saham, maka saham yang
masih di tangannya pun ikut meningkat nilainya. Dengan demikian dia bertambah
kekayaannya. Bill Gates, Mark Zukerberg, dan banyak orang super kaya menjadi kaya
karena menjual saham perusahaan mereka kepada publik.

Nah setelah melalui proses Go Public atau Initial Public Offering (IPO) itu maka
saham perusahaan tersebut bisa dibeli masyarakat di pasar saham atau bursa
efek. Ada syarat bagi perusahaan untuk go public, seperti memiliki manajemen dan
pencatatan keuangan yang baik, membukukan keuntungan, dan aset dalam jumlah
tertentu. Jelas tidak sembarang perusahaan bisa go public.

Kita di Indonesia punya Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange
( IDX ). Begini penampakan gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta.

Di pasar saham inilah pusat kegiatan jual beli saham terjadi. Namun karena sekarang
jaman online, orang tidak perlu ramai-ramai ke gedung BEI untuk jual beli saham.
Cukup dari gadget atau komputer masing-masing untuk jual beli saham.

Jadi, setelah perusahaan Go Public. Publik yang membeli saham tersebut kemudian
bisa memperjual belikannya di pasar saham.
Harga yang diinginkan penjual disebut harga ‘offer ‘ ( penawaran). Harga yang
diinginkan pembeli disebut harga ‘bid’ (permintaan).
Transaksi terjadi ketika harga offer cocok ( match) dengan harga bid. Harga transaksi
inilah yang kemudian dianggap sebagai harga saham.

Lebih Lanjut Tentang Harga Saham

Saham diperjual-belikan dalam satuan ‘Lot’. Satu lot = 100 lembar saham.
Harga yang sering kita lihat adalah harga per lembarnya. Jadi harga tersebut harus
dikalikan 100 (untuk menghitung harga per lot). Ingat, kita membeli saham dalam
satuan lot.

4
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Contoh :
Harga saham Bank BRI ( Kode saham BBRI) sekarang : 3,460. Jadi harga satu lot
BBRI = 3.460 x 100 = 346.000 ( tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah ).

Anda Bisa Menjadi Pemilik Perusahaan Raksasa!

Anda tentu tahu perusahaan-perusahaan besar seperti : Indofood, Astra, BCA,


Telkom dan sebagainya. Tahukah Anda bahwa Anda pun bisa menjadi pemilik
perusahaan-perusahaan tersebut? Dengan uang yang relatif kecil, Anda sudah
bisa membeli saham-saham perusahaan raksasa tersebut. Dan ketika perusahaan
tersebut bertumbuh dan menghasilkan keuntungan, Anda sebagai pemiliknya pun
ikut menikmati keuntungannya. Asyik kan menjadi seorang investor saham?

5
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

2
BAB
RESIKO INVESTASI
SAHAM
Semua investasi PASTI ada resikonya.
Bahkan bukan hanya investasi.. boleh dibilang semua hal dalam hidup ini ada
resikonya. Orang pacaran aja ada resiko patah hati Orang berjalan di keramaian pun
ada resiko kecelakaan. Resiko tidak seharusnya membuat kita takut, tapi seharusnya
membuat kita melakukan usaha agar jangan sampai terjadi.

Banyak orang menghindari investasi saham karena takut resiko kehilangan uang
yang dia investasikan.

Tapi sekali lagi harap diingat, investasi apa pun pasti ada resikonya. Investasi di bisnis
pun ada resiko rugi / bangkrut. Resiko investasi saham bisa diminimalkan jika kita
tahu apa yang kita lakukan serta dibimbing oleh mentor yang kompeten, ditambah
oleh komunitas yang satu tujuan dengan kita

Meminimalkan Resiko Investasi Saham

Resiko saham itu terkait dua hal:

1. Apakah saham yang kita beli itu saham berkualitas atau saham aba-abal ?

Saham berkualitas merupakan saham dari perusahan dengan fundamental yang


baik.
Artinya keuangannya baik, prospek bisnis nya jelas, manajemennya pun bagus.
Saham-saham begini hampir bisa dipastikan memberikan imbal hasil (keuntungan)
yang baik. Dan sangat kecil kemungkinan perusahaan-perusahaan dengan
fundamental bagus tersebut bangkrut atau tiba-tiba dalam kesulitan keuangan.

Contoh:
Perusahaan Telkomunikasi Indonesia (Telkom). Mungkinkah tiba-tiba merugi? Di
tahun 2016, Telkom menghasilkan laba bersih sebesar Rp 19,35 triliun atau tumbuh
sebesar 24,9 persen dibandingkan tahun 2015. Sangat kecil kemungkinan Telkom
tiba-tiba merugi apalagi bangkrut.
Bagaimana dengan Indofood? Bisakah Indofood tiba-tiba gulung tikar?
Bank BCA? Bank BRI?

Kalau kita membeli saham-saham berkualitas, resiko investasi kita tidak besar. Tapi
kalau kita membeli saham abal-abal, resiko investasi kita akan jauh lebih besar.

6
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Kerugian investasi di saham-saham berkualitas adalah kenaikan nilai sahamnya pun


tidak mungkin tiba-tiba terbang ke langit. Hampir tidak mungkin Telkom mencetak
keuntungan naik 100% dari tahun sebelumnya. Demikian juga Indofood dan perusahaan
besar lainnya. Mereka sudah begitu besar sehingga mereka tidak mungkin tumbuh
berlipat-lipat. Karenanya sahamnya pun tidak akan tumbuh secara mengejutkan.

Namun saya pribadi puas dengan pertumbuhan saham-saham unggulan ini.


Contoh, Saham Bank Rakyat Indonesia ( dicatat 21 Juli 2017) dengan pertumbuhan
32% dalam setahun. Saya sih merasa cukup dengan pertumbuhan segini..

2. Berapa lama kita bisa investasi saham ?

Semakin pendek jangka waktu investasi kita, semakin besar resiko kita. Semakin lama
kita bisa berinvestasi, maka semakin kecil resiko kita.

Kita akan mengalami kerugian jika kita ‘terpaksa’ menjual saham ketika
harganya sedang turun. Tetapi jika kita bisa menunggu sampai harga saham naik
dan memberikan keuntungan, kita tidak perlu mengalami kerugian tersebut.

Perhatikan pergerakan pasar saham Indonesia seperti yang ditunjukkan oleh IHSG
di bawah ini..
7
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Melihat grafik pasar saham Indonesia dari tahun 1992 ini. Bahkan ketika Anda harus
melewati tahun 2008, ketika pasar saham Indonesia mengalami krisis. Anda tetap
akan menikmati keuntungan jika Anda berinvestasi selama setidaknya 5 tahun.

Lalu mengapa orang sampai kehilangan uang di pasar saham?

Karena serakah! Mereka yang kehilangan uang di pasar saham mengabaikan dua
hal di atas.

Mereka tidak peduli kualitas saham yang mereka beli (sepanjang ada potensi
mendapatkan keuntungan).

Mereka ingin mendapatkan keuntungan secepat-cepatnya. Jika Anda mengabaikan


dua hal di atas; membeli saham bagus dan berinvestasi jangka panjang, maka Anda
harus siap dengan resikonya.

8
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Pasar saham Indonesia telah mengalami saat-saat di mana harga saham turun secara
drastis... misalnya di tahun 2012 - 2013.. juga di tahun 2015.. Tapi justru penurunan
harga ini yang akan membuat kita menikmati untung yang lebih besar di pasar saham..

Yang paling penting dalam berinvestasi saham adalah uang yang Anda investasikan
itu BUKAN uang kebutuhan sehari-hari.. atau uang yang Anda butuhkan dalam
waktu dekat.

Idealnya uang yang Anda taruh di saham.. JANGAN diambil selama setidaknya 5
tahun ( jika Anda ingin meminimalkan resiko investasi saham ). Lebih baik lagi kalau
uang yang Anda investasikan itu adalah uang yang baru akan Anda butuhkan dalam
10 tahun!

Banyak orang juga takut berinvestasi saham karena takut uangnya dilarikan seperti
banyak investasi bodong.

Nah ini salah satu keuntungan berinvestasi saham. Anda tidak perlu kuatir
9
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

berinvestasi di pasar modal Indonesia karena diawasi langsung oleh OJK. Dengan
prosedur penyelengaraan dan pengawasan yang ketat. Juga ada lembaga penjamin
jika sampai ada dana yang dihilangkan perusahaan sekuritas atau bank kustodian..
Lembaga ini namanya SIPF. Kunjungi : http://www.indonesiasipf.co.id

10
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

3
BAB
KEUNTUNGAN
INVESTASI SAHAM
Mengapa kita memilih saham sebagai sarana investasi? Toh ada banyak sarana
investasi yang lain.

Betul ! Sarana investasi ada banyak. Tapi saham mempunyai keunggulan-keunggulan


yang sangat menarik.

1. Imbal hasilnya lebih tinggi dibanding sarana investasi yang lain.

11
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Return (%) Instrumen Investasi 2005 – 2015

Kalau kita mencermati 2 grafik di atas.. Kita melihat bahwa investasi saham selama
10 tahun jauh lebih menguntungkan dibandingkan sarana investasi yang lain
.
Jadi kita lihat sendiri bahwa memang investasi saham itu lebih menguntungkan.

Seorang Professor di Amerika, Prof. Jeremy J. Siegel, meneliti pasar saham di


Amerika dengan data yang dikumpulkan sejak tahun 1802. Jadi dengan melihat pasar
saham selama 200 tahun.. Dia menyimpulkan bahwa “Sejarah membuktikan bahwa
investasi di saham berkualitas memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan instrumen
investasi yang lain”

12
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

2. Terjangkau.

Tidak perlu uang banyak untuk berinvestasi saham. Dengan uang yang relatif kecil
jumlahnya kita bisa membeli saham-saham berkualitas.

Contoh:
Saham Ace Hardware hanya Rp. 145.000,- untuk 1 lot. Saham CTRA (Ciputra
Development) hanya Rp. 90.500 ,- ( Harga as per 02 Maret 2020 )> Bandingkan kalau
kita mau investasi properti baik tanah atau ruko? Semua kalangan bisa berinvestasi
di pasar saham Indonesia!

3. Mudah dilakukan, tidak memerlukan banyak waktu lewat online.

Transaksi saham bisa dilakukan di gadget lewat aplikasi. Hanya perlu satu menitan
untuk membeli saham.
Boleh dibilang kita bisa melakukannya di mana pun kita berada. Ditambah lagi kalau
Anda mengikuti metode yang kami ajarkan, Anda tidak perlu buang waktu untuk
mengikuti pergerakan saham apalagi menganalisa sendiri.

4. Mudah dijual jika dibutuhkan.

Meskipun dengan catatan: kami menganjurkan investasi jangka panjang.

Artinya sedapat mungkin Anda tidak akan memakai uang yang Anda gunakan untuk
investasi itu setidaknya 5 tahun. Anda hanya menjual saham ketika memang saatnya
menjual sebab harganya sudah tinggi. Anda tidak perlu ‘terpaksa’ menjual saham
karena terdesak kebutuhan.

Anda hanya membutuhkan 2 hari untuk mendapatkan cash dari saham yang Anda
jual. Asalkan Anda membeli saham berkualitas, tidak perlu kuatir saham Anda tidak
bisa dijual.

13
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

4
BAB
TRADER ATAU
INVESTOR
Kebanyakan trader ( ada yang bilang sampai dengan 80%) kehilangan uang di pasar
saham.
Mengapa? Terutama karena mereka tidak mengerti ilmu trading dan mencoba
trading. KIta mengajak teman-teman menjadi investor bukan menjadi trader.
Setidaknya di awal, teman-teman harus mulai sebagai investor dulu.
Nanti jika mau belajar trading, kami akan tunjukkan jalan yang benar.

Apa bedanya Trader dengan Investor ??

1. Investor tidak perlu modal.


Trader perlu modal. Investor hanya menyisihkan penghasilannya tiap-tiap bulan.
Trader perlu modal cukup besar untuk menghasilkan untung lumayan. Biasanya
trader sudah cukup happy jika bisa menghasilkan 4 sd 5 % dari modalnya selama
sebulan. Hitunglah berapa modal yang dia butuhkan jika dia ingin hidup dari trading.

2. Investor tidak perlu waktu khusus, trader sebaliknya perlu waktu khusus untuk
trading.
Tergantung dari gaya tradingnya. Ada yang namanya momentum trading yang masih
bisa dilakukan part time. Tapi yang namanya swing trading, day trading, apalagi
scalping itu semuanya full-time mengamati pasar selama pasar saham buka.

3. Investor selalu happy.


Karena dia tidak mengejar keuntungan jangka pendek… dia tidak pusing dengan
naik turunnya saham. Kalau turun dia melihat itu sebagai kesempatan beli.
Kalau naik dia senang juga karena berharap mencapai targetnya agar bisa
dia jual. Trader harus bisa menghadapi dag-dig-der ketika saham pilihannya
turun cukup banyak, dan dia tidak pasti kapan saham itu akan naik lagi.

4. Investor tidak perlu pengalaman.


Trader perlu belajar banyak ilmu dan perlu pengalaman jam terbang. Investor
tinggal mengikuti rekomendasi saham pilihan komunitas kita. Sedangkan trader
perlu kemampuan untuk setidaknya membaca pergerakan saham.. Dan kalau mau
memilih sahamnya sendiri, dia perlu menganalisa fundamental perusahaan sendiri
juga.

Investasi saham jangka panjang atau nabung saham mulai populer belakangan ini.
Namun kami temui, ternyata mereka yang mau mulai nabung saham ini pun masih
memakai mindset yang salah.

14
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Niatnya ingin nabung saham tapi mindset nya masih memakai mindset trader.
Akibatnya banyak investor yang galau. Bagaimana Anda bisa menjadi investor
yang kebal terhadap kegalauan?

1. Tetapkan tujuan investasi Anda.


Berbeda dengan para trader, seorang investor berinvestasi untuk tujuan jangka
panjang. Misalnya; menyiapkan dana pensiun, atau biaya pendidikan anak, dan lain
sebagainya.

Anda tidak berusaha mendapatkan penghasilan sampingan dari investasi saham


Anda. Penghasilan Anda haruslah datang dari bisnis atau pekerjaan Anda. Karena
itu strategi Anda juga berbeda dengan para trader. Jangan tergiur dengan untung
jangka pendek yang didapatkan para trader. Tetap disiplin dengan strategi investas
Anda sebagai investor.

2. Membaca portofolio Anda dengan benar.


Banyak investor yang melihat portofolionya seperti para orang-tua membaca rapor
anaknya.

Yang menjadi fokus adalah nilai-nilai berwarna merah. Investor-investor galau juga
membaca portofolio seperti itu. Yang menjadi fokus adalah saham-saham yang
sedang turun dan mungkin minus.

Cara membaca portofolio yang benar bagi investor adalah fokus pada saham-saham
yang sudah menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Anda tidak akan patah
semangat dan berhenti investasi.

3. Investasi dengan uang yang Anda tidak perlukan dalam waktu 5 tahun bahkan
10 tahun ke depan.

Jika Anda investasi dengan uang yang Anda persiapkan untuk pernikahan Anda dua
tahun lagi, maka tidak heran Anda akan panik dan galau ketika harga saham yang
Anda miliki turun.
Anda bisa diputuskan tunangan Anda karena planning menikah yang terpaksa
dibatalkan. Dan siap-siap dikejar calon mertua karena berani PHP anak gadisnya.

Nabung Saham Itu Mudah

Jika Anda sudah memutuskan untuk menabung saham maka yang perlu Anda lakukan
sebenarnya sangat sederhana. Anda harus memilih saham-saham berkualitas
dengan fundamental yang baik. Dan usahakan Anda membeli saham tersebut di harga
yang murah serta jangan lupa menjualnya ketika sudah memberikan keuntungan
yang lumayan.

15
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Coba perhatikan hasil dari saham-saham pilihan Happy Billionaires Club di bawah ini.
Saham-saham ini memberikan keuntungan hampir 30% dalam waktu 6 sd 7 bulan.
Dan yang paling luar biasa… saham-saham ini adalah saham-saham berkualitas
dengan resiko investasi yang sangat rendah ( Low Risk High Gain! ).

16
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

5
BAB
PENGENALAN HBC
DAN PARTNER
Happy Billionaires Club adalah komunitas para investor saham.

Kami berbeda karena kebanyakan anggota kami adalah orang-orang awam. Mulai
dari ibu rumah-tangga, mahasiswa, sampai pegawai kantoran yang bukan ‘pemain
saham professional’. Dengan menjadi anggota Happy Billionaires Club, mereka
belajar menabung saham dan bisa ikut menikmati hasil investasi di pasar saham
Indonesia.

Dengan lebih dari 1000 anggota di 10 kota di Indonesia, kami yakin siapa pun bisa ikut
menikmati pertumbuhan pasar saham Indonesia yang luar biasa!

Kami terinspirasi oleh mentor kami : Mr Edward Lee. Beliau ini salah satu tokoh
di pasar saham Filipina. Dua kali menjabat sebagai Gubernur Bursa Efek Filipina.
Bahkan beliau yang membuat bursa efek Filipina jadi online. Beliau juga pemilik
perusahaan sekuritas yang merupakan broker online nomor satu di Filipina. https://
www.colfinancial.com

Selama lebih dari 10 tahun, beliau mengajarkan Easy Investment Program yang
membantu banyak orang awam untuk mulai investasi saham. Kami belajar dari
beliau bahwa investasi saham ternyata mudah dan bisa dilakukan semua orang.

Edward Lee juga seorang trader aktif sampai hari ini, dengan pengalaman lebih dari
50 tahun. Dia juga mendirikan sekolah trading yang mendidik para trader profesional;
Caylum Trading Institute. https://www.cayluminstitute.com/

Kami beruntung, karena Mr. Edward Lee ini bersedia memberikan rekomendasi
kepada kita tentang saham-saham terbaik di Indonesia.

Ada seorang anggota tim nya yang merupakan analis yang spesialisasinya Jepang
dan Indonesia, Jason Mariposa, CFA. Analis kita gelarnya CFA !. Gelar bergengsi di
dunia keuangan level dunia. Di seluruh dunia hanya ada 120 ribu yang memegang
gelar ini.

17
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Founder HBC ( Kunardi Halim dan Johan Ng) bersama Analis HBC ( Jason Mariposa,
CFA )

Partner Perusahaan Sekuritas

Selanjutnya, mari saya perkenalkan partner perusahaan sekuritas kita : MNC


Sekuritas.

Jadi jika kita mau beli atau jual saham, kita harus melakukannya melalui perusahaan
sekuritas yang ditunjuk oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjadi perantara
jual beli saham. Kita tidak bisa datang langsung ke BEI atau langsung datang ke
perusahaannya. Kita harus melakukannya lewat perusahaan sekuritas.

Untuk itu pertama-tama kita harus mendaftarkan diri untuk menjadi nasabah
perusahaan tersebut. Atau membuka akun investasi di perusahaan tersebut.

Kami memilih MNC Sekuritas sebagai partner kami. Alasan kami memilih MNC
Sekuritas di antara banyak perusahaan sekuritas adalah :

1. MNC sekuritas mempunyai komitmen melayani para investor retail dengan lebih
dari 27.000 nasabah ( sd Oktober 2017 ).
2. Menjangkau produk syariah maupun non syariah.
3. Mempunyai program nabung saham yang bisa dilakukan secara otomatis.
4. Merupakan bagian dari group dengan dukungan finansial yang kuat.

Tentunya MNC Sekuritas juga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (
OJK ).
Ada kesempatan istimewa jika Anda membuka account MNC dengan menggunakan
kode-sales HBC, maka akan mendapatkan fasilitas:

18
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

* setoran awalnya hanya minimal 100rb


* tidak ada fee minimum transaksi tiap bulan (normal 10rb/hari )
* tidak ada biaya bulanan market info ( normal 30rb/bulan )
* data harga real time dengan BEI

Mengenai Rekening Dana Nasabah

Ketika Anda membuka akun di perusahaan sekuritas, Anda juga akan mendapatkan
Rekening Dana Nasabah (RDN). RDN ini adalah rekening yang ditujukan bagi nasabah
perorangan maupun perusahaan untuk penyelesaian transaksi di Pasar Modal.

RDN ini adalah ‘rekening penampungan’. Sebelum bisa bertransaksi saham, kita perlu
mentransfer uang yang hendak kita gunakan untuk transaksi ke RDN ini. Setelah kita
membeli saham, pembayarannya juga dengan menggunakan dana yang ada di RDN
ini.

Demikian juga kalau kita menjual saham kita, hasil penjualan saham akan masuk
ke RDN ini. Juga kalau kita mendapatkan dividen dari saham yang kita miliki, akan
masuk ke RDN ini.

Dana dari RDN ini bisa ditarik melalui menu Penarikan Dana di aplikasi.

Cara memasukkan uang ke RDN ini tidak beda dengan tansfer ke rekening biasa,
baik lewat e-banking, m-banking, atm atau teller.

19
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

6
BAB
INFLASI - INVESTASI
BUKAN PILIHAN
Pernahkah teman-teman mendengar tentang INFLASI ?
Secara sederhana, Inflasi artinya peningkatan harga secara terus menerus.
Biasanya disebabkan oleh tingginya permintaan atau kelebihan uang beredar.

Contoh : harga rumah meningkat dari tahun ke tahun. Mengapa? Karena permintaan
yang semakin tinggi. Semakin banyak orang yang butuh rumah.

Demikian juga biaya pendidikan meningkat dari tahun ke tahun. Mengapa? Karena
semakin banyak anak yang butuh sekolah. Juga biaya mengelola sekolah yang
semakin naik.

Dengan kata lain, inflasi juga berarti nilai uang yang kita miliki terus menurun dari
tahun ke tahun. Coba Anda bayangkan,uang 5000 rupiah saat ini bisa dapat apa ?

Tahukah Anda, di tahun 1980, dengan uang Rp 5.000 anda bisa mendapat

- 20 kg beras

- nonton bioskop 50x

- gorengan 200pcs

Jadi, jika sekarang harga beras per 5kg misalnya Rp 60.000… Berarti 20 kg beras = Rp
60.000 x 4 = Rp 240.000. Jadi Rp 5.000 dulu (1980) bisa sama dgn Rp 240.000 sekarang!

Penting sekali untuk menyadari hal ini: uang yang Anda miliki itu meski jumlahnya
sama tapi NILAINYA TERUS TURUN !

Lalu bagaimana kita melawan inflasi?

Dengan BERINVESTASI. Uang yang kita miliki harus bisa ‘beranak’. Alias bertambah
jumlahnya.

Berapa tingkat inflasi yang kita hadapi di Indonesia?

Data BPS menunjukkan tingkat inflasi sebesar 3,02 %. Angka yang cukup kecil. Tapi
jangan lupa angka ini dihitung dengan memperhitungkan banyak komponen seperti

20
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

kebutuhan pokok, harga cabe di pasar, biaya transportasi dan lain-lain.

Inflasi NYATA yang kita rasakan sangat mungkin jauh lebih besar!

Berapa peningkatan biaya pendidikan anak yang kita bayarkan dari tahun ke tahun?
Bisa jadi sd naik setidaknya 10% per tahun. Berapa biaya belanja bulanan yang
kita bayarkan? Bisa jadi naik setidaknya 15% per tahun. Semua ini ditambah juga
kebutuhan orang biasanya meningkat dengan bertambahnya umur.

Jadi INVESTASI bukan lah pilihan tapi WAJIB dilakukan.

Orang Indonesia diajarkan untuk rajin menabung dengan menyimpan uang di bank.
Tapi tidak diajarkan untuk rajin INVESTASI. Berapa tingkat bunga tabungan saat ini?

Bagaimana dengan deposito yang cukup digemari masyarakat?

Bank punya peranan penting dalam menggerakkan roda ekonomi dan kegiatan
usaha. Tapi Bank bukan tempat yang tepat untuk menyimpan uang Anda untuk waktu

21
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

yang lama.

Jika Anda ingin uang Anda bertambah, JANGAN simpan di bank.

Nabung Saham adalah cara cerdas yang bisa kita lakukan untuk melawan inflasi.
Dengan demikian uang yang sudah kita kumpulkan dengan susah payah tidak
tergerus nilainya oleh inflasi.

22
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

7
BAB
MEMPERSIAPKAN
DANA PENSIUN
Sebelum membahas hal ini, Coba tanyakan pada diri Anda sendiri…
• Apakah Anda sudah menyiapkan dana pensiun Anda ?
• Apakah Anda sudah menyiapkan dana untuk memenuhi impian-impian untuk
masa depan Anda ?

Mungkin setelah membaca 2 pertanyaan di atas, Anda akan berpikir, “Haruskah


Saya mempersiapkan Dana Pensiun ?”

Kami ada 1 artikel yang sangat menarik sekali..

Pernah dengar soal Sandwich Generation?


Ini satu istilah yang lumayan populer.. Kalau saat ini kita berumur 30 sd 40 tahun,
mungkin bisa jadi kita termasuk Sandwich Generation.

SANDWICH GENERATION

Sandwich Generation adalah sebutan bagi generasi berusia 30 s/d 40 tahunan yang
sudah menikah, punya anak yang masih butuh biaya hidup dan pendidikan. Namun pada
saat yang bersamaan mereka juga harus membiayai orang tuanya yang sudah sepuh
dan tak lagi punya penghasilan.

Disebut Sandwich Generation karena mereka seolah memiliki beban ganda :


Dibawah harus membiayai anak-anaknya sendiri; Diatas juga harus menanggung
biaya orang tua atau adik-adiknya, lantaran orang tuanya tak lagi punya

23
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

penghasilan (akibat perencanaan pensiun yang buruk).

Sandwich Generation merebak karena mayoritas orang tua di Indonesia gagal


menyusun proses perencanaan pensiun yang baik.
So what?

Sandwhich Generation tidak hanya terjadi di Indonesia. Fenonema ini amat banyak
terjadi di berbagai negara.

Saya tak tahu apakah Anda, saudara atau keluarga di sekitar Anda, punya tantangan
yang sama dengan Sandwhich Generation itu atau tidak.

Membantu memberikan nafkah pada orang tua, atau adik2 yang masih
membutuhkan biaya pendidikan tentu merupakan sebuah kemuliaan. Anda akan
dicap durhaka jika mengelak dari tanggung jawab itu.

Namun proses itu mungkin memberikan beban yang cukup berat terutama jika
keluarga muda tadi penghasilannya juga relatif terbatas; dan masih butuh biaya
banyak untuk menghidup istri dan anak2nya.

Kenapa banyak terjadi fenomena Sandwhich Generation? Ya itu tadi. Karena


mayoritas orang tua di Indonesia tidak punya perencanaan pensiun yang baik.

Seperti yang pernah saya tulis, 90% karyawan Indonesia tidak siap menghadapi
pensiun secara finansial.

Perhitungan konservatif menunjukkan, sepasang orang tua mungkin butuh minimal


10 per bulan untuk sekedar hidup di kota besar. 5 juta kalau di kota kecil.

Artinya, setelah pensiun di usia 56, para orang tua itu harus sanggup menghasilkan
Rp 10 juta/bulan.

Sayangnya, dulu saat masih muda banyak yang tidak memikirkannya. Mengalir saja
hidupnya.

Nah pas saat benar2 pensiun, tiba2 bingung darimana bisa dapat uang Rp 10/bulan
secara rutin padahal sudah pensiun. Dan ini harus dilakukan hingga usia 70an
tahun (usia rata2 hidup orang Indonesia).

Akibatnya, banyak yang kemudian menggantungkan hidup dari setoran bulanan


anak2nya.

Fenomena itu saya menduga cukup banyak terjadi di Indonesia. Sebab memang
sebuah survei pernah menemukan fakta kelam : mayoritas orang Indonesia itu
buruk dalam melakukan perencanaan jangka panjang hidupnya.

Saat muda tidak pernah cermat melakukan perencanaan jangka panjang. Walhasil
24
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

saat tua dan sudah pensiun cenderung bergantung pada dukungan finansial
anak2nya. Lahirlah Sandwich Generation.

Harapannya, Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Anda yang berusia 30-40 thn dan sekarang berperan sebagai orang tua harus
berusaha agar kelak tidak menciptakan Sandwich Generation pada anak2 Anda
yang masih belia.

Caranya bagaimana?

Anda harus berpikir keras sejak sekarang bagaimana agar kelak ketika Anda sudah
pensiun dan tidak lagi kerja, tetap bisa menghasilkan income minimal Rp 10 juta/
bulan (syukur lebih).

Soal risiko ini penting. Banyak pensiunan baru yang terjebak investasi bodong.
Ratusan bahkan ribuan kasus terjadi dimana uang pensiun yang baru didapat
malah hilang karena ikut program investasi abal2.

Itu kembali soal perencanaan jangka panjang. Karena tergiur janji hasil investasi
instan yang menggiurkan, langsung setor uang ratusan juta hasil pensiun. Banyak
orang tua yang ternyata mudah tergoda hasil instan juga. Sad but true.

Sandwich Generation adalah kondisi yang sejatinya kurang ideal dilihat dari
perspektif pengelolaan keuangan. Sandwich Generation lahir karena kegagalan
dalam merencanakan kehidupan masa tua setelah pensiun.

Agar kelak Anda tidak melahirkan Sandwich Generation pada anak2 Anda, maka
sekarang renungkan : apa yang akan Anda lakukan sehingga kelak setelah pensiun
bisa tetap dapat uang bulanan minimal Rp 10 juta atau bahkan 20 juta per bulan.

Pikirkan dan lakukan action sekarang. Menunda-nunda hanya akan membuat


penyesalan panjang di masa depan.

Berapa sih uang yang diperlukan untuk pensiun?

Jawabannya tergantung kepada apa gaya hidup yang ingin Anda jalani. Kalau Anda
bersedia turun level dan menyesuaikan gaya hidup Anda ketika pensiun. Tentu
biaya hidup bisa dipangkas, apalagi kalau Anda bersedia pindah ke kota yang
murah biaya hidupnya. Tapi kalau Anda ingin mempertahankan gaya hidup Anda
sekarang, setidaknya sama dengan apa yang Anda nikmati sekarang. Maka Anda
perlu memperhitungkan biaya yang dibutuhkan dengan ditambah inflasi yang akan
terjadi.

Kami punya file Excel yang bisa Anda menggunakan biaya yang Anda butuhkan dan
berapa biaya yang perlu Anda tabungkan tiap bulan. (Kami berikan saat di dalam
grup)
25
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Contohnya:
Jika Anda berumur 40 tahun dengan biaya hidup 20 juta sebulan. Ingin pensiun di
umur 55, serta berharap hidup sampai umur 75 … maka Anda perlu menabung
setidaknya 5,4 juta sebulan di instrumen yang menghasilkan keuntungan 20%
dalam setahun.

26
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

8
BAB
MEMPERSIAPKAN
DANA PENSIUN
Apakah Anda sudah menghitung..berapa Dana Pendidikan yang Anda siapkan untuk
anak Anda ?

Mengapa harus disiapkan dari sekarang ? Apakah Anda menyadari jika kenaikan
Dana Pendidikan sangat LUAR BIASA ! Sekitar 10% per tahun, bahkan ada pula yang
mencapai 20% per tahun !

Apalagi dana pendidikan tidak bisa ditunda. Pasti Anda sebagai orang tua, tidak
mungkin tega meminta anak Anda untuk menunda sekolah karena dana untuk
pendidikan mereka belum siap.

Yuk segera hitung, berapa Dana Pendidikan yang harus disiapkan ! (Cek video materi
dan link perhitungan Dana Pendidikan yang telah disiapkan)

27
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

9
BAB
COMPOUNDING INTEREST
(KEUNTUNGAN BERLIPAT)

“Keuntungan berlipat adalah keajaiban dunia kedelapan. Mereka yang paham akan
menghasilkan uang karenanya, mereka yang tidak paham akan kehilangan uang…”
(Albert Einstein)

Faktor penting dalam keuntungan berlipat adalah waktu... semakin lama uang
dibungakan.. semakin besar hasilnya... sekali lagi faktor terpenting adalah WAKTU !

28
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Kalau kita lihat grafik di halaman sebelumnya... kita lihat perbandingan... antara
yang memakai bunga berbunga dengan yang dibungakan saja.. setelah tahun ke 5.
.maka bunga berbunga menunjukkan perbedaan besar..

kalau kita kaitkan dengan nabung saham.. kita akan melihat hasil besar kalau kita
konsisten menabung untuk setidaknya lima tahun…

Agak bingung bagaimana perhitungannya ?? Yukk dicoba hitung dengan beberapa


contoh berikut : (Jangan lupa install aplikasi Financial Calculator di handphone yaa)

1. Wanita berumur 25 tahun, Investasi 30 Juta Rupiah dengan pertumbuhan 12%..


ketika dia berumur 60 tahun.. berapa hasil investasinya?

hasilnya 1,583,988,587.37.. Kita bulatkan saja 1,5 Milyar

2. Wanita yang sama, berumur 25 tahun, investasi 30 Juta Rupiah, dengan


pertumbuhan 12%, DAN MENAMBAHKAN Rp 1 Juta setiap bulan.
Ketika dia berumur 60 tahun, berapa hasil investasinya ?

Dengan penambahan 1 juta tiap bulan hasilnya lebih dari 7 M

Pertanyaan terbesarnya…. Bisakah kita menyisihkan 1 juta rupiah setiap bulan?

Kalau kita berhenti merokok (bagi yang merokok), mengurangi jajan-jajan, makan
di restoran, tiap akhir minggu jalan-jalan ke mall.. Sangat mungkin kita bisa
menyisihkan 1 juta rupiah setiap bulan untuk masa depan !!

Yuk .. 1 contoh lagi ya ..

Wanita berumur 25 tahun, investasi 30 Juta Rupiah,DAN MENAMBAHKAN Rp 1 Juta


setiap bulan dengan PERTUMBUHAN 20% !
Ketika dia berumur 60 tahun, berapa hasil investasinya?

29
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

Hasilnya 94M !

Mentor kita Edward Lee punya satu motto : Everybody deserves to be rich!
Setiap orang layak menjadi orang kaya.

Itulah mengapa dia tekun mengajarkan investasi saham kepada orang awam. Itulah
juga yang dilakukan oleh Happy Billionaires Club.

Setiap orang bisa menjadi kaya.. Asal mau konsisten dan disiplin nabung saham.
Menyisihkan penghasilan kita dan membeli saham-saham yang berkualitas. Yang
akan naik nilainya dan menjadikan kita milyader-milyader masa depan.

Jadi..masihkan Anda menunda untuk memulai Nabung Saham ??

30
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

LATIHAN
BAB 1. APA ITU SAHAM

Install aplikasi RTI Business dari Google Play Store.


Cek harga saham-saham berikut ini:

ASII, BBCA, UNVR, BBRI, TLKM

Cek juga harganya selama 1 bulan, 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun.

BAB 2. RESIKO INVESTASI SAHAM

a. Tahun 2020 ini, pasar saham kita mengalami penurunan cukup dalam. Apakah
penyebabnya?
Coba bagikan 3 sumber berita yang terpercaya yang paling menjelaskan penyebab
terjadinya penurunan ini.

b. Apakah yang menyebabkan penurunan pasar saham di tahun 2015? Silahkan


cari berita terpercaya yang menjelaskan kejadian ini.

c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga IHSG kembali ke nilai


sebelumnya, sebelum penurunan di tahun 2015?

BAB 3. KEUNTUNGAN INVESTASI SAHAM


a. Mengapa Anda ingin berinvestasi saham? Apa keuntungan yang menarik bagi
Anda?

b. Bisakah Anda menyisihkan uang yang tidak Anda perlukan setidaknya untuk 5
tahun ke depan?

c. Buka aplikasi RTI Business dan perhatikan grafik IHSG selama 5 tahun terakhir.

BAB 4. TRADER VS INVESTOR

a. Menurut Anda, apakah nabung saham itu?

31
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

b. Apakah tujuan Anda berinvestasi saham?

c. Dari skala 1 sd 10, seberapa pentingkah tujuan Anda ini?

BAB 5. PENGENALAN HBC DAN PARTNER

Ikuti petunjuk untuk membuka akun saham

BAB 6. INFLASI

Apakah pengalaman inflasi yang nyata yang Anda rasakan? ( kenaikan harga,
kebutuhan yang makin mahal, biaya yang makin berat )

BAB 7. MEMPERSIAPKAN DANA PENSIUN

Hitunglah dana pensiun yang Anda butuhkan untuk Anda dan pasangan Anda!

(tampilkan screenshot)

BAB 8. MEMPERSIAPKAN DANA PENDIDIKAN ANAK

Hitunglah dana pendidikan yang perlu Anda persiapkan untuk anak Anda.

BAB 9. COMPUNDING INTEREST ( KEUNTUNGAN BERLIPAT )

Install aplikasi Financial Calculator.

Dengan asumsi Anda bisa mendapatkan keuntungan dari investasi saham sebesar
20% per tahun. Jika Anda ingin memiliki 1 milyar rupiah, 15 tahun dari sekarang.
Berapa yang harus Anda sisihkan tiap bulan?

32
WORKBOOK : SUKSES DARI NABUNG SAHAM

34

Anda mungkin juga menyukai