Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN NO.

08/P/BM/2021Gambar Standar Pekerjaan Jalan

dan Jembatan

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan
Jembatan dapat diselesaikan.

Gambar Standar ini dibuat berdasarkan reviu dari Gambar Standar Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah Tahun 2004, pemutahiran dan penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan
Spesifikasi Umum Bina Marga untuk pekerjaan jalan dan jembatan yang berlaku serta mengakomodir standar rujukan,
buku pedoman, dan peraturan yang telah dimutakhirkan.

Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan ini mencakup lingkup Tipikal Potongan Melintang Penampang Jalan,
Geometrik Jalan, Drainase, Geoteknik, Perlengkapan Jalan dan Standar Jembatan bentang 8 meter dan 10 meter.
Penggunaan gambar standar pekerjaan jalan dan jembatan ini harus selalu mempertimbangkan desain dan spesifikasi
teknik yang dipersyaratkan.

Dengan diterbitkannya Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan 2021 ini, diharapkan Penyelenggara Jalan di
Direktorat Jenderal Bina Marga dalam pelaksanaan perencanaan desain jalan dan jembatan khususnya untuk pekerjaan
pembangunan jalan, pembangunan jembatan, peningkatan kapasitas jalan mempunyai standar rujukan dan pemahaman
yang sama.

Jakarta, 07 September 2021


DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA

HEDY RAHADIAN
NIP 196403141990031002

KETENTUAN DOKUMEN RENCANA


PAKET PEKERJAAN
DAFTAR ISI Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (1) Jml. Lembar :
0.01
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (2) Jml. Lembar :
0.02
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (3) Jml. Lembar :
0.03
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (4) Jml. Lembar :
0.04
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (5) Jml. Lembar :
0.05
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR GAMBAR (6) Jml. Lembar :
0.06
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
BAB-1
UMUM
Kami Bertanggung Jawab Atas No. PAKET : ........ Disetujui Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN NAMA PAKET : .........................................................
Dokumen Perencanaan Ini Penyedia Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) Perencanaan Jalan Nasional
PT. .................................... ................................... Provinsi ................................

.......................................
Direktur NIP. ........................................

Disetujui Oleh : ...........................................


Pengguna Anggaran NIP. .....................................
(Kepala Satuan Kerja) Perencanan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi ....................

....................................................
NIP. ......................................
Diketahui Oleh :
Kepala Balai Besar / Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ......
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.01
No. Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jml. Lembar :
PETA LOKASI PEKERJAAN Nama Ruas :
Bedeng Rapat Ranjau Batu
Provinsi : Muara Soma Bts.

Silaping

Air Balan
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim Panti

LOKASI PROYEK Sasak Kumpulan Lb.Basung


BUKIT
Pangkalan Tj. Pati PAYAKUMBUH

Ujung Gading Pdg sawah TINGGI Pdg.Luar


Bonjol
Air Bangis Ma. Mahat
Simpang Empat LUBUK SIKAPING
Kotatinggi Suliki
Mangopoh
Selumau Lb.Alung Kerambil SAWAH Tanjung Ampalu
BANDA ACEH
PETA INDONESIA PARIAMAN
Kuraitaji
BATU
SANGKAR
Guguk Cino Intag
SIJUNJUNG
Tiku PD. PANJANG Sicincin Kb. Sitangkal

Lb.Buaya Singkarak LUNTO Ma.Klaban Kiliranjau


MEDAN
PADANG Lb.Minturun Lb.Bagalung Tj. Sagat Simancung
SOLOK Lb. Tnh. Badatung

Teluk Bayur Pampangan Tj.Sabut PAINAN Lb. Gadang Sg.Dareh Sikibau Sp. Kotabaru
PEKANBARU AWAL PEKERJAAN STA. .. + ... Lb.Selasih D. Diatas D. Dibawah Surian

= (KM. PDG ... . ..... ) Sp. Padangaro


Junction Abasiat

Indrapura
PADANG JAMBI BENGKULU AKHIR PEKERJAAN
X = ................. STA. .. + ...
Y = ................. = (KM. PDG ... . ..... ) Ma.Sakai

Z = + .......... X = .................
Tapan

LOKASI
Y = .................
PROYEK PALEMBANG
Z = + ..........
Kambang

PETA SUMATERA
TANJUNGKARANG
PAKET PEKERJAAN

PETA SUMATERA BARAT No. Paket : KONSULTAN PERENCANA


Judul Gambar :
No. Lembar : 1.02.1

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim SINGKATAN DAN DEFINISI
No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : SINGKATAN DAN DEFINISI Jml. Lembar :

L ATAU l
A E L S
TIMUR PANJANG/JUMLAH PANJANG LENGKUNG SPIRAL
E
A & LEMB SKALA TITK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG SPIRAL
PARAMETER DARI LENGKUNG CLOTHOID DAN e SUPERELEVASI EB/E. BOUND BATAS TIMUR DAN LINGKARAN LEMBAR S SC

(AC) EC LC PANJANG LENGKUNG LINGKARAN AC ASPHALT CONCRETE ELEVASI (KETINGGIAN) TITIK AKHIR METER PANJANG
PENYEJUK UDARA UJUNG LENGKUNGAN KE LENGKUNG LINGKARAN ELV/ELEV EP PANJANG LENGKUNG SPIRAL
LIN M LS
SII STANDAR INDUSTRI INDONESIA So KEMIRINGAN SALURAN
ASTM MATERIALS SEIMBANG VERTIKAL PANJANG LENGKUNG VERTIKAL SQM SS METER PERSEGI
THE AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND EQ EV BEDA TINGGI ANTARA PVI DAN LENGKUNG LV
M SQ PERSEGI TITK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG SPIRAL

EXC PENGGALIAN EXP PERLUASAN M ATAU m KE LENGKUNG SPIRAL (SS) TITK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG SPIRAL
B METER
EXT PERPANJANGAN EVCS STATION AKHIR LENGKUNG VERTIKAL 2 3 23 ST SIMPANG SUSUN KE GARIS LURUS
M ATAU m M ATAU m
METER PERSEGI METER KUBIK
BC BOX CULVERT/GORONG - GORONG KOTAK EVCE ELEVASI AKHIR LENGKUNG VERTIKAL MAB MUKA AIR BANJIR (ST) SEPTICTANK
BH BORE HOLE MAN MUKA AIR NORMAL STA STASIUN
F
BJ BANGUNAN TERJUN BJTD BAJA TULANGAN DEFORMED FG ELEVASI RENCANA MAX MB MAKSIMUM BOR MESIN SUTT SUTET
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
BJTP BAJA TULANGAN POLOS BM TITIK TETAP fc' KUAT TEKAN BETON UMUR 28 HARI DENGAN UJI SILINDER. MCCB MCB MOULDED CASE CIRCUIT BREAKER MINIATURE CIRCUIT BREAKER/
T
BP TITIK AWAL fy TEGANGAN LELEH BAJA MEDIAN CONCRETE BARRIER T ATAU t TEBAL
BVCS STATION AWAL LENGKUNG VERTIKAL BVCE ELEVASI AWAL LENGKUNG MH BAK KONTROL T TON
VERTIKAL G TC TITIK PERPOTONGAN DARI GARIS LURUS
GR / REL PENGAMAN MIN MM ATAU mm MINIMUM MILIMETER TL KE LENGKUNG LINGKARAN PANJANG TALI BUSUR
GV KLEP PINTU MM 2 mm 2 MILIMETER PERSEGI
ATAU

C KE LENGKUNG SPIRAL
CL ATAUC GARIS TENGAH TINGGI MEGA PASCAL (NEWTON/mm2) TTA
CC TITIK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG LINGKARAN
H MOV
N U TITIK PERPOTONGAN DARI GARIS LURUS TINGGI
KE LENGKUNG LINGKARAN H ATAU h PERLETAKAN YANG BERGERAK (MOVE) TS
MPA
TANAH ASLI

SENTIMETER PERSEGI HB KOTAK HYDRANT N UTARA


CM2
CM 3 SENTIMETER KUBIK HP HYDRANT PILAR N/NO NOMOR UP JEMBATAN PERLINTASAN BAWAH
CP KONTROL PANEL I i KEMIRINGAN P DRAINASE VA
CS TITIK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG IC GRADIENT/KEMIRINGAN SIMPANG SUSUN JENIS KABEL V
LINGKARAN KE GARIS LURUS PUSAT KE PUSAT U WEIGHT SATUAN BERAT

CT I OP JEMBATAN PERLINTASAN ATAS PIPA


TITIK PERPOTONGAN DARI LENGKUNG
LINGKARAN KE LENGKUNG SPIRAL
CTC NYFGbY OP
V KECEPATAN VOLT AMPERE
IP TITIK PERPOTONGAN DARI ALINYEMEN HORISONTAL BALOK BETON MENERUS TITIK PERPOTONGAN DARI ALINYEMEN HORISOTAL
PCHS PI W
PL PLAT PROY PROYEK (W) ATAU w LEBAR
D J
RUMIJA RUANG MILIK JALAN JIS JAPANESE INDUSTRIAL STANDARDS PVC PIPA PARALON W WATT
DC DEL PVI WB/W. BOUND BATAS BARAT
BANGUNAN PELENGKAP PINTU SALURAN MASUK (INLET) K TITIK PERPOTONGAN DARI ALINYEMEN VERTIKAL

DI DIAMETER TULANGAN / DIAMETER PIPA JOINT K KUAT TEKAN BETON UMUR 28 HARI UJI KEMIRINGAN MELINTANG/SUPERELEVASI LAPIS PERMUKAAN (AUS)
d h T DJ BOX KUBUS Q R X TANDA PERINGATAN
DKR SKEDUL PANEL Ka KANAN q1,q2 PERSEN WC WS
DL / TITIK PERSAMAAN Ki KIRI
DELINEATOR (%) KOORDINAT TITIK X DALAM METER
X

DM DRAINASE MEDIAN Kr KRAN


YY
DO PINTU SALURAN KELUAR (OUTLET) K175 MUTU BETON (R) RUANG KOORDINAT TITIK Y DALAM METER
DS DINDING PASANGAN BATU DRAINASE VERTIKAL KM KILOGRAM KILOMETER PER JAM JARI-JARI LENGKUNG BALOK BULAT
DSW DV KG , kg KM/H ATAU KPH KILOMETER R BETON BERTULANG Z
DRAINASE SAMPING RB RC

DW BETON MORTAR UNTUK SALURAN YANG DELTA RW ( BERPUTAR ) DINDING PENAHAN TANAH
DIPERKERAS KSO KABEL SERAT OPTIK Kv KILO VOLT ROW RUMIJA
DERAJAT, MENIT, DETIK RCP RS REINFORCED CONCRETE PIPE LAMPU DARURAT Z ELEVASI DALAM METER
, ' , ''
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.02.2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim LEGENDA
No. Ruas : EKSISTING : RENCANA :
Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa LEGENDA Jml. Lembar :
Provinsi :

Simbol yang digunakan untuk menandai situasi sebagai berikut : W Ͳ T = Gorong - gorong Jalan eksisting Jalan lain Kuburan Cina Jalan Kuburan Hindu Jembatan rencana

BOX = Plat Duicker DS = Saluran tipe U W Ͳ T Ϭ͘ϲϬ ; Ϳ Ͳ ϭϱ͘Ϭ Tanah Asli Rawa Plat Duicker rencana Persawahan Gorong - gorong rencana
Diameter Tipe Panjang Box - 4.00 x 2.00 x 15.0
Perkebunan Saluran samping rencana Kelapa Saluran
contoh : contoh : contoh : Rel kereta api
Jarak Tipe Panjang
penangkap atau inlet
DS - 2 - A - 50.00 Batas Provinsi
+10.000

DC = Saluran penangkap atau Inlet contoh : RW = Dinding penahan Tipe Luas


Batas Kabupaten Kontur KM.
contoh : DSW - 1 - 88.5
GR = Patok pengaman Ͳ y Ͳ zT
Tipe Panjang Tipe Luas
Sumber material (quarry) Jembatan eksisting
contoh :
2%
DC - A - 1 - 4 RW - 3 - B - 23 Duicker eksisting Bambu Garis vertikal rencana Rumput Garis sumbu
DW = Arus air
Tipe Jumlah
contoh : Gorong - gorong eksisting Saluran eksisting
GR - V - A - 263.0 jalan Perkerasan Beton Patok pengarah rencana
DSW = Dinding Penahan Pendek contoh :
Tipe Panjang Sungai Ibukota Provinsi Galian Kota lain Timbunan Patok
DW - 1 - 88.5
kilometer Rambu Lalu Lintas rencana Pembesian Pelindung Lereng

+5.000

DH = Dinding Kepala Tipe Luas Jarak dalam milimeter Dinding penahan


Proposed Row
contoh : DH - A - 2 - 1 Muka air Diameter tulangan dalam milimeter / Garis Rencana
CB = Beton Pembatas CB - A - 100.00 Pond (dry) SP = Pelindung tebing Luas
contoh : W Kode penulangan
Pond Jumlah penulangan Pasangan batu kali Tipe
Tipe Jumlah Bronjong

SM = Pasangan batu kali FS = Pagar Pemisah GP = SP - A - 100.00 Panjang Kotak kontrol PDAM Wearing Course Eksisting Selokan Samping
Luas Luas Luas
Tipe
Kotak kontrol listrik Diperkeras (Kanan) Asphalt Binder Course Eksisting
Patok pengarah RB = Besi tulangan SM - A - 102.00
Bangunan permanen atau tidak permanen Patok Rambu lalu lintas Selokan Samping Diperkeras (Kiri & kanan) AC Base
Tipe
contoh : contoh : contoh : contoh : FS - A - 300.00 pengaman eksisting Masjid Eksisting Pagar Pengaman (Kiri) Aggregat klas A
Tipe
Kotak kontrol telepon Eksisting Selokan Samping Diperkeras (Kiri) Asphalt Eksisting Pagar Pengaman (Kanan) Aggregat klas B
GP - 50.00 Eksisting Pagar Pengaman (Kiri & Kanan) Beton

contoh : Gereja Grid Line Rencana Selokan Samping Diperkeras (Kiri)


A - X.Y @ Z TipePanjang 1+250 1+300

RMJ Pagar kosong Pagar dinding Eksisting RMJ Patok pengarah


Kelenteng Diperkeras (Kiri & kanan) Bench Mark Rencana Pagar Pengaman (Kiri) Triangulation Point Rencana Pagar

Kuil
SURVEY CONTROL : Rencana Selokan Samping Diperkeras (Kanan) Traverse point Rencana Selokan Samping Pengaman (Kanan) PI Rencana Pagar Pengaman (Kiri & Kanan) Rencana Rel Pengaman (guardrail) (Kiri)
Kawat duri PVI

Pagar kayu
Pagar bambu Kuburan Islam Kuburan Kristen
TS, SC, CS, ST or TC, CT (Horisontal) CL (Center Line)

Utara

Rencana Rel Pengaman (guardrail) (Kanan)

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (1) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (2) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (3) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (4) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (5) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.03.6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (6) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.04.1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim LABORATORIUM LAPANGAN ( DENAH )
No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : B Jml. Lembar :
Beton 2000
Tumbuk Mandi/
12000 2000 4000 WC

Meja Kerja

A A Kantor
6000

Tempat penerimaan
benda uji dan
4000
pengujian beton

Meja Kerja

6000 8000 4000

18000

B
DENAH
CATATAN :
1. Gambar tanpa skala.
2. Semua ukuran dalam mm, kecuali ditentukan lain.
3. Luas minimum untuk Bangunan Laboratorium 108 m2

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.04.2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim LABORATORIUM LAPANGAN ( TAMPAK DAN POTONGAN ) Jml. Lembar :
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya

Balok Bubung 8/12 Balok Gording 6/12 +5.3 Penopang kaki Atap Asbes Gelombang
Gapit 6/12 Kuda-Kuda 8/12 Balok Bubung 8/12 Tiang Kuda-Kuda 8/12
Balok Gording 6/12
Gapit 2 6/12 Kaki Kuda-Kuda 8/12
Lisplang 2.5x30 +2.56
+2.10

8/12 +3.50
Ring Balok 15/20 +3.25
Lantai
Plafon +2.85 Balok Tarik 2 6/12

Keramik + 0.00
-

-0.30 -1.10

1800 3000 3000 18000


8000 4000 4000 2000 6000

(A-A)

POTONGAN MEMANJANG
POTONGAN MELINTANG ( B - B )

CATATAN :
1. Gambar tanpa skala.

TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING KANAN

2. Semua ukuran dalam mm, kecuali ditentukan lain.


3. Bahan yang digunakan dapat disesuaikan.

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar : 1.05
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Ma. Mahat Sg.Dareh
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya Sikibau

Junction Ketua Tim


PETA LOKASI SUMBER MATERIALSp. Kotabaru
No. Ruas :
Nama Ruas :
Provinsi :
Jml. Lembar :

Ranjau Batu Pangkalan Suliki Kotatinggi PAYAKUMBUH BATU Sitangkal Tanjung Ampalu Kiliranjau Lb.Tnh.Badatung Lb. Gadang
Tj. Pati Intag SIJUNJUNG Abasiat

Bts. LUBUK SIKAPING Bonjol SANGKAR LUNTO Ma.Klaban Simancung Sp. Padangaro
Panti Kumpulan BUKIT TINGGI Guguk Cino Kb.
SAWAH Singkarak Kerambil

Simpang Empat Pdg sawah Pdg.Luar Sicincin Lb.Minturun Lb.Selasih Tj.Sabut Surian
PD. PANJANG SOLOK D. Dibawah D. Diatas

Muara Soma Ujung Gading Air Balan Mangopoh Selumau Kuraitaji Lb.Buaya Tj. Sagat PAINAN
Lb.Basung Lb.Alung Lb.Bagalung
Silaping

Bedeng Rapat Air Bangis Teluk Bayur Ma.Sakai


Sasak PARIAMAN Pampangan
Tiku
Indrapura
PADANG Kambang Tapan

NO. SUMBER LOKASI TIPE MORFOLOGI ESTIMASI POTENSI KETERANGAN


JENIS VOLUME PENGGUNAAN
BATUAN DEPOSIT
(m3)

LEGENDA DESA KECAMATAN KABUPATEN JALAN

1.

2.

3.

4.

5.

CATATAN :

Informasi ini hanya untuk panduan Penyedia Jasa.


Penyedia Jasa bertanggung jawab atas konfirmasi ketersediaan
material dan sesuai dengan spesifikasi.
BAB-3
PAKET PEKERJAAN
GEOMETRIK JALAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
No. Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa 3.01

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KELANDAIAN JALAN PADA PERSIMPANGAN
Nama Ruas : Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim
Provinsi : LC Jml. Lembar :

Bahu

CC
L L

Bahu
Bahu

dius menurut
Tepi jalan SaluranGorong-
awas Pekerjaan gorong sampingjika 30 m Min
kan diperlukan. Kelandaian tetap
maksimal 2.0 %
Alinyemen
( Catatan 6 )

ulang pada

m
10 m Min max 2,0% ax 2,0% Sumbu jalan minor disesuaikan dengan kelandaian yang ada
P.I ( Catatan 3 )

KELANDAIAN JALAN PADA PERSIMPANGAN


CATATAN :
1. Gambar tanpa skala
2. Semua ukuran dalam mm kecuali ditentukan lain
8. (A) Akses masuk pada persimpangan dari jalan utama menuju Jalan
3. Kemiringan jalan minor harus nol dan kemiringan persimpangan jalan
minor harus memenuhi kemiringan jalan utama memanjang pada P.I jalan minor dan tepi perkerasan jalan utama. minor eksisting harus diperkeras sepanjang lengkung cembung (punggung) dengan panjang perkerasan minimum 10 meter atau lebih.
4. Lengkung cembung (punggung) permukaan jalan minor harus disiapkan sepanjang jarak 10 meter dari P.I jalan minor ke tepi Pengawas pekerjaan dapat memerintahkan pelaksanaan perkerasan pada jalan minor eksisting yang tidak diperkeras serta dilengkapi
perkerasan jalan utama. bahu dan drainase samping sepanjang minimum 6 meter hingga pertemuan saluran drainase jalan utama; atau (B) Apabila Jalan minor
5. Lengkung cembung (punggung) jalan minor harus 6% untuk jalan tanpa penutup. eksisting sudah diperkeras, maka harus di overlay dengan membentuk lengkung cembung (punggung). Panjang overlay minimum 10
6. Perlu disediakan ruas/section dengan gradien tetap minimum meter atau lebih serta dilengkapi
sepanjang 30 meter untuk peralihan dari jalan minor kepersimpangan
jalan, untuk alinyemen jalan utama yang lurus atau menikung. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan mengurangi atau bahu dan drainase samping sesuai ketentuan diatas. Pengawas pekerjaan dapat memerintahkan pelaksanaan pembentukan lengkung
menghilangkan jarak ini akibat dari ketinggian yang ada maupun tingginya permukaan air tanah. cembung sesuai ketentuan No. 7 diatas. 9. Lihat Gambar 3.03 untuk detai-detail perkerasan jalan simpangdan Gambar 3.04.11 untuk lay
7. Perlu dihindari desain alinyemen jalan minor pada kondisi gradien rendah didekat jalan utama. Karena dapat mengakibatkan terjadi out persimpangan jalan utama dengan jalan kecil.
genangan air pada perkerasan sekitar badan jalan. Disarankan desain
alinyemen jalan minor dimulai dari lengkung cembung (punggung)
jalan minor sepanjang minimum 10 meter atau lebih.

Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
PAKET PEKERJAAN No. Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa 3.02
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PEMBERHENTIAN BUS
Nama Ruas : Tepi bahu A
Provinsi :
Jml. Lembar :
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim

Tepi perkerasan
As jalan

Tepi perkerasan

R2
W

Tepi bahu A
R1

Perkerasan beton fs'. 4,5 MPa min. tebal 25 cm.

Trotoar
Rounding C
L
ABC TAMPAK ATAS
2000 3500 3500 2750 1500
Bahu
Perkerasan Pemberhentian bus Trotoar

3% 3%
5% 5% 2%
POTONGAN A-A Lantai kerja
Bahu diperkeras Perkerasan jalan
Perkerasan beton fs'. 4,5 MPa min. tebal 25 cm.

CATATAN : A B* C W
Minimum (m) 10 12 13 2.75 10
1. Gambar tanpa skala.
3. Panjang jalur pada jalan masuk dan keluar bervariasi sesuai perintah Pengawas
2. Semua ukuran dalam mm, kecuali ditentukan lain.
Pekerjaan.
KETERANGAN :Dimensi (m)
4. Ukuran-ukuran kerb bervariasi, sesuai perintah/petunjuk Pengawas Pekerjaan. 12 12
RR
12 Standar (m) 20 12 20 3 18

5. Arah dan besaran dari kemiringan melintang dari jalur pemberhentian bus mungkin bervariasi, kelipatan 12 m.
sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan, untuk disesuaikan dengan keadaan drainase lapangan.
* Untuk setiap penambahan panjang/pemberhentian bus harus ditambah dengan
* Untuk shelter dan pelatarannya, lihat standar shelter.

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
No. Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa 3.03
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATDETAIL PERKERASAN
Nama Ruas : Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim
Provinsi : LC
Jalan lama (Jalan utama) JALAN SIMPANG
Jalan lama (Jalan simpang masih jalan tanah) (Lereng lihat catatan 4) Jml. Lembar :

Bag. Jalan Simpang yang diperkeras (Catatan 5) Pelapisan ulang Sumbu jalan utama
jalan utama (Lihat catatan 3)
Tebal pelapisan permukaan seperti untuk jalan utama

Pelapisan ulang jalan utama

Perkerasan jalan utama yang ada Jalan tanah

Jalan yang tidak diperkeras yang ada Ketebalan pondasi dan pondasi bawah (Lihat catatan 6)

A. PERTEMUAN PELAPISAN ULANG DENGAN JALAN SIMPANG YANG TIDAK


DIPERKERAS : POTONGAN SEPANJANG SUMBU JALAN SIMPANG

Jalan lama (jalan simpang yang diperkeras) Jalan lama (jalan utama) (Lereng lihat catatan 4)

Bag. jalan simpang yang diperkeras Pelapisan ulang C


Diperkuat dan dilapis ulang (Catatan 5) L
jalan utama (Lihat catatan 3)
Tebal pelapisan permukaan seperti untuk jalan utama Sumbu jalan utama

Batas tebal pemotongan Pelapisan Menerus


10.00 m

Perkerasan jalan simpang yang ada Ketebalan fondasi dan


Perkerasan jalan utama yang ada pondasi bawah
(Lihat catatan 6)

CATATAN : SEPANJANG SUMBU JALAN SIMPANG


1. Gambar tanpa skala.
2. Semua ukuran dalam mm, kecuali ditentukan lain.
B. PERTEMUAN PELAPISAN ULANG DENGAN JALAN SIMPANG YANG DIPERKERAS : POTONGAN
6. Ketebalan lapis fondasi dan fondasi bawah harus menurut
3. Lihat lembar 2.02.2 untuk tipikal potongan melintang jalan untuk petunjuk pengawasan pekerjaan.
pelapisan ulang. 7. Pengawasan pekerjaan harus memerintahkan penggalian perkerasan
4. Lihat lembar 3.01 untuk detail ketinggian relatif jalan utama dan jalan
simpang serta punggung jalan simpang dan kemiringan pada pertemuan jalan.
5. Lihat lembar 3.01 untuk detail pelaksanaan jarak jalan simpang dari sisi perkerasan jalan utama.
jalan simpang yang ada apabila diperlukan hingga memenuhi baik
ketentuan punggung pertemuan jalan dan kemiringannya serta
menunjukkan ketebalan pelapisan ulang jalan simpang.
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT C Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa C Jml. Lembar :
L L
No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim 3.04.1
DIAGRAM SUPERELEVASI

Lajur lalu lintas Lajur lalu lintas


Bahu Bahu Bahu Bahu

8% C 0%
L
0% 8%
8%8%
7% 2%
1% Lajur lalu lintas
Bahu Bahu
7%
2%
1% 7%
7%

6% 5%3%3%5% 6%
6% 6%
5% 3% 3% 5%
5% 5%
5% 4% 4% 5%
4% POTONGAN MELINTANG 4%
5% 5% 5% 5%
3%
KEMIRINGAN NORMAL SUPERELEVASI
(SUPERELEVASI ш 5%, BAHU JALAN HARUS DIPERKERAS)
3%
CONTOH POTONGAN

Kemiringan Kemiringan Kemiringan . Kemiringan Kemiringan Kemiringan .


Kemiringan Kemiringan
. . Kemiringan ..
Kemiringan
normal superelevasi normal normal superelevasi peralihan normal
peralihan spiral peralihan spiral peralihan
maksimal maksimal TC TS SC
spiral spiral CT CS ST

Tepi perkerasan kiri (+) Tepi perkerasan kiri (+)

3%
e Max

e Max
0%
3%
LC
Kiri dan Kanan Tepi perkerasan jalan
e Max
e Max

0%

Tepi perkerasan kanan (-) Ls Lc Ls

2/3 Ls 1/3 LS 1/3 LS 2/3 Ls Lc CONTOH DIAGRAM


SUPERELEVASI
Tepi perkerasan kanan (-)
+3 % -3 % +3 % -3 % +3 % -3 % +3 % -3 %

-3 % -3 % e Max e Max -3 % -3 % -3 % -3 % e Max e Max -3 % -3 %


- e Max - e Max 0 % -3 %
- e Max
0% 0 % -3 %
-3 % - e Max 0 % -3 %

Contoh Diagram Superelevasi pada Full Circle


Contoh Diagram Superelevasi
pada SCS
PAKET PEKERJAAN
Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
CATATAN :

Pada Superelevasi ш 5% bahu jalan harus diperkeras


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa PELEBARAN PERKERASAN PADA TIKUNGAN 3.04.2A

Tepi kiri T PI T Jml. Lembar :


E
Provinsi :

L
b
TC
C
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim T
Pelebaran minimum ditikungan

3/4L Tepi kanan Elevasi tepi kiri


C L
R LINGKARAN PENUH Daerah Tikungan = L
R3/4L

Awal pelebaran Akhir Pelebaran Kemiringan melintang normal


TC
Elevasi C/L

CT

3/4L L/4 Superelevasi L/4 Maksimum 3/4L

KETERANGAN : TC
Diagram Superelevasi dan pelebaran perkerasan
Diagram Superelevasi tanpa pelebaran = Titik perubahan dari bagian lingkaran ke bagian lurus
Elevasi tepi kanan
Tepi dalam setelah diperlebar

DIAGRAM SUPERELEVASI
Bentuk tikungan penuh dengan Ls' sebagai = Jarak dari PI ke TC/CT T

PI E
panjang lengkung peralihan = Point of Intersection (Titik pertemuan dua tangen = Jarak dari PI ke busur lingkaran

R
= Radius / jari-jari busur lingkaran
L
= Panjang busur lingkaran
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa PELEBARAN PERKERASAN PADA TIKUNGAN 3.04.2B

Provinsi : Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim Jml. Lembar :
Bp
Bs W Bs

C
L

es %
e max %
es %

PENAMPANG SUPERELEVASI

KETERANGAN :
W
= Pelebaran perkerasan (besar W tergantung besar R)
Bs
= Ruang Bebas Jalan pada Tikungan termasuk Lebar bahu jalan
Bp
= Lebar perkerasan

Catatan :
1. Ketentuan pelebaran perkerasan mengikuti pedoman geometrik yang berlaku 2. Ruang bebas jalan pada tikungan dapat mengikuti
ketentuan Tabel pada Bab II
Gambar Konfigurasi Tipikal Potongan melintang untuk Jalan Sedang, Jalan Raya
dan Jalan Bebas Hambatan
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa TIPE PERSIMPANGAN 3.04.3

Provinsi : Lihat standar marka Jml. Lembar :


LC
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim

L3 R ( Zebra cross )
L1 R min. = 15.00 m LC

Jalan utama L2
(Mayor road)
L1

L2L4

R
Lihat standar marka jalan
m
Jalan penghubung (Minor road)
R min. = 15.00 m
in. = 15.00 Sudut 6.00-9.00
m m

LC Median
dw = 2.75 m 4.00 m

L1'L2' Jalan penghubung JALAN BELOK KANAN DARI JALAN MEDIAN g

L4' ( Minor road ) r

p
i

n n

Jalur tunggu (Storage)Jalur Perlambatan


M
)

u
(
a

L3' d

b
l

a
a

u
J

h
R min. = 6.00 m maks. 9.00 m
r

TIPIKAL SIMPANG TIGA TIPE - II TIPE - III TIPE - IV


TIPIKAL SIMPANG EMPAT
TANPA JALUR PERLAMBATAN / PERCEPATAN

R min. = 15.00 m R min. = 15.00


m TIPE - I R min. = 15.00 m R min. = 15.00 m

TIPIKAL SUDUT SIMPANG EMPAT Kecepatan. V min ( m ) Panjang min. taper

CATATAN : 40 15 20
1. Lebar L1 untuk pertigaan tanpa lampu lalu lintas ditentukan oleh
kapasitas lalu lintas dari pertigaan & untuk pertigaan dengan lampu 60 30 30
lalu lintasditentukan oleh perhitungan kapasitas lampu lalulintas
2. Lebar L2 tidak kurang dari lebar rencana yang di tentukan atau tidak
kurang dari L2
3. Lebar absolut minimum untuk L4 = 2.75m atau : L4 = L1 - L3 > 2.75m
L4 = L1 - L3 > 2.75 m
4. Untuk ketentuan marka lihat standar pada marka
5. Dipakainya taper dan storage tergantung analisa lalu lintas 6. Ketentuan marka jalan dapat melihat Gambar pada Bab VI Perlengkapan Jalan 7. *) Jika panjang taper > dari jalur perlambatan, maka
Panjang Jalur Tunggu : LS = 2 x M x 5 m Tanpa lalu lintas panjang taper dianggap sebagai jalur perlambatan
LS = 1,5 x N x 5 m Dengan lalu lintas
M = Jumlah rata-rata kendaraan belok kanan / menit
N = Jumlah rata-rata kendaraan belok kanan / putaran (cyrcle)
S = Jarak antara kendaraan
Jalur perlambatan
( KM / J ) L = V = dw / 6 m*)
PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :
No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa JALUR PERLAMBATAN 3.04.4

Dengan jalur percepatan Jalan utama 3.00 m Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim
C Jml. Lembar :
(Major road) Provinsi :
LC
LC Jalan utama
(Major road) dw=3.00 m
Dengan jalur percepatan
5.00 m R 5.00 m R
1 2
= (Min) =
(Min)
3 3

R min. = 9.00 R min. = 9.00


m m
R R
2
Jalur perlambatan Jalur tunggu Jalur
1

m m
(Taper) (Storage) u
Perlambatan
0
.0
l

.0 4 a

4 o

r
J
ja

R
M
rc

2 u
r

ja

)
)

ad d

a a

o
o

a
n r

t
a

R2=3R
r
p
u

0 1
( a u
J

JALUR BELOK KIRI


p

M
m
maka panjang taper dianggap sebagai jalur
- Bila panjang taper > dari jalur perlambatan
(
perlambatan
r

A. JALUR PERLAMBATAN TANPA JALUR TUNGGU


JALUR PERLAMBATAN DENGAN JALUR TUNGGU u

Tanpa jalur
(Major road)
Dengan jalur percepatan Jalan utama
(Major road)

percepatan
Jalan utama

LC

dw=3.00 m
5.00 m

LC
KECEPATAN. TAPER
V( KM / J ) ( min )

40 1 : 10

60 1 : 20
R
3.00 m 2
=

m 3

5.00 (Min) (Min)


R
R min. = 9.00
m
)

1 3 1
=
R
d
m
Jalur tunggu Jalur
R min. = 9.00 0
mR Jalur perlambatan (Storage) Perlambatan
R2=3R
2
1

m0
(Taper) r

r
.0
4

.0 R
4 2 r
60 1 : 20
o

l
n
gn

u
J

M
b

)
u

d
h

a
g
- Bila panjang taper > dari jalur perlambatan
( KM / J ) ( min )
n
o
n

r u

Maka panjang taper dianggap sebagai jalur KECEPATAN. TAPER


V
b
r

perlambatan
r

u
i
g

n
40 1 : 10
l

M p

LC

: >hZ W Z> D d E D/EΣ W E: E' D/E d


͘ W ZΣ
( KM / J )
(m)
CATATAN : KECEPATAN. V (m)
A. Jalur perlambatan tanpa jalur tunggu
1. Penentuan R min. ditetapkan berdasarkan single unit truck 40 1 : 10 20
2. Untuk perencanaan khusus periksa paraturan perencanaan
60 1 : 20 30
geometrik
B. Jalur perlambatan degan jalur tunggu
1. Ketentuan marka, lihat standar marka jalan
2. Penentuan R min, ditentukan berdasarkan single unit truck
KECEPATAN. : >hZ W Z> D d E D/EΣ( m W E: E' D/E d͘ W ZΣ
V( KM / J ) )
(m)

40 1 : 10 20

60 1 : 20 30

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
No. Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa TIPE PERSIMPANGAN 3.04.5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Nama Ruas : Provinsi : Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim Jml. Lembar :
(MARKA)

Marka pendekat Chevron


LC

Marka
n

d a

LAMP. KPTS. MENHUB. ) Rambu stop (Tabel II NO. 1- a bc


l

a
J

e
a
t

U
Peringatan
10-25m Rambu

x
10-25m

0.60

MENHUB. Tabel II R2
0.30
0.60 0.50-0.75 Cm
0.25-0.50

0.30

0.60
0.30 0.50-0.75
)

R=30-60 Cm

0.60

as i a
V < 60 Km/Jam
a
U

r
l
d

x = 0.50 d 0.12
t
m

0.50-0.75 Cm
y=6xmz=2xm
a
r

o
p
n

i Pulau

a y

J
g

d = 0.15 R=30-60 Cm
n

a
(
0.25-0.50 Cm

PERSIMPANGAN DENGAN MARKA & RAMBU Lihat Marka Cevron

PERSIMPANGAN DENGAN TANDA STOP

CATATAN :
1. Bila jalan utama menggunakan kerb "Yield line" dipasang b Lihat standar garis pengarah
2. Satu garis dengan kerb c. Lihat standar garis stop
3. Bila tanpa kerb dipasang pada jarak 60cm dari jalur lalu lintas d. Zebra cross
4. a. Lihat standar pemisah jalur e. Lihat standar huruf stop
DETAIL MARKA PULAU ( ISLAND ) PADA PERSIMPANGAN

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
m

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Provinsi :


No. Ruas : Nama Ruas : 5

Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa PERSIMPANGAN JALAN NASIONAL / JALAN SIMPANG UTAMA
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim
3.04.6 TIPIKAL PENANGANAN SIMPANG TIPE - Y MENJADI TIPE - T Jml. Lembar :

DTL
D
3

Jalan Nasional

Kerb Semi Peninggi


Kerb Semi Peninggi

(
M
in) 1.5
M

Jalan simpang utama


Varias (tipikal minimal 4.0 m)
tipikal 20-40 m) Detail A
i

in) 5.0 (
M(Min) 5 M M

Lebar lajur disesuaikan dengan Pulau jalan dengan kerb


lajur putaran kendaraan rencana semi peninggi (panjang (Min) R 5.0 M

CATATAN : Persimpangan - Y jalan nasional dengan jalan simpang utama (misalnya jalan provinsi) menjadi Persimpangan - T. Jalan simpang
1. Layout ini memperlihatkan tipikal penanganan untuk merubah bentuk harus dirancang untuk bertemu dengan jalan nasional dengan sudut 90 derajat, atau sedapat mungkin mendekati 90 derajat.
2. Lebar lajur dan radius lengkung pada jalan simpang harus dirancang untuk melavani jalur putaran kendaraan rencana (khususnva
TIPIKAL PENANGANAN SIMPANG TIPE - Y MENJADI TIPE - T PERSIMPANGAN JALAN NASIONAL / truck atau semi trailer).
JALAN SIMPANG UTAMA 5. Ramp pejalan kaki harus dibangun guna melayani pejalan kaki melintas jalan simpang pada persimpangan di kawasan perkotaan. 6.
Posisi rambu lalu lintas harus sesuai peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu
lintas
3. Tipikal pulau median pada jalan simpang sepanjang 20 sampai dengan 40 meter dan harus dibangun menggunakan kerb semi - dan jalan simpang.
peninggi. 4. Kerb pada sudut jalan simpang harus kerb semi - peninggi bila persimpangan berada di kawasan non - perkotaan. Di kawasan
50 - 60 30
Tabel Ukuran Tipikal
75 - 90 35
Kecepatan Rencana
D (m) T (m) L (m) 30
KM / Jam 60
perkotaan, kerb yang digunakan adalah kerb pembatas dan harus
6080
100 85 - 100 45 100
dirancang menyesuaikan kondisi kerb eksisting pada jalan nasional

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
p

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


-

Jalan Nasional
T
0

(
T .
0

(
6
.

No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi :


Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim
m
)

M
)
3.04.7
l
TIPIKAL PENANGANAN
PERSIMPANGAN - Y PERSIMPANGAN
0
a

Kerb atau tepi jalur


.
l

Jml. Lembar :
k

a i
5 7

JALAN NASIONAL / JALAN MINOR


.

p
-

(Min) R 3.0 - 5.0 M lalu lintas


1.0
(Min) R 3.0 - 5.0 M
m
3.0 3.0 m
m
1.0
m

R 3.0 - 5.0 M
(Tipikal)

Jalan Minor

Varias
i
4.0 - 5.0 (Tipikal
M ) CATATAN :

TIPIKAL PENANGANAN PERSIMPANGAN - Y PERSIMPANGAN JALAN NASIONAL / JALAN MINOR

1. Layout ini memperlihatkan tipikal penanganan untuk merubah bentuk


Persimpangan - Y jalan Nasional dengan jalan simpang minor menjadi
Persimpangan - T. Jalan simpang harus dirancang untuk bertemu
dengan jalan Nasional dengan sudut 90 derajat, atau sedapat mungkin
mendekati 90 derajat.
2. Di kawasan perkotaan, kerb harus dibangun pada persimpangan dan
ramp pejalan kaki harus disiapkan untuk melavani pejalan kaki
melintas jalan simpang.
3. Posisi rambu lalu lintas harus sesuai peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu
lintas

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa TIPIKAL PERSIMPANGAN JALAN NASIONAL /
3.04.8 JALAN SIMPANG UTAMA PADA TIKUNGAN
Provinsi : Jalan Nasiona 6.00 - 7.00
m
Juru Gambar Ahli Jalan Raya Ketua Tim l
Jml. Lembar :

L
in
(Tipikal
1f ) 4b13

1e

D R2

RPPJ G 1b Pulau jalan dengan in

3.50 m
kerb peninggi M
T
D

4b19 4.00 m
M

R1

an
M i
n
.
00

is

a
n

Pulau jalan dengan kerb peninggi

Jalan Simpang Utama

CATATAN : TIPIKAL PERBAIKAN PERSIMPANGAN TIPE Y PADA JALAN UTAMA 4. Penggunaan pemisah kerb disesuaikan dengan desain.
1. Layout ini memperlihatkan tipikal penanganan untuk memodifikasi 5. Kerb pada sudut jalan simpang harus kerb semi - peninggi bila
W 4b18
persimpangan jalan nasional dengan jalan simpang utama (misalnya
jalan provinsi) pada tikungan. Jalan simpang harus dirancang untuk persimpangan berada di kawasan non - perkotaan. Di kawasan perkotaan, kerb yang digunakan adalah kerb pembatas dan harus
bertemu dengan jalan nasional dengan sudut 90 derajat, atau sedapat
mungkin mendekati 90 derajat. dirancang menyesuaikan kondisi kerb eksisting pada jalan nasional dan jalan simpang. Tabel Ukuran Tipikal
2. Lebar lajur dan radius lengkung pada jalan simpang harus dirancang untuk melayani jalur putaran kendaraan rencana (khususnva truck KM / Jam
T (m)
6. Ramp pejalan kaki harus dibangun guna melayani pejalan kaki melintas Kecepatan Rencana
L (m)
D (m)
atau semi trailer). Perhubungan
30 - 40 20 50 - 65 25
jalan simpang pada persimpangan di kawasan perkotaan. 7. 60 30
Posisi rambu lalu lintas harus sesuai peraturan Menteri
3. Panjang minimum pulau median pada jalan simpang adalah 10 sampai

80
50
dengan 15 meter dan harus dibangun dengan menggunakan kerb semi-peninggi.
Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu lintas
100 60 - 70 30 80

PAKET PEKERJAAN Judul Gambar :


No. Paket : KONSULTAN PERENCANA No. Lembar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No. Ruas : Nama Ruas : Provinsi : Ketua Tim PERSIMPANGAN JALAN TERBAGI / JALAN SIMPANG UTAMA
3.04.9
Logo Konsultan Digambar Direncanakan Diperiksa Juru Gambar Ahli Jalan Raya
TIPIKAL LAYOUT -
Jml. Lembar :

0 M

TL .

3
(

0
a

i
7

5 M

3 .

p
-
0

)
T

n
(
.
i

M) 6

Lebar disesuaikan
dengan kendaraan rencana
tipikal (min) 4.0 M

dengan jalan simpang utama seperti jalan Provinsi. Layout ini dapat digunakan untuk penanganan masalah keselamatan yang disebabkan
oleh tidak adanya lampu pengatur lalulintas pada persimpangan dan/atau tabrakan lalulintas vang memutar ke kanan dari jalan terbagi
atau Putaran - U.
2. Panjang lajur putaran ke kanan harus dirancang sedemikian sehingga antrian kendaraan yang menunggu untuk memutar dapat
Dipasang Ramp pejalan kaki tertampung pada lajur putaran ke kanan tersebut sepanjang memungkinkan
di daerah terbangun 3. Lebar lajur dan radius lengkung pada jalan simpang harus dirancang untuk melayani jalur putaran kendaraan rencana (khususnya truck
atau semi trailer)
Radius disesuaikan 4. Pulau median dan pulau putaran sisi kiri pada jalan simpang harus dibangun menggunakan kerb semi - peninggi.
dengan kendaraan rencana 5. Median pada jalan terbagi harus mempunyai kerb semi-penlnggl bila kecepatan lalu lintas > 60 km/jam. Kerb semi-peninggi juga
disarankan dipasang pada sisi kiri ialut lalulintas bila kecepatan lalulintas > 60 km/jam.
6. Pada persimpangan dikawasan perkotaan dengan volume lalulintas yang tinggi bundaran (roundabout) merupakan pilihan yang lebih
CATATAN : berkeselamatan. Lampu pengatur lalulintas dapat dipasang sebagai alternatif. Bundaran (roundabout) juga layak diaplikasikan pada
1. Layout ini sesuai untuk persimpangan antara jalan Nasional terbagi persimpangan di kawasan rural.
7. Posisi rambu lalu lintas harus sesuai peraturan Menteri Perhubungan
0.5 - 1.0 M

Dipasang jalur belok kiri


bila diperlukan
TIPIKAL LAYOUT - PERSIMPANGAN JALAN TERBAGI /
JALAN SIMPANG UTAMA
Tabel Ukuran Tipikal T (m) L (m)
KM / Jam 30
Kecepatan Rencana
6080
100
Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu
20 - 30

30 - 35

45
lintas

35 - 45 70

Anda mungkin juga menyukai