Anda di halaman 1dari 14

KOMPILASI PBM (2)

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 4.


(1) Pemeriksaan kesehatan berkala untuk pekerja terbagi menjadi empat: pemeriksaan awal atau sebelum bekerja,
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan yang bersifat khusus, dan pemeriksaan kesehatan purnabakti. (2)
Parameter uji kesehatan berkala ditetapkan berdasarkan faktor risiko kesehatan yang timbul dari pekerjaan sehari-hari sehingga
pemeriksaan berkala berbeda untuk setiap pekerjaan, misalnya: pemeriksaan berkala untuk pekerjaan administrasi, pekerja yang
terpajan bahan kimia, dan pekerjaan mekanik. (3) Dengan demikian, hasil pemeriksaan kesehatan berkala bermanfaat untuk
melihat dampak lingkungan kerja terhadap para pekerja dan perusahaan dapat segera mengambil tindakan segera untuk
mengamankan lingkungan kerja.
(4) Data hasil pemeriksaan kesehatan berkala para pekerja menjadi penting. (5) Data itu menjadi masukan bagi perusahaan
apakah penempatan pekerja sudah sesuai dengan kondisi fisik pekerja. (6) Selain untuk pengembangan kegiatan pencegahan
dan promosi kesehatan kerja, data hasil pemeriksaan berkala menjadi data dasar dan pembanding masa sekarang dengan masa
sebelum bekerja dalam mendeteksi penyakit akibat kerja. (7) Dengan pemeriksaan berkala, kejadian penyakit akibat kerja yang
dapat menurunkan produktivitas kerja dapat diminimalkan sehingga keuntungan perusahaan terjaga dengan kesinambungan
produksi hasil kerja pekerja yang sehat.
Diadaptasi dari https://www.bethsaidhospital.com/blog/

1. Apa inti teks tersebut?


(A) Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan berbeda-beda di perusahaan.
(B) Kesehatan pekerja dipantau dengan pemeriksaan kesehatan berkala.
(C) Lingkungan kerja yang berbeda menentukan jenis pemeriksaan kesehatan.
(D) Pemeriksaan kesehatan berkala para pekerja bermanfaat bagi perusahaan.
(E) Pemeriksaan kesehatan di lingkungan kerja berpengaruh pada produksi.

2. Kata mendeteksi dalam kalimat (6) bermakna...


(A) mengenali
(B) menemukan
(C) menandai
(D) mencari
(E) menangani

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


3. Mengapa pada paragraf pertama perlu ditambahkan kalimat?
(A) Kalimat (3) sebagai kesimpulan perlu diberi contoh.
(B) Manfaat yang disebut pada kalimat (3) perlu disebutkan.
(C) Perbedaan setiap pekerjaan pada kalimat (2) perlu dijelaskan.
(D) Perbedaan jenis pemeriksaan pada kalimat (1) perlu diuraikan.
(E) Ilustrasi untuk empat jenis pemeriksaan kesehatan perlu diberikan.

4. Tanda baca yang salah terdapat pada ....


(A) kalimat (1)
(B) kalimat (2)
(C) kalimat (3)
(D) kalimat (6)
(E) kalimat (7)

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 5 sampai dengan 8.


(1) Pendidikan dibutuhkan semua kelompok masyarakat. (2) Meskipun dengan tujuan yang berbeda, semua kelompok
masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun yang tinggal di hutan-hutan pedalaman, membutuhkan pendidikan. (3) Bagi
kelompok masyarakat yang tinggal di pedalaman, pendidikan nonformal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
mengadvokasi kebutuhan kelompok, 3 mengakses fasilitas pemerintah. (4) Pendidikan “baca tulus” dapat menolong masyarakat
pengalaman saat berinteraksi di pasar atau membuat perjanjian dengan masyarakat desa atau masyarakat kota.
(5) Ada beberapa alasan mengapa pendidikan yang dibutuhkan masyarakat pedalaman adalah pendidikan nonformal. (6)
Pertama, alasan keunikan geografis. (7) Tempat tinggal masyarakat jauh di pedalaman; aksesnya sulit dan mahal untuk
mencapainya. (8) Kedua, keunikan lain dalam proses pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di hutan pedalaman adalah waktu
belajar yang berbeda dengan jam pelajaran pendidikan formal. (9) Pada jam-jam sekolah formal, masyarakat dan anak-anak di
pedalaman sedang melakukan aktivitas memancing ikan. (10) Ketiga, faktor budaya sebagai keunikan pendidikan nonformal bagi
suku pedalaman. (11) Banyak anak yang belum pernah melihat meja dan kursi. (12) Mereka menjadi tidak nyaman dalam belajar.
(13) Oleh karena itu, para pengrajin harus menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat setempat. (14) Ada relativisme budaya
pada kasus itu: apa yang dianggap baik belum tentu baik bagi masyarakat pedalaman.
Diadaptasi dari https://www.medcofoundation.org/

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


5. Anda perlu menambahkan kalimat berikut dalam paragraf kedua.
Ini berkaitan dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat dalam melakukan suatu aktivitas.
Kalimat tersebut paling tepat ditempatkan setelah ...
(A) kalimat 6
(B) kalimat 8
(C) kalimat 10
(D) kalimat 11
(E) kalimat 12

6. Penulisan kata “baca tulis” pada kalimat (4) seharusnya ...


(A) baca tulis
(B) “baca tulis”
(C) ‘baca tulis'
(D) baca tulis
(E) baca tulis

7. Kata itu pada kalimat (14) merujuk ...


(A) penyesuaian diri para pengajar dengan kebudayaan masyarakat pedalaman
(B) tidak nyamannya anak pedalaman belajar dengan peralatan dari kebudayaan lain
(C) meja dan kursi yang belum pernah dilihat yang digunakan anak-anak suku pedalaman
(D) faktor budaya yang menjadi keunikan pendidikan nonformal bagi suku pedalaman
(E) budaya masyarakat yang relatif sehingga belum tentu masyarakat pedalaman dapat menikmati budaya itu

8. Tujuan penulis menghasilkan teks tersebut adalah ...


(A) memaparkan kebutuhan belajar yang cocok bagi masyarakat pedalaman
(B) membuktikan betapa beratnya tantangan mendidik masyarakat pedalaman
(C) menjelaskan pentingnya mendidik masyarakat pedalaman secara nonformal
(D) membahas ciri-ciri masyarakat pedalaman yang berkaitan dengan pendidikan
(E) memaparkan pentingnya ragam pendidikan yang sesuai dengan masyarakat pedalaman

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


Tulisan berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 9—12. Pertimbangkan kata atau kalimat yang bercetak tebal tidak perlu
diperbaiki (A) atau diganti dengan pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E)
Manusia di seluruh dunia kemungkinan 9mencerna lima gram partikel plastik yang sangat kecil setiap pekannya atau sama dengan
berat sebuah kartu kredit, menurut para peneliti. Terkandung dalam air keran 10yang terutama air minum kemasan, partikel polimer
yang nyaris tak kasatmata itu juga ditemukan pada kerang, bir, dan garam, ungkap para peneliti dan Universitas Newcastle di
Australia.

11Penemuan yang berdasarkan lima puluh dua studi penelaahan sejawat (peer review) adalah studi pertama yang memperkirakan
berat plastik yang dikonsumsi oleh setiap individu, yaitu 250 gram satu tahun. Studi lainnya menghitung bahwa rata-rata 12orang
Amerika makan dan minum sekitar 45 ribu partikel plastik yang lebih kecil dari 130 mikron setiap tahunnya, dan pada saat yang
sama menghirup udara dalam jumlah yang sama.
9.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) tercerna
(C) mengonsumsi
(D) menelan
(E) tertelan

10.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) yaitu
(C) dan
(D) seperti
(E) pada

11.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) 39 orang amerika
(C) Tiga puluh sembilan amerika
(D) 39 orang America
(E) 39 orang Amerika

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


12.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) Penemuan itu berdasarkan 52 studi penelaahan sejawat (peer review) adalah studi pertama yang memerkirakan berat
plastik yang dikonsumsi oleh setiap individu, yaitu 250 gram setiap selama satu tahun.
(C) Penemuan yang berdasarkan lima puluh dua studi penelaahan sejawat (peer review) adalah studi yang pertama yang
memperkirakan berat plastik yang dikonsumsi oleh setiap individu, yaitu 250 gram per tahun.
(D) Sebuah penemuan berdasarkan 52 studi penelaahan sejawat (peer review) yang studi pertama yang memperkirakan berat
plastik yang dikonsumsi oleh setiap individu, yaitu 250 gram selama satu tahun.
(E) Penemuan yang berdasarkan 52 studi penelaahan sejawat (peer review) adalah studi pertama yang memperkirakan berat
plastik yang dikonsumsi oleh setiap individu, yaitu 250 gram per tahun

Teks digunakan untuk menjawab soal nomor 13 sampai dengan nomor 19.
(1) Sabu atau secara ilmiah dikenal dengan metamfetamin adalah obat psikostimulan yang sangat adiktif dan ilegal yang
mirip dengan amfetamin. (2) Ini digunakan untuk memberikan efek euforia yang kuat dengan cara meningkatkan kadar dopamin
dan norepinefrin yang terjadi secara alami di otak. (3) Efeknya bertahan lebih lama dari kokain, lebih murah, dan mudah dibuat
dengan bahan-bahan yang tersedia secara umum.
(4) Ditemukan pada akhir abad ke-19, amfetamin pertama kali digunakan sebagai dekongestan hidung dan stimulator
pernapasan. (5) Selama Perang Dunia ke-II, metamfetamin—mirip strukturnya dengan amfetamin—digunakan untuk meningkatkan
kewaspadaan dan meningkatkan daya tahan dan suasana hati. (6) Belakangan, menjadi jelas bahwa metamfetamin menimbulkan
kecanduan yang berbahaya. (7) Hal inilah yang membuat metamfetamin masuk dalam daftar obat illegal, kecuali jika diresepkan
oleh dokter untuk sejumlah kondisi medis yang sangat terbatas.
(8) Efek menyenangkan dari metamfetamin terjadi ketika tubuh melepaskan tingkat neurotransmitter dopamin yang sangat
tinggi. (9) Ini adalah bahan kimia otak yang terlibat dalam motivasi, kesenangan, dan fungsi motorik. (10) Seperti banyak stimulan,
metamfetamin paling sering disalahgunakan dalam pola "pesta". (11) Pengguna mencoba […] staminanya dengan mengonsumsi
lebih banyak obat sebelum dosis pertama habis. (12) Obat tersebut bekerja pada bagian otak yang terlibat dalam pemberian
hadiah, dan ini membuat dosis lain menggoda alias menjadi ketagihan. (13) […], kadar dopamin yang tinggi ini juga dianggap
membantu membuat obat ini lebih beracun bagi terminal saraf di otak.

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


13. Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ...
(A) Penyalahgunaan metamfetamin
(B) Efek negatif metamfrtamin
(C) Sabu dan Narkoba
(D) Perbedaan antara amferamin dengan metamfetamin
(E) Kegunaan metamfetamin

14. Apalagi, terbukti bahwa penggunaan jangka panjang dari metamfetamin dikaitkan dengan efek yang menghancurkan pada
pengguna.
Letak paling tepat untuk kalimat tersebut adalah ...
(A) Setelah kalimat (1)
(B) Sebelum kalimat (3)
(C) Setelah kalimat (7)
(D) Setelah kalimat (10)
(E) Setelah kalimat (11)

15. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi [...] pada kalimat (14) adalah ...
(A) Lalu
(B) Oleh karena itu
(C) Selain itu
(D) Akan tetapi
(E) Sedangkan

16. Agar menjadi kalimat efektif, kalimat ... perlu diperbaiki dengan cara ...
(A) Menghilangkan kata untuk
(B) Menghilangkan kata ke-
(C) Mengganti kata selama menjadi saat
(D) Mengganti kata meningkatkan menjadi peningkatan
(E) Mengganti tanda pisah dengan tanda koma

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


17. Kata yang paling tepat untuk melengkapi [...] pada kalimat (11) adalah ....
(A) Pemertahanan
(B) Pertahanan
(C) Ketahanan
(D) Mempertahankan
(E) Memertahankan

18. Kalimat manakah yang paling tepat untuk melengkapi paragraf 1?


(A) Pengguna metamfetamin akan merasa sangat bergairah dan sangat berenergi.
(B) Oleh karena itu, penggunaan metamfetamin atau sabu lebih marak di masyarakat.
(C) Tidak mengherankan jika sabu tergolong ke dalam obat ilegal paling berbahaya.
(D) Sabu lebih berbahaya daripada narkoba jenis lainnya.
(E) Peredaran sabu pernah marah pada awal tahun 2000-an.

19. Ilustrasi yang paling tepat untuk melengkapi penjelasan dalam tulisan adalah ...
(A) Grafik penggunaan metamfetamin dari tahun ke tahun
(B) Gambar perbedaan antara amfetamin dengan metamfetamin
(C) Ilustrasi orang yang menggunakan metamfetamin
(D) Tabel jumlah pengguna metamfetamin di Indonesia
(E) Gambar pecandu sabu

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


Teks digunakan untuk menjawab soal nomor 20 sampai dengan nomor 26.
(1) Berasal dari bahasa Yunani, miso artinya benci sementara phon berarti suara, maka misophonia dapat diartikan sebagai
benci akan suara. (2) Misophonia merupakan kondisi ketika seseorang bereaksi terhadap suatu suara spesifik yang menimbulkan
respon otomatis. (3) Beberapa suara yang menjadi pemicu penderita misophonia, yakni suara mengunyah, mendecakkan lidah,
memainkan pulpen, detak jam, langkah kaki, siul, gonggongan anjing, dan remasan kantung plastik. (4) Meski begitu, pengidap
misophonia tidak akan terganggu dengan suara tersebut, jika dihasilkan oleh diri mereka sendiri. (5) Misophonia tidak dipacu oleh
peristiwa khusus dan bisa terjadi tiba-tiba. Biasanya dimulai pada usia 9—13 tahun.
(6) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus. (7) Keduanya berhubungan
dengan koneksi antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan terhadap suara tertentu. (8)
Sementara itu, Natan Bauman, pemilik Healing, Balance, and Speech Center di Connecticut mengatakan, ada 100 orang yang
mengunjungi kliniknya terkait misophonia. (9) Penderita misophonia biasanya memiliki asosiasi negatif terhadap jenis suara
tertentu dan beraksi impulsif saat mendengarnya. (10) Ketika penderita misophonia mendengar suara yang tidak disukai, mereka
akan merasa tidak nyaman, panik, stres, gugup, kesal, marah, frustasi, dan takut. (11) Dalam sebuah penelitian, penderita
misophonia juga menyebutkan terkadang mereka memiliki rasa ingin melukai diri sendiri atau orang yang mengeluarkan suara
tersebut. (12) Hingga kini, belum ada pengobatan khusus untuk menangani misophonia. (13) Namun, gejalanya dapat dikurangi
dengan terapi suara serta konseling bersama psikolog. (14) Lebih mengenali berbagai suara dapat membuat orang tenang. (15)
Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyumbat telinga atau mendengarkan musik dengan earphone jika berada di keramaian.

20. Kata dipacu pada kalimat (5) harus diperbaiki menjadi ...
(A) dipicu
(B) terjadi
(C) dilakukan
(D) terpicu
(E) digunakan

21. Diperlukan paragraf antara kalimat (5) dan kalimat (6), Gagasan pokok paragraf yang paling tepat adalah ...
(A) pengertian misophonia
(B) penelitian mengenai misophonia
(C) gejala seseorang mengalami misophonia
(D) akibat seseorang mengalami misphonia
(E) penyebab seseorang mengalami misophonia.

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


22. Kalimat yang tidak diperlukan dalam teks tersebut adalah ...
(A) kalimat (10)
(B) kalimat (12)
(C) kalimat (13)
(D) kalimat (14)
(E) kalimat (15)

23. Manakah hasil penggabungan yang tepat antara kalimat (6) dengan kalimat (7)?
(A) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus, berhubungan dengan koneksi
antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan terhadap suara tertentu.
(B) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus yang keduanya berhubungan
dengan koneksi antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan terhadap suara
tertentu.
(C) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus sehingga keduanya
berhubungan dengan koneksi antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan
terhadap suara tertentu.
(D) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus walaupun keduanya
berhubungan dengan koneksi antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan
terhadap suara tertentu.
(E) Menurut Jastreboff, profesor bidang audio, misophonia memiliki kesamaan dengan tinnitus, sedangkan keduanya
berhubungan dengan koneksi antara sistem auditori dan sistem limbik yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan
terhadap suara tertentu.

24. Paragraf 2 seharusnya terdiri dari dua paragraf. Kalimat yang seharusnya menjadi awal paragraf 3 adalah ...
(A) kalimat (10)
(B) kalimat (11)
(C) kalimat (12)
(D) kalimat (13)
(E) kalimat (14)

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


25. Kalimat manakah yang merupakan perbaikan kalimat (1)?
(A) Berasal dari bahasa Yunani, miso artinya “benci”, sementara phon berarti “suara”, maka misophonia dapat diartikan sebagai
benci akan suara.
(B) Berasal dari bahasa Yunani, miso artinya benci sementara phon berarti suara, maka misophonia dapat diartikan sebagai
benci akan suara.
(C) Berasal dari bahasa Yunani, miso artinya ‘benci’, sementara phon berarti ‘suara’, maka ‘misophonia’ dapat diartikan sebagai
benci akan suara.
(D) Berasal dari bahasa Yunani, miso artinya benci sementara phon artinya suara sehingga misophonia dapat diartikan sebagai
benci akan suara.
(E) Berasal dari bahasa Yunani, miso berarti ‘benci’, sedangkan phon berarti ‘suara’ maka misophonia dapat diartikan sebagai
‘benci akan suara’.

26. Kalimat yang tidak efektif terdapat pada ...


(A) Kalimat (8)
(B) kalimat (9)
(C) kalimat (10)
(D) kalimat (11)
(E) kalimat (12)

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


Tulisan berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 27—30. Pertimbangkan kata atau kalimat yang bercetak tebal tidak perlu
diperbaiki (A) atau diganti dengan pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E)
Menurut BMKG, suhu dingin yang dirasakan oleh sebagian besar wilayah Indonesia dari malam hingga dini hari pada musim
kemarau adalah hal yang lumrah. Selain karena pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan,
fenomena dry intrusion atau 27‘intrusi udara’ kering juga sangat berpengaruh.

Pada gambar peta Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi 28water vapour di atmosfer ini, tampak bahwa
Pulau Jawa dikelilingi oleh warna cokelat. "Warna cokelat ini artinya dry atau kering. Inilah fenomena dry intrusion yang
mengakibatkan kita sering kedinginan pada malam hingga pagi hari saat musim kemarau," ungkap Agie Wandala 30Kepala Sub
Bidang Iklim dan Cuaca BMKG. 29Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini
sedang sangat rendah dan pulau Jawa cukup terkena dampaknya.

Selain itu, kondisi langit cerah tanpa tutupan awan di Jawa saat ini juga dapat memaksimalkan pancaran gelombang Bumi pada
malam hari dan menyebabkan suhu permukaan bumi relatif akan cepat turun dan lebih dingin dari biasanya pada malam hari.

27.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) “intrusi udara”
(C) Intrusi Udara
(D) intrusi udara
(E) INTRUSI UDARA

28.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) “water vapor”
(C) ‘water vapour’
(D) water vapour
(E) Water Vapour

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


29.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin, karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan
pulau Jawa cukup terkena dampaknya.
(C) Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan
Pulau Jawa cukup terkena dampaknya.
(D) Agie menjelaskan bahwa dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah
dan Pulau Jawa cukup terkena dampaknya.
(E) Agie menjelaskan, bahwa dry intrusion bersifat dingin, karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat
rendah dan Pulau Jawa cukup terkena dampaknya.

30.
(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) Kepala Subbidang Iklim dan Cuaca BMKG
(C) Kepala Sub-Bidang Iklim dan Cuaca BMKG
(D) Kepala SubBidang Iklim dan Cuaca BMKG
(E) Kepala Subbidang Iklim Dan Cuaca BMKG

TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1


TPS-V BAHASA INDONESIA -ONL/21/C1

Anda mungkin juga menyukai