Anda di halaman 1dari 7

Nama : Okta Dewi Anggreini

NIM : 18110220438
Kelas : MKT22-3SP
WEB 1.0

Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki
sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang
mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk
browsing atau mencari informasi tertentu. Web 1.0 dirancang untuk mengakses
infromasi yang interaksinya
hanya satu arah, Web 1.0 fokus pada Website
dan isinya. Sifat Read web ini membuat tampilan isinya bersifat statis.
Karena interaksinya yang bersifat satu arah, maka pelakunya adalah
 perusahaan yang menjalankan Web tersebut dan sumber web itu sendiri
berasal dari pembuat situs atau pemilik web yang menjalankan web.

Contoh situs yang menggunakan Web 1.0  : http://www.dagadu.co.id/ ;


http://www.cnn.com/ ; dan situs – situs profile lainnya.

Web 1.0 merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi
world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www, www itu sendiri
banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Sifat dari web 1.0 adalah
read,Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu.
Dimana hal ini mempengaruhi perilaku konsumennya hanya bisa menerima
informasi tidak bisa melakukan interaksi.
WEB 2.0

Web 2.0 atau dikenal dengan era web 2.0. Merupakan evolusi perkembangan
internet, melahirkan aplikasi-aplikasi web atau layanan online yang memudahkan
kita berbagi informasi. Dalam jangka waktu sekejap internet muncul informasi-
informasi fresh langsung dari pengguna.
Pada era Web 2.0, chatting, review di website , blog web dan banyak situs jaringan
sosial memiliki telah digunakan oleh konsumen untuk menyajikan dan bertukar
pikiran dan informasi tentang barang dan jasa. Oleh karena itu, dapat dipastikan
bahwa kemajuan internet teknologi sekarang ini telah banyak merubah WOM (word
of mouth) tradisional menjadi eWOM (electronic word of mouth).
Munculnya teknologi web 2.0 telah melahirkan revolusi di bidang internet. Semula
informasi dari website berjalan searah, tapi sekarang semua orang bisa menjadi
kreator konten di internet dengan berkembangnya layanan seperti blog dan situs
jaringan sosial.
inti dari sebuah web 2.0 adalah keterlibatan user dan kecanggihan web tersebut
dalam kolaborasi, interaksi dan melayani user.
Implikasi dari Web 2.0 adalah lahirnya Social Media atau Media Sosial yang kini
telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan teknologi internet.
Beragam aplikasi internet berbasiskan media sosial kian marak dan mampu menyihir
para pengguna internet di seluruh dunia. Dengan media sosial, setiap individu dapat
saling berbagi cerita dan informasi dengan menggabungkan teknologi berupa
tulisan, gambar, video maupun audio.

Contoh WEB 2.0

1. Goldcorp
sebuah perusahaan tambang emas di Red Lake, Kanada, juga telah jauh-jauh hari
menerapkan paradigma web 2.0 ini. Tahun 2000 silam, McEwen, CEO Goldcorp,
memutuskan untuk mengadakan ‘sayembara’ terbuka guna mencari sumber daya
emas baru di lahan tambang kehabisan cadangan emas.

2. BMW
Komponen mekanik mobil sepenuhnya diserahkan kepada para pemasok yang
memang dilibatkan sejak pengembangan desain, sementara BMW sendiri fokus
pada komponen dan fitur-fitur elektronik yang dapat meningkatkan kenyamanan
berkendara.
WEB 3.0

Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0
pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World
Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai
sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti
bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia
dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web semantik, yang memungkinkan isi web
dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tetapi juga dalam bentuk format
yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web
3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi
dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik
tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga
mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang
ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari: ~·×
* Web semantik
* Format mikro
* Pencarian dalam bahasa pengguna
* Penyimpanan data dalam jumlah besar
* Pembelajaran lewat mesin
* Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga
memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan
kapasitas yang luar biasa besar.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki
beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung
metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology
Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada
Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform,
Jena, di Hewlett-Packard.
Jika diformulasikan, web 3.0 bisa dijabarkan dalam perumusan berikut: WEB 3.0 =
4C + P +VS 4C = content, commerce, community, context P = personality VS =
virtual search
Maka, web 3.0 sebagai asisten personal penggunanya yang tahu segala sesuatu
tentang penggunanya dan mengakses internet untuk mencari jawaban dari
kebutuhannya.
Teknologi WEB 3.0

contoh : Amazon Associates Web Services (AAWS) yakni layanan (Web As


Services) berupa HTTP request (post / Get) yang dapat digunakan oleh pihak
deceloper dan data di Amazon untuk kegiatan Affiliate (mempromosikan produk
amazon)

1. WSDL
format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice. WSDL mendefinisikan:
a. pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web
service
b. koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
c. Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis
ditempatkan.

2. REST
representational state transfer atau transfer keadaan representasi, adalah suatu
gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia
seperti WWW.

3. SOAP
Simple Object Access Protocol adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis
XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada
suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang
sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme
untuk pertukaran data.

Contoh Web 3.0

   SIOC ( http://sioc-project.org/ ) Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan


semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas
yang mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.

   Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki


beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung
metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology
Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada
Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform,
Jena, di Hewlett-Packard.

   Second Life sering disebut sebagai salah satu implementasi konsep Web 3.0 .
Second Life merupakan dunia virtual berbasis Internet. Mungkin di masa depan kita
bisa hidup di dunia virtual itu yaitu di internet karena memang kehidupan di dalam
Second Life meniru apa saja yang dilakukan oleh Anda dan yang ada di dunia nyata
ini, dimana kita bisa berteman, melakukan aktivitas, berbicara dengan teman Anda,
bertukar opini, bahkan berbisnis dan lain-lainnya yang ada di dunia ini. 
   
    Salah satu situs yang sering dikatakan sebagai langkah menuju Web 3.0 adalah
Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/. Google Co-Op
merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak
tahun 2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine
Google dengan penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op
dapat memberikan sesuatu yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
WEB 4.0

Web 4.0 adalah pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Web 4.0
menghasilkan pabrik cerdas. Di dalam pabrik cerdas ini berstruktur moduler atau
bersifat standar.
Sistem cyber fisiknya mengawasi proses fisik secara vitrual. Lewat internet, sistem
cyber fisik berkomunikasi dan bekerjasama dengan satu sama lain secara
bersamaan.
Web 4.0 mempengaruhi consumer behavior atau perilaku konsumen:
Kondisi yang terjadi saat ini benar-benar telah menunjukkan perubahan yang luar
biasa, baik pada konsumen, pengusaha beserta jejaringnya. Budaya praktis, instan,
benar-benar telah menjadi praktek kehidupan sehari-hari, sehingga menyuburkan
model belanja online, delivery makanan dengan berbasis aplikasi, ojek dan taksi
online, investasi juga lebih dahulu telah dipraktekkan dengan sistem ini melalui
perdagangan saham. Capra (2009) menyebut kondisi telah menyebabkan terjadinya
“peminggiran sosial (social exclusion)”. Dalam asumsi peneliti menyebut kondisi ini
menimbulkan berkurangnya interaksi sosial langsung antar sesama, kini masyarakat
merasa cukup berinteraksi dengan menggunakan perangkat teknologi informasi.
Tidak perlu terjadi pertemuan pembeli dengan penjual, transaksi tetap dapat
dilangsungkan.

Faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi perilaku konsumen dalam era


web 4.0:

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdampak pada daya beli masyarakat terlebih
dengan perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan terjadi tranformasi
yang sangat kuat pada pola konsumsi yang cenderung berlebihan. Masyarakat
mengabaikan interaksi sosial, kesadaran akan kemampuan ekonomi, kemanfaatan
mengkonsumsi produk, yang dipentingkan adalah tindakan konsumsi dengan
didasari oleh pencitraan, gengsi, life style, pengaruh lingkungan, promosi iklan,
fasilitas kredit dan lainnya.

Contoh perusahaan yang sudah melakukan web 4.0:

1.Garuda Indonesia
Pada pertengahan 2015, penjualan tiket online Garuda Indonesia melesat sebanyak
200% setelah situs penjualan tiket online Garuda direstrukturisasi dengan teknologi
Microsoft Azure.
2.KiOSTiX
Sebagai sebuah layanan ticketing yang melayani lebih dari 1.000 acara di Indonesia
setiap tahunnya, KiOSTiX memanfaatkan Storage Backup Microsoft Azure yang
memungkinkan perusahaan untuk menyimpan enam salinan data di cloud secara
geo-releted – menjadikan probabilitas perusahaan untuk kehilangan data pengguna
sangat minim.
WEB 5.0

Web 5.0 yang sangat cerdas atau "web telepati" akan muncul setelah tahun 2030
dan dalam generasi web yang sangat canggih dan kompleks ini, hal-hal seperti
implan otak akan sangat populer. Implan otak ini akan memberi orang kekuatan dan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan internet melalui pikiran. Misalnya manusia
akan memikirkan pertanyaan dan halaman web akan terbuka. Semua jenis
pembayaran akan dilakukan dengan menggunakan microchip di otak atau di tangan
dan semua perangkat akan terhubung ke internet dan akan dikendalikan oleh
manusia baik melalui aplikasi mobile atau melalui pikiran mereka.

Anda mungkin juga menyukai