Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SOLEH ROMADON

NIM : 183017

MATKUL :  TPK (Analisis Forecasting)

Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan bagian-
bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang
baik adalah esensial untuk efisiensi operas-operasi manufacturing dan produksi jasa. Pada
hakekatnya peramalan merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud adalah:
1.      Apa yang dibutuhkan (jenis)
2.      Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3.      Kapan dibutuhkan (waktu)
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian, sehingga
diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan tidak akan
pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi suatu
perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur tiga tahap untuk sampai pada
peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan peramalan lingkungan, diikuti dengan
peramalan penjualan industri, dan diakhiri dengan peramalan penjualan perusahaan.

Pengertian Peramalan
         Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk
setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi
perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan
memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran,
peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual,
dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi
menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi,
penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan
ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain
sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.
               Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan
variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan
teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict what the future will be like we can modify our
behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have been, when the future
arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat
mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang
akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa
mendatang yang relatif dekat.
 Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu system dimasa yang
akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan yang diambil
dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan datang. Menurut Horison waktu,nya,peramalan
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Peramalan jangka pendek yang memberikan hasil peramalan satu tahun mendatang atau
kurang.
2. Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5 tahun kedepan.
3. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan
produk dan perencanaan pasar,pengeluaran biaya perusahaan,studi kelayakan
pabrik,anggaran,purchase order,perencanaan tenaga kerja dan perencanaan kapasitas kerja
serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kejadian lebih dari 5 tahun yang
akan datang.

Metode Peramalan
 Metode Kuantitatif
Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series)  metode yang dipergunakan untuk
menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu,
Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :
a.     Rata-rata bergerak (moving averages),
Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) : bermanfaat jika diasumsikan
bahwa permintaan pasar tetap stabil.
Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila ada pola atau trend
yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak
tekanan pada nilai baru.
b.     Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan parameter alpha
dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial dalam
metode ini berasal dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode
sebelumnya yang berbentuk eksponensial.
c.     Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk
persamaan matematis.

2.  Model / metode kausal (causal/explanatory model)


Mengasumsikan variabel yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan
satu atau beberapa variabel bebas (independent variable).
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam
prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least
squares yang dianalisis secara statis.
2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan
jangka pendek.

 Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan
pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat
berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode
peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok
kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan
logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di
daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai
ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden,
jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat
peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf,
yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam
menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional
sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen
potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat
dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
TUJUAN DAN FUNGSI PERAMALAN / FORECASTING
Fungsi peramalan atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang
baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu
keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun, maka masalah
peramalan juga merupakan masalah yang selalu kita hadapi (Ginting, 2007).
Menurut Heizer dan Render (2009:47), peramalan atau forecasting memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di masa lalu serta
melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.;
2. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan
perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi;
3. Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat
meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.

JENIS – JENIS PERAMALAN / FORECASTING


Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
(Herjanto, 2008:78):
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bulan.
Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal,
perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang;
2. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.
Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan
perencanaan tenaga kerja tidak tetap;
3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material,
penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, peramalan atau forecasting dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu (Heizer dan Render, 2009:47):
1. Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini menjelaskan siklus bisnis
dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk
membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya;
2. Peramalan teknologi (technological forecast), peramalan ini memperhatikan tingkat
kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang
membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru;
3. Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan untuk produk
atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu
perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan yang mengendalikan
produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai