Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2021
PENDAHULUAN
MASALAHAN
Untuk memajukan perusahaanya seorang wirausaha harus memiliki sikap, karakteristik
kewirausahaan yang baik dalam menjalankan suatu usahanya untuk dapat mengembangkan
usahanya menjadi lebih maju dengan adanya inovasi-inovasi dari wirausaha itu sendiri untuk
mengembangkan produknya agar lebih menarik untuk di minati oleh masyarakat dan
berkembang menjadi usaha yang lebih sukses dan banyak dikenal dikalangan masyarakat luas
dan industri pemasaran, oleh sebab itu dibutuhkan strategi dalam mengembangkan usaha
nangget tahu menjadi lebih baik.
TUJUAN
Bagaimana cara seorang wirausaha dapat memiliki cara untuk mengembangkan usahanya
menjadi lebih baik dengan cara membentuk startegi mengembangkan usaha menjadi lebih
maju dan sukses.
CARA PENELITIAN
Yang bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang akan digunakan dalam
menjalankan suatu bisnis seorang wirausaha harus memiliki pemikiran untuk
mengembangkan usahanya dengan pengembangan strategi usaha dengan baik dan
menggunakan strategi yang akan menguntungkan suatu usaha tersebut menjadi usaha yang
sukses.
Untuk bisa menjadi pebisnis yang berhasil, seorang wirausaha perlu mempunyai
modal dasar seperti kemauan kerja keras, semangat juang tinggi, kecerdasan, kesabaran,
wawasan bisnis yang luas, ketajaman melihat peluang dan tahan banting dalam menghadapi
situasi yang sulit. Wirausaha berhasil masa kini adalah wirausaha yang tidak terlalu sering
meminta perlindungan pemerintah. Wirausaha haruslah pebisnis yang punya kemauan dan
kemampuan untuk bersaing di pasar global. Oleh karenanya Tim Koordinasi Nasional
Pengembangan Wirausaha Kreatif merumuskan bahwa wirausaha baru yang hendak
ditumbuhkembangkan adalah “Wirausaha yang kreatif, inovatif dan berdaya saing global”.
Globalisasi dan liberalisasi merupakan sebuah kenyataan. Wirausaha masa kini tidak
bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin
berperan lebih besar di perekonomian dunia. Kita perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar
dunia, dan sebaliknya kita juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka pasar
domestik. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan keberadaan wirausaha-
wirausaha baru yang tahan banting, punya daya saing global dan memegang nilai-nilai luhur
dan cinta pada negerinya.
Metode-metode sebagai Solusi
Masalah yang dihadapi oleh usaha mikro, kecil dan menengah adalah masalah klasik,
tetapi kita perlu mencari metode untuk memecah permasalahan tersebut. Ada beberapa
metode yang perlu diterapkan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk dapat
meningkatkan daya saingnya.
1. Marketing Mix
2. Market Orientation
3. Internal Marketing
4. Relationship Marketing
Sistem produksi yang efektif dan efesien, Proses produksi merupakan motor dalam
menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output perusahaan yang berarti
penghasilan perusahaan. Proses produksi yang diharapkan perusahaan adalah proses produksi
yang mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien
dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses
produksi yang baik dengan melakukan antara lain:
Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini banyak langkah
atau metode yang perlu dilakukan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai tujuan
organisasi ini. Adapun langkah yang dapat ditempuh oleh Usaha Nagget Tahu adalah sebagai
berikut:
Kreatif dan inovatif, Sikap kreatif dan inovatif dapat diperlihatkan melalui banyak ide
atau gagasan yang diciptakan baik ide untuk mengembangkan produk, manajemen
organiisasi dan aktivitas lain untuk mendukung pengembangan usaha. Seperti
diketahui usaha jasa boga (catering) benar-benar butuh kreativitas dalam menyajikan
berbagai menu yang ditawarkan ke konsumen dan perlu sentuhan inovasi tertentu
untuk dapat menarik minat dalam mencicipi hidangan yang disajikan, karena bisnis
catering ini berawal dari lidah dan baru jatuh hati untuk memesan kembali.
Harus Smart, Untuk dapat mengembangkan usaha ini secara optimal tentu saja perlu
smart dalam mengelola jasa boga ini dengan terobosan- terobosan baru baik
merencanakan berbagai menu hidangan maupun berbagai strategi pemasaran yang
harus dilaksanakan.
Pekerja Keras, Wirausaha catering ini haruslah seorang yang sungguh-sungguh dalam
menjalankan usaha tanpa pamrih apapun untuk berusaha mengembangkan usaha ini
dengan berbagai langkah jitu secara terus menerus baik dari sudut produksi,
pemasaran, maupun manajemen organisasi.
Bertanggung jawab, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini tentu segala sesuatunya
tentang pengelolaan usaha ini harus penuh tanggung jawab dengan segala resikonya
yang berarti baik kepada tenaga kerja membayar sesuai dengan kebijakan pengupahan
yang layak sesuai dengan peraturan pemerintah, harus membayar pajak kepada
pemerintah atau negara, peduli kepada lingkungan sekitar.
Wirausaha Nagget Tahu harus selalu berorientasi kepada strategi pemasaran, sebab
pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu bisnis. Konsep dasar pemasaran adalah
bagaimana memenuhi dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, wirausaha ini harus menerapkan
program pemasaran secara optimal antara lain: Penerapan marketing mix (bauran pemasaran)
dengan “7 P” (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, and Physical Evidence).
Product: Secara terus menerus usaha ini harus mampu melakukan pengembangan
produk, sehingga usaha makanan ini secara kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan berbagai menu sehingga konsumen akan memperoleh kepuasan bila
mengkonsumsi Nagget tahu ini dan tentunya dan secara tidak langsung tentunya si
konsumen akan menginformasikannya kepada orang lain bahwa menu dan layanan
yang diberikan relatif memuaskan.
Price: Untuk penentuan harga yang ditetapkan juga relatif terjangkau sesuai dengan
selera dan kantong si konsumen, karena ada berbagai tawaran paket harga dari
berbagai macam menu dari menu I sampai menu III yang akan dipilih oleh konsumen.
Place: Strategi penempatan memberi penekanan kepada aspek saluran pengedaran
produkyang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna sasaran. Hal ini
melibatkan aktivitas yang serius, seperti transaksi, inventori, logistic, dan
kelengkapan fasilitas. Usaha makanan ini dapat menawarkan produk yang betul (bila
ada acara resepsi, seminar, lokakarya, hajatan), di lokasi yang betul (instansi
pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, event organizer, acara keluarga),
dan pada masa atau waktu yang tepat (peresmian organisasi, ulang tahun organisasi,
event tertentu) yang kesemuanya ini adalah tujuan dari strategi ini. Semua ini sangat
bergantung kepada bagaimana kesan atau image saluran-saluran pengedaran yang
ditetapkan oleh usaha Nagget Tahu. Bagaimana produk di tempatkan di kalangan
pelanggan, begitu jugalah penerimaan mereka.
Promotion: Guna lebih memperkenalkan usaha makanan ini tentunya wirausaha harus
mampu memilih mana jenis promosi yang harus dilakukan sehingga konsumen
mengetahui bagaimana tentang keberadaan usaha catering ini. Dan memang promosi
adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang dilakukan penjual dan
ditujukan kepada pembeli dengan cara mempengaruhi sikap dan tingkah laku calon
pembeli sehingga tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan penjual.
Berdasarkan data yang diperoleh.
Sistem Keuangan yang berorientasi Akuntansi
Keuangan merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis tidak
terkecuali usaha jasa boga ini, keuangan diibaratkan darah pada tubuh manusia.
Ketidakseimbangan keuangan pada setiap bagian maupun keseluruhan proses kegiatan bisnis
akan mengganggu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu dilakukan sistem pengaturan keuangan
yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang antara lain Sistem pembukuan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini belum membuat
laporan keuangan sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan), karena laporan
keuangan menurut wirausaha tidak terlalu penting, sebab orang yang berperan di bagian
keuangan adalah orang kepercayaan pimpinan, sehingga tidak mungkin melakukan hal-hal
yang tidak diinginkan atau menyimpang.
Tidak setiap wirausaha dalam menjalankan bisnis mampu membuat laporan keuangan
yang baik dan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang ada. Hal ini disebabkan
wirausaha tidak mengetahui bagaimana cara membuat laporan keuangan sesuai dengan teori-
teori tersebut atau bahkan wirausaha menganggap bahwa laporan keuangan bukanlah suatu
hal yang penting. Padahal dengan membuat laporan keuangan yang baik dan benar, maka
kegiatan usaha yang dijalankan akan dapat teratur dan terkontrol. Selain itu pula laporan
keuangan yang baik dan benar akan sangat berguna untuk melakukan pembayaran pajak
penghasilan bagi wirausaha setiap tahunnya. Berikut ini penulis akan menyajikan bentuk
laporan keuangan yang sesuai dengan Warren (2006:301) yang sesuai dengan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan), yang seharusnya dibuat oleh Usaha Nagget Tahu.
Total Biaya Variabel untuk satu bulan produksi (dalam 1 hari satu kali produksi)
= Rp 12.000.000
5. Biaya Periodik
3. Harga jual
ROTI RUMAHAN
Laporan Laba/Rugi
Metode Full Costing
Unit terjual (U)
Penjualan Rp 58.800.000
Harga Pokok Penjualan :
Pers.Awal Produk Jadi Rp 0
Harga Pokok Produksi :
Bahan Baku Langsung Rp 12.000.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 5.100.000
Biaya Overhead pabrikVariabel Rp 800.000
Biaya Overhead pabrik Tetap Rp 865.000
Barang siap dijual Rp 5.228.000
Harga Pokok Penjualan (Rp 5.228.000)
Laba Kotor 6.550.000
Biaya Operasi/periodik
Biaya Tetap Rp 1.500.000
Biaya Pemasaran Rp 5.000.000
Biaya Administrasi Rp 50.000
Total Biaya Operasi/periodik (Rp 1.650.000)
Laba bersih sebelum pajak Rp 3.122.000
Pajak (10% x Rp 3.122.000) (Rp 312.200)
Laba bersih setelah pajak Rp 2.810.000
5. Analisis BEP
Biaya Tetap :
6. Menentukan BEP
Pembuktian :
Penjualan BEP = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
Rp 10.000 x 469 = Rp 4.363 (469) + Rp 2.515.000 + 0
Rp 4.690.000 = Rp2.046.247 + Rp 2.515.000
Rp 4.690.000 = Rp 4.561.247
Rp 4.690.000 = Rp 4.690.000
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali produksi yang harus terjual adalah
sebanyak 468 bungkus dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus
Hal ini sesuai dengan kegunaan laporan keuangan yang dikemukakan Longenecker,
Moore and Petty (2001):
a. Penerimaan penjualan dari penjualan barang atau jasa organisasi, Perusahaan dapat
melihat penerimaan dari volume penjualan yang dihasilkan oleh Usaha Nagget Tahu
secara akurat. Hal ini dapat dilihat pada laporan rugi/laba, yaitu usaha jasa boga ini dapat
memperoleh penjualan dan laba kotor sesuai dengan laporan rugi/laba yang telah dibuat.
b. Biaya produksi atau biaya perolehan produk atau jasa yang dijual, Biaya produksi atau
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi serta biaya perolehan atau
keuntungan dapat dilihat secara terperinci dan lengkap didalam laporan keuangan,
dimana biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai dengan daftar rugi/laba yang telah dibuat.
PENUTUP
Untuk mengembangkan usaha dalam membuat usaha tersebut untuk berjalan lancar dan
bertahan lama dalam menjalankannya untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan
usahanya melalui langkah-langkah yang berorientasi pada kewirausahaan, berorientasi pada
strategi pemasaran, sistem keuangan yang berorientasi akuntansi, dan yang terakhir sistem
produksi yang efektif dan efisien. Kemudian usaha tersebut memiliki
REFRENSI
journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/viewFile/1385/939
http://www.liquidity.stiead.ac.id/
http://download.portalgaruda.org/
https://www.academia.edu/
www.jurnal.smecda.com/